ANGGOTA KELOMPOK
Jalyiamsep Marbun 5315107486
Sendi 5315107453
Bayu Tri Atmojo 5315107445
Sugen Pardede 5315107478
Kristina Putri 5315131656
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013
Pengertian mesin
bubut
Mesin bubut adalah mesin yang
dibuat
dari
logam,
gunanya
untuk membentuk benda kerja dengan
cara menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar. Di bidang industri,
keadaan mesin bubut sangat berperan,
terutama didalam industri permesinan.
Misalnya dalam industri otomotif, mesin
bubut berperan
dalam
pembuatan
komponen-komponen
kendaraan,
Bagian-bagian Mesin Bubut
Bagian-bagian mesin bubut yang umum diketahui antara lain
:
Kepala tetap (head stoke) Ulir pembawa (lead screw) Spindel (spindle)
Poros penjalan {feed rod) Eretan (carriage)
Tempat pahat (toolpost) Kepala lepas (tail stock) Alas putar (swivel base) Alas (bed)
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang
dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut. Prinsip :
Benda kerja yang berputar
Menggunakan pahat bermata potong tunggal (single-point cutting tool)
Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja
Proses bubut permukaan/surface turning adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata ,tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
Proses bubut tirus/taper turning sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat
JENIS PENGERJAAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT
Proses bubut dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu pengerjaan pada bagian luar benda kerja
(OutsideTurning) dan pegerjaan pada bagian dalam benda kerja(Inside Turning).
Secara umum proses pengerjaan tersebut adalah:
Pembubutan muka (surface turning) Pembubutan tirus (taper turning)
pembubutan pinggul (chamfering), pembubutan alur (parting-off),
Proses bubut permukaan dan bubut tirus
(a) pembubutan pinggul (chamfering), (b) pembubutan
alur (parting-off), (c) pembubutan ulir (threading), (d)
pembubutan lubang (boring), (e) pembuatan lubang
LANGKAH-LANGKAH PROSES PEMBUBUTAN
Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien.
Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan
untuk menentukan jenis alat potong dan media pendingin yang akan digunakan.
Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan. Menentukan macam geometri alat-alat potong yang digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll)
Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menentukan roda-roda gigi pengganti apabila dikehendaki adanya pengerjaan-pengerjaan khusus.
Menentukan parameter-parameter pemotongan yang
berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, waktu
Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu
material tidak perlu dihitung. Karena setiap
material telah memiliki kecepatan potong
sendiri-sendiri berdasarkan karakteristiknya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan kecepatan potong:
1. Material benda kerja
semakin keras bahan/material benda kerja,
kecepatan potong semakin rendah
2. Material pahat
pahat dengan ketahanan aus lebih
3. Penampang dari tatal
semakin tebal penapang tatal, kecepatan potongsemakin
rendah
4. Pendingin
dengan menggunakan cairan pendingin, kecepatan potong
dapat ditingatkan
5. Kemampuan mesin
mesin dengan kemampuan/kapasitas yang lebih besar,
A.Sumber Daya Manusia (SDM).
B. Sumber Daya Alat.
C. Material.
D. Spare Part
E. Data Teknik Mesin Bubut
LANGKAH – LANGKAH PERAWATAN
a)Perawatan Alat/ Tool
b)Perawatan Umum
c)Perawatan Khusus
Ada tiga penyebab yang mengakibatkan
motor penggerak menjadi cepat panas
yaitu:
a)Perbedaan tegangan.
b)Periksa tegangan listrik yang masuk.
c)Beban motor yang berlebihan.
1
)Kepala tetap Pada mesin bubut adalah
memegang kunci utama
2
)Eretan Kesalahan atau kerusakan yang
sering timbul pada eretan
3
)Kepala lepas mudah bergetar atau tidak
setabil selama pelaksanan pembubutan
4
)Kunci chak
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat
dudukan kepala lepas, eretan, penyangga
diam (stedy rest), dan merupakan tumpuan
gaya pemakanan waktu pembubutan.
Bentuk meja ini bermacam-macam, ada
yang datar dan ada yang salah satu atau
kedua sisinya mempunyai ketinggian
tertentu. Permukaannya halus dan
rata,sehingga gerakan kepala lepas dan
lain-lain di atasnya lancar.
Eretan terdiri atas eretan memanjang
(longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (crosscarriage)
yang bergerak melintang alas mesin, dan eretan atas (top carriage) yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan di atas eretan melintang.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan
pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan
ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.
Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan
senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus, dan
cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk
dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu
alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas.Kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran
badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau
sumbu mesin.
Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau
memegang pahat, yang bentuknya ada
beberapa macam di antaranya seperti
ditunjukkan pada Gambar. Jenis ini sangat
praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat)
buah sekaligus sehingga dalam suatu
pengerjaan bila memerlukan 4 (empat)
macam pahat dapat dipasang dan disetel
sekaligus. Untuk penjepit pahat menggunakan
teknik pelumasan eles atau siram dengan alat
kuas atau semprotan oli.
berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang
sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul), dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis,
melainkan hanya dengan cara manual.
Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan untuk
membubut tirus dan pembubutan ulir
dengan pemakanan menggunakan eretan atas.