RANCANGAN
PERPUSTAKAAN DIGITAL
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Disusun oleh
Mahasiswa Program Studi
Ilmu Informasi & Perpustakaan
Angkatan 2013 (B)
Dosen
Nuning Kurniasih, S.Sos., M.Hum
Mata Kuliah
▸ Baca selengkapnya: dua digit (atau tiga digit) pertama menunjukkan kekuatan tarik minimum dalam…
(2)KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Tugas yang kami susun dengan tujuan untuk memenuhi nilai UAS (Ujian Akhir
Semester) mata kuliah Teknologi Informasi & Perpustakaan Digital dan sekaligus untuk
menambah informasi juga pengalaman terhadap kami.
Semoga bermanfaat bagi semua orang khususnya kami yang melakukan penyusunan dan
umumnya bagi pembaca, sehingga mendapat wawasan, pengetahuan, dan pengalaman baru.
Kami sebagai penyusun mengharapkan masukan berupa saran atau kritikan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan.
Terimakasih kepada Ibu Nuning Kurniasih, S.Sos., M.Hum. yang mengajar mata kuliah
Teknologi Informasi & Perpustakaan Digital sekaligus sebagai pembimbing kami dalam
menyusun tugas ini.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Jatinangor, 21 Desember 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNPAD ... 1
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD ... 18
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNPAD ... 29
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNPAD ... 41
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD... 53
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA PERPUSTAKAAN
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
PADA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNPAD
Disusun oleh :
Niar Eka Oktaviani (210210130038)
Tantya Dewi (210210130040)
Reza Racmatullah (210210130041)
Adinda Aninni HS (210210130049)
Triyana Putra (210210130054)
Nugraha Dwi Saputra (210210130069)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan sebagai salah satu sumber pusat informasi memegang peranan
penting dalam menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan. Agar perpustakaan dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka dibutuhkan tenaga
pengelola perpustakaan atau pustakawan yang handal dan professional.
Apalagi di era modernisasi dan globalisasi sekarang ini arus perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan juga arus penyebaran informasi komunikasi sangatlah
pesat sehingga membawa pengaruh terhadap peran perpustakaan sebagai salah satu
sumber informasi dan ilmu pengetahuan bagi para pengguna perpustakaan.
Sejalan dengan hal tersebut maka banyak pengetahuan baru yang bermunculan
sebagai akibat perkembangan pengetahuan dalam bidang ilmu dan pendidikan.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber pusat informasi yang sangat penting
karena diperpustakaan semua informasi dihimpun, diolah dan kemudian disebarluaskan
kepada masyarakat.
Perpustakaan sebagai sumber pusat informasi membutuhkan bentuk lain selainin
bentuk tradisional yang kini ada. Bentuk tersebut ialah perpustakaan digital. Dengan
adanya perpustakaaan digital maka aksesibilitas informasi akan lebih mudah karena
setiap orang bisa kapanpun dan dimanapun mengakses informasi yang ada
diperpustakaan melalui media internet.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi Perpustakaan FISIP UNPAD Saat ini?
b. Kekurangan dan kelebihan apa yang dimiliki oleh perpustakaan FISIP UNPAD?
c. Bagaimana rancangan pengembangan perpustakaan digital yang sesuai dengan
kondisi perpustakaan FISIP UNPAD?
1.3. Tujuan
b. Mengetahui Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh perpustakaan FISIP
UNPAD.
c. Membuat rancangan pengembangan perpustakaan digital yang sesuai dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Perpustakaan
Kata perpustakaan berasal dari pustaka artinya buku atau kitab,dalam bahasa
Inggris perpustakaan disebut library, dalam bahasa Belanda perpustakaan disebut
bibliotheek, dalam bahasa Prancis perpustakaan disebut Bibliotheque, dalam bahasa
Spanyol perpustakaan disebut Bibliotheca. Akar kata library adalah liber (Bahasa Latin)
artinya buku,sedangkan akar kata bibliotheek adalah biblos (Yunani) sebagai bentuk
lanjut perkembangan akar kata ini dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal sebutan
bible artinya alkitab. Perpustakaan adalah sekumpulan bahan pustaka yang diatur
dengan system tertentu agar dapat ditelusuri dan ditemukan dengan cepat dan tepat
olehpengguna jasa perpustakaan. Menurut surat edaran bersama (SEB) Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BAKN no.53649/MPK/1988 dan
no.15/SE/1988 dijelaskan bahwa perpustakaan adalah suatu lembaga kantor yang
memuat 1000 judul bahan pustaka yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2500
eksemplar.
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-Basuki (1993 :
52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah :
a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf
pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi
perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya
mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan
pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan
2.2. Definisi Digitalisasi
Digitalisasi bertujuan untuk memudahkan akses bagi pengguna perpustakaan.
Dengan adanya koleksi dalam format digital, pengguna perpustakaan dapat mengakses
informasi tanpa harus mendatangi gedung perpustakaan secara fisik sepanjang tersedia
fasilitas internet. Dalam Library for Information Science disebutkan bahwa digitalisasi
adalah proses konverasi data ke dalam bentuk digital untuk diproses melalui komputer.
Dalam sistem informasi, digitalisasi umumnya mengacu pada konversi teks tercetak
ataupun gambar (foto, ilustrasi, peta, dsb) ke dalam sinyal biner, dengan menggunakan
peralatan pemindaian (scanner) sehingga hasilnya dapat ditampilkan di komputer.
2.3. Definisi Perpustakaan Digital
Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan
obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat
digital (Sismanto, 2008). Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian
informasi di dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database
dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat. Perpustakaan digital itu tidak
berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain dan pelayanan
informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan digital
tidaklah terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja, ruang lingkup
koleksinya malah sampai pada artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk
tercetak. Koleksi menekankan pada isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional
sampai hasil penelusuran. Perpustakaan ini melayani mesin, manajer informasi, dan
pemakai informasi. Semuanya ini demi mendukung manajemen koleksi, menyimpan,
pelayanan bantuan penelusuran informasi.
Lesk (dalam Pendit, 2007) memandang perpustakaan digital secara sangat umum
sebagai semanat-mata kumpulan informasi digital yang tertata. Arms (dalam Pendit,
2000) memperluas sedikitnya dengan menambahkan bahwa koleksi tersebut disediakan
sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan informasi.
Sismanto (2008) juga mengungkapkan bahwa gagasan perpustakaan digital ini
diikuti Kantor Kementerian Riset dan Teknologi dengan program Perpustakaan Digital
yang diarahkan memberi kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi
dalam bentuk digital secara terpadu dan lebih dinamis. Upaya ini dilaksanakan untuk
mendokumentasikan berbagai produk intelektual seperti tesis, disertasi, laporan
dokumentasi dan informasi skala kecil yang ada di kalangan institusi pemerintah, dan
juga difokuskan pada lembaga pemerintah dan swasta yang mempunyai informasi
spesifik seperti kebun raya, kebun binatang, dan museum.
Perbedaan ”perpustakaan biasa” dengan ”perpustakaan digital” terlihat pada keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik,
sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan.
Perbedaan kedua terlihat dari konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan
internet atau kompoter, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang
terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga, perpustakaan digital bisa dinikmati
pengguna dimana saja dan kapan saja, sedangkan pada perpustakaan biasa pengguna
menikmati di perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hasil Observasi
a. Pengadaan
Pengadaan merupakan bagian penting sebuah perpustakaan. Pengadaan
merupakan proses mengumpulkan koleksi perpustakaan baik dengan cara
pembelian, hadiah maupun hibah. Pada proses pengadaan kualitas sebuah
perpustakaan dapat dilihat bagus atau tidaknnya, semakin sering sebuah
perpustakaan melakukan pengadaan maka bisa dibilang perpustakaan itu baik.
Kegiatan pengadaan di perpustakaan FISIP hanya dilakukan dengan cara
pembelian. Proses pengadaan diawali dengan meminta kebutuhan buku dari
setiap prodi, dimana pada FISIP sendiri terdapat delapan prodi S1. Sebelum itu
tiap prodi meminta kepada para dosen untuk memberikan judul buku pegangan
yang digunakan. Setelah kebutuhan tiap prodi didapatkan, pihak perpustakaan
kemudian mengajukan daftar belanja perpustakaan kepada wakil dekan 2 untuk
meminta persetujuan. Kemudian perpustakaan menghubungi pihak penerbit.
Pihak penerbit yang bekerja sama dengan FISIP ialah penerbit AIRLANGGA.
b. Pengolahan
Pengolahan merupakan suatu cara yang digunakan perpustakaan untuk
mengorganisasikan koleksi yang ada. Proses pengorganisasian berupa penerapan
sistem klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka. Tujuan dilakukan pengolahan
adalah agar pengguna mudah menemukan koleksi yang ada diperpustakaan.
Proses pengolahan di Perpustakaan FISIP diawali dengan mengecek buku baru
yang baru datang dengan daftar buku yang dipesan. Kemudian buku baru
tersebut di beri cap inventaris sebagai bukti kepemilikan. Setelah itu identitas
buku di entri kedalam komputer. Kemudian diberi nomor klasifikasi dan
dibuatkan katalognya. Semua proses pengolahan tersebut hampir semuanya
masih dilakukan dengan cara yang manual. Hanya entri data sajalah yang sudah
sedikit menggunakan komputer. Jadi bisa disimpilkan bahwa pengolahan bahan
c. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan kegiatan di perpustakaan yang berkaitan dengan
peminjaman buku. Pelayanan sirkulasi di perpustakaan FISIP bisa dibilang cukup
baik. Dengan mayoritas jenis buku teks, maka pelayanan sirkulasi menjadi salah
satu ujung tombak pelayanan di perpustakaan ini. Syarat untuk melakukan
peminjaman di perpustakaan FISIP ialah harus menjadi anggota perpustakaan.
Dimana syarat menjadi anggota ialah berasal dari FISIP itu sendiri. Yang artinya
orang dari luar FISIP tidak bisa menggunakan layanan sirkulasi ini. Bila orang
lain datang ke perpustakaan FISIP yang bisa dilakukan hanyalah membaca di
tempat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi kehilangan
koleksi. Dengan hanya memperbolehkan anggota saja yang meminjam, maka
proses pengawasan pun bisa dilakukan dengan lebih mudah.
d. Referensi
Pelayanan referensi merupakan pelayanan khusus berupa penyediaan buku
rujukan seperti kamus, ensiklopedi, laporan penelitian dan lain sebagainya. Di
perpustakaan FISIP sendiri hanya menyediakan laporan penelitian berupa laporan
penilitian saja baik itu berupa skripsi, tesis dan disertasi. Selain itu untuk
menggunakannya pun pengguna perpustakaan hanya boleh membaca pada tempat
yang sudah disediakan. Tempat tersebut berupa meja baca yang disampingnya
dibatasi oleh meja baca lain, yang artinya terdapat batas khusus untuk membuka
koleksi referensi tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kegiatan
vandalisme atau pengrusakan bukuoleh pengguna perpustakaan.
e. Keanggotaan
Proses keanggotaan berkaitan dengan kemudahan dalam menjadi anggota
perputakaan. Di perpustakaan FISIP sendiri untuk menjadi anggota cukup mudah.
Bagi mahasiswa baru tinggal mengisi formulir pendaftaran anggota, disertai
dengan fotokopi KTM.
f. Pelestarian
Pelestarian atau preservasi bekaitan dengan pengawetan informasi baik itu
dalam bentuk tercetak ataupun digital. Pelestarian di perpustakaan FISIP sendiri
secara khusus masih belum ada. Dikarenakan koleksi di perpustakaan FISIP tidak
ada yang langka dan masih banyak di pasaran maka kegiatan pelestarian koleksi
seperti fumigasi dan penggunaan zat kimia lainnya belum pernah dilakukan. Dan
untuk kegiatan digitalisasi koleksi juga masih belum dilakukan.
g. Fasilitas
Fasilitas merupakan berbagai hal yang mendukung kegiatan perpustakaan.
Fasilitas yang ada biasanya seperti WC, Mushola, dan ruang baca. Di
perpustakaan FISIP fasilitas pendukung seperti WC dan mushola tidak ada,
didalam maupun di dekat perpustakaan fisip. Hal tersebut bisa dikarenakan oleh
letak perpustakaan sendiri. Letak perpustakaan FISIP sendiri berada dilantai tiga
gedung perkuliahan FISIP hal tersebut berarti perpustakaan tidak memiliki
gedung tersendiri. Hal tersebut membuat pengelola beranggapan bahwa sudah
adanya toilet dan mushola di gedung perkuliahan merupakan sesuatu yang cukup
dan di perpustakaan sudah tidak perlu diadakan lagi. Sedangkan ruang baca dan
keadaan di perpustakaan sangatlah nyaman dengan desain dinding berwarna
ungu, dan dialasi dengan karpet ditambah AC yang dingin membuat pengunjung
perpustakaan betah berlama-lama di perpustakaan. Selain itu koneksi WIFI di
fisip yang terkenal cepat mendukung kegiatan dan layanan yang ada di
perpustakaan.
h. Peralatan
Peralatgan berkaitan dengan meubeleur yang ada di perpustakaan. Untuk
hal peralatan di perpustakaan FISIP sudah cukup baik seperti rak penyimpanan,
meja baca yang disertai colokan, loker, meja layanan dan sebagainnya. Namun
apabila melakukan pengadaan lagi akan lebih baik. Namun orang yang kami
wawancarai mengatakan bahwa untuk melakukan pengadaan amat sangat sulit
disetujui. Loker penyimpanan yang sekarang ada saja merupakan bekas dari prodi
HI. Hal ini membuktikan bahwa perpustakaan masih dianggap remeh oleh
pimpinan yang ada di FISIP.
i. Staff
Staff merupakan orang-orang yang mengelola perpustakaan, mulai dari
pekerja teknis hingga pimpinan perpustakaan. Di perpustakaan FISIP sendiri
dikelola oleh 8 orang staff dan seorang kepala perpustakaan. Dari delapan orang
tersebut hanya satu orang yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan,
itu pun hanya sampai pada D2 perpustakaan sedangkan sisanya berpendidikan
non perpustakaan dan hanya mengikuti pelatihan sebagai pustakawan. Sedangkan
perpustakaan berasal dari Prodi Administrasi Bisnis. Itupun kepala perpustakaan
hanya sebagai tulisan dalam jabatan, dia tidak ikut campur secara langsung pada
keberlangsungan perpustakaan. Hanya 8 orang itulah yang mengelola
perpustakaan secara langsung.
j. Koleksi
Koleksi merupakan semua jenis bahan tercetak dan digital yang ada
diperpustakaan. Koleksi di perpuskaan FISIP terbagi menjadi tiga jenis utama
yaitu buku teks,referensi dan terbitan berkala. Buku teks sendiri menjadi yang
terbanyak dimiliki oleh perpustakaan FISIP hal tersebut didasari akan banyaknya
prodi yang ada di FISIP. Jumlah koleksi buku teksnya ialah 17.443 eksemplar dan
8. 428 judul. Koleksi referensi FISIP di isi oleh laporan penelitian baik itu skripsi,
tesis maupun disertasi yang berjumlah, 589 judul. Sedangkan koleksi terbitan
berseri diisi oleh koran baru setiap harinya.
k. Sitem Otomasi dan Teknologi
TI merupakan teknologi yang diterapkan diperpustakaan. Untuk teknologi
yang diterapkan di perpustakaan FISIP tidak terlalu banyak dan masih sangat
standar. Sentuhan teknologi terdapat pada pengisian absensi perpustakaan dan
sistem manajemen koleksi. Untuk sistem manajeman koleksi sendiri
perpustakaan FISIP menggunakan Delphi 5 untuk koleksi teks book dan
microsoft acces untuk referensi. Dengan menggunakan dua sistem dalam satu
perpustakaan tersebut sangat menyulitkan dalam mengelolannya karena sangat
tidak praktis. Selain itu tidak ada lagi, seperti penggunaan RFID yang biasanya
ada diperpustakaan masih belum ada.
l. Administrasi Layanan
Administrasi layanan berkaitan dengan kemudahan akses dalam
menggunakan perpustakaan. Dalam melakukan administrasi diperpustakaan,
FISIP sudah menyediakannya pada meja pelayanan sesuai kebutuhan pengguna.
Pada proses ini tidak terlalu dijelaskan karena mudah tidaknya administrasi, bisa
melalui penggunannya.
m. Kerjasama
Kerjasama merupakan merupakan sebuah kegiatan guna melakukan suatu
pekerjaan bersama-sama untuk memajukan perpustakaan itu sendiri, kerjasama
sendiri kerjasama anatar perpustakaan secara resmi masih belum ada dan tidak
pernah dilakukan.
n. Jaringan Informasi
Jaringan informasi Merupakan suatu jaringan yang dimiliki perpustakaan
untuk meyebarkan informasi yang dimilikinya baik kepada pengguna maupun
kepada lembaga lain yang nantinya bisa berujung pada kerja sama. Salah satu
bentuk jaringan informasi ialah situs web yang dimiliki perpustakaan. Namun
ketika kami bertanya apakah web tersebut didayagunakan, staff tersebut
mengatakan bahwa situsnya sedang crowdid. Dan saat kami menelusur di internet
kami tidak menemukan halaman web perpustakaan FISIP yang merupakan
jaringan informasi perpustakaan.
o. Pengguna Perpustakaan
Pengguna merupakan orang yang menggunakan perpustakaan. Pengguna
perpustakaan FISIP bisa dibilang cukup ramai, dengan keadaan perpustakaan
yang nyaman membuat banyak mahasiswa yang datang ke perpustakaan. Statistik
yang kami dapat rata-rata pengunjung perpustakaan FISIP perhari ialah 100 orang
dengan peminam sebanyak 40 orang per hari.
3.2. Kekurangan dan Kelebihan Perpustakaan FISIP UNPAD
3.2.1. Kekurangan
a. SDM petugasnya lebih dominan bukan dari bidang perpustakaan, hanya
mengikuti pelatihan sebagai pustakawan.
b. Fasilitas yang ada masih belum memadai, seperti toilet, mushola,
batas-batas antar pelayanan, lemari penyimpanan barang, serta rak sepatu.
c. Perpustakaan FISIP ini masih menyatu dengan gedung perkuliahan
sehingga desainnya masih seperti perpustakaan pada umumnya.
3.2.2. Kelebihan
a. Meskipun perpustakaan FISIP masih menyatu dengan gedung perkuliahan
namun, jika kita masuk ke dalamnya kita akan merasa nyaman dan betah
karena kondisi di dalamnya tersusun dengan rapih baik itu koleksi
maupun ruangan-ruangannya.
b. Perpustakaan FISIP memiliki ruang baca yang dilengkapi dengan colokan
pada setiap mejanya, sehingga pengguna tidak kebingungan jika
c. Sinyal WIFI FISIP yang terkenal kencangnya, membuat pengguna
nyaman dan betah dalam menyelesaikan tugasnya di dalam perpustakaan.
3.3. Rancangan Pengembangan Perpustakaan Digital
Rancangan pengembangan perpustakaan disini merupakan hasil dari pengamatan
dilapangan melalui cara observasi yang dilakukan. Dari observasi tersebut saya
menemukan sangat banyak kekurangan yang dimiliki oleh perpustakaan Fisip dalam
berbagai aspek. Oleh karena itu rancangan yang saya buat merupakan sesuatu yang
mendekati dari kata realistis untuk diwujudkan berdasarkan kondisi yang ada saat ini.
Perpustakaan digital sendiri ialah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan
objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat
digital. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam
koleksi objek informasi seperti dokumen, gambar, dan database dalam format digital
dengan cepat, tepat, dan akurat (Supriyanto 2008).
Dalam membangun suatu perpustakaan digital baik itu dimulai dari awal ataupun
mengembangkannya dari perpustakaan yang sudah ada haruslah memiliki unsur-unsur
penting yang ada didalamnnya. Saya menemukan tiga unsur terpenting yang harus ada
pada saat akan membangun suatu perpustakaan digital. Unsur tersebut ialah koleksi,
hardware dan media penyebara. Ketiga unsur tersebut akan di jelakan lebih dalam pada
bagian setelah ini.
3.3.1. Koleksi
Unsur yang pertama ialah koleksi. Suatu perpustakaan baik tradisional
maupun digital yang dijual ialah buku, atau yang sering kita sebut dengan
koleksi perpustakaan. Tidak berbeda dengan perpustakaan tradisional,
perpustakaan digital pun menjual buku sebagai mediannya. Namun kurang tepat
mungkin bila dalam perpustakaan digital disebut sebagai buku.
Hal tersebut dikarenakan dalam perpustakaan digital buku tercetak yang
biasa ada diperpustakaan tersebut dialih bentukan ke dalam media digital. Maka
kita bisa menyebutkanya dengan dokumen. Perpustakaan FISIP sendiri memiliki
dua jenis koleksi utama yang ada didalamnya, yaitu koleksi teks book dan
koleksi referensi. Koleksi teksbook di Fisip amatlah banyak karena untuk
memenuhi 8 prodi yang ada di FISIP. Sedangkan koleksi referensinya berupa
nantinya akan terdiri dari dua jenis yaitu full text dan hanya berupa daftar
bibliografinya saja.
Dengan keuangan perpustakaan FISIP yang tidak terlalu banyak maka
tidak mungkin untuk memiliki perpustakaan digital yang amat canggih dan
komplit. Cara yang memungkinkan adalah dengan cara yang diatas. Untuk jenis
full text akan diberlakukan bagi koleksi referensi seperti skripsi, tesis dan
disertasi. Cara memperolehnya dengan mengalih bentukan laporan penilitian
yang saat ini sudah ada diperpustakaan maupun dengan meminta soft file dari
setiap mahasiswa FISIP yang lulus untuk menyerahkan softfile laporan akhir
mereka, dengan begitu proses akan lebih cepat karena tidak melalui proses alih
bentuk terlebih dahulu. Sedangkan untuk bentuk daftar bibliografi berlaku bagi
koleksi teks book. Faktor yang mendukung tidak perlunya koleksi teks book
untuk di digitalisasi dikarenakan jumlahnya yang sangat banyak sehingga
memerlukan biaya yang sangat banyak untuk melakukannya. Cara membuat
daftar bibliografi tersebut ialah bisa dengan menyalin database yang saat ini
sudah ada di FISIP yaitu menggunakan Delphi 5. Apabila tidak bisa pun maka
setidaknya perpustakaan memiliki bahan dan data yang nantinya digunakan
untuk entri data yang baru.
3.3.2. Peralatan
Setelah kita menentukan koleksi apa saja yang nantinya akan mengisi
perpustakaan digital maka kita juga memerlukan hardware untuk menunjang
pengembangan perpustakaan digital tersebut. Seperti yang sudah kita ketahuai
bersama untuk melakukan proses digitalisasi yang paling penting ialah
PC/Laptop dan scanner. PC/Laptop disini berguna untuk melakukan semua
pekerjaan berkaitan dengan kegiatan digitalisasi. Sedangkan scanner digunakan
untuk mengalih bentukan koleksi tercetak menjadi koleksi digital. Saat ini ada
sekitar 700 judul laporan penelitian tercetak yanga disimpan didalam
perpustakaan FISIP. Untuk membuat perpustakaan digital koleksi tersebut haruslah dialih bentukan dengan cara men–scannya di mesin scaner. Jenis mesin scaner amatlah banyak dan berbagai macam fungsinya. Namun dengan kondisi
saat ini maka scanner yang cocok ialah scanner ADF (Scanner Automatic
Document Feeder). Scanner ADF ini adalah scanner jenis baru
yang dikembangkan khusus untuk pemindaian dokumen dalam jumlah yang
dipindai yang kemudian akan "ditarik" secara otomatis untuk dipindai, tidak
seperti scanner jenis Flatbed yang mengharuskan meletakkan satu per-satu
dokumen yang ingin dipindai. Oleh karena itu scanner ini bisa menjadi solusi
yang tepat bagi perpustakaan Fisip yang memiliki dokumen yang cukup banyak
untuk dipindai. Meskipun jenis ADF ini memiliki kelemahan karena tidak bisa
menscan dokumen yang terjilid, namun semua dokumen yang ada di fisip
jilidannya bisa di lepas sementara dan nantinya di jilid ulang. Hal tersebut
dikarenakan dokumen yang ada difisip bukanlah dokumen kuno yang harus
diperlakukan secara ekstra khusus. Dokumen yang ada difisip bisa dibilang baru
dan fisiknya juga tidak ada yang rusak.
3.3.3. Media penyebarluasan
Perpustakaan tidak akan memiliki manfaat bila koleksinya tidak
didayagunkan. Tidak berbeda dengan perpustakaan digital, untuk apa kita
susah-susah melakukan kegiatan digitalisasi apabila hasilnya tidak disebarluaskan.
Oleh karena itu setelah melakukan kegiatan digitalisasi alangkah baiknnya bila
hasil dari kegiatan tersebut bisa digunakan oleh pengguna. Dalam rancangan
kami bentuk media penyebarluasannya bisa dilakukan dengan dua cara yang bisa
dipilih salah satunnya yaitu dengan pembuatan repository dan Visual Studio.Net.
a. Repository
Secara sederhana arti dari repositori adalah tempat penyimpanan.
Dalam konteks kepustakawanan repositori adalah suatu tempat dimana
dokumen, informasi atau data disimpan, dipelihara dan didigunakan.
Membangun repositori akan menghasilkan keuntungan baik bagi individu
maupun bagi lembaga. Hasil-hasil penelitian, artikel ilmiah, makalah,
tesis, disertasi dan karya ilmiah lainnya yang tersedia secara online dapat
diakses, didownload, dan/atau disitir lebih cepat dan lebih sering
dibanding dengan yang tersedia dalam format tercetak. Saat kami
melakukan wawancara petugas perpustakaan mengatakan bahwa sistem
Delphi 5 dan microsoft access yang saat ini digunakan merupakan buatan
dari orang jurusan teknik informatika. Melihat fakta tersebut maka cara
tersebut bisa digunakan pula pada pembuatan repository. UNPAD
memiliki jurusan informatika, tidak ada salahnnya apabila Perpustakaan
data bibliografi koleksi jenis textbook. Sedangkan untuk
mengoperasikannya bisa dengan pegawai yang ada saat ini, diberi
pelatihan untuk mengelola repositori. Sedangkan untuk perawatan dan
perbaikan tentu bisa meminta bantuan lagi kepada orang TI. Kemudian
repositori ini bisa pula di integrasikan dengan web perpustakaan fisip,
yang meskipun saat ini masih belum dikelola dengan baik. Sedangkan
untuk kebijakan repository ini berbentuk open acces atau tidak menjadi
kebijakan pengurus perpustakaan Fisip nantinya.
b. Visual Studio.Net
Program Visual Studio.Net ini merupakan software yang berfungsi
sebagai webnya seperti repository, namun Visual Studio.Net ini sendiri
beda dengan repository karena program Visual Studio.Net ini perlu
dukungan dari software lain, yang saya gunakan yaitu data base MS. SQL
Server 2000, namun hal ini pengguna harus memiliki koneksi internet
untuk mengaksesnya karena aplikasi perpustakaan digital ini berjalan
dalam jaringan internet. Sehingga pengguna tidak perlu untuk
mengunjungi perpustakaan langsung saat pengguna tidak sempat
mengunjungi perpustkaannya karena berbicara soal jarak tempat tinggal
dengan letak perpustakaan dan juga waktu, jadi pengguna hanya
menyiapkan koneksi jaringan internet yang baik. koleksi referensi saja
yang akan dapat diakses oleh pengguna karena memang rancangan
perpustakaan digital yang kami buat hanya terdapat koleksi tersebut
karena keterbatasan akan biaya yang dimiliki dan melihat kemampuan
yang terdapat di perpustakaan FISIP UNPAD.
Alasan kami menggunakan program Visual Studio.Net dengan data
base MS. SQL Server 2000 yaitu murah dan mudah, kita hanya
mendownloadnya dan kemudian mengikuti perintah instal yang ada, atau
mendownload tutorialnya karena sekarang sudah banyak tutorial
pemasangan program tersebut, atau memang kurang yakin dengan hasil
sendiri melakukan bantuan kepada mahasiswa maupun dosen informartika
UNPAD.
Dengan memenuhi tiga unsur yang ada diatas maka perpustakaan
bisa membuat sebuah perpustakaan digital yang cukup realistis untuk
perpustakaan terhadap pengguna perpustakaan FISIP. Dengan adanya
perpustakaan digital maka mahasiswa FISIP bisa mengakses informasi
yang ada melalui laptop/gadget nya masing-masing tanpa harus datang ke
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi lapangan didapatkan hasil bahwa perpustakaan FISIP
UNPAD masih banyak memiliki kekurangan di berbagai aspek. Dari pengamatan
tersebut kemudian kami membuat suatu rancangan pengembangan perpustakaan digital
di perpustakaan FISIP yaitu didalamnya terdapat tiga unsur utama yang harus dipenuhi
yaitu koleksi berupa koleksi digital, peralatan berupa PC dan scaner serta media
penyebaran berupa pembuatan repositori atau Visual Studio.Net yang bisa dipilih salah
satu.
4.2. Saran
Dari penilaian yang ada UNPAD harusnya mendorong dan memberikan bantuan
guna membangun perpustakaan yang baik dan sesuai standar agar kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung optimal. Dengan perpustakaan yang bagus dan
berkualitas maka akan mendorong semangat mahasiswa dalam belajar dan mencari
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD
Disusun oleh :
Livia Maya Pradipta (210210130050)
Ligia Rizki (210210130051)
Lela Hauliyah (210210130052)
Tuti Nuri Rahayu (210210130060)
Geti Surtikawati (210210130065)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu lembaga layanan masyarakat di bidang ilmu
pengetahuan dengan koleksi bahan pustaka yang dimiliki baik dalam bentuk tercetak,
terekam, ataupun koleksi berbasis digital. Tugas utama dari perpustakaan adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa perpustakaan sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama
sebuah perpustakaan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa layanan perpustakaan
merupakan titik sentral dari kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan
identik dengan layanan, karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Sering
dikatakan bahwa warna wajah, penampilan, kinerja serta keberhasilan penyelenggaraan
perpustakaan dapat dicerminkan melalui kegiatan pelayanan yang diberikan. Pelayanan
yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang, puas serta dapat memenuhi
keinginan pemakai perpustakaan (Sutarno, 2004: 112). Pada era zaman sekarang
sepertinya perpustakaan kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana perpustakaan dapat menjadi tempat yang nyaman dan tidak monoton.
Pelayanan, jenis koleksi dan desain perpustakaan sangat menentukan kepuasan
pengguna. Dengan demikian, kami tertarik untuk melakukan observasi ke perpustakaan
fakultas psikologi untuk mengetahui bagaimana keadaan perpustakaan tersebut, melihat
keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada perpustkaan tersebut dan selanjutnya
membuat rancangan perpustakaan berbasis digital untuk perpustakaan fakultas
psikologi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bagaimana rancangan
sebuah perpustaaan digital di perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.
1.3. Tujuan
a. Memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Teknologi Informasi dan
Perpustakaan Digital.
c. Membantu mengatasi hambatan yang dihadapi perpustakaan fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran.
d. Membuat perencanaan rancangan perpustakaan digital di perpustakaan fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran.
1.4. Manfaat
a. Masyarakat dapat memperoleh pengetahuan mengenai perpustakaan digital.
b. Perpustakaan dapat memberikan layanan alternatif kepada pengguna
perpustakaan.
c. Memperoleh pemahaman mengenai teknologi yang digunakan sebagai upaya
BAB II
LANDASASAN TEORI
2.1. Pengertian Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan
objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat
digital. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam
koleksi objek informasi seperti dokumen, gambar, dan database dalam format digital
dengan cepat, tepat, dan akurat (Supriyanto 2008).
Perpustakaan digital memiliki banyak kelebihan dibandingkan perpustakaan
tradisional. Dalam hal penyimpanan koleksi, perpustakaan tradisional dibatasi oleh
ruang yang ada, sedangkan perpustakaan digital tidak terbatas pada ruang yang ada.
Dalam hal penyimpanan koleksi, perpustakaan digital lebih menghemat ruangan,
karena dapat menyimpan dokumen dalam jumlah yang sangat besar (contoh: 50 judul
disertasi yang setara dengan 100 judul Tesis atau 500 judul artikel jurnal dalam bentuk
digital dapat dikemas dalam 1 buah CD berkapasitas 650 MB). Sebenarnya jika dikaji
lebih dalam masih banyak kelebihan-kelebihan perpustakaan digital, contohnya,
pemesanan buku atau permintaan informasi dapat dilakukan di rumah, atau dimanapun,
selama pengguna terhubung dengan internet, dengan demikian, pengguna dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam pencarian informasi.
2.2. Karakteristik Perpustakaan Digital
Ini adalah karakteristik utama dari digital library :
a. Manajemen sumberdaya menggunakan komputer.
b. Komunikasi antara penyedia dengan pengguna informasi melalui kanal
elektronik.
c. Pemenuhan kebutuhan pengguna informasi oleh staf melalui transaksi elektronik.
d. Penyimpanan, pengorganisasian, dan pengiriman informasi ke pengguna melalui
kanal elektronik.
2.3. Output Perpustakaan digital
a. Speed, kecepatan dalam mengakses.
b. Accuracy, keakuratan informasi yang diberikan.
c. Comprehension, kemampuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh
dan lengkap.
d. Low fatigue, kemampuan untuk mengurangi keletihan.
e. Preference, kemampuan untuk memberikan pilihan informasi yang dibutuhkan.
2.4. Proses Utama yang Diberikan Oleh Perpustakaan Digital
a. Navigation, kemampuan untuk mengarahkan informasi yang dibutuhkan jika user
kebingungan dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
b. Manipulation, kemampuan untuk memberikan kombinasi informasi atau
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kondisi Perpustakaan Fakultas Psikologi
Pada hari Rabu, 18 November 2015 Saya melakukan observasi ke perpustakaan
fakultas psikologi. Sebelumnya Saya sudah membuat janji untuk melakukan
wawancara dengan kepala perpustakaan Dra. Ratna Jatnika, beliau menyetujui
melakukan wawancara pada pukul 09.00-11.00 WIB. Berikut ini hasil wawancara
keadaan perpustakaan psikologi : Pustakawan sudah memiliki skill dalam bidang
klasifikasi dan katalogisasi dalam pemberian label pada koleksi perpustakaan. Setiap
tahun perpustakaan psikologi mengadakan penambahan koleksi bahan pustaka serta
melanggan 5 jurnal internasional. Untuk fasilitas di perpustakaan psikologi sudah
terdapat hardware diantaranya; cctv, ac, komputer, scanner, scan sidik jari untuk staf,
dan barcode scanner. Untuk software sudah menggunakan OPAC, Slims, dan jaringan
internet. Untuk layanan penelusuran informasi, pengguna diperbolehkan mengakses
koleksi perpustakaan secara online http://lib.psikologi.unpad.ac.id (untuk mengakses
skripsi dan tesis) dan http://ext-lib.psikologi.unpad.ac.id (untuk mengakses koleksi
buku).
Perpustakaan psikologi melakukan preservasi setiap satu tahun sekali.
Pustakawan memisahkan koleksi bahan pustaka yang jarang dipakai, lalu dipindahkan
ke gudang, selanjutnya pustakawan mengalihmediakan koleksi tersebut dalam bentuk
digital dan dapat diakses secara intranet. Koleksi yang sudah tidak terpakai dan sudah
digitalisasi masuk kedalam koleksi buku langka.
Di perpustakaan Psikologi Terdapat 2 ruang diskusi, 1 ruang skripsi, 1 ruang
referensi, 1 gudang, 2 ruang staf, meja sirkulasi, tempat penitipan tas (loker), toilet,
meja baca sekat, meja baca terbuka, ruang baca khusus dan ruang pengolahan buku.
3.1.1. Keunggulan Perpustakaan Fakultas Psikologi
a. Perpustakaan sudah menggunakan kartu perpustakaan dengan sistem
RFID.
b. Jumlah koleksi bahan pustaka sudah dapat memenuhi kebutuhan
mahasiswa psikologi.
d. Pustakawan sudah memiliki kemampuan mengalihmediakan bahan
pustaka yang sudah jarang digunakan.
e. Sudah menggunakan sistem OPAC yang modifikasi dengan tambahan;
terdapat statistic pengunjung, terdapat e-book dan e-journal yang sudah di
download oleh mahasiswa, terdapat buku langka yang sudah
dialihmediakan oleh pustakawan, dan juga terdapat multimedia untuk
bahan ajar.
f. Suasana di perpustakaan tenang dan kondusif karena ruang diskusi kedap
suara.
g. Fasilitas wifi cepat untuk mengakses internet.
h. Terdapat cctv.
3.1.2. Kelemahan Perpustakaan Fakultas Psikologi
a. Belum tersedianya security gate, sehingga pengamanan terhadap koleksi
masih kurang.
b. Cctv belum dapat menjangkau seluruh ruangan perpustakaan.
c. Masih sangat dibutuhkan SDM yang dapat menguasai bidang IT.
d. Sering terjadi duplikasi pada saat menginput data koleksi, hal ini berkaitan
dengan latar belakang pendidikan pustakawan.Tidak adanya peraturan
yang terpampang di perpustakaan, karena terlihat ada pengunjung yang
membawa makanan kedalam perpustakaan.
e. Tempat penitipan tas (barang) kurang tidak kunci sehingga sangat rawan
apabila meninggalkan barang berharga di dalamnya.
3.2. Konsep Rancangan Perpustakaan Digital di Perpustakaan Fakultas Psikologi
Pada bagian ini akan dibuat beberapa rancangan perpustakaan untuk melengkapi
kekurangan yang ada di perpustakaan psikolgi.
3.2.1. Penggunaan Teknologi Informasi Bagi Manajemen Perpustakaan
a. Sudah menyidakan perangkat hardware seperti komputer.
b. Menggunakan sistem database yang dapat diakses online.
c. MYSQL adalah salah satu jenis database server. MYSQL termasuk jenis
RDBMS (Relational Database Management System).
d. Menggunakan software untuk mengolah transaksi, memilah data,
e. Setiap manajemen di perpustakaan sudah dikelola oleh software
contohnya untuk laporan peminjaman, laporan pengadaan, pengolahan,
penelusuran, anggota dan sirkulasi, katalog peraturan, administrasi dan
security.
f. Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja
lebih cepat, dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai
dengan parameterparameter yang dapat kita atur.
3.2.2. Koleksi menjadi digital
a. Sudah memiliki koleksi digital materi, yaitu koleksi yang formatnya sudah
dalam bentuk digital.
Direktori Untuk Para Ahli
Gray Literature
c. Dari digitized material yaitu materi yang belum digital, dirubah menjadi
materi digital. Diproses dengan alat scanner sudah banyak scanner yang
canggih pada masa ini. Namun sebelum materi di rubah menjadi digital,
materi tersebut sudah memiliki hak cipta pada dokumen yang didigitalkan,
hak cipta pada dokumen di jaringan komunikasi, dan masalah penarikan
biaya.
Koleksi tercetak : melalui proses digitalisasi yang terdiri dari retype, scanning, recording terakhir melalui proses formatting and
streaming
d. Format yang dimiliki ketika menjadi perpustakaan digital
text : DOC .TXT .PDF .RTF
image : .BMP .TIF . GIF .JPEG .WMF
video :.AVI .MOV .MPG
audio : .WAV .MID .SND .AUD
web pages : .HTM .HTML
e. Pengguna dapat mengakses melalui public network, standard
yang dipergunakan untuk akses pengguna ini adalah HTTP (HyperText
Transfer Protocol).
3.2.3. Kerjasama Dengan Perpustakaan Lain
a. Perpustakaan harus melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain, baik
dengan fakultas lain atau dengan universitas lainnya, bahkan lebih baik
apabila perpustakaan melakukan kerja sama dengan perpustakaan daerah
atau nasional.
b. Jika sudah melakukan kerja sama dalam perpustakaan digital maka akan
dibuat link khusus yang akan langsung tersambung dengan perpustakaan
yang sudah bekerjasama.
c. Namun tetap saja ketika user akan mengakses ke perpustakaan lain, harus
login menggunakan id atau melakukan registrasi secara gratis, setelah itu
user dapat mengakses perpustakaan digital tersebut.
3.2.4. Penggunaan Teknologi Bagi Keamanan
a. Fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user,
mengelompokkan user, dan memberi user id serta password.
b. Memberikan chip pada bahan pustaka yang belum digital.
3.2.5. Manajemen Keanggotaan Dan Sirkulasi
a. Dibagi kedalam dua golongan yaitu member(anggota) dan non member
(non anggota). Perbedaannya adalah yang menjadi anggota bisa
mendapatkan semua informasi yang ada di digital library dan dapat
melihat isi katalog dan melihat koleksi tertentu yang layak dipublikasikan
tetapi tidak dapat melakukan transaksi diperpustakaan digital.
b. Memiliki satu sistem yang isi fiturnya berupa pemasukkan dan pencarian
data anggota perpustakaan, pencatatan peminjaman dan pengembalian
buku (dengan teknologi barcoding), penghitungan denda keterlambatan
pengembalian buku, dan pemesanan peminjaman buku.
c. Pemanfaatan e-mail dan mailing-list bagi para anggotanya untuk
memberikan informasi.
3.2.6. Pustakawan Yang Kreatif Dan Mahir Bidang IT
Pustakawan mampu menciptakan, mengemas dan “menjual” informasi. Pustakawan tidak cukup hanya berbekal pendidikan ilmu perpustakaan saja.
Namun saat ini keahlian dan keterampilan teknologi informasi menjadi salah
satu syarat utama untuk melangkah kepada perpustakaan digital dan modern
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sudah saatnya perpustakaan menyambut masa depan yang serbadigital. Segala
aktivitas selayaknya mengarah kepada penerapaan teknologi. Dengan adanya teknologi kini perpustakaan akan lebih mudah untuk pengelolaan serta cara mengaksesnya pula,
seperti yang sudah di jelaskan dalam rancangan. Teknologi dapat membantu proses
kegiatan yang berada di perpustakaan baik bagi pengelolaan manajemen ataupun
perpustakaan yang didirikan secara digital.
Walaupun perpustakaan yang menggunakan teknologi terutama pada
perpustakaan digital memang membutuhkan biaya yang besar, tetapi dengan biaya yang
sudah dikeluarkan akan terbayar juga jika pemakaian semua teknologi akan dipakai
secara maksimal oleh user.
Jika teknologi informasi sudah dapat dimanfaatkan dengan maksimal, secara
otomatis layanan informasi juga akan semakin berkualitas dan tentunya layanan
informasinya sudah tidak lagi terbatas antara ruang dan waktu.
4.2. Saran
Perpustakaan dapat melihat betapa pentingnya teknologi, teknologi dapat
membawa perubahan yang besar pada sekitarnya, diharapkan juga perpustakaan dapat
menjalin kerjasama dengan perpustakaan lainnya karena dengan kerjasama yang
semakin luas dan baik akhrinya dapat meningkatkan kualitas perpustakaan baik dari
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNPAD
Disusun oleh :
Ajeng Inten Legi Novita Sarip (210210130043)
Niar Surry Nafizah (210210130046)
Tessa Fauziah Fazrin (210210130048)
Shelda Sylvania (210210130058)
Mutia Sucia Rahmat (210210130068)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya jaman arus globalisasi jadi semakin bertambah, begitu
juga dengan teknologi yang menjadi semakin canggih. Dengan adanya teknologi yang
semakin canggih dapat sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
manusia. kehidupan manusia sangat bergantung kepada orang lain. Tetapi dengan
adanya teknologi yang canggih dapat sangat membantu manusia untuk mendapatkan
informasi.
Informasi sangatlah penting untuk kehidupan kita sehari-hari. Tiap menit bahkan
tiap detik kita pasti membutuhkan informasi dan pengetahuan guna untuk menambah
wawasan kita. Namun tidak semua orang mampu menggunakan pengetahuannya
dengan baik. Bahkan mereka belum tau bagaimana caranya mendapatkan informasi
sesuai dengan kebutuhan mereka. Walaupun mereka telah memiliki informasi tetapi
belum diterapkan dengan baik dan benar maka dari itu perlu semua manusia
wawasannya terbuka.
Karena informasi tersebut harus membantu kebutuhan manusia itu sendiri.
Bayangkan jika suatu informasi tidak diterapkan dengan cara yang benar maka mereka
sulit mendapatkan informasi yang relevan sebab tidak mengetahui pengetahuan tentang
hal-hal yang sedang mereka butuhkan. Informasi dapat bersifat cetak maupun non
cetak.
Kita dapat memperoleh informasi di perpustakaan, dengan membaca di
perpustakaan kita dapat mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan menambah
wawasan. Informasi yang kita dapatkan diperpustakaan dapat kita olah kembali untuk
memenuhi dan membantu kehidupan sehari-hari kita. Perpustakaan menyediakan
banyak sekali informasi dan pengetahuan yang relevan dan memiliki sumber referensi
yang jelas.
Perpustakaan digital diharapkan dapat mengubah bagaimana layanan
disampaikan ke publik dan juga memungkinnkan mendefinisikan ulang hubungan
antara pengguna informasi, penyedia informasi, dan perantara. Penerapan teknologi
manajemen perpustakaan seperti katalogisasi dan inventarisasi perpustakaan dan juga
sebagai penyedia informasi dalam format digital.
Pembangunan perpustakaan digital dengan menerapkan teknologi dapat
memaksimalkan fungsi dari perpustakaan itu sendiri. Hal yang harus diperhatikan untuk
mewujudkannya adalah kemampuan perangkat yang digunakan,SDM yang ahli, dan
infrastuktur teknologi informasi yang mendukung kedua faktor ini, dan Fakultas Teknik
Geologi ini adalah sasaran dari rencana.
1.2. Tujuan
a. Mengetahui pemanfaat perpustakaan digital di Fakultas Teknik.
b. Geologi.Mendefinisikan konsep perputakaan digital untuk Fakultas tersebut.
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana agar perpustakaan digital ini digunakan dengan sangat efektif.
1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan infirmasi yang ada adalah terjun
langsung kelapangan, dengan menggabungkn pengetahuan dan data-data yang ada dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perencanaan Perpustakaan Digital
Perkembangan teknologi informasi di bidang perpustakaan yang lebih dikenal
dengan istilah otomasi perpustakaan sudah menjadi suatu tuntutan sejalan dengan
semakin berkembangnya teknologi komunikasi/informasi dan tuntutan pengguna
perpustakaan. Adanya perpustakaan digital yang akan menunjang fasilitas atau sarana
dan prasarana yang memadai akan sangat diperlukan bagi lembaga perguruan tinggi
salah satunya. Keberadaan perpustakaan digital semakin penting dalam pemenuhan
kebutuhan informasi pengguna.
Di Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi (PT), ketersediaan bahan
jenis ini semakin dirasakan manfaatnya oleh sivitas akademika yang sebelumnya
kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir dalam bidang mereka. Disamping
itu, proses transfer informasi dalam tingkat tertentu berubah karena produser dan
pengguna sudah saling terkoneksi melalui Internet. Perpustakaan digital diharapkan
dapat mengubah bagaimana layanan disampaikan ke publik dan juga memungkinnkan
mendefinisikan ulang hubungan antara pengguna informasi, penyedia informasi, dan
perantara.
Penerapan teknologi informasi pada perpustakaan digital dapat digunakan sebagai
sistem informasi manajemen perpustakaan seperti katalogisasi dan inventarisasi
perpustakaan dan juga sebagai penyedia informasi dalam format digital. Perpustakaan
digital hadir untuk mempermudah kita dalam mengakses segala informasi yang
dibutuhkan dengan waktu yang efektif, dan efisien. Setiap pengguna, kadang tidak
mempunyai banyk waktu untuk membaca atau mencari informasi di perpustakaan.
Rancangan perpustakaan digital ini di buat untuk menanggulangi masalah-masalah
yang akan terjadi di kemudian hari.
Banyak sistem digital yang dapat kita gunakan untuk memfasilitasi segala
kebutuhan kita untuk mencari sebuah informasi. Ada beberapa contoh sistem digital
yang sering digunakan, dan kemudian bisa menjadi inspirasi bagi perputakaan yang
lainnya.
b. Repository (Tempat penyimpanan File Digital)
c. E-Book
d. E- Journal
Beberpa contoh inilah yang biasanya digunakan di perpustakaan digital, yang
sudah tersedia. Perpustakaan digital sangatlah diperlukan keberadaannya dan
mempunyai banyak fungsi bagi lembaga dan masyarakat penggunanya tersebut untuk
mempermudah banyak dan memperrcepat akses terhadap informasi yang dibutuhkan.
Ada beberapa fungsi adanya perpustakaan digital, diantaranya :
a. Untuk Mengarsipkan Sumber Informasi
Melakukan sortir sumber informsi yang melakukan sortir sumber informasi yang
sesuai, terpercya, dan terorganisir,dan membuatnya mudah diakses dan digunakan
pengguna dengan menentukan hak pengguna sumber tersebut.
b. Untuk Mengakui Informasi
Mengeshkan perpustakaan digital sebagai institusi yang terpercaya.
c. Untuk Memperbaharui Pengetahuan
Melakukan update informasi dan menyediakan pengetahuan dan informasi
terbaru yang diperlukan pengguna
d. Untuk Menganalisis Data
Perpustakaan digital harus menyedikan bukti-bukti analisis baik bukti geografis,
sejarah, budaya, sosial, psikologi dan berbagai aspek lainnya untuk membantu
pengguna dalam menginterpretasi arsip. Perpustakaan digital secara ekonomis
lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. (Chapman
dan Kenney) mengemukakan tiga alasan yaitu :
Institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal,
Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, dan
Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.
2.2. Alasan Perencanaan
Fungsi-fungsi inilah yang harusnya benar-benar di perhatikan oleh lembaga
perpustakaan guna memperlancar kegiatan perpustakaan digital yang dipakai. Alasan
perencanaan perpustakaan digital yang sudah dirancang, perpustakaan ini sudah cukup
baik adanya, akan tetapi untuk masuk kedalam katagori perpustakaan berbasis digital,
perpustkaan ini nampaknya belum memenuhi keteria sebenarnya untuk sebuah
perpustakaan yang ada di kawasan kampus.
Seharusnya sebuah perpustakaan yang penggunanya mayoritas mahasiswa ini,
lebih mementingkan pelayanan sebagai modal utama. Perancangan perpustakaan digital
sepertinya akan tepat di terapkan di nperpustakaan ini, melihat segala proses yang ada
di perpustakaan ini masih tergolong manual. seperti contohnya proses simpan pinjam
bahan pustaka ( buku ) yang masih manual dan belum menggunakan sistem input data
secara baik, dan sistem opac yang belum tersedia, dan kemanan yang tersedia masih
juga manual hanya di awasi oleh petugas, selain itu juga kapasitas komputer yang
hanya digunakan untuk mengetik saja, seharunya komputer sudah di lengkapi oleh
akses internet yang baik dan cepat, selain itu komputer yang tersedia di perpustakaan
ini hanya 3, terdiri dari komputer daftar hadir, oprator (pengurus perpustakaan), dan
jasa pengetikan.
2.3. Rancangan Perpustakaan Digital
Melihat kondisi perpustakaan fakultas teknik geologi sudah pasti banyak sekali
yang harus di benahi dan di tambahkan untuk menunjang kegiatan di perpustakaan
tersebut. Untuk memenuhinya di perpustakaan fakultas teknik geologi akan di sediakan
sarana, prasarana serta fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan menunjang
pelayanan yang terbaik untuk para pemustaka. Diantaranya akan di sediakan :
a. Fasilitas
Loker
Loker ini fungsinya untuk menyimpan barang-barang para pemustaka yang
hendak berkunjung ke perpustakaan. Hal ini juga menghindari hal-hal yang
tidak di inginkan seperti kehilangan koleksi, sehingga di perpustakaan
dijaga dengan ketat. Loker akan di buat lebih besar sebab sebagian besar
mahasiswa fakultas teknik geologi memiliki tas yang berukuran besar.
Sensor
Sensor ini fungsinya untuk mendeteksi koleksi perpustakaan yang di
gunakan oleh para pemustaka, seperti hendak di bawa pulang namun belum
Meja Sirkulasi
Meja sirkulasi untuk melayani para pemustaka.
Rak Buku
Rak buku fungsinya untuk menyimpan koleksi-koleksi perpustakaan.
Meja Baca dan Kursi Baca
Meja dan kursi baca untuk para pemustaka yang hendak membaca.
Meja Diskusi dan Kursi Diskusi
Meja diskusi untuk para pemustaka yang hendak berdiskusi dengan
kelompoknya dengan suasana formal.
Ruang Audiovisual
Di ruang audiovisual di sediakan kursi, meja dan rak untuk menyimpan
koleksi, di ruang audiovisual akan di sediakan televise dan dvd, untuk
memberi fungsi perpustakaan yang rekreatif.
Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi untuk membantu para pemustaka yang hendak mengkopi
bagian dari koleksi perustakaan.Sehingga koleksi yang hendak di kopi tidak
perlu di bawa keluar dari perpustakaan.
Ruang Multimedia
Di ruang multimedia akan di sediakan Computer untuk membantu para
pemustaka dalam menyelesaikan tugasnya.
Wi-fi
Jaringan wi-fi untuk membantu memudahkan para pemustaka untuk
menelusuri informasi lewat internet.
Cctv
Cctv untuk memantau aktifitas di perpustakaan, dan untuk menghindari
hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya kejahatan intelektual seperti pencurian
koleksi perpustakaan bahkan perusakan koleksi perpustakaan.
Ac
Di sediakan ac adalah untuk menjaga suhu ruangan perpustakaan.
Security gate
Fungsinya untuk mendeteksi jika ada koleksi yang belum melewati proses
peminjaman, sehingga dapat terhindar dari resiko yang tidak di inginkan
Klasifikasi dan Katalogisasi
Koleksi yang ada di perpustakaan teknik geologi akan di katalogisasikan
dengan baik dan benar dan di klasifikasikan seluruhnya, setelah itu akan di
susun di dalam rak sesuai nomor klasifikasinya sehingga akan memudahkan
pada saat proses pencarian bahan koleksi perpustakaannya.
b. Repository
Tempat penyimpanan software atau kumpulan ebook, e-jounal, atau data
digital lainnya yang siap digunakan sesuia dengan kebutuhan penggunanya. Jadi,
dengan adanya repository tempat penyimpanan software atau kumpulan ebook,
e-journal atau data digital lainnya yang siap dgunakan sesuia dengan kebutuhan
penggunanya. Yang nantinya ada di perpustakaan Fakultas Teknik Geologi ini
memudahkan proses pelestarian yang nantinya akan di alih mediakan ke media
digital untuk di lestarikan seperti contohnya peta, (pemetaan geologi lanjut)
maksud peta disini ialah laporan akhir yang harus dibuat selain skripsi.
c. Layanan
Untuk melayani pemustaka maka perpustakaan fakultas teknik geologi ini
akan melayani setiap hari senin – jumat mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Peminjaman koleksi dan pengembalian koleksi yaitu dengan awal
memasuki perpustakaan pemustaka harus mengisi absensi atau daftar pengunjung
yang telah dibuat sistem komputerisasinya jadi hanya dengan mengetikkan NPM
(Nomor Pokok Mahasiswa), dengan begitu secara otomatis nama kita tercantum
dalam komputer dan telah masuk ke dalam database pengunjung perpustakaan.
Selanjutnya mahasiswa yang akan mencari koleksi yang akan dipinjamnya
hanya tinggal mengetik di software yaitu OPPAC yang telah disediakan oleh
perpustakaan. Mahasiswa dapat mencari dengan menuliskan judul buku ataupun
penulisnya. Nanti akan muncul berupa nomor klasifikasi yang nantinya akan
dibantu untuk dicarikan atau mencari sendiri ke rak buku sesuai dengan nomor
klasifikasi yang telah dia dapatkan.
Untuk perpanjangan juga dapat dilakukan menggunakan alat yang sama
dengan alat peminjaman dan pengembalian karena di layar monitor nanti akan
ada pilihan (pinjam, mengembalikan, atau memperpanjang peminjaman). Jadi
semua sudah dipermudah dengan adanya alat digital ini yang terdapat di layanan
d. Pengalih Bentukan Media
Scanner ADF (Automtic Document Feeder)
Fungsi dari scanner ADF (Automtic Document Feeder), adalah untuk
memindai data taksbook dan merubah kedalam format digital yang bisa di
akses dimanapun dan kapan pun, hal ini digunakan untuk mempermudah
pengguna mengakses informasi yang dibutuhkan dengan sangan efektif.
SCANNER ADF ( Automtic Document Feeder ) ini sering sekali digunakan
di perpustakaan perpustakaan yang sudah menggunakan sitem perpustakaan
berbasis digitalisasi, maka dengan itu sistem ini akan saya terapkan di
Perpustakaan Fakultas Teknik Geologi, agar setiap proses yang ada di
dalam perpustkaan tersebut dapat berjalan dengan baik, dengan ini pula
pengguna diluar Fakultas Teknik geologi dapat mengakses semua informasi
yang di butuhkan secara online dimana pun,dan kapan pun.
Diharapkan fasilitas yang sudah dirancang ini dapat digunkan dengan
sebaik mungkin, untuk menunjang kebutuhan informasi sebagai sumber
pengetahuan yang berbasis referensi yang akurat.
Konversi
Konversi yaitu salah satu salah satu media Document capture yang
digunakan untuk proses mengubah format dari bentuk asli ke digital dengan
format awal dalam bentuk file. Adapun jenis-jenis format awaldokumen
terdiri dari : Text (buku, dokumen, naskah, arsip surat, laporan), Image
(foto, gambar, lukisan, peta), File (MS Word, Excel, Page maker, JPG
format), Audio nalog (cassette), dan Video analog (Video vhs).
Sistem katalog di perpustakaan Fakultas Teknik Geologi ini masih
terbilang manual contohnya saja data entry atau daftar pengunjung yang
mengunjungi perpustakaan tersebut masih ditulis dibuku, dan untuk pinjam
meminjam buku masih dicatat biasa tidak melalui sistem layanan sirkulasi.
Pengelolahan sudah memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi dan
mengkatalogisasikan koleksi yang ada di perpustakaan. Bahan koleksi di
perpustakaan Geologi belum berurutan berdasarkan nomer panggil.
Menurut pengelola perpustakaan bahwa tingkat penggunakan koleksi setiap
katalog perpustakaan Geologi masih sangat manual. Komputer yang
tersedia di Pepustakaan Teknik Geologi ini pun ada 3 unit komputer.
Pembuatan Website
Sebaiknya perpustakaan Fakultas Teknik Geologi membuat website
perpustakaan gunanya untuk mempermudah mahasiswa untuk mengakes
informasi yang sedang mereka butuhkan. Dengan dibuatnya alamat website
khusus dimana saja dan kapan saja mereka dapat mengakses dan
memperoleh informasi dengan akurat dan relevan. Diharapkan rancangan
perpustakaan digital ini dapat digunkan dengan sebaik mungkin, untuk
menunjang kebutuhan informasi sebagai sumber pengetahuan yang berbasis
referensi yang akurat.
e. SDM (Sumber Daya Manusia)
Mengingat SDM di perpustakaan Fakultas Teknik Gerologi sangat kurang
dan tidak adanya lulusan dari bidang perpustakaan maka diharuskan untuk
penambahan tenaga pustakawan yang sesuai dengan lulusan nya. karena di
perpustakaan Fakultas Teknik Geologi hanya ada 2 orang yaitu ketua dan
pustakawan. Dengan kondisi seperti itu maka tugas dari pustakawan itu
merangkap sebagai pengelola, pengurus dan pelayanan. Setidaknya akan ada
kepala perpustakaan berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan,
pustakawan, tenaga teknis perpustakaan dan administrasi perpustakaan. Dan
seluruh pengelola perpustakaan ini yang menguasai literasi informasi. Maka
diharuskan untuk lebih menambah SDM agar pelayanan di perpustakaan ini lebih
efektif dan lebih baik.
f. Pengadaan
Pengadaan buku di perpustakaan Fakultas Teknik Geologi akan terus
diperbanyak khususnya mengenai bidang ilmu geologi untuk menunjang
mahasiswa. Berlangganan majalah dan jurnal ilmiah. Setiap tahunnya
mengadakan penambahan koleksi bahan pustaka agar koleksi di perpustakaan
fakultas Teknik Geologi lebih banyak dan lengkap lagi. Koleksi akan
diperbanyak khususnya mengenai bidang ilmu geologi untuk menunjang
g. Kerjasama
Hubungan kerja sama dengan lembaga lain/ perpustakaan lain demi terus
mengembangkan perpustakaan fakultas teknik geologi ini agar semakin lebih baik
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perpustakaan digital adalah organisasi yang mengelola koleksi informasi berupa
tulisan, gambar, dan suara dalam bentuk elektronik dan memberikan pelayanan kepada
pengguna dengan mengakses internet lewat media komputer. Jenis perpustakaan digital
ini berbeda dengan perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan-kumpulan buku
tercetak. Untuk membangun perpustakaan digital langkah yang harus dilakukan adalah
membuat rancangan koleksi perpustakaan yang akan didigitalisasi, memilih format
perpustakaan dan menyiapkan perangkat keras, lunak dan sumber daya manusianya.
Dengan begitu diharapkan pustakawan pun harus handal dalam menguasai ilmu
teknologi layanan yang berbasis digital. Dengan adanya perpustakaan berbasis digital
ini kita dapat mengakses segala informasi yang dibutuhkan dengan waktu yang efektif
dan efiensi.
3.2. Saran
Dan dengan di rancangnya perpustakaan ini di harapkan akan memberikan
manfaat yang cukup besar khususnya untuk para mahasiswa Fakultas Teknik Geologi
yang akan di fasilitasi perpustakaan tersebut. Dan di harapkan untuk setiap pengguna
perpustakaan turut serta menjaga dan membantu merawat pepustakaan agar
RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
PADA PERPUSTAKAAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNPAD
Disusun oleh :
Tiara Nur Fitriyani (210210130055)
Nizar Al-Ayubi (210210130057)
Rossy Syarifah (210210130061)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu lembaga layanan masyarakat di bidang ilmu
pengetahuan dengan koleksi bahan pustaka yang dimiliki baik dalam bentuk tercetak,
terekam, ataupun koleksi berbasis digital.Tugas utama dari perpustakaan adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa perpustakaan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama
sebuah perpustakaan.Banyak pendapat yang mengatakan bahwa layanan perpustakaan
merupakan titik sentral dari kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan
identik dengan layanan, karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Sering
dikatakan bahwa warna wajah, penampilan, kinerja serta keberhasilan penyelenggaraan
perpustakaan dapat dicerminkan melalui kegiatan pelayanan yang diberikan.Pelayanan
yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang, puas serta dapat memenuhi
keinginan pemakai perpustakaan (Sutarno, 2004: 112).Pada era zaman sekarang
sepertinya perpustakaan kurang diminati oleh masyarakat.Hal ini berkaitan dengan
bagaimana perpustakaan dapat menjadi tempat yang nyaman dan tidak
monoton.Pelayanan, jenis koleksi dan desain perpustakaan sangat menentukan kepuasan
pengguna.Dengan demikian, kami tertarik untuk melakukan observasi ke perpustakaan
fakultas mipa untuk mengetahui bagaimana keadaan perpustakaan tersebut, melihat
keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada perpustkaan tersebut dan selanjutnya
membuat rancangan perpustakaan berbasis digital untuk perpustakaan fakultas Mipa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bagaimana dan apa
rancangan sebuah perpustaaan digital di perpustakaan Fakultas Mipa Universitas