• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER GU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER GU"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER GUNA MENGURANGI BIAYA

SUMBER DAYA MANUSIA

OLEH : SANGGA SURYA PANANTAS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENERAPAN

TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER GUNA MENGURANGI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA”

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas didalam mata kuliah Pengantar Manajemen. Yang mana materi didalam makalah ini menjelaskan tentang bagaimana teknologi modern akan menggeser peranan sumberdaya manusia dalam hal ini para pekerja,hal ini akan benar-benar terjadi jika para pekerja melupakan sikap profesionalisme dan tanggung jawab nya dalam suatu perusahaan, serta pengaruh kenaikan upah minimum regional pertahun yang akan memberatkan perusahaan dalam jangka panjang

Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca, khususnya para pekerja pada perusahaan manufaktur, dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya berharap kritik dan saran dari para pembaca, guna menyempurnakan makalah ini.

Penyusun

(2)

DAFTAR ISI

2.1 Tingkat profesionalisme kerja ... 5

2.2 Disiplin kerja kariawan yang rendah di PT. Krisna Duta International ... 6

2.3 Timbul nya ide dari Direktur untuk menggunakan teknologi ...10

2.4 Usaha penerapan teknologi dalam berbagai departemen produksi ...11

2.5 Kendala dalam penerapan teknologi pada industri garment ...22

2.6 Solusi dari Kendala yang dihadapi dalam penerapan teknologi pada industri garment ..22

BAB III ...24

PENUTUP ...24

3.1 Kesimpulan ...24

3.2 Saran ... 24

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karyawan adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat menunjang kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah. Oleh karena itu karyawan jangan hanya menuntut hak, tanpa tanpa memperhatikan tanggung jawab sebagai karyawan. Maka menjadi tugas bersama untuk menjaga keseimbangan antara hak karyawan dan hak perusahaan demi terciptanya kesejahteraan karyawan dan kesejahteraan perusahaan.

Perkembangan industri di Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kecenderungan untuk membuka seluas-luasnya investor asing untuk berlomba-lomba menanamkan modalnya sebanyak mungkin di Indonesia. Ketersediaan faktor produksi, wilayah yang luas dan strategis, jaminan keamanan dan kemudahan izin usaha, sumber daya manusia yang murah,serta beban pajak yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara maju lainnya membuat warga negara asing tergiur untuk menanamkan modal atau membuka usaha di bidang industri di Negeri ini.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

2.1 Tingkat profesionalisme kerja yang rendah para kariawan di PT. Krisna Duta International.

2.2 Disiplin kerja yang rendah di PT. Krisna Duta International.

2.3 Timbul nya ide dari Direktur untuk menggunakan teknologi dalam upaya menunjang produksi akibat kinerja kariawan yang kurang baik.

2.4 Usaha penerapan teknologi dalam berbagai departemen produksi di PT Khrisna Duta International agar dapat mencapai output maksimal dan mampu menekan penggunaan suber daya manusia

2.5 Kendala dalam penerapan teknologi pada industry garment

1.3 Tujuan

3.1 Mengenali sumber masalah pada PT Krisna Duta International

3.2 Meningkatkan kesadaran kariawan akan penting nya tanggung jawab serta profesionalitas kerja

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1

Tingkat profesionalisme kerja

Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme berasal dari kata bahasa inggris professionalism yang secara leksikal berarti sifat profesional. Orang yang profesinonal memiliki sikap-sikap yang berbeda dengan orang yang tidak professional meskipun dalam pekerjaan yang sama atau katakanlah berada pada satu ruangan kerja. Perbedaan sikap akan sangat jelas terlihat dalam suatu lingkungan kerja, pekerja professional cenderung dapat menampilkan sikap sportif dalam perbuatan , bukan hanya kata-kata yang dikemas manis tetapi konsekuen dalam tindakan nya.

Adapun ukuran profesional tidaknya pekerja yang memberikan pelayanan kepada perusahaan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan. Apabila pelayanan yang diberikan baik dan sesuai keinginan management, maka pekerja dapat menyatakan bahwa pelayanan telah diberikan secara profesional. Dan sebaliknya, apabila pihak management masih merasakan kekecewaan terhadap pelayanan yang diberikan berarti perlu dilakukan peningkatan profesionalitas. Management yang paling berhak untuk memeberikan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai.

Ciri-ciri Profesionalisme

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

(6)

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesi

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesi melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesi

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesi yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinnya.

2.2 Disiplin kerja kariawan yang rendah di PT. Krisna Duta International

Kedisiplinan tidak lahir dengan sendirinya. Disiplin lahir, tumbuh dan berkembang melalui akumulasi pengalaman dan proses sosialisasi. Disiplin dibangun dari kepribadian yang matang dan identifikasi terhadap norma-norma kelompok masyarakat. Norma kelompok berfungsi menegakkan disiplin melalui fungsi pengawasan dan control sosial disebut dengan pengawasan ekternal yaitu berupa pengawasan pimpinan, orang tua atau teman sekerja. Pengawasan internal datang dari dalam individu dan menghasilkan kontrol diri. Oleh karena itu kontrol diri mempunyai peran penting dalam membangun disiplin secara internal. Keduanya saling melengkapi dan menunjang sifatnya komplementer. Disiplin diri tidak dapat dikembangkan secara optimal tanpa dukungan disiplin kelompok. Sebaliknya, disiplin kelompok tidak dapat ditegakkan tanpa adanya dukungan disiplin pribadi.

(7)

Disiplin kerja dan rasa tanggung jawab kariawan di PT Khrisna Duta International relatif rendah, banyak kariawan yang sering datang terlambat, banyak kariawan yang tidak menyelesaikan pekerjaan nya dan seringnya kariawan tidak masuk kerja dengan alasan upacara keagamaan. Direktur di PT Khrisna Duta International mempunyai prinsip agar tidak serta merta memecat kariawan, kariawan yang brprilaku kurang baik harus dibina dan diberi motivasi agar menjadi lebih baik, tetapi hal ini di salah artikan oleh para kariawan, mereka mengira perusahaan tidak berani mengambil tindakan tegas atas pelanggaran yang dilakukan, mereka megira perusahaanlah yang sangat membutuhkan pekerja, sehinnga timbulah rasa tidak displin pada kariawan.

Dibawah ini adalah contoh perilaku tidak disiplin kerja di PT Khrisna Duta International LATE REPORT MONDAY DEC26/12/2016

NI LUH YASRININ SEWING PERSONAL PROBLEM 10

NI KETUT

AMIRUDDIN CUTTING GARMENT LATE 10

JULIARTAWAN

WYN CUTTING GARMENT LATE 6

SRI ASTUTIK SAMPLE GARMENT FLEXIBLE TIME 31

UMAR FAHAD

CAHYO DISTRIBUTION TRAFFIC 13

SRIANI NI

(8)

LUH

FATMAWATI CLEANING SERVICE TRAFFIC 25

HALIJAH AM

DIMAS BAYU GRAPHIC DESIGN EXPERT LATE 15

MADE WARTINI B CUTTING SHOE HAVE A BABY 13

ADITYA DWI

CAHYO DISTRIBUTION LATE 10

NIRA ARISTAA CUTTMAX LATE 9

SUHERTI SUKMA TAP-JAZZ PERSONAL PROBLEM 37

SUARDANA I

KOMANG CHECKING SHOE LATE 6

GALANG WAHYU

SAPUTRA CHECKING SHOE LATE 17

WAGINI SEWING BALLET LATE 6

WANGI NI NYOMAN CLEANING SERVICE HAVE A BABY 35

HALIJAH AM

PASUH AND EMBRO

COORDINATOR LATE 14

(9)

LATE REPORT MONDAY JAN16/1/2017

NYM SUASTINI SEWING TRAFFIC 16

KMG SUARTINI SEWING TRAFFIC 22

KDK SUARTINI

ASIH SEWING PERSONAL PROBLEM 56

NI WYN SOLI SEWING LATE 6

KT SANGLAH SEWING DROP HER SON TO SCHOOL 19

NI KADEK WARSI SEWING PERSONAL PROBLEM 22

NI LUH YASRININ SEWING LATE 8

SUKERNI

ARIYANTI KOM SEWING PERSONAL PROBLEM 39

NI WAYAN

BIANTARI SEWING LATE 7

SRIASIH WAYAN SEWING LATE 10

RAHADI NI

KOMANG CUTTING GARMENT LATE 14

AMIRUDDIN CUTTING GARMENT LATE 16

I NYOMAN SADRA CUTTING GARMENT LATE 6

PERNATA I MADE CUTTING GARMENT LATE 7

JULIARTAWAN

WYN CUTTING GARMENT LATE 10

SRI ASTUTIK SAMPLE GARMENT FLEXIBLE TIME 33

SUJI HARTOYO COSTING FLEXIBLE TIME 8

UMAR FAHAD

AGIL IT LATE 20

M USMAN

MANSUR PRODUCTION MGR FLEXIBLE TIME 7

SUFIYANTO BALLET PERSONAL PROBLEM 65

KETUT YENI

AGUS SUJANA HRD RIDE FROM KARANGASEM 18

HALIJAH AM

PASUH AND EMBRO

(10)

Dari contoh tiga data laporan keterlambatan yang yang dilaporkan Manager HRD kepada Direktur setiap hari nya terlihat bahwa rata-rata pekerja yang terlambat hadir adalah 25 orang per hari nya, hal ini merupakan contoh nyata tindakan tidak disiplin yang silakukan oleh para kariawan. Pimpinan juga bertanggung jawab untuk menciptakan iklim organisasi dalam rangka pendisiplinan preventif. Dalam upaya ini pimpinan berusaha agar karyawan mengetahui dan memahami standar yang berlaku, karena apabila karyawan tidak mengetahui standar yang diharapkan, perilaku mereka cenderung tidak menentu dan salah arah.

2.3 Timbul nya ide dari Direktur untuk menggunakan teknologi dalam upaya menunjang produksi akibat kinerja kariawan yang menurun.

Industri garment merupakan perusahaan yang memerlukan tenaga terampil dan mempunyai skill dalam pembuatan pola, pemotongan kain dan menjahit, keterampilan dalam bidang ini sangat jarang di pilih oleh para generasi muda dewasa ini, sehingga sangat sedikit tenaga siap pakai dalam bidang manufaktur garment, para generasi muda lebih memilih pariwisata atau pramuniaga sebagai profesi yang di impikan sehingga sangat sulit mencari tenaga terampil baru, hal ini membuat perusahaan kurang mempunyai bibit-bibit unggul sebagai kader-kader muda, generasi penerus atau cadangan untuk mengganti para pekerja yang kinerjanya tidak baik.

Perusahaan-perusahaan garment yang lain pun merasakan hal yang sama mereka juga mengeluhkan susah nya mencari penjahit sehingga mereka berani memberi upah yang tinggi kepada para penjahit yang bersedia kerja di tempat mereka, tidak sedikit kariawan yang sudah di latih mulai dari nol oleh PT Khrisna Duta International di boyong oleh perusahaan competitor.

(11)

2.4 Usaha penerapan teknologi dalam berbagai departemen produksi di PT Khrisna Duta International agar dapat mencapai output maksimal dan mampu menekan penggunaan suber daya manusia

Dengan seiring berjalanya waktu, teknologi di dunia ini semakin berkembang dengan sangat pesat. Untuk itu penerapan teknologi dalam produksi garment pun juga perlu dikembangkan agar dapat menghasilkan output yang mempunyai standar nilai tinggi baik nilai estetika maupun nilai ekonomis. Dengan mengetahui perkembangan teknologi di dunia ini maka diharapkan agar kita dapat menerapkanya kedalam perusahaan manufaktur garment agar tujuan kedepannya kita mampu menghasilkan produk garment yang layak bersaing didunia internasional

Usaha penerapan teknologi modern pada PT Khrisna Duta International sudah dimulai sejak sepuluh tahun yang lalu ,di awali dengan reachpeace digitizer machine dan plotter machine, adalah teknologi yang mengubah patrun yang tadi nya kertas menjadi sebuah file agar dapat di simpan kedalam computer dan di print melalui plotter machine jika diperlukan, sehingga akan memudahkan pekerja menyimpan ribuan patrun secara digital ke dalam computer, serta memudahkan para tukang potong untuk melakukan prosess cutting tanpa harus menata patrun secara manual.

1. Penerapan teknologi pada department cutting di PT Khrisna Duta International

Di masalalu pekerja sangat di repotkan dengan patrun yang telah di buat dan disimpan, sehinnga ribuan patrun memerukan tempat untuk menyimpan dan memerlupan waktu pula untuk mencari saat para tukang potong memerlukan nya,oleh sebab itu untuk mengurangi waktu yang terbuang percuma dari masalah tersebut di terapkanlah suatu teknologi modern yaitu reachpeace digitizing dan PAD system,

(12)

PAD system berfungsi untuk grade size dari satu size dasar menjadi patrun yang mempunyai size lengkap dari xtra small s/d 2xtra large hal ini sangat bermanfaat karena dengan satu size patrun dasar akan di dapat enam buah size lengkap dalam hanya beberapa menit dan jika bandingkan tukang patrun senior pun akan memerlukan waktu untuk membuat grad size dari suatu pola,

Selain itu PAD System juga berfungsi untuk penataan patrun sehingga patrun yang sudah di ambil berdasarkan order yang di perlukan dapat di susun atau ditata sehingga mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi proses ini disebut proses pembuatan marker setelah marker dibuat sesuai tingkat efisiensi yang telah ditentukan barulah marker di cetak atau di plot pada kertas menggunakan mesin plotter, marker siap dipotong oleh tukang potong setelah proses plot tersebut selesai

Proses nya bisa dilihat dari gambar dibawah ini:

1.1 Gambar digitizing menggunakan reachpeace

Patrun digitizer board patrun file (sty)

1.2 Kemudian patrun kertas yang sudah menjadi file akan di grade size menggunakan PAD System seperti gambar dibawah ini

(13)

seperti gamber di bawah ini

File marker tersebut di plot atau dicetak pada kertas, menggunakan mesin ploter

setelah itu marker tersebut dapat Digunakan oleh para tukang potong sebagai acuan untuk memotong kain yang sudah di siapkan di meja potong seperti gambar dibawah ini,

(14)

Manfaat teknologi yang begitu besar membuat Direktur PT. Krisna duta International sangat tertarik akan penerapan teknologi pada industri, dan sistem patrun dan dan cara pemotongan seperti yang diterapkan PT. Krisnaduta International saat ini mulai di ikuti oleh garment-garment besar di Denpasar, perusahaan yang lain mulai menggunakan sistem digitizing dan tidak lagi mengeluarkan biaya grade size untuk sebuah patrun yang bisa mencapai lima puluh ribu rupiah per style,dan mereka tidak perlu lagi repot menyimpan ratusan patrun yang selalu diperlukan untuk proses produksi

Kemudian pada tahun 2010 penggunaan teknologi pada PT. Krisna duta International sangat di kembangkan dan sistem potong manual seperti yang saya jelaskan di atas akan sepenuhnya di tinggal kan, saat ini PT Khrisna Duta International beralih ke sistem automatic cutting machine, yang mana saat ini perusahaan memiliki beberapa mesin potong besar yaitu

 Cutmax Automatic Machine

(15)

 Laser Cutter Machine

Layar untuk proses marker untuk laser cutting machine

Layar operasional mesin Proses jalan nya mesin laser

(16)
(17)

2.Penerapan teknologi pada department print/sablon di PT Khrisna Duta International

Pemanfaatan kemajuan teknologi juga di terapkan untuk devisi sablon mengingat banyak nya jumlah sumberdaya manusia yang terlibat di devisi ini, dan juga sering nya target produksi tidak tercapai akibat kinerja kariawan yang kurang baik,tehnik yang dulu nya manual dengan menggunakan meja rotari seperti gambar di bawah ini

sistim ini memerluka banyak tempat untuk penyimpanan screen sablon dan memerlukan waktu pula untuk mencari nya saat screen tsb diperlukan

(18)

Sistim tersebut tidak praktis karena selain memerlukan banyak tempat untuk menyimpan screen sablon dan juga diperlukan banyak sumberdaya manusia untuk pengoprasian nya

Saat ini pada PT. Krisna duta International menggunakan sistim digital print yang di cetak oleh roland digital printing yang sangat efisien dapat menekan biaya SDM,tempat dan waktu

Versa Studio sign maker SN 20

(19)

Mudah di operasikan oleh moniror

Tehnik print atau sablon pada kain lebar pun di rubah saat ini , yang awal nya menggunakan sistim manual kini menjadi sistim sublime dengan menggunakan mesin roland sublimatic machine selain lebih efisien tempat juga bisa memotong biaya SDM dan menggunakan mesin jauh lebih bagus kualitas nya,,tehnik lama memerlukan meja yang sangat panjang yang tentunya tidak efidien tempat dan juga memerlukan screen print yang sangat besar sehingga para pekerja kesulitan untuk mengerjakan nya

(20)

Dan tehnik baru menggunakan sublimatic machine print dan heater

Rolan sublimatic print machine,

Process roland sublimatic mesin yaitu alat ini mencetak gambar pada kertas lalu gambar tersebut di pindah pada kain menggunkan heater(pemanas)

(21)

Berikut adalah kain putih yang telah melewati process sublimasi,

3.Penerapan teknologi pada departemen embro di PT Khrisna Duta International Embroderi atau border adalah departemen yang sangat lambat, karena proses waktu yang diperlukan pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan relatif panjang,Teteapi dengan kemajuan teknologi sistim kerja yang dahulu menggunakan mesin kecil sekarang di ubah menjadi automatic Tajima embroidery and sequin machine,

(22)

Serta hanya memerlukan dua operator saja untuk mengendalikan dua mesin bordir besar yang dimiliki PT Khrisnadut International

2.5 Kendala dalam penerapan teknologi pada industri garment

Perubahan sistim produksi bukan hal yang mudah di terapkan sistem lama yang sudah berjalan akan sangat mempengarui pola pikir para pekerja, sebagian besar dari mereka tidak menyukai perubahan pola piker seperti itu akan membawa dampak negatif dan penggunaan teknologi tentu nya tidak akan membawa hasil yang diharapkan, para pekerja atau operator mesin justru membuat seolah-olah teknologi baru adalah investasi perusahaan yang tidak berguna bagi produksi.

Teknologi akan baru mambawa persoalan-persoalan baru karena masih belum seorangpun mengenal teknologi tersebut,

2.6 Solusi dari Kendala yang dihadapi dalam penerapan teknologi pada industri garment

Dalam pembahasan teknologi modern yang digunakan dalam proses produksi tidak lepas pada masalah dengan pekerja yang belum menguasai cara penggunaan teknologi tersebut sehingga pekerja merasa cara lama yang biasa mereka lakukan adalah yang terbaik.

Sebagai seorang manajer harus lebih dulu menguasai cara penggunaan teknologi yang di pakai dengan cara mengikuti training yang biasanya di lakukan saat datang nya suatu mesin baru. Dan manager haru memperhatikan dan mengenal watak para pekerjanya yang nanti nya akan di pilih Sebagai seorang operator mesin,

secara berkala manager akan melakukan berbagai pendekatan motivasi kepada bawahan nya agar bawahan mau dan akhirnya mampu untuk melaksalakan tugas yang di bebankan kepadanya

Ragam pendekatan motivasi seorang manager adalah sebagai berikut

 Pendekatan perbedaan individu

(23)

memalui pendekatan ini seorang Manajer harus selalu mendata (peka) terhadap kecendrungan kebutuhan karyawannya karena kebutuhan karyawan tentunya berbeda-beda sehingga tidak bisa langsung menyamakan kebutuhan karyawan secara generalisasi. Motivasi yang dilakukan harus mengikuti kecenderungan dimana kebutuhan karyawan tersebut karena dengan begitu motivasi yang diberikan bisa tepat dan benar-benar menjadi hal yang positif bagi karyawan tersebut.

 Pendekatan manajerial

Pendekatan ini yaitu mengelola motivasi karyawan melalui pengaturan tujuan atau sasaran organisasi dan sistem mencapainya. Pada pendekatan manajerial ini menggunkan tiga landasan teori motivasi,yaitu teori penetapan tujuan dan pada proses pencapaian tujuan menggunakan teori penguatan dan teori keadilan Seorang manajer dapat memaksimalkan hal ini menjadi suatu motivasi yang cukup berpengaruh bagi kinerja para karyawan

 Pendekatan terintegrasi

(24)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen produksi juga berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai kualitas,kuantitas,biaya,produksi,dan lain-lain.Tujuan utama dari manajemen produksi adalah untuk menghasilkan barang dan jasa dengan kualitas yang tepat dengan jumlah yang tepat,

pada waktu yang tepat dan dengan biaya minimum. Hal ini juga dijadikan untuk meningkatkan efisiensi. Sebuah organisasi yang efisien dapat menghadapi persaingan secara efektif. Manajemen produksi menjamin pemanfaatan penuh atau optimal kapasitas produksi yang tersedia.sumber daya manusia yang kurang potensial hendak nya di kurangi,dan perusahaan mulai mencari sumber daya alternatif lain yang lebih potensial yaitu teknologi modern,

Penerapan teknologi modern di Penerapan teknologi di PT. Krisna duta International terbukti efesien hal ini dapat di simpulkan dengan melihat jumlah kariawan yang telah berkurang hampir 40 persen 5 tahun terahir dari jumlah kariawan yang awal nya sekitar 350 orang,kini menjadi 165 orang pekerja dengan hasil produksi yang tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan jumlah awal kariawan,hal ini tentunya telah membuktikan bahwa penggunaan mesin-mesin modern mampu mengurangi beban biaya sumberdaya manusia

3.2 Saran

Setelah mengetahui kegiatan produksi di PT. Krisna duta International, maka penulis menyarankan dan mengajak kepada pembaca agar dalam menjalankan suatu produksi harus menjaga keseimbangan antara hak karyawan dan hak perusahaan demi terciptanya kesejahteraan karyawan dan kesejahteraan perusahaan.Jika seorang kariawan masih di butuhkan dalam suatu perusahaan hal ini bukan berarti kariawan menjadi sombong dan merasa perusahaan tidak akan berjalan tanpa ada peran dari salah satu kariawan.tersebut.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

https://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme

http://solusisupersukses.com/cara-mengubah-mindset-negatif-menjadi-pola-pikir-positif/

Gambar

gambar tersebut di pindah pada kain menggunkan heater(pemanas)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 3 Kediri, ditemukan bahwa banyak siswa memiliki persepsi kurang baik terhadap layanan Bimbingan Konseling, maka

Inovasi model pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar, karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

Membatalkan semua kursus atau menarik diri dari program Beasiswa UZUS, mahasiswa diharuskan membayar kembali bantuan keuangan yang telah mereka terima, termasuk biaya yang

Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi sumber

Apabila ACTED melakukan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan setempat termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat, maka organisasi tersebut harus terdaftar dan ditetapkan

Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik

menambah daya adhesi antara resist dengan lapisan dibawahnya, pelurusan dan penyinaran menggunakan mask aligner, Selanjutnya adalah developer (pengembangan) untuk

Berdasarkan data yang berasal dari hasil assessment internal KKG Ahmad Yani, dokumen KKG Ahmad Yani, hasil kuesioner kesesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan