• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data dan Spasial Eksploratory

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Data dan Spasial Eksploratory"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM STATISTIKA SPASIAL

ANALISIS DATA SPASIAL EKSPLORATORI

Tanggal Penyerahan : 17 Oktober 2016

Disusun Oleh :

Khaerul Pratama / 23 – 2016 – 11 Kelas A

Nama Asisten :

Nadhea Arta Y.

Ganny Indrajid

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL

JURUSAN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIOANAL

(2)

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah atau lahan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peranan strategis

dalam pembangunan perkotaan. Perkembangan pembangunan kota semakin pesat dan

tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan faktor pemicu meningkatnya kebutuhan

tanah di perkotaan. Sementara itu, tanah yang tersedia di daerah perkotaan terbatas. Hal ini

menimbulkan permasalahan tanah perkotaan, seperti peningkatan harga tanah yang tidak

terkendali.

Informasi harga tanah yang akurat dan mutakhir diperlukan dalam pengendalian harga

tanah yang selalu berubah akibat dari berbagai kepentingan dalam penggunaan tanah.

Informasi harga tanah dapat diamati menggunakan Analisis Data Spasial Eksploratori (ADSE).

Analisis ini merupakan metode eksplorasi data menggunakan teknik aritmatika sederhana dan

teknik grafis dalam meringkas data pengamatan. kontribusi utama dari pendekatan data secara

eksploratori terletak pada penyajian seluruh ringkasan statistik secara visual. ADSE

memungkinkan untuk memahami lebih mendalam fenomena yang sedang di analisis, sehingga

keputusan yang diambil akan lebih cepat dan tepat. ADSE dapat digunakan untuk memplotkan

distribusi data, melihat kecenderungan global dan lokal, mengevaluasi auto-korelasi spasial

(spasial autocorelation), memahami covarian diantara beberapa seri data (De Smith et. Al,

2007). Analisis yang paling sederhana di dalam ADSE adalah membuat ringkasan nilai statistik

dari suatu seri data atau dalam konteks data spasial adalah membuat ringkasan dari atribut tabel

atau nilai grid.

1.2 Maksud dan Tujuan

Praktikum kali ini bermaksudkan untuk meningkatkan keterampilan, pemahaman, dan

pengetahuan dalam analisis data spasial.

Tujuan melakukan praktikum ialah mahasiswa dapat melakukan analisis dan pengamatan

data menggunakan metode Analisis Data Spasial Eksploratori (ADSE) menggunakan

perangkat lunak ArcGIS.

1.3 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal : Senin, 9 Oktober 2016

Pukul : 09.00 – 11.00

(3)

2.

DASAR TEORI

2.1 Geostatistika

Geostatistika adalah studi variasi parameter dalam domain ruang dan atau waktu dalam

hubungannya dengan bumi. Geostatistika berhubungan dengan data-data yang saling

berkorelasi secara spasial.

2.2 Analisis Data Spasial Eksploratori (ADSE)

Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) atau dalam bahasa indonesia dikenal dengan

nama Analisis Data Spasial Eksploratori (ADSE) adalah eksplorasi terhadap satu set data

spasial dengan berbagai cara yang berbeda untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti agar bisa dibuat keputusan yang lebih baik

terhadap masalah – masalah yang berkaitan dengan data tersebut.

ESDA adalah kumpulan teknik untuk menjelaskan dan menggambarkan (Visualisasi)

distribusi spasial, mengidentifikasi lokasi atau spasial outlie, menemukan pola asosiasi spasial

(Anselin, 1998).

Konsep ESDA merupakan analogi dari EDA (Exploratory Data Analysis). EDA dan

ESDA pada prinsipnya sama-sama merupakan alat analisa statistik. Perbedaanya, pada ESDA

nilai dan visualisasi statistik terintegrasi dengan nilai dan visualisasi peta yang di analisa.

Sementara, perangkat lunak EDA umumnya tidak menyediakan alat untuk visualisasi data

secara spasial. ESDA dapat digunakan untuk menganalisa data dalam berbagai cara. Sebelum

membentuk luasan, ESDA memungkinkan untuk memahami lebih mendalam fenomena yang

sedang di analisa, sehingga keputusan yang diambil terkait dengan data yang lebih tepat (De

Smith et. al,2007).

Fasilitas seperti diatas tersebut telah diimplementasikan pada beberapa perangkat lunak,

misalnya ArcGIS Geostatistical Analyst (Johnston K et al, 2001), GeoDa

(https://geoda.uiuc.edu), GS+TM (Robertson, 2006), SatScan (http://www.satscan.org), dan

STARS (http://regal.sdsu.edu/index.php/main/STARS).

Perangkat ADSE pada perangkat lunak ArcGIS dalam extension Geostatistical Analyst

antara lain :

1. Histogram

2. Normal QQ Plot dan General QQ Plot

3. Trend Analysis

(4)

5. Semivariogram/Covariance Cloud

6. Crosscovariance Cloud

2.1.1 Histogram

Histogram adalah tampilan grafik dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan

grafis batang yang menggambarkan jumlah data pengamatan yang terdapat dalam setiap

interval atau kelas. Histogram pada dasarnya memberikan deskripsi univariat (satu variabel)

dari set data.

Statistika distribusi pada histogram antara lain :

- Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari

kelompok data tersebut.

- Standar deviasi atau simpangan baku adalah ukuran sebaran statistika yang paling

lazim, singkatnya simpangan baku itu mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar.

Simpangan baku disebut sebagai akar kuadrat dari varian.

- Kurtosis adalah derajat keruncingan (biasanya diukur relatif terhadap distribusi

normal). Kurtosis dihitung dari momen keempat terhadap mean.

- Skewness adalah derajat ketidaksemetrisan suatu distribusi. Jika kurva frekuensi

suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (dilihat dari mean) ,

maka dikatakan menceng ke kanan (positif) dan sebaliknya. Secara perhitungan,

skewness adalah momen ketiga terhadap momen.

- Quartile adalah nlai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi empat bagian

sama besar. Nilai-nilai itu, yang dilambangkan dengan Q1, Q2, dan Q3, yang

mempunyai sifat bahwa 25% data jatuh dibawah Q1, 50% data jatuh di Q2, dan 75%

data jatuh di Q3.

2.1.2 Normal QQ Plot dan General QQ Plot

QQ Plot menganalisis plot grafik antara variabel quantile dengan quantile setiap

anggota/case nya. Quantile merupakan nilai yang akan membagi case dalam jumlah tertentu

yang besarnya sama pada setiap kelompoknya.

2.1.3 Trend Analysis

Analisis Trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk

melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan

peramalan dengan baik, maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak

(5)

dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan fakto-faktor apa saja yang

mempengaruhi terhadap perubahan tersebut (wikipedia.org).

2.1.4 Voronoi Map

Diagram Voronoi merupakan serangkaian bentuk poligon yang terbentuk di sekitar

lokasi titik sampel. Poligon voronoi dibuat sedemikian rupa sehingga setiap lokasi di dalam

sebuah poligon lebih dekat ke titik sampel di dalam poligon tersebut dibandingkan titik-titik

sampel lainnya.

Setelah poligon terbentuk, dapat didefinisikan tetangga (neighbors) dari sebuah sampel,

yaitu semua titik sampel lain yang poligonnya berbatasan dengan poligon titik sampel yang

dipilih.

2.1.5 Semivariogram/Covariance Cloud

Variogram merupakan alat dalam geostatistika yang berguna untuk menunjukan korelasi

spasial antara data yang diukur. Jika memetakan hasil pengukuran nilai densitas suatu batuan,

maka dapat terlihat bahwa nilai yang rendah akan berada dekat dengan nilai rendah lainnya

begitu pula dengan nilai yang besar cenderung berada di dekat nilai yang besar lainnya.

Perbedaan data tersebut dapat dituangkan dalam bentuk suatu grafik variogram sebagai fungsi

jarak. Semivariogram adalah setengah dari variogram, dengan simbol γ. Variogram digunakan untuk menentukan jarak dimana nilai-nilai atau pengamatan menjadi tidak saling tergantung

atau tidak ada korelasinya. Simbol dari variogram adalah 2 γ. Semivariogram digunakan untuk mengukur korelasi spasial.

Karakteristik semivariogram, diantaranya :

- Still merupakan harga / nilai semivarian pada bagian variogram teratas (level off),

dapat diartikan juga sebagai “ámplitudo” suatu komponen tertentu dari variogram.

- Range merupakan jarak lag ketika semivariogram mencapai still, diartikan

autokorelasi sama dengan nol pada jarak tersebut.

- Nugget merupakan secara teori nilai awal semivariogram ialah nol. Ketika lag

mendekati nol nilai semivariogram disebut sebagai nugget. Nugget mewakili variasi

pada jarak (lag) yang sangat kecil, atau lebih kecil dari sampel rate / spacing, termasuk

eror dalam pengukuran.

2.1.6 Crosscovariance Cloud

Menunjukkan crosscovariance empiris untuk semua pasangan dari lokasi antara dua

(6)

karakteristik lokal dari korelasi spasial antara dua set data, dan mencari pergeseran spasial di

dalam korelasi antara dua set data.

3.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Data

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu unit laptop / notebook dan

perangkat lunak ArcGIS. Data atau bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :

- data sampel harga tanah yang tersebar di Kota Bandung dalam format .xls. Sampel

data harga tanah berjumlah 451.

- Peta administratif Kota Bandung.

Data yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan sistem koordinat UTM dengan

datum WGS 1984.

3.2 Langkah Praktikum

Praktikum ini menggunakan perangkat lunak ArcGIS, adapun langkah-langkah

praktikum ini sebagai berikut :

1. Buka perangkat lunak ArcGIS.

2. Buka data ‘Bandung.shp‘ dengan cara pilih add

data –pilih ‘Bandung.shp’

3. Kemudian buka ‘daftar harga tanah.xls’ dengan cara membuka dengan add data lalu pilih ‘daftar harga tanah.xls.

4. Klik kanan pada layer ‘Data All$’ – pilih Display X Y

Data – muncul tampilan Display X Y Data. Pada

(7)

6. Sebelum melakukan analisis geostatistik, terlebih

dahulu mengaktifkan extensions:Geostatistical

Analyst dengan cara, pada main menu pilih

Costumize Extensions. Centang pada

Geostatistical Analyst.

7. Kemudian aktifkan menu Toolbar: Geostatistical

Analyst, dengan cara klik kanan sembarang pada

daerah menu-menu utama lalu pilih Geostatistical

Analyst.

8. Pada toolbar Geostatistical Analyst, pilih Explore Data kemudian tertampil beberapa

alat-alat analisis geostatistika seperti Histogram, Normal QQ Plot, Voronoi Map,

Trend Analysis, Semivariogram/Covariance Cloud, General QQ Plot, dan

Crossvariance Cloud.

9. Analisa data tersebut berdasarkan alat analisis geostatistika tersebut.

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Histogram

Pada histogram diatas, sumbu X merupakan interval range harga tanah dan sumbu Y

menunjukan jumlah data range data tersebut di setiap interval. Hasil dari analisis menggunakan

histogram terlihat nilai skewness +1.928 dan nilai kurtosis + 7.194.

Grafik condong ke kanan – kiri (right- skewed distribution) artinya distribusi tidak simetris (asimetris) sama dengan mean > modus. Hal ini dikarenakan terjadi jumlah data tidak

menentu pada masing-masing kelas, terdapat kecenderungan pengumpulan/pembulatan data

(8)

Nilai kurtosis bernilai (k > 3) maka, disebut juga leptokurtic artinya bagian tengah

distribusi data memiliki puncak yang lebih runcing.

4.2 Normal QQ Plot

Terlihat pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear normal.

Sehingga data tersebut kemungkinan tidak terdsitribusi normal. Bila ingin pengujian lanjutan,

gunakan detrended normal QQ. Pada detrended normal QQ, bila semakin banyak titik-titik

yang tersebar jatuh pada garis yang menunjukan garis 0,0 maka menunjukan bahwa data

semakin normal, dan bila titik-titik bersebaran jauh dari garis linear di 0,0 maka data semakin

jauh dari normal (tidak normal).

4.3 Trend Analysis

Dari hasil tren yang terlihat, kecenderungan nilai terdapat di tengah-tengah yang artinya

prediksi mendatang akan nilai tersebut akan semakin meningkat. Tetapi terlihat tren

membentuk non-linear, sehingga teknik korelasi cenderung melakukan underestimasi kekuatan

hubungan anatara dua variabel. Jadi sangat mungkin sebenarnya kedua variabel memiliki

hubungan yang kuat tetapi diestimasi oleh momen sebagai tidak ada hubungan atau memiliki

(9)

4.4 Voronoi Map

Diagram Voronoi merupakan serangkaian bentuk poligon yang terbentuk di sekitar

lokasi titik sampel.

4.5 Semivariogram

Semivariogram adalah setengah dari variogram, dengan simbol γ. Variogram digunakan untuk menentukan jarak dimana nilai-nilai atau pengamatan menjadi tidak saling tergantung

(10)

5.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum, maka diberikan kesimpulan bahwa data persebaran harga tanah di

kabupaten kota bandung merupakan kebanyakan hasil estimasi. Pada trend analisis terlihat

terdapat garis non-linear yang menunjukan nilai distribusi yang lemah. Lalu pada histogram

terdapat nilai skewness dan kurtosis (nilai skewness +1.928 dan nilai kurtosis + 7.194), yang

artinya memiliki kecenderungan condong kekanan dan tingkat keruncingan yang runcing

sehingga nilai distribusi tidak normal.

Pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear normal. Sehingga

data tersebut kemungkinan tidak terdsitribusi normal. Semakin banyak titik yang menjauhi

garis linear, maka data tersebut semakin tidak terdistribusi normal.

DAFTAR PUSTAKA

Kania Sari, Dewi., 2010. Pemodelan Harga Tanah Perkotaan Menggunakan Metode Geostatistika;Daerah Studi Kota Bandung. Jurnal. Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional.

Indarto ., dan Soesanto, Boedi. Variabilitas Spasial Hujan Tahunan Di Jawa Timur;Aplikasi ESDA. Jurnal. Program Studi Teknik Pertanian Universitas Jember.

http://statistikceria.blogspot.co.id/2012/12/tutorial-uji-normalitas-dengan-spss.html

https://dualilin.wordpress.com/2013/05/11/menguji-asumsi-kenormalan-data-univariate-dengan-qq-plot-quantile-quantile-plot/

http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/latest/extensions/geostatistical-analyst/

Gambar

Grafik condong ke kanan – kiri (right- skewed distribution) artinya distribusi tidak

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran kooperatif tipe Student teams Achieverment Division (STAD) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi pokok memahami

Perilaku sejumlah masyarakat Desa Pekan Sawah yang masih memanfaatkan sungai sebagai sarana MCK juga disebabkan oleh kesulitan masyarakat untuk membangun sarana

Perjalanan hidup remaja tersebut dieksplorasi mulai dari ketika remaja hamil hingga pada saat melahirkan, yang difokuskan pada: Bagaimana respon awal ketika

Pemodelan untuk aliran mode tunak dilakukan dan didapatkan hasil bahwa daerah genangan disekitar Sungai Balong terletak pada jarak lebih dari 1 kilometer dari

Pengaruh kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor terhadap kinerja auditor dengan etika profesi sebagai variabel moderating (studi pada kantor akuntan

Hal ini sangatlah penting untuk memastikan Anda memiliki obat dengan Anda, karena (ini SELALU terjadi padaku) pada hari mereka sakit mungkin menjadi hari yang menyimpan adalah

TERSTRUKTUR KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2016/2017. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pengaruh aktivitas belajar

menerapkan konsep tata cahaya dengan sabar dan tekun. Guru memberikan instruksi untuk menyimpulkan pembelajaran di pertemuan ini. Peserta didik menentukan prosedur dalam