• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Islam pada Masa Khulafa ur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Islam pada Masa Khulafa ur"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Perkembangan Islam pada Masa Khulafa ur Rasyiddin

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Rokhmah Ulfa, M. Ag

Disusun Oleh :

Febryan Hidayat (124211045)

Prodi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO

SEMARANG

(2)

I. PENDAHULUAN

Semasa Rosulullah masih hidup, beliau pernah berwasiat bahwa setelah beliau wafat agar gelar pemimpin di berikan kepada Abu Bakar. Sebagaimana hadis dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shalallahu alahi wasalam bersabda kepadaku ketika beliau sedang sakit: "Panggilkan aku ayahmu dan saudaramu, aku ingin membuat surat. Sebab aku khawatir ada orang yang berambisi atau akan ada orang yang akan mengatakan, 'aku lebih pantas', padahal Allah dan orang-orang beriman hanya mau menerima Abu Bakar". (HR Muslim)

Karena itulah, setelah beliau wafat bahkan belum sampai jenazah beliau dimakamkan, kaum anshar dan muhajirin sudah merebutkan kekuasaan dan berkumpul di balai kota bani sa’idah, madinah untuk memusyawarahkan siapa yang akan menjadi pemimpin setelah beliau wafat. Kaum anshar dan muhajirin merasa sama-sama berhak menjadi pemimpin dan akhirnya ukhuwah islamiah yang tinggi, Abu Bakar terpilih menjadi pemimpin umat islam.

Sebagai pengganti Rasulullah, para khalifah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sejarah umat islam, yaitu: Sebagai pemimpin umat islam, Sebagai penerus perjuangan Rasulullah dan Sebagai kepala negara, dan kepala pemerintah.

Adapun nama-nama Khulafa ur Rasyiddin adalah sebagai berikut: 1. Abu Bakar As-Siddiq

2. Umar bin Khattab 3. Usman bin Affan 4. Ali bin Abi Thalib

II. Rumusan Masalah

1. Perkembangan pada Masa Kholifah Abu Bakar

2.Perkembangan pada Masa Kholifah Umar bin Khottob 3. Perkembangan pada Masa Kholifah Usman bin Affan 4. Perkembangan pada Masa Kholifah Ali bin Abi Tholib

III. Pembahasan

1.Perkembangan pada Masa Kholifah Abu Bakar

(3)

Usman bin 'Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa'ad bin Tayim bin Marrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib Al-Qurasyi at-Tamimi.1 Beliau mendapat gelar Ash-Shidiq karena amat segera membenarkan Rasul dalam berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa isro’ mi’roj.2 Beliau menjabat sebagai khalifah selama 2 tahun 3 bulan, pada masa kepemimpinanya khalifah Abu Bakar, beliau melakukan beberapa usaha, yaitu:

1. Memerangi Kaum Murtad

Segerah setelah suksesi Abu Bakar Ash-Shidiq, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas muncul beberapa suku arab yang berasal dari Hijas menyatakan murtad atau membangkang pada kholifah baru dan sistem yang ada. Karena itulah Abu Bakar Ash-Shidiq menyampaikan peringatan yang tegas kepada orang-orang murtad dan pembangkang. Beliau mengutus banyak orang keseluruh wilayah umat islam untuk menyampaikan surat peringatan kepada mereka.

Untuk menghadapi para pembangkang, orang-orang murtad dan musuh-musuh islam lainnya, Abu Bakar menyusun strategi sebagai berikut:

a. Mengharuskan semua penduduk madinah untuk lebih sering berdiam di masjid hingga mereka dapat benar-benar menyiapkan mempersiapkan dan mempertahankan diri jika musuh menyerang madinah.

b. Mengatur para penjaga perbatasan madinah dan mewajibkan mereka untuk tetap berjaga di pos masing-masing, untuk mempertahankan kota suci dari segala mara bahaya.

c. Setiap pos penjagaan ditanggung jawabi oleh para sahabat besar.3

Strategi yang di terapkan oleh Aabu Bakar, bekerja sacera efektif sehingga kota madinah terlindungi dari serangan musuh. Setelah itu Abu Bakar membentuk pasukan untuk memerangi oran-orang murtad yang dipimpin oleh orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai nabi. Mereka adalah nabi-nabi palsu yang berusaha untuk menghancurkan islam, salah satunya Musailamah al Kazab.

Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai nabi, ia di dukung oleh Bani Hanifah di Yamammah. Ia menikahi Sajah yang mengaku dirinya sebagai nabi dari kalangan Kristen. Mereka berhasil menyusun pasukan besar yang 1 Imam As-Suyuthi, Tarikh Al-Khulafa, 2010, hal 26

2 M. Sholihin Nur, Sejarah Peradaban Islam, 2004, hal 226

(4)

berjumlah 40.000 orang. Lalu khalifah Abu Bakar mengirim pasukan untuk memberantas dia. Sehingga Musailamah al Kazab berhasil di kalahkan dan perang ini di kenal dengan perang Yamammah dan merupakan perang yang paling besar melawan pasukan murtad. Hal itu membuat islam kembali memperoleh kesetiaan dari seluruh Jazirah Arab.4

2. Kodifikasi Al Qur’an

Setelah terjadi banyak perang, banyak dari kalangan sahabat yang hafidz gugur dalam peperangan. Sehingga Umar bin Khattab khawatir lalu beliau menyarankan khalifah Abu Bakar untuk menyatukan tulisan Al Qur’an agar tidak hilang dan musnah.

Pada mulanya khalifah Abu Bakar merasa enggan melaksanakan saran ini karena nabi Muhammad SAW tidak mencontohkannya. Akan tetapi Umar bin Khattab mengemukakan alasanya, yaitu karena banyak sahabat yang gugur.

Sesmua ini menjadi pikiran Umar dan lama sekali ia memikirkannya. Setelah pikiran itu demikian mantap ia pergi menemui Abu Bakar yang sedang duduk di masjid.

“Pembunuhan yang terjadi dalam perang Yamammah sudah makin memuncak. Aku khawatir akan bertambah banyak penghafal al qur’an yang terbunuh sehingga al qur’an akan banyak hilang, kecuali ia di himpun. Aku ingin mengusulkan Al Qur’an di himpun".5

Abu Bakar Ash-Shidiq terus mempertimbangkan usulan Umar, akhirnya Allah membuka hati Abu Bakar. Beliau bersedia mewujudkan pengumpulan ayat-ayat al-qur’an. Beliau menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai penulisan Al Qur’an.

Setelah usaha pengumpulan ayat-ayat al qur’an selesai, mushaf di simpan khalifah Abu Bakar. Mushaf itulah yang menjadi pedoman pembelajaran al qur’an kepada segenap kaum muslimin saat itu. Setelah Khalifah Abu Bakar wafat mushaf tersebut di simpan oleh Hafsah binti Umar.

3. Peluasan Wilayah Islam

(5)

Perluasan wilayah pada masa Abu Bakar di tujukan ke persia dan syiria (yang di kuasai oleh romawi timur di bawah pimpinan kaisar Heraklius). Di wilayah persia, Abu Bakar mengangkat Khalid bin Walid dan Mutsanna bin Haritsah sebagai panglima dan mereka menuai ke suksesan dalam menaklukan wilayah ini, setelah itu khalifah Abu Bakar memerintahkan kepada kedua panglima tadi untuk membantu dan bergabung dengan pasukan islam yang ada di syiria.

Usaha perluasan wilayah di Syiria, Khalifah Abu Bakar menugaskan 4 panglima perang, di antaranya:

a. Yazid bin Abu Sofyan, di tempatkan di Damaskus.

b. Abu Ubaidah bin Jarrah, di tempatkan di Haoms dan sebagai panglima besar.

c. Amr bin Ash, di tugaskan di Palestina.

d.Surahbil bin Hasanah, di tugaskan di Yordania.

Sebenarnya pengembangan islam di syiria sudah di mulai ketika Nabi akan wafat di bawah pimpinan Usamah bin Zaid, namun berhenti ketika mendengar berita bahwa Nabi shalallahu alahi wasalam wafat. Dan perluasan wilayah ini di lanjutkan kembali pada masa pemerintahan Abu Bakar, usaha ini di pimpin oleh 4 panglima di atas dan di perkuat lagi dengan pasukan bantuan dari Khalid bin Walid dan Mutsanna bin Haritsah. Di tengah berkecambuknya perang melawan romawi ini, terdengar kabar bahwa Abu Bakar Ash-Shidiq wafat, beliau wafat karena di racun dan beliau wafat pada tahun 13 H/634 M pada usia 63 tahun.6 Setelah itu kekhalifahan di pegang oleh Umar bin Khattab.

2.Perkembangan pada Masa Kholifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza al Quraisy dari suku ‘Adi, salah satu suku yang terpandang mulia.7 Beliau lahir pada tahun 586 M, di Makkah. Di masa jahiliyah, Umar bekerja sebagai seorang saudagar. Beliau menjadi duta kaumnya di kala timbul peristiwa-peristiwa penting antara kaumnya dengan suku arab yang lain. Umar terkenal sebagai seorang

6 Imam As-Suyuthi, Tarikh Al-Khulafa, hal 87

(6)

yang berani, tidak mengenal rasa takut dan gentar, mempunyai ketabahan dan kemauan yang keras, dan tidak mengenal bingung dan ragu.

Setelah beliau masuk islam, dan terlebih setelah beliau diangkat menjadi khalifah untuk menggantikan khalifah sebelumnya yaitu khalifah Abu Bakar. Beliau juga melakukan perluasan wiayah dan juga beliau membuat kebijakan-kebijakan yang sebelumnya belum pernah dilakukan pada masa Nabi maupun khalifah Abu Bakar, yaitu:

1. Menetapkan Penanggalan Islam

Beliau adalah orang yang pertama kali yang memerintahkan penulisan penanggalan islam, pada dua setengah tahun masa ke-khalifahan-nya, tepatnya pada tahun 16 H, atas usulan Ali.

2. Memperluas Wilayah Islam

Mulai tahun 14 H, beliau mulai melakukan perluasan wilayah, pada tahun ini Damaskus dapat di taklukan, lalu pada tahun 15 H, beliau dapat menaklukan Yordania dan pada tahun 16 H, banyak sekali daerah-daerah yang jatuh ke tangan islam, baik dengan cara damai (menyerah) maupun dengan cara peperangan. Dan pada tahun ini pula, beliau dapat menaklukan Baitul Maqdis, sehingga kota suci ini dapat di kuasai oleh islam.

3. Merenovasi Masjid Nabawi

Pada tahun 17 H, beliau memperluas Masjid Nabawi. 8

4. Memperbaharui Organisasi Negara

Pada masa Rasulullah, keadaan umat islam masih sederhana karena wilayah islam masih sedikit/kecil. Akan tetapi pada masa Umar, wilayah islam sudah mulai meluas, sehingga beliau membuat organisasi pemerintahan yang gunanya untuk meringankan/memudahkan pekerjaan beliau, yaitu membuat:

1. Organisasi Politik, yang terdiri dari: a. Al Khilafaat (kepala negara)

Dalam memilih kepada negara berlaku sistem “bai’ah”. Pada masa sekarang mungkin sama dengan demokrasi. Hanya saja, waktu itu

(7)

sesuai dengan al amru syuro bainahun sebagaimana yang di gariskan dalam al-qur’an.

b. Al Wizaraat (menteri)

Khalifah Umar menetapkan Usman sebagai pembantunya untuk mengurus pemerintahan umum dan kesejahteraan, sedangkan Ali untuk mengurus kehakiman, surat-menyurat dan tawanan perang. c. Al Kitabaat (sekertaris negara)

Umar mengangkat Zaid binTsabit dan Abdullah bin Arqam menjadi sekertaris untuk menjelaskan urusan-urusan penting.

2. Administrasi Negara

Sesuai kebutuhan, beliau menyusun administrasi negara menjadi: a. Dewan-Dewan, yang terdiri dari:

- Diwan al Jundiy / Diwan al Kharby, yaitu Dewan Pertahanan Keamanan.

- Diwan al Kharaj / Diwan al Maaly, yaitu Dewan yang mengurusi keuangan negara, pemasukan dan pengeluaran anggaran belanja.

b. Al Imarah ‘ala al buldan (administrasi pemerintahan dalam negri) - Negara di bagi menjadi beberapa propinsi yang di pimpin oleh

seorang gubernur.

- Al Barid yaitu perhubungan pos yang menggunakan kuda (kuda pos).

- Al Syurthah yaitu polisi keamanan negara.

Khalifah Umar menjamin hak yang sama bagi setiap warga negaranya, ke khalifahan umar tidak memberikan hak istimewa bagi orang-orang tertentu. Tidak ada istana, pakaian kebesaran, baik untuk umar maupun bawahannya, sehingga tidak ada perbedaan antara penguasa dengan rakyat.

3.Perkembangan pada Masa Kholifah Usman bin Affan

(8)

gajah. Beliau masuk islam atas ajakan Abu Bakar pada usia 36 tahun. Hari-hari berlalu dan beliau semakin kukuh dalam keislamannya, itu terbukti saat umat islam sedang kekurangan air karena bencana kekeringan melanda madinah, sedang kaum muslimin harus terpaksa membeli air dari sumur orang yahudi dengan harga mahal, singkat cerita sumur itu di beli oleh usman dan di wakafkan untuk seluruh kaum muslimin.

Setelah khalifah Umar wafat, di adakannya musyawarah, tentang siapa yang akan di pilih menjadi khalifah baru, akhirnya di tunjuklah 6 orang sahabat, yaitu: Usman bin Affan, Ali bin Abi Thlib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Akan tetapi 4 kandidat menyatakan mengundurkan diri, sehingga yang tersisa antara Usman dan Ali. Lalu Abdurrahman bin Auf berkeliling meminta pendapat para sahabat, pada pasukan, pada pedagang di madinah, dan ternyata mereka memilih Usman.dan akhirnya beliau di bai’at menjadi khalifah.

Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun, selama pemerintahannya itu, beliau membuat kebijakan, antara lain:

1. Memperluas Wilayah Islam.

Perluasan wilayah terus berlanjut hingga ke asia dan afrika. Setelah persia jatuh akhirnya wilayah Balkh, Turkistan, Hirat, Kabul, Ghazni, Khurazan, Nishafur, Tus dan Merv jatuh ke tangan islam pada tahun 30 H.

2. Membuat Armada Laut yang Tangguh.

3. Perluasan dan Renovasi Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Haram di Makkah.10

4. Pembukuan Mushaf.

5. Membangun Perekonomian.

6. Membangun Pengaturan Administrasi Negara. 7. Membuat Kantor Pengadilan Negara.

Jasa-jasa khalifah Usman kepada kaum muslimin sangatlah besar, dan salah satunya yang masih bisa kita rasakan adalah pembukuan mushaf, atau sering di sebut Mushaf Usmani.

4.Perkembangan pada Masa Kholifah Ali bin Abi Tholib

(9)

Ali bin Abi Tholib adalah khalifah keempat dan teakhir dari suatu daulah, yang dalam sejarah islam di kenal dengan sebagai Khulafa ur Rasyiddin. Beliau adalah putra dari paman Rasulullah dan suami dari putri Rasulullah, Fatimah.

Pengangkatan Ali menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang khalifah sebelumnya, beliau di bai’at di tengah-tengah suasana berkabung atas meninggalnya khalifah usman, karena di bunuh oleh para pemberontak, lalu para pemberontak mendatangi para sahabat seperti Ali bin Abi Tholib, Thalhah, Zubair, Saad bin Waqas, dan Abdullah bin Umar tapi mereka semua menolak menjadi khalifah. Akan tetapi para pemberontak lebih memilih Ali bin Abi Tholib sebagai khalifah. Ali menolaknya sebab beliau ingin urusan khalifah di lakukan dengan musyawarah dan mendapat persetujuan dari para sahabat-sahabat lainnya. Akan tetapi, setelah massa rakyat mengemukakan bahwa umat islam perlu segera pemimpin baru agar tidak terjadi kekacauan yang lebih besar, akhirnya beliau bersedia di bai’at.

Beliau di bai’at pada tanggal 5 Dzulhijah 35 H di hadapan kaum anshor dan kaum muhajirin serta kelopok lainnya, termasuk Thalhah, Zubair, Saad bin Waqas, dan Abdullah bin Umar membai’at beliau.

Selama pemerintahan beliau, tidak banyak ada perkembangan islam, akan tetapi beliau melakukan kebijakan politik, yaitu:

a. Khalifah Ali memindahkan ibukota kekhalifahan islam dari madinah ke kufah. b. Khalifah Ali kembali menerapkan kebijakan Abu Bakar Ash-Shidiq berkaitan

dengan distribusi keuangan negara.

c. Khalifah Ali menjalankan kebijakan Umar yang tidak menugaskan para sahabat besar untuk memimpin suatu wilayah. Mereka meminta untuk tetap tinggal di madinah, tidak keluar dari sana demi keselamatan mereka, dan demi menjaga kelangsungan urusan pemerintahan di berbagai wilayah negara islam. d. Khalifah Ali mengganti beberapa walikota dan gubernur yang di angkat oleh

Usman, seperti walikota makkah, yaitu Khalid bin Sa’id bin Ash di gantikan oleh Qusam bin al-Abbas, walikota madinah yaitu Sahl bin Hanif di gantikan oleh Abu Ayyub al Anshari. Kemudian untuk wilayah yaman di percayakan kepada Ubaidilah bin al-Abbas.

(10)

Masa Khulafa ur Rasyiddin terbagi menjadi 4 masa, yaitu

Pertama, pada masa Khalifah Abu Bakar, beliau menjabat sebagai khalifah selama 2 tahun 3 bulan, pada masa pemerintahan beliau, beliau membuat kebijakan yaitu memerangi kaum murtad, kodifikasi al-qur’an dan perluasan wilayah islam.

Kedua, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun 6 bulan, pada masa pemerintahan beliau, beliau juga melakukan perluasan islam dan juga membuat kebijakan yaitu menetapkan hukum dan memperbaharui organisasi negara.

Ketiga, pada masa Khalifah Usman bin Affan, beliau menjabat sebagai khalifah selama 12 tahun, pada masa pemerintahan beliau, beliau melakukan perluasan wilayah islam, membuat angkatan laut yang kuat, melakukan perluasan dan renovasi masjid nabawi dan masjidil haram, membukukan mushaf, membangun perekonamian, membuat kantor administrasi negara dan membuat kantor pengadilan negara.

Keempat, pada masa Khalifah Ali bin Abi Tholib, beliau menjabat sebagai khalifah selama 5 tahun, pada zaman beliau tidak banyak perkembangan islam tetapi beliau melakukan kebijakan, memindahkan ibukota dari madinah ke kuffah, melakukan distribusi keuangan negara, memerintahkan para sahabat untuk kembali ke madinah, dan mengganti beberapa walikota dan gubernur yang dahulu di tunjuk oleh khalifah Usman.

V. PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun isinya. Karena sesungguhnya kesempurnaan adalah hanya milik Allah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan kita, terima kasih.

(11)

Fu’adi, Imam. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta. Teras. 2011. Sholihin M. Nur. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta. Rajawali. 2004.

Murad Musthafa. Kisah Hidup Abu Bakar Ash-Shidiq. Jakarta.Zaman. 2009. H.Darsono. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1. Solo. Tiga Serangkai. 2009.

Husain, Muhammad Haikal. Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta. Litera Antar Nusa. 2009. Munir Amin, Syamsul. Sejarah Peradaban Islam. jakarta. Amzah. 2009.

Referensi

Dokumen terkait

The lesson planned was for pupils to investigate key words in the text related to the theme of friendship as content and schema knowledge and to words that relate to aspects

[r]

kerana dengan izin, limpah dan kurniaNya jua dapat saya menyampaikan sepatah dua kata bagi mengisi ruangan di Modul Latihan Sukan Untuk Guru Penasihat Kelab Sukan Sekolah

Pemberian ransum dengan kualitas berbeda berupa perbedaan level PK sampai 16% dan TDN sampai 75% pada sapi perah laktasi dapat meningkatkan secara nyata terhadap

Chapter 5 , Apache Spark GraphX , and Chapter 6 , Graph-based Storage , will show how the Spark GraphX module can be used to process big data scale graphs, and how they can

Hasil penelitian menunjukkan faktor- faktor penyebab utama perkawinan usia muda di Desa Lebakwangi Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara yaitu faktor Adat atau

Sementara penerimaan yang dimaksud adalah hasil yang diterima petani dari usahatani cengkeh yang dapat dihitung dengan perkalian antara produksi yang dihasilkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia negatif dan signifikan terhadap Tingkat Pengangguran, Rasio Gini berpengaruh negatif dan signifikan