MASALAH DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT SERTA ANALISIS
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN INDUSTRI,
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP
Enies Nabila Fithri Tiara Sari1, Siti Hotijah2, Dwita Nurul Maulidyah3, Aulia Angelina41,4 Kelas 5A Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM
Jln. Ray Tlogomas No. 246 Tlogomas, Kec Lowokwaru, Kota Malang Jawa Timur 65144 INDONESIA
1201510070311038 (enies0nabila@gmail.com) 2201510070311014 (hotyy19@gmail.com) 3201510070311012 (dwitamaulidyah07@gmail.com)
4201510070311042 (angelinaaulia2@gmail.com)
Intisari— Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Oleh karena itu penulisan paper ini bertujuan untuk memaparkan dengan singkat permasalahan dan perlindungan masyarakat serta analisis dampak lingkungan dalam pembangunan industri, pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup.
Kata Kunci: Masalah Lingkungan, Perlindungan Masyarakat, Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi, Lingkungan Hidup.
Abstrak— Industry is a field that uses the skills and persistence of work (English: industrious) and the use of tools in the field of processing of agricultural products and its distribution as a basis. Then industry is generally known as the next link of earth-sustaining (economic) endeavors, that is, after agriculture, plantations and mining that are closely related to the land. The industrial position is further away from the land, which is the economic, cultural and political base. Therefore the writing of this paper aims to describe briefly the problems and protection of the community and the analysis of environmental impacts in industrial development, economic growth and the environment.
Keywords: Environmental Problems, Community Protection, Industrial Development, Economic Growth, Environment.
I. PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini sering kali ditemukannya suatu pengerusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan mengakibatkan terkikisnya lingkungan dan yang akan mengancam pada kelangsungan hidup manusia. Disamping itu keteloderan manusia dalam pendirian bangunan dengan tanpa memperhatikan dampak dari usaha atau industri yang akan berlangsung dibangunan tersebut juga akan merusak lingkungan fisik dan biologis secara perlahan dan tidak langsung. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu usaha untuk melestarikan kualitas lingkungan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, sejak mulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan. Misalnya penyusunan rencana penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin
bisa mengantisipasi timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Dari alasan inilah maka perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan dan demi terciptanya keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkungan disekitarnya.
II. PEMBAHASAN
A. Masalah Lingkungan dalam Pembangunan Industri
kerja obat yang tidak memiliki sangkut paut dengan indikasi obat yang sesungguhnya dianggap sebagai kerja racun. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsenterasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain (Pasal 1 (17) UU No. 23 1997) (Sudarmaji, 2006).
Banyak Industri-industri yang dibangun oleh pemerintah kita untuk menyokong perekonomian Indonesia, namun dalam pembangunannya oleh pemerintah dan beberapa pihak pengembang tidak memperhatikan lingkungan tempat dimana industri tersebut dibangun, sehingga akan banyak sekali lingkungan-lingkungan sekitar proyek perindustrian tersebut menjadi rusak parah, ini akibat tidak bertanggung jawabnya para pemerintah dalam memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:
Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
1. Daerah sekitar industri menjadi panas, ini akibat adanya peni ngkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut. 2. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar
industri, akibat pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
3. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih meluas.
4. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.
5. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal disekitar areal perindustrian.
B. Keracunan Bahan Logam/Metaloid pada Industrialisasi
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan didalam lingkungan (air, tanah dan udara) (Agustina, 2014).
Racun-racun logam/metalloid beserta persenyawaan-logam/metalloid lainnya, tetapi tidak begitu banyak dipergunakan dalam perindustrian dan tidak begitu beracun. Seperti misalnya perak yang berhasil masuk tubuh bias menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala keracunanyang membahayakan kesehatan.
Beberapa contoh keracunan logam/metalloid: 1. Keracunan oleh timah hitam Keracunan timah
hitam ini terjadi dalam dua bentuk; Keracunan oleh timah hitam dan beberapa persenyawaan-persenyawaan anorganisnya, seperti “putih timah hitam” Keracunan akibat adanya pengolahan persenyawaan-persenyawaan organis hitam yang di kenal seperti TEL (tetra-etli-timah).
2. Keracunan air raksa (Hg) Bentuk keracunan air raksa ini dapat terjadi: Sebagai air raksa cair atau uapnya Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulmitat Sebagai perseyawaan air raksa
3. Keracunan Arsen Gejala yang timbul pada keracunan Arsen tidak sama, tergantung kepada jenis persenyawaannya Intoksikasi oleh tubuh manusia terhadap arsenik (As), dapat berakibat buruk terhadap mata, kulit, darah, dan liver. Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata (Sudarmanji, 2006).
4. Nikel yang bersifat asam sangat korosif pada kulit serta membran mukasoid (selaput lendir). Kontak dengan Nikel secara langsung dan terus menerus pada kulit yang sensitif dapat menyebabkan korengan (ulkus) (Miaratiska, 2015).
5. Keracunan fosfor Yang beracun terutama adalah fosfor putih. Dan ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus, racun serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api. Akibat keracunan fosfor sangat kompleks bias menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal, tulang, saluran pencernaan, perdarahan-perdarahan dan bila terhirup ke paru-paru bias menimbulkan oedema dan kerusakan paru.
Kemajuan industri selain membawa dampak positif seperti meningkatnya pendapatan masyarakat dan berkurangnya pemgangguran juga mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan terutama menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan sekitarnya dan para pekerja di industri. Salah satu industri tersebut adalah industri bahan-bahan organik yaitu metil alkohol, etil alkohol dan diol.
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset penting dari kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya-bahaya lingkungan kerja yang dapat mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan-bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol, dan bahan anti beku. Pekerja-pekerja di industri demikian mungkin sekali menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh karena menghirupnya, meminumnya atau karena absorbsi kulit. Keracunan akut yang ringan ditandai dengan perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan kabur, Keracunan sedang dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk, dan muntah, serta depresi susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama sekali baik sementara maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula gangguan pernafasan yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan bahkan dapat mengalami kematian yang diseabkan kegagalan pernafasan. Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup metanol keparu-paru secara terus menerus yang gejala-gejala utamanya adalah kabur penglihatan yang lambat laun mengakibat kan kebutaan secara permanen.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk metanol di udara ruang kerja adalah 200 ppm atau 260 mg permeterkubik udara. Etanol atau etil alkohol digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa bahan-bahan lain. Dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan-pekerjaan tersebut keracunan akut ataupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya, atau kadang-kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung bahan tersebut, Gejala-gejala pokok dari suatu keracunan etanol adalah depresi susunan saraf sentral.Untunglah di Indonesia minum minuman keras banyak dihindari oleh pekerja sehingga”problem drinkers” di industri-industri tidak ditemukan, NAB diudara ruang kerja adalah 1000 ppm atau 1900 mg permeter kubik.
Keracunan-keracunan oleh persenyawaan-persenyawaan tergolong alkohol dengan rantai lebih panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang
rantai makin rendah daya racunnya. Simptomatologi, pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti untuk etanol.
Seperti halnya pada etanol, persenyawaan persenyawaan yang tergolong diol mengakibatkan depresi susunan saraf pusat dan kerusakan-kerusakan organ dalam seperti ginjal, hati dan lain lain. Tanda terpenting keracunan adalah anuria dan narcosis. Keracunan akut terjadi karena meminumnya, sedangkan keracunan yang kronis disebabkan penghirupan udara yang mengandung banyak bahan tersebut. Pencegahan-pencegahan antara lain dengan memberikan tanda-tanda jelas kepada tempat-tempat penyimpanan bahan tersebut.
Keracunan toksikan tersebut diatas tidak akan terjadi manakala lingkungan kerja tidak sampai melebihi Nilai Ambang Batas dan pemenuhan standart dilakukan secara ketat.
D. Perlindungan Masyarakat Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan industri.
Semua perusahaan industri memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni. Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat. Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain.
Sudah seharusnya perusahaan industry itu memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran lingkungan maka pihak industry wajib untuk melindungi masyarakat sekitar suatu perusahaan industri dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan industry, serta menjaga hasil poduknya yang maksudnya sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Contoh tindakan yang dapat digunakan bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya, sedangkan Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia. Ini semua tergantung oleh factor – faktornya, seperti Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut, Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan, Derajat efektifnya cara yang dipakai, dan Kondisi lingkungan setempat. Sebenarnya perlindungan masyarakat terhadap industry telah diatur atau dijaga oleh wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain untuk bidang produk-produk industi.
Perlindungan untuk semua masyarakat itu sangat penting, tidak hanya untuk masyarakat yang bertempat tinggal dekat industry sebab yang namanya perlindungan itu harus diterima oleh semua masyarakat tanpa terkecuali.untuk pembahasan kali ini yang paling berperan penting adalah pihak industry tetapi tetap pemerintahpun ikut berperan dalam perlindungan ini, karena selain pemerintah pihak industrylah yang paling berperan untuk masalah ini dan karena itu sudah semestinya pihak industry bertanggung jawab untuk perlindungan masyarakat khususnya untuk mereka yang berada disekitar industry trersebut sebab mereka yang memiliki kemungkinan tertinggi yang akan menerima resiko dari tindakn industry itu, contohnya
adalah limbah dan polusi udara yang dihasilakan industry tersebut (Laksmini, 1993). Contoh tindakan yang harus dilakukan oleh pihak industry untuk masyarakat yang berada disekitar industry adalah dengan cara membuang limbah industry pada tempat yang disediakan oleh pihak industry itu sendiri sehingga masyarakat disekitar industry itu dapat terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan, Sedangkan untuk masyarakat yang tidak tinggal disekitar industry , pihak industry dapat melakukan cara membuat atau menghasilkan produk yang ramah lingkungan atau yang tidak berbahaya untuk orang banyak.
E. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah singkatan dari Analisis
Dampak Lingkungan. AMDAL adalah Kajian atas dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.
Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah PIL (Penyajian informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak lingkungan), RPL (Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).
Tujuan AMDAL adalah menjaga dengan kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan sehingga. Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. Menghindarkan konflik dengan masyarakat. Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa
kredit. Interaksi yang saling menguntungkan menjalankan kontrol. Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
F. Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Pembangunan industri merupakan salah satu sarana utama untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Sejarah menunjukkan efek mendalam bahwa revolusi industri terhadap perkembangan dunia. Perkembangan industri akan terus memainkan peran aktif dalam strategi ekonomi negara-negara rasional karena mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Proyek pengembangan industri adalah usaha yang kompleks yang melintasi beberapa bidang usaha. Masalah politik, sosial, budaya, teknis, organisasional dan ekonomi yang beragam yang bercampur dalam pengembangan industri merupakan upaya pengembangan (Badiru. 1993).
Pembangunan merupakan sarana bagi pencapaian taraf kesejahteraan manusia. Namun demikian, setiap pembangunan tidak terlepas dari adanya dampak yang merugikan, terutama kepada lingkungan. Lingkungan menjadi semakin rusak berupa pencemaran, dan kerusaka sumber-sumber hayati seperti pada penipisan cadangan hutan (deforestization), punahnya bermacam-macam biota, baik spesies binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Di samping itu, terjadi pula berbagai penyakit sebagai akibat dari pencemaran industri (Siahaan. 2004).
III.KESIMPULAN
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Manusia telah menciptakan kerusakan bagi ekosistemnya sendiri. Bumi kita memiliki banyak sekali keanekaragaman jenis dan sumber daya alam. Manusia, atau yang disebut kita sendiri, terdiri dari triliunan sel. Sel-sel tersebut menjalani sebuah proses yang berhubungan dengan kehidupan. Itu mengindikasikan bahwa manusia adalah bagian dari alam yang memiliki posisi sangat penting.
Oleh karena itu dalam pembangunan industri untuk pertumbuhan Ekonomi dan kealngsungan hidup harus memperhatikan masalah-masalah
lingkungan yang akan terjadi serta memberikan jaminan perlindungan terhadap masyarakat yang berada di sekitarnya dan hal-hal penting sebelum dilaksanakannya pembangunan Industri tersebut adalah harus melewati tahap yang disebut dengan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), sehingga hubungan pembangunan industri dalam peranana pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup dapat berjalan selaras dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Titin. 2014. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan Dan Dampaknya Pada
Kesehatan. Teknobuga. Volume 1 No.1.
Azwar, S, 1989. Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Edisi ke-l.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badiru, Adedeji Bodunde.1993. Managing
industrial development projects . USA : Van Nostrand Reinhold.
Daryanto 1995. Ekologi dan Sumber Daya alam.
Bandung: Tarsito.
Laksmi, J. dan Rahayu,W. 1993. Penanganan
Limbah Industri Pangan. Jakarta: Kanisius. Miarastika, Nurul. 2015. Hubungan Paparan Nikel
Dengan Gangguan Kesehatan Kulit Pada Pekerja Industri Rumah Tangga Pelapisan
Logam Di Kabupaten Sidoarjo. Perspektif
jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 1, No.1 25-36.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkunga dan
Ekologi Pembangunan ( Edisi 2 ). Jakarta : Erlangga.
Sudarmaji. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 Dan
Dampaknya Terhadap Kesehatan. Ju Rnal
Kesehatan Lingkungan. Vol. 2, No. 2.
PAPER KELOMPOK
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
TOPIK: INDUSTRI
Disusun oleh: KELOMPOK 3 (TIGA)
DWITA NURUL MAULIDYAH 201510070311012
SITI HOTIJAH 201510070311014
ENIES NABILA FITHRI TIARA SARI 201510070311038
AULIA ANGELINA 201510070311042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN