• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM EKONOMI NEGARA BERKEMBANG dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM EKONOMI NEGARA BERKEMBANG dalam"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

Di susun oleh :

Eva Megawati Bintan Kusuma

Thoriq Haisyami

Jaja Suharja

Muhamad Fathoni

Muhammad Obbi Irsyad

Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi

Program Studi Manajemen (S1)

Jl. Surya Kencana No. 1 Kota Tangerang Selatan

(2)

1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

Secara umum sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejahteraan.

Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli -Terdapat pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut...

Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.

McEachern : Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

Chestesr A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.

(3)

2. MACAM – MACAM SISTEM EKONOMI

Terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang di anut di berbagai negara didunia ini antara lain sebagai berikut ;

Sistem Ekonomi Tradisional sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor apa adanya,

a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

 Belum terdapat pembagian kerja yang jelas.

 Bergantung pada sektor pertanian/agraris.

 Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.

 Teknologi produksi sederhana.

b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal

 Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

c. Keburukan sistem ekonomi tradisional

 Masyarakat dengan pola pikir statis

 Hasil produksi yang terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.

(4)

a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat

 Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga

 Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui

 Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara. b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat

 Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah

 Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.

 Kemakmuran masyarakat merata.

 Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan. c. Keburukan sistem ekonomi terpusat

 Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.

 Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.

 Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.

 Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi

(5)

Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal

 Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian

 Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).

Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri

b. Kebaikan sistem ekonomi liberal

 Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.

 Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.

 Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.

 Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.

c. Keburukan sistem ekonomi liberal

 Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.

 Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.

 Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.

5. Sistem Ekonomi Campuran

(6)

a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran

 Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.

 Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi

 Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.

 Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.

b. Kebaikan sistem ekonomi campuran

 Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.

 Hak individu/swasta diakui dengan jelas.

 Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

C. Keburukan sistem ekonomi campuran

 Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.

 Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya

6. Sistem Ekonomi Pancasila: Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.

a. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila - Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila

(7)

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

 Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

 Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undang-undang.

GBHN Bab III B No. 14

 Pembangunan ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata

3. MASALAH- MASALAH SISTEM EKONOMI

Ada 5 (lima) masalah pokok perekonomian yang dihadapi masyarakat di Era Modern yang saling mempengaruhi satu sama lain :

a. Apa (What)

(8)

dan jasa apa saja yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa harus ditentukan.

b. Bagaimana (How)

Bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang yang diinginkan tersebut atau bagaimana cara barang atau jasa tersebut dapat dihasilkan tentunya dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien, dimana untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan, dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal, tentunya berkaitan erat dengan penggunaan teknik yang tepat dalam memproduksi suatu barang, sehingga mampu menghasilkan produk yang paling efisien.

c. Untuk Siapa (Whom)

Untuk siapakah (for whom) barang dan jasa tersebut diproduksi. Siapa yang akan menikmati atau memperoleh manfaat dari barang dan jasa tersebut atau bagaimanakah seluruh produk diidstribusikan kepada anggota masyarakat dan apakah suatu produk ditujukan untuk masyarakat berpendapatan tinggi, menengah, atau rendah.

d. Kapan (When)

Kapan suatu barang diproduksi dan suatu barang harus diproduksi pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen.

e. Siapa Pelaku Produksi (Who)

(9)

PERTUMBUHAN EKONOMI

1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan pendapatan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah produksi barang dan jasa. Faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain ; 1. Kekayaan Alam

Kekayaan alam yang melimpah akan memudahkan suatu Negara untuk melakukan kegiatan ekonomi, misalnya dalam penyediaan bahan baku, tempat produksi dan lainya.

2. Kualitas dan Suantitas SDM

SDM yang berkualitas dalam jumlah banyak tentu merupakan potensi bagi pertumbuhan ekonomi dan diharapkan mampu menjalankan kegiatan ekonomi baik sebagai tenaga kerja maupun sebagai pengusaha 3. Investasi (penanaman Modal)

besarnya nilai investasi akan mendorong terjadinya proses produksi, semakin banyak penanaman modal maka akan makin banyak barang dan jasa yang dihasilkan dalam sebuah perekonomian.

4. Sistem dan sikap sosial

sistem dan kegiatan sosial berkaitan dalam segi mental, prilaku, struktur dan sebagainya yang menentukan apakah masyarakat tersebut termasuk

masyarakat modern atau tradisional. 5. Teknologi

(10)

6. Efisiensi

Tingginya produksi dalam negeri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu Negara

2. PERBEDAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Maka dari tabel diatas maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Kedua-duanya sama-sama menekankan pada kenaikan PDB, tetapi pertumbuhaan ekonomi hanya menekankan kenaikan pdb tanpa

memperhatikan laju pertumbuhaan ekonomi. Sedangkan pembangunan ekonomi menekankan pada kenaikan pdb tetapi dengan catat pembangunan ekonomi dkatakan berhasil apabila laju pembangunan ekonomi lebih cepat daripada laju pertumbuhaan ekonomi

2. Pertumbuhaan ekonomi hanya melihat kenaikan tanpa melihat akibat atau kondisi yang ada. Jadi pembenahaannya hanya pada sarana saja emisal pembangunan jembatan, mesin-mesin dsb.Sedangkan pembangunan

(11)

3. UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Untuk mengukur maju tidaknya suatu perekonomian diperlukan adanya suatu alat ukur yang tepat. Alat pengukur pertumbuhan perekonomian adalah :

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar.

2. Produk Domestik Bruto (PDB) Per kapita atau pendapatna per kapita

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita. Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun .Contoh daftar PDB perkapita baik secara Purchasing Power Pariy maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun terendah untuk tahun 2010.

Nominal per kapita PPP per kapita

1. Luksemburg 80,288 Luksemburg 69,800 2. Norwegia 64,193 Norwegia 42,364 3. Eslandia 52,764 Amerika Serikat 41,399

4. Swiss 50,532 Irlandia 40,610

5. Irlandia 48,604 Eslandia 35,115

6. Denmark 47,984 Denmark 34,740

7. Qatar 43,110 Kanada 34,273

8. Amerika Serikat 42,000 Hong Kong, SAR 33,479

9. Swedia 39,694 Austria 33,432

10. Belanda 38,618 Swiss 32,571

179 Malawi 161 Malawi 596

Source:

(12)

4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI

· Faktor Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses

pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. · Faktor Sumber Daya Alam

Sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,

kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. · Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas

· Faktor Budaya

Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

· Sumber Daya Modal

(13)

PERTUMBUHAN EKONOMI

1. MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

Teori Klasik

Dasar pemikiran dari teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh system liberal,yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkatkan , tabungan akan meningkat,dan investasi juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan stok modal modal yang ada

.

Menurut pemikiran klasik,pada kondisi seperti ini perekonomian mengalami tingkat kejenuhan atau keadaan stasioner. Beberapa teori klasik tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Teori Pertumbuhan Adam Smith

Di dalam teori ini,ada tiga faktor penentu proses produksi /pertumbuhan yaitu SDA,SDM,dan barang modal.

2. Teori Pertumbuhan David Ricardo

Menurut teori ini,pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah,di atas atau di bawah tingkat upah alamiah (atau minimal).

3. Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus

Menurut teori ini ,ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan Negara,yaitu jika PNB potensialnya meningkat. Memiliki sektor yang dominan adalah pertanian dan industri dan juga memiiki dua kelompok faktor sangat menentukan pertumbuhan,yaitu faktor-faktor ekonomi seperti tanah,tenaga

kerja,modal,dan organisasi;dan faktor-faktor non ekonomi seperti keamanan atas kekayaan,konstitusi dan hukum yang pasti,etos kerja dan disiplin pekerja yang tinggi

4. Teori Marx

Marx membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian yaitu; a. Perekonomian komunal primitive

(14)

d. Perkonomian kapitalis e. Perkonomian sosialis

. Teori neo – Keynesian

Model pertumbuhan yang masuk di dalam kelompok teori neo-Keynesian adalah model dari Harrod dan Domaryang mencoba memperluas teori Keynes,mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh dari investasi ,baik pada permintaan agregat maupun pada perluasan kapasitas produksi atau penawaran agregat ,yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Model dari Domar ebih memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi (∆I/I). Di dalam modelnya investasi (I)ditetapkan harus tumbuh dalam suatu persentase yang konstan sejak s (marginal propensity to save), yaitu rasio dari pertumbuhan tabungan domestik (S) terhadap peningkatan PDB (Y) ,dan ICOR (incremental capital output ratio),yaitu rasio tambahan stok capital terhadap tambahan output ((∆K/∆Y) = k),kedua-duanya konstanta. Jadi,formulasinya adalah sebagai berikut :

(∆I/I)= (3.1)

Sedangkan penekanan dari model Harrod lebih pada pertumbuhan Y jangka panjang. Di dalam modelnya,laju pertumbuhan keseimbangan (disebut:warranted growth) yang membuat besarnya S yang direncanakan ditetapkan selalu sama dengan besarnya I yang direncanakan. Asumsi –asumsinya adalah sebagai berikut.  Hasrat menabung adalah bagian proporsional dari pendapatan nasional

s=S/Y (3.2)

(15)

C. Teori Neo-Klasik

Pemikiran dari teori neo–kasik didasarkan pada kritik atas kelemahan – kelemahan atau penyempurnaan terhadap pandangan /asumsi dari teori klasik. Beberapa model neo-klasik antara lain sebagai berikut:

1) Model Pertumbuhan A. Lewis

Model ini dikenal dengan sebutan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas adalah satu diantara model neo-kasik yang meneliti gejala di NB. Dalam model

ini,pertumbuhan ekonomi terajadi karena pertumbuhan industri dengan proses akumulasi modal yang pesat,sedangkan di pertanian pertumbuhannya relatif rendah dengan akumulasi kapital yang rendah sekali.

2) Model Pertumbuhan Paul A. Baran

Model ini dikenal sebagai teori pertumbuhan dan stagnasi ekonomi. Pemikirannya sering disebut sebagai tesis neo-Marxis,karena ia menolak pemikiran Marxis yang menyatakan bahwa NB akan maju seperti di Eropa karena sentuhannya dengan negara-negar maju (NM) atau negara-negara kapitas. Sedangkan Baran

berpendapat bahwa akibat pengaruh dari NM,ekonomi NB akan menjadi buruk. Menurut Baran, proses kapitaisme di NB berbeda dengan yang terjadi di NM.

3) Model Ketergantungan Neo-Kolonial

Dasar dari pemikiran model ini adalah pembangunan ekonomi di NB sangat tergantung pada NM,terutama dalam investasi langsung (PMA) dan impor barang-barang industri . Pekerja-pekerja di negara berkembang dipekerjakan sebagai buruh di perusahaan-perusahaan asing yang berlokasi di negara berkembang disektor pertanian dan pertambangan ,sementara semua kebuthaan produk-produk

manufaktur ,mulai dari barang-barang konsumsi hingga peralatan dan mesin industri diimpor di negara maju

4) Model Pertumbuhan W.W Rostow

Menurut Rostow,pembangunan ekonomi dimanapun juga merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus,yaitu dari masyarakat terbelaka ke masyarakat maju. Dalam modelnya,proses pembangunan terdiri atas lima tahapan,yaitu: a) Masyarakat tradisional

b) Prakondisi untuk lepas landas c) Lepas landas

(16)

5) Model Pertumbuhan Solow

Model pertumbuhan Slow adalah penyempurnaan model pertumbuhan Harrod-Domar. Dalam model Solow,proporsi faktor produksi diasumsikan dapat berubah (jumlah kapital dan tenaga kerja atau rasio dari kedua faktor ini dalam sebuah proses produksi /produk tidak harus konstan,atau bisa saling mensubsitusi ) dan tingkat upah tenaga kerja dan suku bunga juga bisa berubah.

D. Teori Modern

Dalam teori modern ini,faktor-faktor produksi yang krusial tidak hanya banyaknya tenaga kerja dan modal,tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi (yang terkandung di dalam barang modal atau mesin),energy,kewirausahaan,bahan

baku,dan material. Bahkan,dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dunia saat ini,kualitas SDM dan teknologi merupakan dua faktor dalam satu paket yang menjadi penentu utama keberhasilan suatu bangsa dan negara. Selain itu, faktor-faktor lain yang oleh teori modern juga dianggap sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersedian dan kondisi infrastruktur,hukum,serta peraturan stabilias poitik,kebijakan pemerintah,birokrasi,dan dasar tukar internasional.

Perbedaan yang mendasar dengan kelompok teori klasik dan klasik atau neo-Keynes yang mencakup tenaga kerja,kapital,dan kewirausahaan. Dalam kelompok teori modern ,kualitas tenaga kerja lebih penting dari pada kuantitasnya. Kualitas tenaga kerja tidak hanya dilihat dari tingkat pendidikan tetapi juga kondisi

kesehatannya. Tingkat pendidikan biasanya diukur dengan persentase tenaga kerja yagn berpendidikan tinggi terhadap jumlah tenaga kerja,atau penduduk yang

(17)

2 NEGARA BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA  Negara berkembang

Negara berkembang merupakan negara yang memiliki tingkat perekonomian yang belum begitu maju atau bisa dikatakan sebagai negara yang memiliki perekonomian dengan kesejahteraan rakyat yang kurang merata. Pendapatan negara berkembang ini berada di kategori menengah dengan sektor industri yang cukup. Beberapa faktor penentu negara berkembang ini ialah:

1. Struktur ekonomi yang belum kokoh sehingga pertumbuhan ekonominya yang cukup lambat

2. Standar hidup yang tergolong rendah karena pendapatan yang relatif kecil

3. Pendidikan yang belum merata secara menyeluruh

4. Jaminan kesehatan yang belum dilengkapi dengan fasilitas yang layak Untuk negara berkembang masalah yang sering terjadi adalah kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi. Itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan negara maju dan negara berkembang dari segi ekonomi yang mudah dipahami.

Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan negara berkembang yaitu:

· Faktor Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses

pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. · Faktor Sumber Daya Alam

Sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,

(18)

· Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas

· Faktor Budaya

Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

· Sumber Daya Modal

(19)

3. PERNANAN PEMERINTAH DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

* Memberikan eksternalitas, yaitu manfaat tambahan yang bisa diperoleh sebagai akibat proses produksi maupun konsumsi, seperti Imunisasi, pemeriksaan

kesehatan, pemasangan lampu jalanan, dan kemudahan biaya pendidikan.

* Mendorong penggunaan barang-barang yang berguna seperti penggunaan alat kontrasepsi dan wajib belajar, serta melarang penggunaan barang-barang yang dapat menghambat atau mempunyai efek merusak, seperti obat-obatan, Narkotik dan Psychotropica, rokok, dan juga minuman keras.

* Menciptakan kesejahteraan bersama yang merata dengan jalan menolong dan memelihara mereka yang lemah, jompo, orang-orang miskis, dan penderita cacat.

* Mengatur jalannya roda perekonomian demi terciptanya iklim usaha yang baik, stabil, serta kondusif bagi pengembangan ekonomi yang diharapkan.

* Mendukung munculnya pusat-pusat pertumbuhan daerah di berbagai wilayah agar keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan dapat tercapai di seluruh kawasan Negara.

* Mendorong perkembangan sektor riil seperti perdagangan, pertanian, industri, dan jasa dengan cara yang adil. Pemerintah tidak boleh memberikan hak istimewa atau monopoli dalam bentuk apapun kepada pihak swasta yang kebetulan dekat dengan penguasa misalnya. Seluruh rakyat mempunyai hak yang sama untuk memenuhi kebutuhannya, dan jangan sampai terjadi ketimpangan maupun diskriminasi terhadap individu dan juga golongan tertentu.

* Membantu berkembangnya usaha kecil dan menengah serta memberikan kesempatan yang sama dengan pengusaha besar soal pendanaan, pasar, keterampilan, dan teknologi serta dalam hal regulasi.

(20)

4. STRATEGI PERTUMBUHAN EKONOMI 5. Strategi pendekatan kebutuhan pokok

Strategi Pembangunan dengan Pemerataan.Keadaan sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan. Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris. Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social

engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu.

Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.

Berikut adalah contoh kasus strategi pemerataan pembangunan yang terjadi di Provinsi Banten.

(21)

5. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

Aspek dan permasalahan apakah yang dipelajari oleh bidang ilmu ekonomi internasional mengenai ketiga bentuk hubungan ekonomi tersebut? Banyak aspek dan permasalahan yang dikaji oleh bidang ilmu ini, tetapi berikut ini kita sebutkan beberapa contoh aspek dan permasalahan utama yang dipelajari oleh bidang ilmu ini:

(a)Pola perdagangan. Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya? Misalnya, mengapa justru Indonesia mengekspor minyak bumi, kayu, tekstil, barang kerajinan, dan mengimpor beras, mesin, bijih besi dan sebagainya? Apa yang menentukan pola perdagangan seperti ini?

(b)Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah harga barang ekspor dan harga barang impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang menentukannya? Misalnya, mengapa harga minyak bumi dan barang-barang hasil industri meningkat lebih cepat dari pada harga hasil-hasil pertanian seperti karet, teh, lada?

(c)Manfaat perdagangan. Apakah manfaat dari adanya hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh hubungan ekonomi tersebut terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan rugi dari adanya hubungan ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi, distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pada umumnya?

(d)Pengaruh makro. Apakah pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri? Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah akibat dari itu .terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang beredar dan sebagainya?

(e)Mekanisme neraca pembayaran. Bagaimanakah proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara apabila terjadi perubahan situasi ekonomi (misalnya, kenaikan harga ekspor) atau apabila dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu (misalnya, devaluasi)?

(f)Politik perdagangan luar negeri. Apakah untung-rugi dari kebijaksanaan pengenaan tarif bea masuk, pelarangan impor, kuota, subsidi, pajak ekspor dan sebagainya bagi perekonomian nasional dan bagi perekonomian dunia?

(22)

(h)Modal luar negeri. Apakah untung-rugi dari penanaman modal asing dan bantuan luar negeri? Bentuk penanaman modal dan bantuan yang bagaimana yang menguntungkan dan yang bagaimana merugikan negara penerima? Adakah tindakan-tindakan yang bisa diambil pemerintah untuk menghindari atau mengurangi akibat-akibat negatifnya?

(i) Pengalihan teknologi. Bagaimanakah proses pengalihan teknologi dari suatu negara ke negara lain? Adakah kerugian-kerugian yang perlu dihindari dalam proses ini? Kebijaksanaan apa-kah yang bisa memperlancar proses pengalihan teknologi tersebut?

Daftar permasalahan ini tidak tuntas. Tetapi setidak-tidaknyaia memberikan gambaran kepada pembaca betapa luasnya dan betapa pentingnya masalah-masalah yang dicakup oleh bidang ilmu ekonomi internasional.

(23)

KESIMPULAN

Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda-beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata-rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

http://lelywidiya.blogspot.co.id/2013/04/peranan-pemerintah-terhadap-peningkatan_10.html

http://ipahipeh.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/25/ukuran-pertumbuhan-ekonomi/

http://faridaevione.blogspot.co.id/2013/04/teori-teori-dan-model-model-pertumbuhan.html

http://makalah-artikel-online.blogspot.co.id/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://www.belonomi.com/2015/05/peran-pemerintah-dalam-perekonomian.html

Referensi

Dokumen terkait

Mukosa adalah lapisan jaringan epitel yang melapisi bagian tubuh yang memiliki kontak dengan udara. Jaringan mukosa bersifat lembab karena adanya glandula yang

Langkah ini untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan konseling yang telah diberikan. Dari hasil observasi dalam kelas subyek kasus sudah

Perlu adanya kajian dari dosen Tafsir Al Qur‟an dan Hadist, dikarenakan tim peneliti memiliki keterbatasan dalam tafsir Al Qur‟an sehin gga masih banyak kajian

Dengan ini rnenyatakan bahwan skripsi dengan judul " Pengaruh ekonomi keluarga terhadap perilaku keagamaan remaja di dalam bermasyarakat di Desa Tunjung Kecamatan

Dari pengertian- pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas

In the context of Islamic education, religious moral values ( Akhlâq al-karîmah ) into core and an integral part in every movement an effort that is structurally formal education is

Oleh karena itu, untuk melihat bagaimana marketisasi ideologi dalam sebuah kampanye politik sebagaimana yang ingin diungkap penulis dalam buku ini, akan