• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pendidik ilmu pendidikan .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah pendidik ilmu pendidikan .docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIK (ILMU PENDIDIKAN)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen : Drs. Etep Rohana, M.MPd.

Disusun oleh: Kelompok I

Hj. Yuliantini (2103 0802 16 1001) Tiara Kirana (2103 0802 16 1027)

Sopianti (2103 0802 16 1015)

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada umumnya sebuah sekolah dan pendidikan bertujuan pada bagaimana kehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dan keadaban (civility). Semua orang pasti mempunyai harapan dan cita-cita bagaimana sebuah kehidupan yang baik. Karena itu pendidikan pada gilirannya berperan mempersiapkan setiap orang untuk berperilaku penuh keadaban (civility). Keadaban inilah yang secara praktis sangat dibutuhkan dalam setiap gerak dan perilaku.

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Di dalam proses pendidikan melibatkan banyak hal yang diantaranya adalah pendidik, peserta didik, dan interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Pendidik adalah orang yang membantu agar anak didik bisa menunju kearah kedewasaan, dalam pelaksanaannya baik bentuk formal, non formal maupun informal.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat kami rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian pendidik dan peran pendidik? 2. Bagaimana kode etik dan pendidik yang professional? 3. Bagaimana tugas dan tanggung jawab pendidik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendidik dan adanya peran – peran yang penting bagi pendidik.

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Peran Pendidik

A. Pengertian Pendidik

Pendidik apabila ditinjau dari segi bahasa (etimologi), sebagaimana yang dijelaskan oleh WJS. Poerwadarminta adalah orang yang mendidik. Di dalam bahasa Inggris dikenal dengan teacher yang diartikan guru atau pengajar, atau tutor yang berarti guru pribadi (private). Dalam bahasa Arab disebut Ustadz atau ustadzah, Mudarris, Mu`allim, Mu`addib, selanjutnya dalam bahasa Arab kata Ustadz adalah jamak dari asatidz yang berarti guru (teacher), profesor (gelar akademik), jenjang dalam bidang intelektual, pelatih, penulis, dan penyair. adapun kata Mudarris berarti teacher (guru), instruktor (pelatih), trainer (pemandu). Sedangkan kata Muaddib berarti educator atau pendidik atau Teacher In Coranic School (guru dalam lembaga pendidikan al-Qur`an).

Dalam tinjauan terminology, Ahmad D. Marimba mengatakan, bahwa pendidik adalah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik. Selanjutnya menurut Made Pidarta bahwa pendidik terbagi dua dalam segi luas dan sempit. Pendidik dalam arti luas adalah semua orang berkewajiban untuk membina anak – anak. Pendidik dalam arti sempit adalah orang – orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadikan guru dan dosen.

Selanjutnya, Dwi Nugroho Hidayanto menginvestarisasi pendidik meliputi orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemimpin agama.

(5)

B. Peran Pendidik

Pendidik dalam pendidikan memegang peran penting. Pendidik di Indonesia dikenal dengan istilah guru. Sementara pendidik di Barat dikenal dengan sebutan teacher. Dalam hal ini peran guru belum dapat digantikan dengan robot, tv, radio atau semacam alat teknologi canggih lainnya walaupun kita sudah mengenal dengan namanya ‘e-learning’ tetapi tetap saja kita membutuhkan guru atau tutor untuk sebagai pendidik para peserta didik.

Pendidikan bukan hanya mengisi otak peserta didik dengan jutaan ilmu pengetahuan, lebih dari itu siswa harus menjadi lebih cerdas dalam sikap , emosional, dan spiritual serta memiliki keterampilan yang dapat menompang hidupnya.

Guru berperan penting dalam interaksi edukatif di sekolah. Guru sebagai pendidik di sekolah lebih dekat sebagai profesi. Peran dan kedudukan guru yang tepat dalam interaksi tersebut akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, setiap uru harus mengetahui sifat – sifat khusus terhadap muridnya.

Dalam sisdiknas UU RI No.20 tahun 2003, dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari penjeleasan tersebut bahwa dapat dimaknai bahwa guru tidak hanya memiliki peran dalam hal yang berkaitan dengan mengajarkan ilmu pengetahuan, akan tetapi ia juga berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pelatihan khusus di bidang pendidikan dan pengajaran.

(6)

keberadaan pendidik tersebut yang mana dapat mengantarkan peserta didik yang dapat belajar mandiri secara terus menerus (long life study).

Untuk menuju SDM berkualitas seperti pendidik, kiranya peran

b. Sebagai ‘pelabuhan’ budaya yang akan disampaikan kepada anak. c. Sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan

pendidikan.

d. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas perkembangan kondisi mental anak.

e. Menyiapkan warga negara yang cerdas.

f. Menyiapkan generasi mendatang dengan generasi yang lebih baik. g. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses belajar –

mengajar di sekolah.

h. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum.

i. Menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif.

2.2 Pendidik Profesional dan Kode Etik A. Pendidik Profesional

Secara etimologi, profesi berasal dari bahasa inggris, profession atau bahasa Latin profecus, yang artinya mengakui, pengakuan, menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.

(7)

Adapun professional artinya pemain bayaran; pekerjaan yang benar – benar dilakukan sesuai dengan keterampilan. Guru professional adalah guru yang memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Sedangkan, profesionalisme berasal dari bahasa Inggris, professionalism yang secara leksikal berarti sifat professional. Orang yang professional memiliki sikap – sikap yang berbeda dengan orang yang tidak professional meskipun dalam pekerjaan yang sama atau berada pada suatu ruangan kerja .

Dalam rangka mewujudkan sifat profesionalisme tersebut kepada seorang guru perlu diadakan peningkatan kualitas atau kemampuan untuk mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinyaitu inilah yang dinamakan dengan profesionalisme. Profesionalisme mengandung dua dimensi utama, yaitu peningakatan status dan peningkatan kemampuan praktis.

Menurut Moh. Uzer Usman mengemukakan kompetensi yang mesti dikuasi guru professional yaitu:

a. Kompetensi pribadi

Dalam kompetensi pribadi meliputi hal – hal berikut: 1) Mengembangkan kepribadian

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila

c. Mengembangkan sifat – sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru

2) Berinteraksi dan berkomunikasi

a. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional

b. Berintegrasi dengan masyarakt untuk penilaian mini pendidikan.

(8)

5) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.

b. Kompetensi professional

1) Menguasai landasan kependidikan 2) Menguasai bahan pengajaran 3) Menyusun program pengajaran 4) Melaksanakan program pengajaran

5) Menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

Guru professional bukan hanya mengetahui kompetensi profesionalitas yang harus dikuasai akan tetapi mampu mengaplikasikan dalam praktek proses pembelajaran. Guru professional senantiasa mengembangkan kualitas dirinya setiap saat karena kondisi lingkungan senantiasa terus berkembang.

B. Kode Etik Guru

Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik. Artinya setiap pendidik yang (professional akan melaksanakan etika jabatannya sebagai pendidik). Kata ‘etik’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘ethos’ yang berarti watak, adat atau cara hidup. Kata etik diartikan dengan cara berbuat dan berpelrilaku yang telah disepakati sekelompok manusia.

Kepribadian guru terbentuk atas pengaruh etik seperti yang diharapkan masyarakat, yaitu kata dan sifat pekerjaanya. Untuk menciptakan harmonisasi profesi guru dengan lingkungan masyarakat mesti ada kode etik yang dapat menjadi acuan dalam menciptakan hubungan harmonic tersebut dengan berbagai kalangan.

(9)

Atas dasar itu kode etik guru di Indonesia pada garis besarnya mengatur hal – hal sebagai berikut:

a. Mengatur hubungan guru dengan murid

b. Mengatur hubungan guru dengan teman sekerjanya.

c. Mengatur hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat. d. Mengatur hubungan guru dengan jabatan atau profesinya. e. Mengatur hubungan guru dengan pemerintah.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sebahagian butir – butir kode etik sudah terlaksana, dan sebagian belum. Sebab itu perlu dipikirkan upayanya mengatasi hambatan tersebut. Dengan adanya upaya seperti para pendidik diberikan kesempatan melanjutkan studinya, membangun perpustakaan pendidik di lembaga, meningkatkan kesejahteraan pendidik, fungsi DP3 perlu ditingkatkan kembali, adanya pengawasan sejalannya DP3, siapapun yang melanggar kode etik maka akan mendapatkan sanksi sesuai peraturan lembaga yang berlaku.

Oleh karena itu, kode etik adalah sebuah keharusan yang mesti dipegang dan tertanam pada setiap guru. Penyimpangan dari kelakuan yang etis oleh guru mendapat sorotan dan kecaman yang lebih tajam.

2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Guru

(10)

meningkatkan tugas dan tanggung jawab profesinya. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya. Ia juga harus peka terhadap perubahan yang terjadi khususnya dalam bidang pendidikan yang mana ia harus lebih tau ketimbang dari peserta didik dan masyarakat.

Adapun tanggung jawab guru ialah: a. Tanggung jawab intelektual

Guru diwujudkan melalui penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya

b. Tanggung jawab profesi atau pendidikan

Guru diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

c. Tanggung jawab sosial

Guru diwujudkan melalui kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

d. Tanggung jawab moral dan spiritual

Guru diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan moral

e. Tanggung jawab pribadi

(11)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

a. pengertian pendidik adalah orang yang memiliki kepribadian yang luhur sehingga ia berhak mendidik orang lain agar memiliki kedewasaan

berpikir. Pendidik memiliki sifat dan karakter mulia sehingga pantas untuk dijadikan contoh bagi murid – muridnya. Peran pendidik sebagai berikut yaitu, sebagai suri tauladan dalam sikap, ucapan, tingkah laku; director of learning, inovator, motivator, conductor of learning, manager of learning. b. pendidik profesional meliputi dari, kompetensi pribadi. Dari kompetensi pribadi ini terdiri dari: mengembangkan kepribadian, berinteraksi dan berkomunikasi, melaksanakan bimbingan dan kounseling, melaksanakan administrasi sekolah, melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. Kedua, kompetensi profesional terdiri atas: menguasai

landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan, dan menilai hasil dan proses yang telah dilaksanakan.

c. Tugas utama guru meliputi: Tugas Professional, Tugas Kemanusiaan dan Tugas Kemasyarakatan. Peran guru meliputi: Peran guru dalam proses belajar mengajar, guru sebagai Administrator, guru Sebagai Pribadi, dan Peran Guru Sebagai Psikologis.Kompetensi Guru meliputi:Kompetensi Kepribadian,Paedagogik,Profersional, dan Kompetensi Sosial. Sedangkan Tanggung Jawab Guru meliputi: tanggung jawab intelektual, profesi, sosial, moral-spiritual, dan tanggung jawab pribadi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis, Dasar – Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Kalam Mulia, 2015

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta.E. Eriadi, 2000

Referensi

Dokumen terkait

b) Pencegahan HIV/AIDS, kegiatannya dengan melakukan pencegahan penularan ibu ke anak, memberikan layanan kesehatan kepada para remaja, pemeriksaan dan pengobatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Matahari Department store Kota Bengkulu, penerapan bentuk perjanjian kerja dan peranan perusahaan dalam memberikan kesejahteraan

Persetujuan secara tertulis dari konsumen dapat dilakukan dengan menandatangani pernyataan pada saat membuat perjanjian atau bukti lain yang menyatakan persetujuan

Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

Kesalahan kendali: Dalam hal ini layanan yang dapat diandalkan, berorientasi koneksi seperti TCP, semua frame yang dikirim oleh host pertama harus dikirim dengan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Pertama, Tidak terdapat perbedaan pada tingkat

[r]

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatdan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi