• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BEBERAPA DOSIS PUPUK TERHADAP P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH BEBERAPA DOSIS PUPUK TERHADAP P"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BEBERAPA DOSIS PUPUK TERHADAP

Produksi tanaman padi di Indonesia, telah mengalami peningkatan sejalan dengan upaya Pemerintah dengan melakukan berbagai terobosan seperti program surplus 10 juta ton beras dan GP3K telah memacu peningkatan produksi beras nasional. Saat ini angka produktivitas rata-rata nasional baru mencapai 51,5 Ku GKG/hektar. Beberapa Hasil penelitian didapatkan bahwa produktivitas tanaman padi yang ditanam pada musim kemarau bahkan dapat mencapai 9 ton GKP per hektar. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tanaman padi masih dapat ditingkatkan produktivitasnya. Salah satu upaya yang dilakukan ádalah dengan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). Pemupukan organik secara berimbang sebagai salah satu komponen untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi perlu diterapkan di tingkat lapang. Pengkajian ini dilaksanakan di Subak Ayung Desa Buduk Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung mulai tanggal 2 Agustus sampai dengan 5 Nopember 2014. Rancangan yang digunakan ádalah RAK sederhana. Percobaan terdiri dari 6 perlakuan yaitu : perlakuan A menggunakan 1500 kg Organik + 75 kg Urea + 75 kg NPK Phonska per ha, perlakuan B dengan 1250 kg Organik + 100 kg Urea + 100 kg NPK Phonska per ha, perlakuan C dengan 1000 kg Organik + 125 kg Urea + 125 kg NPK Phonska per ha, perlakuan D dengan 750 kg Organik + 150 kg Urea + 150 kg NPK Phonska per ha, perlakuan E menggunakan 500 kg Organik + 175 kg Urea + 175 kg NPK Phonska per ha, sedangkan perlakuan F sebagai kontrol yaitu tanpa Organik hanya menggunakan 200 kg Urea + 200 kg NPK Phonska per ha.Varietas padi yang ditanam dalam pengkajian ini adalah Cigeulis. Komponen teknologi lainnya dilakukan sama seperti cara tanam jajar legowo, benih, penyiangan, pengairan dan pengendalian OPT secara PHT pada seluruh petak percobaan. Jumlah sample tanaman tiap petak percobaan sebanyak 10 rumpun tanaman. Sedangkan untuk parameter hasil biji kering panen menggunakan ubinan jajar legowo dengan ukuran 2 x 3 m. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap parameter jumlah anakan produktif per rumpun, berat gabah kering panen per rumpun dan produktivitas gabah kering panen per hektar. Perlakuan D memberikan hasil gabah kering panen sebesar 8,470 t/ha atau terjadi peningkatan sebesar 8,17% jika dibandingkan dengan kontrol (perlakuan F) tanpa menggunakan pupuk organik dengan produktivitas hanya sebesar 7,830 t/ha.

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Subsektor pertanian tanaman pangan mempunyai peranan penting dan

strategis dalam pembangunan nasional maupun regional. Peran tersebut adalah

sebagai penghasil pangan (mendukung terwujudnya ketahanan pangan

masyarakat), penyediaan bahan baku industri pangan, mendukung

perekonomian daerah, sebagai konservasi/pelestarian sumberdaya alam,

pencegah banjir, pengendalian erosi tanah pemelihara pasokan air tanah,

penyejuk udara, penyerap sampah organik dan pemelihara keanekaragaman

hayati (Distan, 2011a). Keberhasilan pembangunan pertanian akan terwujud

apabila terjadi peningkatan ketahanan pangan, peningkatan produksi pertanian

serta terjadinya peningkatan pendapatan dan kesejahtraan petani (Distanbunhut,

2011). Soemartono, dkk. (1999) menyatakan bahwa dimasyarakat pedesaan

sawah pada umumnya dianggap sebagai harta kekayaan yang tinggi nilainya.

Kebutuhan pangan setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan

peningkatan jumlah penduduk. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan

sub sektor tanaman pangan adalah terjadinya alih fungsi lahan pertanian

produktif. Penurunan luas lahan sawah di Bali dalam lima tahun terakhir (2004

s/d 2008) rata-rata mencapai 232 ha (0,275%) per tahun (Distan, 2011a).

Produksi komoditas tanaman pangan berfluktuasi setiap tahun karena

terjadi fluktuasi luas tanam dan panen yang dipengaruhi oleh iklim, sedangkan

(3)

peningkatan penggunaan teknologi pertanian antara lain cara tanam dan

penggunaan pupuk organik. Pengembangan pertanian organik bertujuan untuk

melestarikan keragaman hayati, membatasi pencemaran lingkungan,

memasyarakatkan budidaya organik, meningkatkan usaha konservasi tanah dan

air serta meningkatkan kesehatan masyarakat (Susanto, 2006).

Ketersediaan hara bagi tanaman dipengaruhi oleh kemampuan tanah

menyediakan hara dan kemampuan tanaman untuk menyerap hara yang

ditentukan oleh sifat dan keadaan tanah seperti : konsentrasi O2 dalam tanah,

suhu tanah, ketersediaan air dan kandungan bahan organik tanah (Distan,

2011b).

1.2 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini untuk :

1 Mengetahui pengaruh beberapa dosis pupuk terhadap komponen hasil

tanaman padi sawah

2 Mengetahui dampak pemakaian beberapa dosis pupuk pada lahan sawah

3 Mengetahui respons pelaku utama terhadap dosis pupuk pada tanaman

(4)

II TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk organik merupakan salah satu sumber hara bagi tanaman serta

berfungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik

dapat meningkatkan pH tanah kadar C-organik serta meningkatkan ketersediaan

nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro bagi tanaman (Flaig, 1984; Suprijadi, et

al.,2002). Kuntyastuti dan Rahmania (2001) menyatakan pemanfaatan pupuk

organik dalam usaha peningkatan produktivitas lahan memerlukan takaran

pupuk yang cukup tinggi, sehingga menjadi faktor pembatas dalam aplikasi skala

luas untuk tanaman padi, palawija, sayur-mayur, dan tanaman perkebunan

(Rahman, 1989 dalam Negara et al.2007).

Ketersediaan hara bagi tanaman dipengaruhi oleh kemampuan tanah

menyediakan hara dan kemampuan tanaman untuk menyerap hara yang

ditentukan oleh sifat dan keadaan tanah seperti : konsentrasi O2 dalam tanah,

suhu tanah, ketersediaan air dan kandungan bahan organik tanah (Distan,

2011). Pemakaian pupuk organik pada lahan pertanian mempunyai peranan

yang sangat penting, karena dapat meningkatkan stabilitas agregat tanah,

struktur tanah, daya menahan air dan aerasi tanah serta meningkatkan

kemampuan daya menyangga pupuk yang pada akhirnya dapat meningkatkan

produksi petanian (Rochayati dan Sri Adiningsih, 1989). Pupuk organik dapat

memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah antara lain meningkatkan daya

pegang air tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, memantapkan struktur

(5)

hara baik makro maupun mikro (Hakim dkk., 1986). Pemberian pupuk

organik akan menambah unsur hara bagi tanaman serta menciptakan

kondisi yang sesuai untuk memperbaiki aerasi, mempermudah penetrasi akar

dan memperbaiki kapasitas menahan air. Pemakaian pupuk organik sebagai

upaya untuk meningkatkan produksi serta menekan penggunaan pupuk kimia

sangat diperlukan untuk memperbaiki kesuburan tanah baik secara fisik, kimia

maupun biologi tanah. Pertanian organik bertujuan untuk melestarikan

keragaman hayati, memasyarakatkan budidaya organik, menekan pencemaran

lingkungan, meningkatkan konservasi tanah dan air serta meningkatkan

kesehatan masyarakat (Sutanto, 2006). Berbagai jenis pupuk organik telah

berkembang dilapangan sebagai upaya untuk mewujudkan pertanian yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan perlu dilakukan pengkajian terhadap

berbagai jenis pupuk organik yang telah beredar dilapangan. Jenis pupuk

organik curah sebagai hasil dari beberapa asosiasi pupuk organik di Kabupaten

Badung misalnya, tentu perlu diuji coba dilapangan sehingga pelaku utama

dapat mengetahui secara langsung manfaat dan pengaruhnya terhadap

(6)

III METODELOGI

3.1 Rancangan Percobaan

Kegiatan percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

sederhana yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali.

Adapun perlakuan tersebut adalah :

A = 1500 kg Organik + 75 kg Urea + 75 kg NPK Phonska per hektar

B = 1250 kg Organik + 100 kg Urea + 100 kg NPK Phonska per hektar

C = 1000 kg Organik + 125 kg Urea + 125 kg NPK Phonska per hektar

D = 750 kg Organik + 150 kg Urea + 150 kg NPK Phonska per hektar

E = 500 kg Organik + 175 kg Urea + 175 kg NPK Phonska per hektar

F = Kontrol ( 200 kg Urea + 200 kg NPK Phonska ) per hektar

3.2 Petakan dan Sampel

Masing-masing petak perlakuan berukuran 5 x 6 m. Jarak antar perlakuan

berukuran 0,4 m sedangkan jarak antar ulangan 0,6 m. Masing – masing

perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 18 petak perlakuan. Denah

tata letak petak perlakuan dilapangan disajikan pada gambar 3.1. Pemberian

pupuk organik diberikan saat pengolahan tanah yaitu 7 hari sebelum tanam

dengan cara disebar secara merata pada permukaan tanah sesuai dengan dosis

dari masing-masing perlakuan. Pupuk Urea diberikan 1/3 bagian dari dosis + 1/2

bagian dosis NPK Phonska pada saat tanam sebagai pemupukan dasar.

Pemupukan susulan diberikan saat tanaman umur 21 hst sebanyak 1/3 bagian

(7)

diberikan lagi pada umur 42 hst. Setiap petak perlakuan diambil sample

masing-masing 10 sample secara acak.

3.3 Tempat dan Waktu

Percobaan ini dilaksanakan di Subak Ayung Desa Buduk Kecamatan

Mengwi Kabupaten Badung mulai 2 Agustus sampai dengan 5 Nopember 2014.

3.4 Parameter yang diamati

Parameter yang diamati dalam percobaan ini ádalah :

1. Tinggi tanaman saat panen (cm)

2. Jumlah anakan produktif per rumpun (bt/rumpun)

3. Panjang malai (cm)

4. Jumlah bulir berisi per malai (butir/malai)

5. Jumlah bulir hampa per malai (butir/malai)

6. Berat gabah kering panen per rumpun (g/rumpun)

7. Produktivitas (t/ha)

3.5 Analisis Data

Data dianalisis sesuai dengan rancangan yang digunakan dan bila

perlakuan berbeda nyata maka untuk mengetahui pengaruh masing-masing

perlakuan dilanjutkan dengan uji beda nilai rata-rata dengan BNT taraf 5%

(8)

DENAH PERCOBAAN DI LAPANGAN

Denah Tata Letak Percobaan di Lapangan

(9)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan beberapa dosis

pupuk dapat menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap variabel

produktivitas gabah kering panen per hektar. Variabel yang lainnya pengaruh

beberapa dosis pupuk, juga menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terlihat

pada variabel jumlah anakan produktif per rumpun, berat gabah kering panen per

rumpun dan tinggi tanaman saat panen. Kejadian ini menunjukkan bahwa

beberapa komponen atau variabel peningkatan produktivitas tanaman padi

sangat dipengaruhi oleh perlakuan beberapa dosis pupuk seperti disajikan pada

Tabel 1. Ananlisis dari beberapa variabel peningkatan produktivitas ternyata

pengaruh perlakuan beberapa dosis pupuk menunjukkan pengaruh yang nyata

(P<0,05) terhadap variabel produktivitas per hektar. Untuk dapat mengetahui

perbedaan nilai rata-rata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%

(Tabel 1). Pengaruh perlakuan beberapa dosis pupuk terhadap beberapa

komponen hasil tanaman padi menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05)

terhadap variabel jumlah anakan produktif, berat gabah kering panen per rumpun

dan produktivitas, sedangkan terhadap beberapa variabel lainnya menunjukkan

pengaruh yang tidak nyata yaitu pada variabel jumlah biji berisi per malai dan

jumlah biji hampa per malai (Tabel 2). Pengaruh beberapa dosis pupuk terhadap

variabel produktivitas atau berat gabah kering panen per hektar tertinggi

(10)

menunjukkan perbedaan yang nyata, serta produktivitas terendah didapatkan

pada perlakuan F (kontrol) yaitu sebesar 7,830 t ha-1 (Tabel 1).

Tabel 1. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Tinggi Tanaman Saat Panen

(cm), Jumlah Anakan Produktif per Rumpun (bt rumpun-1) dan

Produktivitas Gabah Kering Panen (t ha-1)

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 5%.

Meningkatnya tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif akan dapat

mendukung proses translokasi asimilat dari hasil fotosintesis yang disimpan

dalam sink sehingga produktivitas tanaman menjadi meningkat. Hal ini dapat

terlihat dari jumlah bulir hampa per malai dan jumlah bulir berisi per malai (Tabel

2). Jumlah bulir berisi yang didapatkan pada perlakuan D menunjukkan

pengaruh yang nyata serta mendukung terhadap peningkatan produktivitas yang

berbeda nyata dengan perlakuan A, perlakuan E dan perlakuan F. Sedangkan

(11)

Jumlah bulir berisi per malai (Tabel 2).

Tabel 2. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Jumlah Bulir Berisi per Malai

(butir malai-1), dan Jumlah Bulir Hampa per Malai (butir malai-1)

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 5%.

Pengaruh beberapa dosis pupuk terhadap peningkatan produktivitas tanaman

padi juga dapat terlihat pada beberapa komponen lain dari peningkatan hasil

yang mendukung laju terakumulasinya asimilat dalam sink dari hasil fotosintesis

dapat didukung oleh variabel panjang malai, serta bobot gabah per rumpun

(Tabel 3). Meningkatnya bobot gabah per rumpun dapat menunjukan bahwa

Beberapa dosis pupuk dapat meningkatkan pH tanah, kadar C-organik,

ketersediaan nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro bagi tanaman untuk

(12)

peningkatan produktivitas gabah kering panen per hektar. Berat gabah per

rumpun tertinggi didapatkan pada perlakuan D sebesar 68,57 gr (Tabel 3).

Tabel 3. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Panjang Malai (cm), dan Bobot Gabah per Rumpun (gr)

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT 5%.

Peningkatan produktivitas dari variabel berat gabah berisi per rumpun pengaruh

perlakuan beberapa dosis pupuk menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P <

0,01) dimana pengaruh antar perlakuan dari uji BNT 5% menunjukan perbedaan

yang nyata. Perlakuan D dengan berat gabah per rumpun sebesar 68,57 gr

berbeda nyata dengan perlakuan A, B, E dan F. Berat biji gabah berisi per

rumpun terendah didapatkan pada perlakuan F hanya sebesar 57,83 gr(Tabel 3)

Meningkatnya berat gabah berisi per rumpun pada perlakuan D didukung oleh

(13)

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Uji Beberapa dosis pupuk dapat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap

variabel berat gabah kering panen ha-1

2. Perlakuan (D) memberikan hasil sebesar 8,470 t ha-1 atau terjadi

peningkatan hasil sebesar 8,17% jika dibandingkan dengan kontrol (F)

hanya sebesar 7,830 t ha-1

1. Perlakuan D, C maupun B dapat memberikan hasil berat gabah kering

panen per hektar yang secara berturut turut sebesar 8,470 t ha-1, 8,340 t

ha-1 dan 8,290 t ha-1 serta diantara ketiga perlakuan menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata

5.2 Saran

Dari hasil percobaan ini dapat disarankan :

1. Untuk mendapatkan hasil berat gabah kering panen ha-1 yang tinggi

hendaknya menggunakan perlakuan D, C maupun B

2. Perlu diadakan percobaan lebih lanjut di lokasi yang berbeda.serta

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Distan. 2011a. Kebijakan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan Provinsi

Bali. Denpasar : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.

Distan. 2011b. Pemupukan Berimbang Padi Sawah SpesifikLokasi . Denpasar :

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.

Distanbunhut. 2011. Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Produktivitas

Padi melalui Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (SL-PTT) di Kabupaten Badung. Mangupura : Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan kabupaten Badung.

Flaig, W. 1984. Soil Organic Matter as a Source of Nutrients. Organic Matter and

Rice. Los Banos Laguna, Philippines: International Rice Research Institute.p.73-92.

Hakim, N., Nyakpa, Y., Lubis, A.A., Nugroho, S.G., Saul, M.R., Diha, M.A., Hong,

G.B., Barley. H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah I. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Kuntyastuti,H., Rahmania, A.A 2001. Pemanfaatan Pupuk Alternatif Organik dan

Anorganik pada Kedelai di Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional

Pengembangan Teknologi Pertanian dalam Upaya Optimalisasi Potensi Wilayah Mendukung Otonomi Daerah. Denpasar, 5 September 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Hal.124-234

Negara, I.M.S., Simpen, Arsa, Diantariani, Miwada. 2007. Teknik Penampungan

dan Fermentasi Air Kencing Sapi Bali di Desa Dauh Yeh Cani, Badung

Menjadi Pupuk Organik Ramah lingkungan. Denpasar: Universitas

Udayana. 5 hal.

Rochayati, Sri, A. 1989. Konservasi Bahan Organik Melalui Elley Cropping pada

Lahan Kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Soemartono, Bahrin Samad, Hardjono, R. 1999. Bercocok Tanaman Padi.

Jakrta : C.V. Yasaguna.

Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan

Pengembangannya. Yogyakarta : Kanisius.

Ume Humaedah, 2014. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu

Gambar

Gambar 3.1Denah Tata Letak Percobaan di Lapangan
Tabel 1. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Tinggi Tanaman Saat Panen(cm),  Jumlah  Anakan  Produktif  per  Rumpun  (bt  rumpun-1)  danProduktivitas Gabah Kering Panen (t ha-1)
Tabel 2. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Jumlah Bulir Berisi per Malai
Tabel 3. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk terhadap Panjang Malai (cm),  dan              Bobot Gabah per Rumpun (gr)

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat beserta perabotnya dan/atau pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya secara swakelola sesuai peraturan

Manfaat ilmu akhlaq: (a) Ilmu akhlaq dapat menyinari orang dalam rnemecalikan kesulitan-kesulitan rutin yang dihadapi manusia dalam kehidupan schari-hari yang berkaitan

kebudaya- an yang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. warga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan diri dengan memikirkan zarnan

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta 4. Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat

Apa bila sudah 3 (tiga) kendaraan peserta mengikuti Race dan untuk selanjutnya Race tersebut di batalkan oleh Panitia karena sesuatu hal maka peserta yang

Firewall adalah suatu peralatan keamanan yang menjadi satu keharusan bagi setiap komputer yang terhubung ke Internet dan juga menjadi suatu jenis aplikasi yang menyediakan sistem

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan titer antibodi dengan sangat berbeda nyata pada ayam yang diberi senyawa dibanding kontrol (p&lt;0,01), peningkatan jumlah sel

Sehubungan dengan jual beli melalui media internet atau E-Commerce, jika salah satu pihak ingkar janji atau wanprestasi karena tidak memenuhi kewajibannya bisa terjadi