• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKATRONIKA TUGAS I Bentar Muhamad Anwar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEKATRONIKA TUGAS I Bentar Muhamad Anwar"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MEKATRONIKA

TUGAS I

Bentar Muhamad Anwar

14214008

(2)

“ KOMPONEN DAN CA

R

A KERJA MESIN CUCI OTOMATIS”

(1 TABUNG)

Dinamakan mesin cuci top loading karena cara memasukkan cucian dari atas. Cara bekerjanya adalah dengan cara memutar cucian, air beserta detergen ke kanan dan ke kiri menggunakan baling – baling ( pulsator) yang terletak di dasar tabung, sementara dinding tabung tidak bergerak. Pada mesin cuci jenis tertentu, dinding tabung juga bergerak berlawanan dengan putaran pulsator pada saat proses pencucian sehingga diharapkan menghasilkan proses pen-cucian yang lebih efektif. Pada saat pengeringan (sebenarnya pemerasan), pulsator dan tabung mengunci dan berputar bersama – sama dengan kecepatan putaran yang tinggi sehingga air terpisah dari cucian.

(3)

Kalau kita lihat gambar di samping, terdapat elektronik controller yang berfungsi sebagai otak pengendali dari mesin cuci ini. Dihubungkan dengan safety sw yang berfungsi sebagai pengaman apabila pintu terbuka. Water level sensor berfungsi men-deteksi ketinggian air sesuai beban cucian. Motor traction (drain motor) berfungsi untuk membuka kran pem-buangan sekaligus me-mindah posisi clutch dari posisi mencuci ke pengering atau sebaliknya.

Inlet valve berfungsi untuk membuka dan menutup pemasukan air ke mesin cuci.

Berikut komponen-komponen untuk mesin cuci otomatis :

1. Electronic controller.

Dari modul controller ini semua proses pencuci-an dikendalikan. Mulai dari perintah mendeteksi jumlah cucian, jumlah air yang diperlukan, lamanya proses mencuci, jumlah pembilasan, serta proses pengeringan (spin). Juga mendeteksi adanya kesalahan seperti pintu yang terbuka ataupun air yang tidak masuk atau keluar.

(4)

2. Inlet Valve

(5)

3. Drain Motor

Berfungsi untuk membuka keran pembuangan air sekaligus mengubah tuas clutch sehingga tabung pencucian mengunci dengan pulsator untuk proses pengeringan. Tegangan kerjanya 110V/220V.

4. Pressure switch

(6)

5. Clutch

Alat inilah yang membuat mesin cuci 1 tabung bisa berfungsi sebagi tabung pencuci atau pengering (spin).

6. Wash Timer

(7)

7. Wash Program

Pemilihan mode pencucican : a. Soft

Waktu berputarnya air bolak balik lebih cepat b, Normal

Putaran air bolak-balik dalan bak lebih lama dari mode "Soft" c. Drain

Fungsi membuka saluran buang air, untuk mengeringkan bak cucian.

Diaktifkan oleh saklar :" drain switch"

8. Spin Timer3

(8)

9. Leveling Feet

Kaki yang dapat diatur ketinggiannya untuk keseimbangan mesin cuci, agar mesin cuci dapat bekerja dengan baik, dan menghilangkan getaran yang keras.

10. Kontrol Panel dan Electronic Controller

(9)

11. Selang pemasukan air

Selang pemasukan air adalah tempat masuknya air ke dalam mesin cuci, yang kemudian disaring oleh filter penyaring. Pemasukan air dikontrol oleh sebuah inlet selenoide valve,.

Selang masuk air Inlet selenoide valve

12. Drum

(10)

13. Agitator

Alat inilah yang membuat air berputar sehingga dapat mencuci pakaian.

14. Motor Mesin Cuci

(11)

15. Saklar pendeteksi ketinggian air

Saklar dibawah ini untuk mengukur ketinggian air di tabung mesin cuci.

16. Door Lock Swicth

Saklar pengaman, dimana bila mesin cuci terbuka fungsi mesin cuci akan tidak berfungsi.

(12)

CARA KERJA MESIN CUCI OTOMATIS

Cara kerja mesin cuci pada prinsipnya sama untuk semua jenis mesin cuci otomatis (satu tabung) maupun mesin cuci semi otomatis (dua tabung). Untuk mesin cuci top loading semi otomatis dengan dua tabung, perbedaannya terletak pada proses spinning (pemerasan) yang dilakukan di tabung kedua. Melalui tahap-tahap proses pencucian hingga pengeringan kita akan mengetahui bagaimana cara kerja mesin cuci otomatis.

Setelah kita memasukkan pakaian kotor ke dalam drum atau bak mesin cuci, kita tekan tombol start dan mesin akan mulai beroperasi membersihkan pakaian yang kotor di dalamnya dengan tahap-tahap sebagai berikut ini:

1. Mengontrol dan Mengatur

Kontrol (alat elektronik yang mengatur semua pergerakan mesin cuci) akan mendeteksi berapa berat dari pakaian (dengan mengetahui berapa beban motor), setelah berat pakaian diketahui kontrol akan mengatur level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu pengeringan, dan membuka katup air masuk (water inlet valve).

2. Pengisian Air

(13)

tertutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan putaran air.

3. Pengucekan Pakaian

Pada tahap ini, mesin akan membantu melepaskan kotoran yang melekat dengan mencampur deterjen dengan air dan mengucek pakaian dengan cara membolak-balikkan cucian ke segala arah dengan bantuan agitator. Agitator ini digerakkan oleh sumber tenaga berupa motor listrik.

Pada mesin cuci top loading (bukaan atas), biasanya agitator ini akan terlihat dengan jelas karena terletak di bagian tengah tabung. Namun pada mesin cuci front loading (bukaan depan), gerakan agitasi ini ditimbulkan dari gerakan/putaran tabung secara keseluruhan.

Bila kontrol telah mendeteksi waktu cuci habis, motor akan berhenti memutar agitator dan katup buang pun dibuka sehingga air hasil pencucian dibuang keluar. Setelah air bekas cucian di buang, drum tempat pakaian akan berputar untuk membuang sisa-sisa air yang ada di dalam pakaian.

4. Pembilasan

Setelah mesin selesai mengagitasi pakaian untuk membersihkannya, air bercampur deterjen hasil pencucian akan dikeluarkan dari mesin melalui selang pembuangan. Setelah itu katup bilas akan tertutup dan katup air masuk terbuka mengalirkan air bersih ke dalam tabung mesin cuci.

Jika jumlah/ level air sudah terpenuhi, katup air masuk akan tertutup dan mesin cuci pun mulai mengagitasi pakaian (melakukan pembilasan). Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka katup buang dan air bekas pembilasan akan keluar.

5. Pemerasan Pakaian

Pada bagian ini, tabung mesin cuci berputar dengan cepat biasanya antara 400 hingga 800 rpm (putaran per menit). Semakin cepat tabung mesin cuci berputar, maka akan semakin cepat pula air terperas dari pakaian. Semakin banyak air yang terperas dari pakaian, maka pakaian akan lebih cepat kering saat pengeringan maupun saat dijemur nanti.

6. Pengeringan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mikroenkapsulasi Ekstrak Kulit Melinjo mempunyai aktivitas antihiperurisemia dengan dosis 200mg/kgBB yang merupakan dosis efektif

FAKTOR KUNCI KEGAGALAN PENERAPAN SMK3 • K3 tidak masuk dalam dokumen pelelangan dan kriteria evaluasi; • Tidak dipersyaratkan keterlibatan petugas/ahli K3; • RK3K tidak menjadi

Berdasarkan hasil kajian penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa self-efficacy merupakan salah satu media yang mampu meningkatkan profesionalisme

dengan prognosis pasien, serta argumentasi bahwa pemilihan indikator sesuai dengan the good clinical result dan the good clinical practice • Definisi data: terkait dengan

menyebutkan bahwa serumen obsturan menyebabkan gangguan pendengaran tipe rendah (CHL ringan), dengan perbaikan tingkat pendengaran sekitar 15-25 dB pada seseorang yang

Sehubungan dengan itu telah dilakukan penelitian ekologi hutan rawa gambut di daerah Tanjung Puting, yang merupakan sebagian hutan gambut yang masih tersisa. Kondisi hutan rawa

Drs.. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kenyataan yang hidup dalam masyarakat kaum terpelajar, didapatkan kesan bahwa agama tidak lagi menjadi pengatur, pengendali

Persamaannya adalah meneliti tentang pemerolehan bahasa pertama pada anak, sedangkan perbedaannya adalah dari obyek penelitian kesepuluh artikel meneliti bahasa dari beragam