• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Umum Jantung Demokrasi indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemilihan Umum Jantung Demokrasi indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILIHAN UMUM, JANTUNG DEMOKRASI

(MENGENAL NATIONAL ELECTION COMMISSION

REPUBLIC OF KOREA)

Imparsialitas dan Netralitas adalah nama lain National Election Commission (NEC) of the Republic of Korea (Komisi Pemilihan Umum Republik Korea)

Lembaga Konstitusional yang Mandiri

NEC dibentuk sebagai suatu lembaga konstitusional yang mandiri sederajat dengan Majelis Nasional (National Assembly), Pemerintah, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi Korea dengan tujuan mengelola pemilu dan referendum nasional dengan adil dan menangani urusan-urusan administratif berkenaan dengan partai politik dan pendanaan politik.

Menjamin netralitas dan imparsialitas

Komisioner NEC harus menjamin bahwa selama masa jabatan dan kedudukannya sesuai dengan hukum dan Konstitusi tetap bersikap netral dan imparsial secara politis dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Seluruh anggota dan staf NEC tidak boleh menjadi anggota partai politik atau ikut serta dalam kegiatan politik dan harus melaksanakan tugas-tugasnya menurut “manajemen netralitas dan imparsialitas yang ketat” berdasarkan undang-undang dan asas-asas.

Sejarah

1963 Pembentukan National Election Commission (NEC). NEC ditetapkan sebagai suatu lembaga konstitusional berdasarkan Perubahan Kelima Konstitusi 1962.

1994 Memberlakukan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Terpadu. Dahulu, setiap pemilihan umum diselenggarakan sesuai dengan Undang-Undang yang mengaturnya seperti Undang-Undang Pemilu Presiden atau Undang-Undang Pemilu Majelis Nasional.

1996 Mendirikan Korea Civic Education Institute for Democracy (Lembaga Pendidikan Kewarganegaraan Korea untuk Demokrasi) yang menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan untuk demokrasi, dengan sasaran partai/calon atau umum.

1997 Memperoleh Kewenangan untuk Mengatur dan Melakukan Investigasi terhadap Kegiatan-Kegiatan yang Melanggar Undang-Undang Pemilihan Umum. Hal ini merupakan kesempatan bagi NEC untuk berubah menjadi lembaga yang bertanggung jawab untuk menegakkan keadilan pemilu yang substantif daripada hanya sekedar mengelola proses pemilihan umum.

(2)

Struktur Organisasi

NEC memiliki struktur organisasi bertingkat empat, terdiri atas National Election Commission, 17 Si/Do Election Commissions (tingkat Metropolitan/Provinsi), 250 Gu/Si/Gun Election Commissions (Tingkat Kabupaten/Kota) dan 3.479 Eup/Myeon/Dong Election Commission (Tingkat Kecamatan).

Komisi Pemilihan Luar Negeri dibentuk untuk sementara waktu di kedutaan-kedutaan di luar negeri untuk menyelenggarakan Pemilu Nasional dan Pemilu Majelis Nasional.

Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum di setiap tingkatan memiliki Sekretariat (kecuali Komisi tingkat Eup/Myeon/Dong dan Komisi Pemilihan Umum Luar Negeri) untuk menangani pekerjaan-pekerjaan administratif di bawah arahan ketua masing-masing dan secara otonom bertanggung jawab kepada managemen Sumber Daya Manusia.

Komposisi

National Election Commission

Terdiri atas 9 anggota : 3 anggota diangkat oleh presiden, 3 dipilih oleh Majelis Nasional dan 3 dicalonkan oleh Ketua Mahkamah Agung. Ketua dipilih dari antara pada Komisioner.

Si/Do Election Commission

Setiap partai politik yang memiliki badan negosiasi (partai politik yang memenuhi syarat dengan paling sedikit 20 kursi) di Majelis Nasional merekomendasikan satu orang sebagai komisioner. Tiga anggota termasuk dua hakim, direkomendasikan oleh Ketua Pengadilan Distrik setempat dan tiga anggota lainnya dinominasikan dari kelompok akademisi dan perseorangan yang memiliki standar akademis dan etik yang tinggi.

Gu/Si/Gun Election Commission

Terdiri atas seorang anggota yang direkomendasikan oleh setiap partai politik, yang memiliki badan negosiasi di Majelis Nasional dan enam anggota yang di antaranya terdiri atas hakim, akademi, atau perseorangan yang dikenal memiliki standar akademis dan etik yang tinggi.

Eup/Myeon/Dong Election Commission

Terdiri atas seorang anggota yang diajukan oleh setiap partai politik, yang memiliki badan negosiasi di Majelis Nasional, dan empat anggota yang di antaranya terdiri atas akademisi atau perseorangan yang dikenal memiliki standar akademis dan etik yang tinggi.

Organisasi

Subkomisi di bawah NEC

(3)

Commission untuk secara adil menjadi tuan rumah dan moderator bagi perbincangan/debat di antara para calon untuk pemilihan presiden dan pemilihan Anggota Majelis Nasional. dan pemilihan umum untuk kepala daerah serta diskusi kebijakan di antara partai politik.

Election Broadcasting Debates Commission dibentuk di National Election Commission, 17 Si/Do Election Commissions dan 250 Gu/Si/Gun Election Commissions. Election Broadcasting Debates Commission tingkat nasional yang ada pada National Election Commission terdiri atas 11 anggota sementara Election Broadcasting Debates Commissions lainnya memiliki 9 anggota, termasuk mereka yang direkomendasikan dari partai politik dan penyiaran publik serta dari akademisi dan masyarakat hukum.

Internet Election News Deliberation Commission (Komisi Pertimbangan Berita Pemilu Internet)

NEC membentuk Internet Election News Deliberation Commission untuk menegakkan keadilan pada berita-berita internet yang diposting pada situs web media internet.

Internet Election News Deliberation Commission terdiri atas 11 anggota atau kurang, termasuk satu orang yang direkomendasikan oleh satu partai politik yang memiliki badan negosiasi di Majelis Nasional dan mereka yang diajukan oleh akademisi, masyarakat hukum dan organisasi media Internet.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Menyelenggarakan Pemilihan Umum dan Referendum Nasional

- Pemilihan Umum: NEC menyelenggarakan pemilihan umum Presiden, Anggota Majelis Nasional dan pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, kepala pemerintahan daerah, dan pengawas pendidikan.

- Mengelola pemungutan suara di luar negeri : Sistem pemungutan suara di luar negeri dimungkinkan untuk pemilihan umum presiden dan Majelis Nasional mengikuti berakhirnya masa jabatan para anggotanya. NEC membentuk dan mengoperasikan secara sementara komisi pemilihan luar negeri di kedutaan-kedutaan luar negeri untuk pemilihan umum Presiden dan Majelis Nasional. NEC dapat menyebarkan stafnya ke kedutaan luar negeri di mana sejumlah besar warga negara Korea berada di bawah jurisdiksinya.

- Pemungutan suara di atas kapal: Para pelaut dapat memberikan suara melalui shield-fax di atas kapal, seperti kapal penangkap ikan di laut dalam, untuk pemilihan umum Presiden dan Majelis Nasional mengikuti akhir masa jabatan anggotanya.

(4)

- Referendum Nasional : NEC menyelenggarakan dan mengelola referendum nasional untuk mendengar pendapat publik terhadap kebijakan-kebijakan penting yang berkaitan dengan keamanan negara, seperti diplomasi, pertahanan nasional, unifikasi juga perubahan Konstitusi.

- Referendum Daerah : NEC menyelenggarakan referendum daerah untuk menentukan isu-isu penting yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan nasional yang akan membebankan atau mempengaruhi daerah. - Pemungutan suara untuk me-recall Pejabat Daerah : NEC mengelola

pemungutan suara untuk me-recall pejabat daerah yang mungkin diadakan jika kepala pemerintahan daerah atau seorang anggota dewan perwakilan daerah telah melakukan kegiatan melawan hukum atau tidak adil atau melanggar tanggung jawab pekerjaannya. Penduduk setempat dapat memberikan suara melawan kepala daerah/anggota dewan sebelum habis masa jabatannya.

2. Menyelenggarakan pemilihan lainnya yang dipercayakan dan kompetisi intrapartai

- Pemilihan lainnya yang dipercayakan : NEC telah menyelenggarakan pemilihan-pemilihan Kepala Koperasi Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan sejak Juli 2005 dengan pemikiran bahwa pemilihan-pemilihan yang diselenggarakan secara adil di lingkungan terdekat dapat mengarah pada pemilihan pejabat publik yang adil pula. Akhir-akhir ini, dengan para politisi dan organisasi publik yang sangat mengapresiasi keprofesionalan dan imparsialitas NEC, sekarang NEC telah lebih dipercaya untuk mengelola pemilihan-pemilihan lainnya, termasuk pemilihan para eksekutif Komunitas Koperasi Kredit dan perwakilan penghuni apartemen. NEC juga telah mengembangkan budaya pemilihan dengan menyelenggarakan berbagai pemilihan di lingkungan terdekat. - Kompetisi intrapartai : Jika sebuah partai politik mempercayakan kepada

NEC dengan kompetisi intrapartainya untuk merekomendasikan seorang calon untuk pemilihan umum, NEC mengelola proses kontes seleksi calon. NEC juga memfasilitasi proses pemungutan dan penghitungan suara untuk memilih pengurus partai, termasuk pemimpin partai.

3. Mengelola urusan-urusan administratif yang berhubungan dengan partai politik dan pendanaan

- Memfasilitasi Urusan Adminitratif Partai

NEC mengadministrasikan pendaftaran, perubahan, kinerja dan pembubaran partai politik dan mendukung kegiatan mereka berdasarkan konstitusi dan Undang-Undang Partai politik demi menjamin kebebasan pembentukan partai politik dan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan politik sehingga partai dapat berkembang menjadi ‘partai yang berorientasi kebijakan’

(5)

NEC menyediakan subsidi nasional untuk partai politik, untuk mengawasi pembentukan dan kinerja asosiasi penggalangan dana politik, mengumpulkan dan membagikan dana politik dan memantau bagaimana dana-dana politik dibelanjakan demi menjamin penggalangan dana yang lancar dan transparansi sesuai dengan Undang-Undang Dana Politik. - Sistem Subsidi Nasional

Negara menyediakan subsidi-subsidi bagi partai politik untuk melindungi dan mendukungnya. Subsidi dikategorikan menjadi subsidi lancar (current subsidies) bagi biaya tahunan partai dan subsidi pemilu untuk tahun di mana pemilihan umum diselenggarakan, serta subsidi untuk merekomendasikan calon perempuan dan/atau disabilitas untuk mengikuti pemilihan umum. Subsidi akan dialokasikan berdasarkan apakah sebuah partai memiliki badan negosiasi di Majelis Nasional, jumlah kursi yang dimiliki partai di Majelis Nasional dan proporsi suara yang dimenangkan oleh partai. Subsidi lancar dialokasikan secara sama setiap kuartal per tahun sedangkan subsidi pemilu disediakan untuk partai politik yang mengajukan calon.

* Subsidi lancar untuk tahun 2013 : sekitar 34 juta USD.

Subsidi untuk merekomendasikan calon perempuan atau disabilitas akan dialokasikan dan dibayarkan sesuai dengan jumlah kursi partai di Majelis Nasional dan rasio suara yang didapatkan oleh partai, berdasarkan jumlah perempuan dan/atau disabilitas yang direkomendasikan oleh partai untuk pemilu.

- Pengurangan dan Pengecualian Pajak untuk menggiatkan Budaya Penggalangan Dana Politik

Setiap orang yang telah menyumbang atau menerima dana politik akan dibebaskan dari pajak pendapatan dan pajak hadiah setara dengan jumlah dana politik.

Seseorang yang telah menyumbang dana politik berhak atas pengembalian pajak hingga 90 USD. Jumlah sumbangan yang melebihi 90 USD akan dikurangi dari pendapatan penyumbang yang kena pajak.

4. Mengelola pembiayaan-pembiayaan pemilu - Menetapkan batas biaya pemilu

Biaya kampanye untuk setiap pemilu ditentukan dengan kriteria (jumlah warga negara dan Eup/Myeon/Dong, dan lain-lain) berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Umum.

- Mengganti biaya-biaya pemilu

(6)

- Memverifikasi dan melakukan investigasi transaksi keuangan yang terkait dana politik dan kampanye pemilu

EC memverifikasi dan melakukan investigasi terhadap informasi atas pendapatan dan biaya-biaya dana politik dan transaksi keuangan berkenaan dengan kampanye yang dilaporkan oleh partai politik dan calon. Dalam hal terjadi pelanggaran, seperti memberikan informasi yang salah, NEC akan melakukan penuntutan dan meminta dilakukan investigasi terhadap pelanggaran yang dilaporkan.

5. Mengubah/memberlakukan dan menafsirkan Undang-Undang Politik - Mengajukan Usulan untuk Mengubah Undang-Undang Politik

NEC mengajukan usulan kepada Majelis Nasional untuk memberlakukan atau mengubah Undang-Undang Politik, termasuk Undang-Undang Pemilu jika diperlukan. NEC juga diberi kewenangan untuk memberlakukan dan mengubah peraturan-peraturan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilu dan referendum serta mengelola urusan-urusan administratif berkenaan dengan partai politik dan pendanaan politik. - Kewenangan Menafsirkan Undang-Undang Politik

NEC berwenang untuk melaksanakan Undang-Undang Politik, seperti Undang-Undang Pemilihan Umum, Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Dana Politik, dan lain-lain, membuat keputusan atau penafsiran terhadap ketentuan yang kabur atau meragukan. NEC, sebagai lembaga yang khusus mengelola pemilu, juga memberikan nasihat kepada organisasi terkait pemilu yang dipercayakan dan pemilu privat.

6. Mencegah dan Mengatur Pelanggaran-Pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Umum

NEC secara ketat mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang memang merusak keadilan dalam pemilu juga mengambil tindakan pencegahan terhadap pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Umum demi memastikan kesempatan yang sama bagi partai politik dan calon dan demi mempertahankan pemilu tetap berlangsung adil sepanjang tahapan-tahapannya. Dengan mempertimbangkan beratnya pelanggarannya, NEC memberikan peringatan atau perintah perbaikan atau melaporkan kepada lembaga penyidik dan meminta penyidikan.

Unit Pengawas Pemilu (Election Surveillance Unit)

NEC menyeleksi masyarakat umum yang bukan anggota partai politik yang tidak memihak dan netral sebagai anggota Unit Pengawas Pemilu (Election Surveillance Unit) dan Unit Pengawas Pemilu Cyber (Cyber Election Surveillance Unit). Mereka akan menginformasikan kepada publik mengenai undang-undang politik dan melakukan tindakan preventif dan regulatif terhadap pelanggaran berdasarkan pedoman NEC.

Sistem Penalti

Mereka yang melanggar hukum dengan menerima hadiah uang/makanan dari politisi akan didenda oleh NEC 10-50 kali jumlah nilai hadiah/makanan yang diterima.

(7)

Mereka yang melaporkan pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Umum dan Undang-Undang Dana Politik akan diberi penghargaan hingga 450.000 USD jika laporan disampaikan kepada NEC dan lembaga investigasi mengakui pelanggara itu.

Kewenangan Investigatif NEC

1. Kewenangan mendapatkan akses  NEC memiliki kewenangan untuk mendapatkan akses ke tempat-tempat yang berhubungan dengan pelanggaran pemilu.

2. Kewenangan untuk melakukan interogasi dan investigasi  NEC memiliki kewenangan untuk melakukan interogasi dan investigasi terhadap mereka yang berhubungan dengan pelanggaran-pelanggaran pemilu.

3. Kewenangan untuk meminta penyerahan bahan-bahan  NEC memiliki kewenangan untuk meminta kepada perseorangan yang memiliki dokumen-dokumen yang berhubungan dengan dugaan pelanggaran untuk menyerahkan dokumen-dokumen tersebut.

4. Kewenangan untuk meminta penyerahan bahan-bahan yang berhubungan dengan komunikasi  NEC memiliki kewenangan untuk meminta, berdasarkan persetujuan hakim, kepada penyedia layanan informasi dan komunikasi untuk menyerahkan dokumen yang berhubungan dengan terjadinya pelanggaran pemilu yang dilakukan dengan menggunakan jaringan informasi, seperti internet dan telepon.

5. Kewenangan untuk meminta pendampingan  NEC dapat meminta kepada mereka yang berhubungan dengan pelanggaran pemilu untuk mendampingi NEC ke tempat-tempat di mana investigasi akan dilakukan. Pendampingan seperti ini harus didasarkan pada persetujuan masing-masing.

6. Kewenangan untuk melakukan penuntutan NEC memiliki kewenangan untuk melakukan penuntutan terhadap mereka yang berhubungan dengan pelanggaran pemilu di tempat tertentu.

7. Kewenangan untuk mengumpulkan bukti pada tindak pidana pemilu dan melakukan tindakan-tindakan  NEC memiliki kewenangan atas kepemilikan alat-alat bukti dari tindak pidana pemilu dan melakukan tindakan-tindakan untuk menghentikan dan mencegah tindak pidana tersebut pada lingkup pelanggaran pemilu.

8. Kewenangan untuk mengambil tindakan-tindakan dengan memperhatikan fasilitas ilegal dan eksekusi oleh proxy  NEC memiliki kewenangan untuk memerintahkan penghapusan, pengumpulan atau menghentikan setiap bahan-bahan atau fasilitas iklan kampanye pemilu ilegal. Dalam hal terjadi ketidakpatuhan, NEC dapat melaksanakan tindakan-tindakan ini sebagai proxy.

9. Kewenangan untuk meminta penyerahan catatan transaksi keuangan  dalam hal diperlukan investigasi terhadap pendapatan dan biaya dana politik, NEC dapat meminta kepala lembaga keuangan untuk menyerahkan catatan transaksi keuangan dari mereka yang diduga melanggar Undang-Undang Dana Politik.

(8)

7. Pendidikan Politik bagi Warga Negara yang Demokratis

- Kegiatan Hubungan Masyarakat untuk meningkatkan kesadaran publik NEC menyediakan pendidikan mengenai kewarganegaraan yang demokratis dengan sasaran pelajar, pemilih pemula untuk meletakkan dasar bagi budaya pemilu yang bersih dan untuk meningkatkan kesadaran pulik terhadap kewarganegaraan yang demokratis. NEC juga menyediakan informasi pemilu pada pemuka opini atas dasar regular dan menjadi tuan rumah kuliah, simposium dan forum mengenai pemilu yang adil dengan sasaran perseorangan, termasuk lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi. Selain itu, NEC menyelenggarakan kampanye nasional bersama dengan perayaan-perayaan di daerah.

- Program-program pelatihan oleh Institut Pendidikan Kewarganegaraan Korea untuk Demokrasi (Korea Civic Education Institute for Democracy) Korea Civic Education Institute for Democracy di bawah NEC memberikan pendidikan profesional bagi anggota eksekutif atau pegawai, menyelenggarakan kursus pelatihan bagi mereka yang terlibat dalam pemilu, partai-partai dan perkumpulan pendukung juga mahasiswa, guru, wartawan, dan masyarakat umum, serta mengembangkan dan membagikan bahan-bahan pendidikan.

- Memberikan Pendidikan Kewarganegaraan yang Demokratis bagi negara asingi

Korea Civic Education Institute for Democracy menyelenggarakan forum-forum mengenai kewarganegaraan yang demokratis, memberikan program-program pelatihan bagi para penyelenggara pemilu asing dan menjalankan pendidikan kewarganegaraan untuk demokrasi serta kursus-kursus pelatihan bagi para penyelenggara pemilu asing, juga menyebarluaskan pengalamannya memberikan pendidikan kewarganegaraan mengenai demokrasi ke negara-negara asing.

8. Riset terhadap Sistem Pemilihan Umum/Politik

Mempelajari dan Mengembangkan Sistem Pemilihan Umum/Politik

Sebagai sebuah badan yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemilihan umum dan urusan administratif partai dan dana politik, NEC mengadakan upaya-upaya pengembangan dengan menganalisis masalah-masalah yang timbul selama proses penyelenggaraan pemilihan umum. NEC juga mngadakan penelitian-penelitian mengenai sistem pemilihan umum/politik yang cocok dengan situasi politik Korea melalui studi perbandingan terhadap sistem di luar negeri.

Proyek Pengembangan Sistem Pemungutan/Penghitungan Suara

‘Mesin penghitung surat suara’ yang mampu secara otomatis menyortir dan menghitung surat suara berdasarkan calon telah dikembangkan dan digunakan di berbagai pemilihan umum, termasuk pemilihan umum publik sejak 2002.

(9)

juga dipergunakan dalam pemungutan suara yang didahulukan bagi pemilihan umum publik.

Daftar pemilih terintegrasi telah diberlakukan sejak 2013 yang telah menyatukan seluruh daftar pemilih secara nasional. Hal ini memungkinkan pemilih memberikan suara di setiap tempat pemungutan suara yang didahulukan (early voting) di seluruh negeri selama 2 hari, 5 hari sebelum hari pemungutan suara.

9. Pertukaran dan Kerjasama Internasional di Bidang Pemilihan Umum

Terlibat dalam Pertukaran Penyelenggara Pemilu

NEC telah meningkatkan pertukaran dan kerjasama internasional, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman dengan penyelenggara pemilu, memantau proses pemilu di setiap negara dan menjadi tuan rumah konferensi internasional. NEC juga telah memimpin dalam membentuk Association of World Election Bodies (A-WEB/Asosiasi Lembaga Penyelenggara Pemilu Dunia) untuk memperkuat pemilihan umum yang demokratis di seluruh dunia.

Mengadakan Penelitian mengenai Sistem Politik/Pemilihan Umum di setiap Negara dan Memberikan Dukungan Bagi Kemajuan Sistem Hukum di Negara-Negara Demokrasi yang sedang berkembang

NEC secara sistematis telah mengembangkan basis data melalui penelitian-penelitian mengenai Badan Penyelenggara Pemilu dan sistem politik/pemilihan umum di setiap negara dan telah menjalankan program-program yang memajukan undang-undang politik untuk mendukung pengembangan demokrasi di negara demokrasi yang sedang berkembang.

Menempatkan Para Ahli Pemilihan Umum dan Menyediakan Perlengkapan Pemilihan Umum

NEC menempatkan profesional pemilu ke negara demokrasi berkembang untuk menemukan dan memantapkan sistem pemilihan umum dan metodologi manajemen pemilihan umum yang cocok pada situasi negara-negara tersebut. NEC juga menyediakan perlengkapan pemilihan umum untuk memperkuat kapabilitas Penyelenggara Pemilu di negara-negara demokrasi berkembang. Menyediakan Program Pelatihan untuk Petugas Penyelenggara Pemilu dari Negara Demokrasi Berkembang

NEC memperkenalkan pengalaman demokratisasi serta sistem politik dan pemilihan umum di Korea dan memberikan pendidikan terkait pemilu dan program-program pelatihan untuk pegawai negeri tingkat tinggi dan staf dari Badan Penyelenggara Pemilu, anggota parlemen, pimpinan partai politik, dan lain-lain.

Diterjemahkan dari Election, the Heart of Democracy, National Election Commission, Republik of Korea

Referensi

Dokumen terkait

Pengumuman lelang ulang akan diumumkan secara elektronik pada alamat website LPSE : lpse.sumbawabaratkab.go.id. Demikian disampaikan untuk

yang disampaikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk paket kegiatan: Pada hari ini Jum'at tanggal Empat Belas bulan September Tahun Dua Ribu

[r]

lndonesia HighwaY

Pada proses pe- manfaatan limbah keramik sebagai elemen mozaik, bertujuan untuk membedakan tekstur yang ada pada taman edukasi lalu lintas sehingga anak akan belajar secara

Masyarakat dapat menikmati ciptaan yang memiliki nilai jual dengan membeli media cakram optik yang asli atau original, tetapi pada kenyataannya masyarakat lebih memilih cakram

Materi yang diberikan meliputi Jasa pemeriksaan dan Pembuktian (Audit and Assurance Service), Profesi Akuntan Publik, Kode Etik dan Standar Pemeriksaan Akuntan

Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak diaplikasikan di dunia industri sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), siswa tidak