FILSAFAT KLASIK
OLEH
Filsafat Pra-Socrates
■Awalnya manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas dan penuh misteri,
timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu. ■Hal inilah yang menjadi pertanyaan di
kalangan filosof, sehingga mereka disebut filosof alam.
■Para filosof alam ini juga disebut filosof
pra-Socrates, sedangkan Socrates dan sesudahnya disebut filosof pasca Socrates yang tidak
Filsuf Pra-Socrates
■Filsuf alam pertama yang mengkaji
asal-usul alam adalah Thales
(624-546 SM). Ia digelari Bapak Filsafat
karena dialah yang mula-mula
mempertanyakan asal-usul alam.
■Ia mengatakan asal alam semesta
Filsuf Pra-Socrates
■Anaximandros (610-540 SM) mencoba
menjelaskan bahwa substansi
pertama itu bersifat kekal tidak
terbatas, dan meliputi segalanya
■Unsur utama alam harus yang
mencakup segalanya dan di atas
segalanya, yang ia namakan sebagai
Filsuf Pra-Socrates
■ Berbeda dengan Thales dan Anaximandros, Heraklitos (540-480 SM) melihat alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah, yang dingin menjadi panas, yang panas menjadi dingin
■ Karena itu dia berkesimpulan, tidak ada sesuatu yang benar-benar ada, semuanya proses “menjadi”. Ungkapan yang terkenal untuk itu adalah pantha rhei uden menei
Filsuf Pra-Socrates
■Parmenides (515-440 SM) menyatakan
bahwa realitas merupakan
keseluruhan yang bersatu, tidak
bergerak dan tidak berubah. Dia
menegaskan yang ada itu ada, inilah
kebenaran baginya.
■Oleh karenanya ia beranggapan
Filsuf Pra-Socrates
■Pythagoras (580-500 SM)
mengembalikan segala sesuatu
kepada bilangan. Baginya tidak ada
satupun yang di alam terlepas dari
bilangan. Semua realitas dapat diukur
dengan bilangan (kuantitas).
Filsuf Pra-Socrates
■ Protagoras (481-411 SM). Ia adalah filsuf
sofis yang menyatakan bahwa manusia
adalah ukuran kebenaran. Pernyataan ini
merupakan cikal bakal dari humanisme.
■ Oleh karenanya kebenaran bersifat
Filsafat Pasca Socrates
■ Socrates (469-399 SM) berpendapat bahwa ajaran dan kehidupan adalah satu dan tak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dasar dari segala penelitian dan pembahasan adalah pengujian diri sendiri.
■ Bagi Socrates, pengetahuan yang sangat berharga adalah pengetahuan tentang diri sendiri.
■ Cara pengajaran Socrates disebut dialektika. Sebutan yang lain ialah maieutika, seni
kebidanan. Karena dengan cara ini Socrates
Filsafat Pasca Socrates
■ Dengan cara berdialektika itulah Socrates menemukan cara berpikir induksi, yaitu menyimpulkan
pengetahuan yang sifatnya umum dengan berpangkal dari banyaknya pengetahuan yang khusus.
■ Menurut Socrates, jiwa adalah intisari manusia. Jiwa manusia bukanlah nafas semata, tetapi asas hidup manusia yang dalam
■ Oleh karena jiwa adalah intisari manusia, maka
Filsafat Pasca Socrates
■ Plato (427-347 SM) berhasil
mendamaikan pandangan yang
bertentangan antara Herakleitos dan
Parminedes. Menurut Plato bahwa
yang serba berubah itu dikenal oleh
pengamatan, akan tetapi yang tidak
berubah dikenal oleh akal.
Filsafat Pasca Socrates
■Plato memandang jiwa dan tubuh dinilai sebagai dua kenyataan yang harus
dibedakan dan dipisahkan.
■Jiwa adalah sesuatu yang berasal dari dunia idea. Oleh karenanya tidak dapat mati.
■Jiwa memiliki tiga bagian, yaitu rasional yang dihubungkan dengan kebijaksanaan,
kehendak yang dihubungkan dengan