• Tidak ada hasil yang ditemukan

JenIs dan Rancangan Dan Penelitian.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JenIs dan Rancangan Dan Penelitian.docx"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU RESUME

METODE PENELITIAN LANJUTAN

MENGENAI

“ Jenis dan Rancangan Penelitian “

OLEH :

FENIARENY. DA NIM: 15124022

KELAS : D

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Berbicara tentang jenis penelitian, menurut para ahli banyak pula macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang.Umpamanya W.Surakhmad (1980: 131-148) mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya, yang terdiri dari metoda penelitian historis, metode penelitian diskriptif, metode penelitian eksperimen dan ditambah oleh Sujana dan Ibrahim satu lagi yaitu metode penelitian ekspolratif.

Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun secara umum, penelitian dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut :

1. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian bisa dibedakan dalam dua macam penelitian, yaitu:

a. Penelitian dasar atau basic research,

Penelitian dasar disebut pula sebagai penelitian murni.Penelitian jenis ini bertujuan menemukan suatu generelisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian ini diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis.

(3)

dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.

b. Penelitian penerapan atau applied research

Penelitian penerapan itu diarahkan pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan sehari-hari.Penelitian ini diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang lebih baik.

Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu.Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi.Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis.Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu.

2. Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti ada dua macam penelitian yaitu : a. Penelitian bidang social

Penelitian ini secara khusus berbentuk penilaian pendidikan, ekonomi, hokum, psikologi dan lain-lain.

b. Penelitian bidang eksakta

(4)

3. Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian, ada tiga macam penelitian yaitu :

a. Penelitian laboratorium

Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.

Penelitian jenis ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi-ilmiah dan kerja ilmiah.Tujuan penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan social ialah; mengumpulkan data, mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak satu gejala social dalam satu masyarakat tertentu.Laboratorium pengetahuan social ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara kooperatif.

b. Penelitian kasus dan penelitian lapangan

Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian , penelitian kasus lebih mendalam.

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

(5)

1) Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit social tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut.

2) Dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variable pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya. c. Penelitian perpustakaan

Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.

Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa : buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen dan lain-lain. Pada hakekatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan fondasi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian ditengah lapangan.

4. Penggolongan jenis penelitian menurut tujuan umum dibagi dalam 3 jenis penelitian yaitu:

a. Penelitian eksploratif

Jenis penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru.Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokkan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu.Penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.

b. Penelitian pengembangan

(6)

aspek ilmu pengetahuan. Misalnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.

c. Penelitian verifikatif

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena.Misalnya saja, masyarakat mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan mampu mengobati penyakit mata dan kulit.Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air tersebut mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.

(7)

5. Penggolongan jenis penelitian menurut pendekatan analitik,dibagi menjadi 2 macam penelitian yaitu:

a. Penelitian Pendekatan kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik.Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.

Bila disederhanakan penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif secara mendalam dibagi menjadi: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.

1) Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap kejadian yang sedang atau sudah jadi. Si peneliti mendeskripsikan atau memusatkan perhartian kepada masalah-masalah actual yang sedang atau sudah terjadi dan data yang diinginkan apa adanya tanpa manipulasi.

(8)

Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat umum.Jenis penelitian deskriptif yang cukup dikenal adalah penelitian survei.

2) Penelitian inferensial

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis.Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja, dan kesimpulannya adakalanya bersifat umum.

b. Penelitian pendekatan kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada umumnya menekankan analisis proses dari proses berfikir secara deduktif dan induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory), dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi.

Cara memperoleh informasi tersebut melalui observasi secara berpartisipasi, wawancara mendalam dan metoda lain yang menghasilkan data deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang diteliti.

6. Penggolongan jenis penelitian menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian, dibagi menjadi 3 macam penelitian yaitu:

a. Penelitian Historis

(9)

objektif, sistematik, dan akurat.Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis, dan disintesiskan.Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti itu.Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis tertentu.

Peneliti historis biasanya memperoleh data melalui catatan-catatan, artifak-artifak, atau laporan-laporan verbal.Hasil penelitian biasanya berupa narasi deskriptif (narative description) atau analisis terhadap peristiwa-peristiwa yang muncul pada rentang waktu lama atau cukup lama di masa lampau.

Tujuan penelitian historis ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

Ciri – ciri dari penelitian historis ini adalah penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobservasi orang lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat menganalisis keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumbernya.

b. Penelitian eksperimen

Penelitian eksperimen adalah salah satu metode yang bisa digunakan dan di pilih dalam sebuah penelitian pembelajaran pada PTK.Jadi penelitian ini bisa diartikan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, objektif dan juga terkontrol guna memprediksikan kejadian-kejadian.Penelitian eksperimental berguna untuk menyelidiki hubungan antara sebab dan akibat.

(10)

kegiatan.Penelitian eksperimen bertujuan untuk bisa meramalkan keadaan di masa mendatang.

Penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesa tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variable penelitian.Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variable yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat.

Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding. Dalam penelitian eksperimen yang tidak menggunakan kelompok control hasil penelitian tersebut diragukan keabsahannya, karena beberapa variable yang mengancam atau yang melemahkan validitas penelitian tidak dikontrol. Maka untuk menghindari masalah tersebut, berbagai penelitian eksperimen menggunakan lkelompok pembanding.

c. Penelitian surivei

Dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.Dengan demikian penelitiasn survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. Unit analisa ini perus sekali diperhatikan, terutama bagi peneliti muda. Akhir-akhir ini penelitian survey banyak digunakan untuk berbagai penelitian operasional.Pengamatan survey ini boleh dilakukan pada keseluruhan yang diteliti (disebut sensus) dan boleh juga dilakukan hanya kepada sebagian yang diteliti.

7. Penggolongan jenis penelitian menurutwaktu, yaitu:

(11)

Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Jenis penelitian ini sering digunakan pada penelitian lingkup Epidemiologi dengan beberapa rancangan yang khas, seperti kohort, cross-sectional, dan kasus kontrol.

a. Kohort

Penelitian kohort sering juga disebut penelitian followup atau penelitian insidensi, yang dimulai dengan sekelompok orang (kohor) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub-kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau outcome.

Penelitian kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab penyakit dan pengukurannya yang paling langsung tentang resiko timbulnya penyakit. Jadi ciri umum penelitian kohort adalah:

a. dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan status paparan.

a. melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam kelompok studi amatan.

b. dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dari masing-masing kelompok studi.

c. peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan.

Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu, maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti mau mengadakan penelitian.

(12)

kohort retrospektif, jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik.

b. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian)

Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit. Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.

Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dari populasi tersebut. Instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuisioner.

c. Penelitian Kasus Kontrol (case control)

Penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek mempunyai riwayar terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dari populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.

(13)

a. Penelitian Korelasional (correlational research)

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Ciri ciri penelitian korelasional adalah

1) Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variable-variabel yang diteliti rumit dan / atau tak dapat di teliti dengan metode eksperimental atau tak dapat di manipulasi.

2) Studi macam ini memngkinkan pengukuran beberapa variable dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling berhubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.

Contoh penelitian korelasional yang umum dilakukan:

1) Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi.

2) Studi analisis faktor mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status sosial dengan pemilihan jenis persalinan di desa tertinggal.

b. Penelitian Kausal-Komparatif (causal-comparative research)

(14)

eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Penelitian yang bersifat ex post facto merupakan suatu penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan cara mengurut kebelakang melalui data-data atau informasi-informasi yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang di teliti. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.

c. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental research) Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi:

1) Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).

2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai perlakuan eksperimental.

3) Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan subyek secara acak, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, dan penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara rambang.

(15)

5) Tujuan ke dua metode eksperimental adalah validitas eksternal. 6) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting

diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

d. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validiti eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri penelitian eksperimen semu meliputi:

1) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut.

2) Subyek penelitian adalah manusia, misalnya dalam mengukur aspek minat, sikap, dan perilaku.

3) Tetap dilakukan randomisasi untuk sampel, sehingga validitas internal masih dapat dijaga.

e. Penelitian Tindakan (action research)

(16)

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.Contoh penelitian tindakan misalnya adalah:

1) Penelitian tentang pelaksanaan suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah;

2) Penelitian untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi;

3) Penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

Ciri penelitian tindakan adalah:

1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. 2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan

perkembangan baru.

3) Penelitian mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.

4) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the spot experimentation dan inovasi.

Contoh penelitian pendekatan ini adalah

(17)

suatu tindakan.Akibat dari tindakan ini, murid-murid yang semula banyak yang tidak/kurang memperhatikan penjelasan dari guru geografi tadi, menjadi kurang jumlahnya.Dengan demikian situasi kelas telah berubah.

2. Rancangan Penelitian

Terdapat beberapa bentuk rancangan penelitian. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut:

1. Pre- Eksperimental Designs (nondesigns)

Eksperimen ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

Macam –macam Design Eksperimen

Pre-

Eksperimental

True-

Eksperimental

Factorial- Eksperimental

Quasi-

Eksperimental

One-shot Case Studi

One Group Pretest-posttset

Intec Group Comparison

Posttest Only Control Design

Pretest Control Group Design

Time-Series Design

(18)

semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk-bentuknya pre- eksperimental designs ada beberapa macam yaitu : a. One-Shot Case Study

Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut : X = treatmen yang diberikan (variabel

independen)

O = Observasi (variabel dependen)

Contoh: Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (O)

O1 = nilai pretest (sebelum diberi diklat) O2 = nilai posttest (setelah diberi diklat) Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O1 - O2 )

c. Intec Group Comparison

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

Pengaruh perlakuan = O1 - O2

(19)

2. True- Eksperimental Design

Dikatakan true- eksperimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikianvaliditas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true-eksperimental adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok control diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.

a. Posttest Only Control Design

Desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen. Kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengeruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistic t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok control, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

b. Pretest Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang

R

X

O

2

R

O

4

R

O

1

X

O

2

(20)

baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah ( O2 – O1) - ( O4 – O3)

3. Factorial Design

Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Dapat digambarkan seperti berikut :

Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2

4. Quasi- Eksperimental Design

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang digunkan untuk penelitian.

a. Time-Series Design

Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest

R

O

1

X

Y1

O

2

R

O

3

Y1

O

4

R

O

5

X

Y2

O

6

R

O

7

Y2

O

8

(21)

sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejalasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment . Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok control.

Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan

yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8 . Besarnya pengaruh perlakuan adalah

= (O5 + O6 + O7 + O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).

b. Nonequivalent Control Group Design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desian ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara random.

Contoh :

Desain penelitian ini dipilih satu kelompok karyawan. Selanjutnya satu kelompok tersebut yang setengahnya diberi perlakuan setiap hari dan setengahnya lagi tidak. O1 dan O3 adalah sebelum adanya perlakuan. O2 adalah karyawan setelah diberi perlakuan, O4 adalah karyawan yang tidak diberi perlakuan . Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1 ) – (O4 – O3 )

O

1

X

O

2

(22)

DAFTAR RUJUKAN

Drs.Lufri,M.S dan Drs.Ardi, M.Si . 1999. Metodologi penelitian .Padang : DIP Universitas Negeri Padang

Kartono, DR.Kartini .1990 .Pengantar metodologi Riset social .Bandung : Penerbit Bandar Maju

Sugiyono. 2008. Methode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantiatif, kualitatif, R & D). Bandung : Alfabeta

Suryabrata, Sumadi .2012 .Metodologi penelitian .Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Wasito, Drs.Hermawan .1995 .Pengantar metodologi penelitian .Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama

http://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/(Di akses pada tanggal 12/9/2015 pukul 15.40 WIB)

http://cimmey-mdz.blogspot.com/2015/01/pengertian-dan-contoh-penelitian.html(di akses pada tanggal 12/9/2015 pukul 16.01 WIB)

http://fourseasonnews.blogspot.com/2015/05/pengertian-penelitian-historis.html(di akses pada tanggal 12/9/2014 pukul 16.16 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

464.900.000,- (Empat ratus enam puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan

Situasi belajar dengan hasil belajar rendah seharusnya memerlukan inovasi baru yang memungkinkan pencapaian hasil belajar peserta didik kearah yang lebih

Dalam bentuk konvensional, masyarakat di Indonesia dan Amerika Serikat telah memberikan partisipasi politik yang cukup baik, walaupun masih ada masyarakat yang tidak

Pemahaman Islam Kelas Menengah Muslim Indonesia Masih Simbolik http://koransulindo.com/pemahaman-islam-kelas-menengah-muslim-i.... 1 of 4 12/2/2017,

Hal ini dapat menunjukkan bahwa air rendaman jerami berpengaruh terhadap jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada ovitrap, ini disebabkan karena jerami

Ia juga boleh ditakrifkan sebagai satu sistem politik yang memberi peluang kepada rakyat membentuk dan mengawal pemerintahan negara (Hairol Anuar 2012). Dalam hal

Adalah sebuah fakta bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak dari

(BOS) based on instruction and technical in aspects of application, distribution, and stakeholders engagement in planning, forming, and reporting of BOS in SMA Negeri 37