• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES PENERB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES PENERB"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES

PENERBITAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH

*

Fahmi Charish Mustofa

1,2

1. Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM

2. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional

Data yang diperlukan dalam proses penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah, sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 24 Tahun 1997, meliputi data fisik (obyek pendaftaran tanah) dan data yuridis (subyek pendaftaran tanah).

DATA FISIK

Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.

Sebelum pelaksanaan pengukuran bidang-bidang tanah, terlebih dahulu dilakukan penetapan batas-batas bidang tanah dan pemasangan tanda-tanda batas-batas sesuai ketentuan dalam Pasal 19, 20, 21, 22, dan 23. Penetapan batas bidang tanah dilakukan oleh pemohon dan pemilik atanh berbatasan (atau kuasanya) dan kemudian dicatat oleh petugas ukur.

DATA YURIDIS

Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya.

Alat-alat bukti mengenai kepemilikan atau penguasaan tanah dikumpulkan untuk keperluan penelitian data yuridis bidang-bidang tanah, baik bukti tertulis maupun bukti tidak tertulis berupa keterangan saksi dan atau keterangan yang bersangkutan, yang ditunjukkan oleh pemegang hak atas tanah atau kuasanya atau pihak lain yang berwenang.

Alat bukti tertulis mengenai kepemilikan tanah berupa alat bukti untuk pendaftaran hak baru dan pendaftaran hak-hak lama sebagaimana dimaksud masing-masing dalam Pasal 23 dan Pasal 24 ayat (1) dan dinyatakan lengkap, sebagaimana disebut dalam PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997, apabila dapat ditunjukkan kepada Panitia Ajudikasi dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. grosse akta hak eigendom yang diterbitkan berdasarkan Overschrijvings Ordonnantie (S.1834-27), yang telah dibubuhi catatan, bahwa hak eigendom yang bersangkutan dikonversi menjadi hak milik, atau

b. grosse akta hak eigendom yang diterbitkan berdasarkan Overschrijvings Ordonnantie (S.1834-27) sejak berlakunya UUPA sampai tanggal pendaftaran tanah dilaksanakan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 di daerah yang bersangkutan; atau

c. surat tanda bukti hak milik yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Swapraja yang ber-sangkutan, atau

d. sertipikat hak milik yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1959, atau

e. surat keputusan pemberian hak milik dari Pejabat yang berwenang, baik sebelum ataupun sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai kewajiban untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah dipenuhi semua kewajiban yang disebut di dalamnya, atau

* Bagian dari studi pustaka (literature review) disertasi “IP Partisipatif u tuk Pe etaa Bida g Ta ah .

Dipresentasikan dalam forum internal Monitoring Progres Disertasi tanggal 6 November 2015 di Ruang Sidang I Departemen Teknik Geodesi UGM. Penulisansitasi yang dianjurkan (recommended citation style): Mustofa, F.C. 2015. Data yang diperlukan dala proses pe erbita sertipikat Hak Atas Ta ah. Bagia dari disertasi “IP

(2)

f. petuk Pajak Bumi/Landrente, girik, pipil, kekitir dan Verponding Indonesia sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, atau

g. akta pemindahan hak yang dibuat dibawah tangan yang dibubuhi tanda kesaksian oleh Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang dibuat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau

h. akta pemindahan hak atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang tanahnya belum dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau

i. akta ikrar wakaf/surat ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau sejak mulai dilaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 dengan disertai alas hak yang diwakafkan, atau j. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang tanahnya belum

dibukukan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau

k. surat penunjukan atau pembelian kaveling tanah pengganti tanah yang diambil oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah, atau

l. surat keterangan riwayat tanah yang pernah dibuat oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dengan disertai alas hak yang dialihkan, atau

m. lain-lain bentuk alat pembuktian tertulis dengan nama apapun juga sebagaimana dimaksud dalam Pasal II, VI dan VII Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA.

RINGKASAN

Data Fisik dan Data Yuridis sebagaimana dimaksud dalam uraian di atas dibuktikan dengan dokumen sebagai berikut:

1. Lokasi bidang tanah  ditentukan dengan melakukan pengukuran terhadap TDT terdekat (titik yang sudah diketahui koordinatnya) atau menggunakan GPS, kemudian dicatat dalam Gambar Ukur.

2. Batas bidang tanah  catatan dalam Gambar Ukur.

3. Alas bukti hak  salah satu dari dokumen sebagaimana disebut dalam pasal 60 (2) PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997.

4. Identitas pemohon  KTP atau identitas lain yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang.

Formulir pendataan bidang tanah yang diadaptasi dari Daftar Isian (DI) 201:

Daftar Pustaka:

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.3. (1997). Ketentuan Pelaksanaan PP No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Jakarta, Indonesia. Retrieved from http://www.bpn.go.id/PUBLIKASI/Peraturan-Perundangan Peraturan Pemerintah No.24. (1997). Pendaftaran Tanah. Jakarta, Indonesia: Lembar Negara No.59/1997. Retrieved from

Gambar

Gambar Ukur. (titik yang sudah diketahui koordinatnya) atau menggunakan GPS, kemudian dicatat dalam Batas bidang tanah

Referensi

Dokumen terkait

lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan serta.. untuk menjaring KB Pasca Persalinan), yang menggambarkan jangkauan dan. kualitas pelayanan

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan terkait abnormal return dan Trading Volume Activity saham sebelum dan sesudah hari libur Imlek, Idul Fitri, dan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah modal mata pencaharian yang dimiliki rumah tangga petani agroforestri berupa modal alam, modal manusia, modal sosial,

Untuk membuat Driver Motor DC dengan teknik H-Bridge menggunakan IC L293D seperti pada artikel “ Driver Motor DC H-Bridge Dengan IC L293D ” ini dapat dirakit pada PCB

Sampel penelitian adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan proteinuria positif yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang diambil secara konsekutif.. Sampel

Pada tiap komoditi diambil 500 gr untuk tiap komoditas , kemudian dimasukkan ke dalam stoples untuk empat kali ulangan, tiap ulangan diambil dari penjual yang

Bidang Sarana dan Prasarana Perencanaan Pembangunan Tersusunnya data dan dokumen perencanaan serta monitoring, evaluasi pembangunan daerah Kab.Lamandau 8 Kecamat an

2. Al-mashlahah al-mulghah , yaitu sesuatu yang dianggap mashlahah oleh akal pikiran, tetapi dianggap palsu karena kenyataannya bertentang dengan ketentuan