• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perekembangan peserta didik di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perekembangan peserta didik di Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Pertumbuhan dan Perkembangan Serta Faktor yang

Mempengaruhinya”

Disusun Oleh:

Kelompok I

Andri Anzhari

1229040001

Arnashari Arif

1229040002

Rosita Sari

1229040003

Andi Indah Juliarti 1229040005

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN

KOMPUTER

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Subhana Wa Taalah, sehingga penyelesaian makalah dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan Serta Faktor Yang Mepengaruhinya” dapat diselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayahnya bagi kita semua.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah wajib yakni Perkembangan Peserta Didik. Di dalam makalah ini di tuangkan berbagai materi tentang pertumbuhan serta perkembangan, sehingga diharapkan kita semua mampu mengetahuinya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan tiada manusia yang luput dari

salah dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga saran

dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun lagi belajar.

Makassar, Februari 2015

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan...3

B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan...5

C. Pengaruh pertumbuhan dan perkembangan terhadap anak...9

BAB III PENUTUP………10

A. Kesimpulan………10

B. Saran……….10

Daftar Pustaka………..11

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah-ubah. Mulai dari pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus-menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai menjadi lebih seimbang.Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan hal-hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk, merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan berlari.

(5)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?

3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak dalam belajar?

C. Tujuan

(6)

2

BAB II PEMBAHASAN

1.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1.1 Pengertian Pertumbuhan

Kehidupan manusia dihubungkan dalam dua proses yang terus-menerus dan bekelanjutan, kedua prose situ ialah pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini saling bergantung satu dengan lainnya. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju ke arah kesempurnaan. Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:

a. Bagian pribadi materiil yang kuantitatif, dan

b. Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.

(7)

yang turun-temurun dalam bentuk proses aktif yang berkesinambungan.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.

3

1.2 Pengertian Perkembangan

(8)

ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara teknis, perubahan tersebut biasanya disebut proses. Jadi pada garis besarnya para ahli sependapat, bahwa perkembangan itu adalah suatu proses.

Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan materi yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan di samping itudisebabkan oleh perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian, kita boleh merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat pertumbuhan dan belajar.

4

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan : bertambah besar dalam aspek fisik akibat bertambahnya jumlah sel-sel tubuh dan jumlah zat interseluler. Pertumbuhan itu sendiri dapat diukur dalam satuan cm atau inch untuk menyatakan panjang dan kg atau pound untuk menyatakan berat.

Perkembangan : bertambahnya ketrampilan dan fungsi dalam hal yang kompleks sesuai dengan tingkatan umurnya.

- Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(9)

2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.

3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.

4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.

2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.

5 3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.

4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.

5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

(10)

Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :

1. Faktor Genetik (Keturunan) Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.

2. Faktor Asupan

Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara

6 teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.

3. Faktor Lingkungan

(11)

pula.

Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia, diantaranya yaitu:

1. Faktor sebelum lahir

Misalnya peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri

virus dan lain-lain

2. Faktor ketika lahir

Antara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.

3.Faktor sesudah lahir

Antar lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari.

4. Faktor psikologis

Misalnya bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orangtuanya. Sebab lain ialah dibesarkan didalam institusional sehingga kurang mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami

7 kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan fungsi

jasmani dan rohani terutama perkembangan inteligensi dan emosi.

2.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan

Perkembangan anak tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :

(12)

maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen.

2. Faktor lingkungan

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas: a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap. d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri .Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan

8 faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi-fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar oleh subyek anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.

3.

Pengaruh pertumbuhan dan perkembangan terhadap belajar anak

(13)

selama dua dekade (dasawarsa) sejak ia lahir. Lonjakan perkembangan terjadi pada masa anak menginjak usia remaja antara 12 atau 13 tahun hingga 21 atau 22 tahun. Pada saat perkembangan berlangsung, beberapa bagian jasmani seperti kepala dan otak yang pada waktu dalam rahim berkembang tidak seimbang (tidak secepat badan dan kaki), mulai menunjukkan perkembangan yang cukup berarti hingga bagian-bagian lainnya menjadi matang. (Muhibbin Syah, 1999:13)

Seiring dengan meningkatnya usia anak, gerakan anak pun semakin lincah. Anak sudah mampu memanfaatkan anggota tubuhnya untuk mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu. Keterampilan indrawi-jasmani adalah satu keterampilan yang memerlukan koordinasi dan organisasi psikofisik anak, misalnya keterampilan menggambar, diterapkan agar anak tidak hanya menggambar saja tetapi juga menggambar apa yang ada pada imajinasinya atau ide masing-masing.

Selain perkembangan fisik yang mempengaruhi belajar anak, yang tidak kalah penting mempengaruhi belajar anak adalah perkembangan kognitif. Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang padanannya knowing berarti mengetahui, dalam arti luas kognitif adalah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan. Sebagian besar psikolog, terutama psikolog kognitif berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif manusia mulai berlangsung sejak ia baru lahir. Bekal dan

9 modal dasar perkembangan manusia, yaitu kapasitas motor dan kapasitas sensori sampai batas tertentu dipengaruhi oleh kognitif.

Melalui pancaindera anak melakukan aktivitas kognitif untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sosialnya. Kesan dari pengalaman langsung itu tidak akan hilang dari ingatan meski anak sudah meninggalkan objek sebenarnya. Ini artinya anak dapat menyimpan objek yang telah hilang dan menggantikannya dalam bentuk

representasi mental. Inilah yang menurut Jean Piaget (18961-980), seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikolog anak yang disebut

(14)

tetap ada walaupun sudah ditinggalkan atau tidak dilihat lagi. Menurutnya keracuan skema tidak dapat dihindari, efeknya justru menjadi penghalang dalam pembentukan struktur-struktur mental berikutnya. Skema dari Piaget ini dapat disejajarkan dengan istilah “struktur kognitif”, yaitu mengingat pengetahuan mengenai mata pelajaran yang cenderung diorganisasi atau disusun secara berturut dan hierarki, apa yang telah diketahui anak dan sejauh mana anak mengetahuinya jelas mempengaruhi kesiapan anak mempelajari hal-hal baru.

Dalam belajar, semakin baik struktur kognitif yang dilakukan oleh anak, maka semakin mapanlah penguasaan anak atas bahan pelajaran yang telah dikuasai. Agar struktur kognitif dapat dibentuk dengan baik di dalam memori, anak dapat menggunakan “jembatan logika” dalam belajar. Kemampuan berpikir anak dipengaruhi kapasitas inteligensi sebagai potensi yang bersifat bawaan. Kualitas inteligensi anak mempengaruhi kemampuan anak untuk membentuk struktur kognitif.

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat berpengaruh terhadap belajar anak karena semakin baik struktur kognitif yang dilakukan oleh anak, maka semakin mapanlah penguasaan anak atas bahan pelajaran yang telah dikuasai. Hal ini disebabkan intelegensi yang mempengaruhi kemampuan berpikirnya.

10

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pertumbuhan : bertambah besar dalam aspek fisik akibat bertambahnya

(15)

Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat berpengaruh terhadap belajar anak karena semakin baik struktur kognitif yang dilakukan oleh anak, maka semakin mapanlah penguasaan anak atas bahan pelajaran yang telah dikuasai.

B. Saran

Bagi rekan-rekan mahasiswa sebagai calon guru, diharapkan untuk mengetahui dam memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pertumbuhan dan perkembangan sangat berpengaruh terhadap belajar anak.

11

DAFTAR PUSTAKA

Imanbella,

https://imanbella.wordpress.com/tugas-tugas-2/makalah-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/. Diakses

pada tanggal 24 februari 2015.

Maria,

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Di samping untuk menentukan kemungkinan dapat dilaksanakan grouting atau juga melihat apakah batuan/tanah yang diinjeksi/disuntik cukup aman pada tekanan grouting yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan pada pasien kusta di wilayah Puskesmas Sukadami yaitu faktor reaksi,

Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah (NPB) adalah perasaan nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliakal. NPB ini sering disertai penjalaran ke tungkai sampai kaki.

dari empat faktor yang diteliti (kesempatan investasi, profitabilitas, free cash flow dan collaterializable assets ), terbukti bahwa kesempatan investasi,

Penyalahgunaan (menghirup / menelan), penggunaan yang keliru (misalnya sebagai pelarut, sebagai bahan pencuci) dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan efek

Hukuman logis maksudnya, anak mengerti bahwa hukuman itu ada akibat logis dari pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik. Anak mengerti bahwa ia mendapat

Banyak faktor yang membuat green construction memakan modal yang cukup besar, seperti contohnya dalam penggunaan pakar atau tenaga ahli dalam pembuatan gedung yang

digunakan dalam proses penanganan keluhan. Bengkel Clink perlu meningkatkan.. upaya sosialisasi prosedur pelayanan, meningkatkan kecepatan dan memberi kemudahan dalam