ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM TATA
KELOLA GLOBAL
Oleh :
M. Martin
170820160512
TUGAS TATA KELOLA GLOBAL & LOKAL
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
- Pengertian Organisasi Internasional
Terkadang istilah global governance telah digunakan hanya sebagai sinonim untuk organisasi internasional. Organisasi Internasional, bagaimanapun juga digunakan untuk menangkap kompleksitas dan dinamisme dari banyaknya permasalahan yang saat ini di hadapi dan meningkatnya berbagai aktor non state untuk mengidentifikasi, memahami, dan menangani berbagai masalah global yang penuh gejolak pada saat ini.1
- Jenis Organisasi Internasional
Di dunia ini ada banyak organisasi internasional. Contohnya ASEAN, Konferensi Asia Afrika (KAA), dan PBB. Setiap organisasi tersebut memiliki tujuan masing-masing. Walaupun demikian, organisasi-organisasi tersebut sama-sama berperan dalam meningkatkan hubungan internasional. Berikut ini beberapa macam organisasi Internasional
1. ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN ini adalah organisasi internasional yang bersifat regional, yaitu hanya beranggotakan negara-negara Asia Tenggara. ASEAN lahir pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.
ASEAN memiliki semboyan Mitreka Satata yang terdiri atas penggalan kata-kata: Mitra yang berarti teman atau sahabat, Ika yang berarti satu, dan Satata yang berarti sederajat. Dengan demikian, semboyan Mitreka Satata berarti selalu bersahabat atau bersahabat yang sederajat. Semboyan ini sebagai lambang persatuan untuk membina sebuah persahabatan antarnegara-negara anggota ASEAN.
Peran ASEAN dalam meningkatkan sebuah hubungan internasional tampak dari upaya kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN. Upaya kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN ini meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Struktur Organisasi ASEAN
Untuk memperlancar kerja sama dikawasan asia tenggara, maka disusunlah struktur organisasi ASEAN sebagai berikut
1) Sidang tahunan para menteri negeri (ASEAN ministerial meeting) yang diadakan
dinegara anggota secara bergilir. Sidang tahunan ini memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi ini
2) Standing committee yang diketuai oleh menteri luar negeri tuan rumah. Tugasnya ialah
melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan dalam sidang tahunan menteri luar negeri
3) Permanent committee dan panitia ad hoc yang beranggotakan para tenaga ahli serta
pejabat pemerintah ASEAN
4) Secretariat nasional ASEAN yang berada pada tiap – tiap Negara anggota. Tugasnya
ialah menyelenggarakan pekerjaan ASEAN atas nama Negara – Negara yang bersangkutan.
Menurut KKT bali tahun 1976, struktur organisasi ASEAN berkembang seperti berikut
1) Summit meeting (pertemuan para kepala pemerintah), mempunyai kekuasaan tertinggi
dalam ASEAN
2) Annual ministrerial meeting (sidang tahunan para menteri luar negeri)
3) Sidang para menteri ekonomi
5) Standing committee, badan ini bertugas membuat keputusan dan menjalankan tugas –
tugas khusus
6) Komite – komite ASEAN, baik bidang ekonomi maupun nonekonomi
2. Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok
Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung adalah proses awal lahirnya Geakan Non-Blok (GNB). KAA tersebut diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 kepala negara dan kepala pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika yang baru saja mencapai kemerdekaannya.
Lahirnya Konfrensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, suasana makin meningkatnya perjuangan bangsa-bangsa terjajah untuk mendapatkan kemerdekaan dan usaha-usaha menggalang persatuan di antara negara-negara merdeka. Kedua, adanya sebuah perlombaan pembuatan senjata modern antara Blok Barat (Amerika Serikat dan sekutunya) dengan Blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya) menyebabkan situasi dunia saat itu diliputi oleh kecemasan akan terjadi perang bom atom.
Keadaan yang demikian mendorong negara-negara berkembang mencari pemecahan untuk meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian dunia. Tujuan utama KAA ialah menciptakan perdamaian dan ketenteraman hidup bangsa-bangsa yang ada di kawasan Asia Afrika.
3. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Sebagai upaya mencapai cita-cita perdamaian dunia maka diselenggarakan berbagai pertemuan antarnegara di dunia atau berbagai konferensi. Salah satu konferensi tersebut ialah Konferensi San Francisco yang diselenggarakan pada tanggal 25 April– 26 Juni 1945. Dalam konferensi ini, wakil-wakil negara Barat menerima pola umum League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan perubahan-perubahan dan nama baru, yaitu United Nations Organizations (UNO) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus menyetujui isi Piagam PBB. Konferensi San Francisco tersebut diikuti oleh 50 negara, yaitu 47 negara penanda tangan Declaration of United Nations ditambah Ukraina, Belarus, dan Argentina.
Adapun badan khusus PBB antara lain sebagai berikut.
FAO (Food and Agriculture Organization) yaitu organisasi pangan dan pertanian.
GATT (General Agreement on Tariff and Trade) yaitu persetujuan umum tarif dan perdagangan.
IAEA (International Atomic Energy Agency) yaitu badan tenaga atom internasional.
IBRD (International Bank of Recontruction and Development) yaitu bank rekonstruksi dan pembangunan internasional.
ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil internasional.
IDA (International Development Association) yaitu perhimpunan pembangunan sipil internasional.
IFC (International Finance Corporation) yaitu koperasi keuangan internasional.
ILO (International Labour Organization) yaitu organisasi perburuhan internasional.
IMCO (Intergovernment Maritime Consultative Organization) yaitu organisasi konsultasi maritim antarpemerintah.
IMF (International Monetary Fund) yaitu lembaga dana internasional.
ITU (International Telecomunication Union) yaitu uni telekomunikasi internasional.
UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) yaitu organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
UNICEF (United Nations Children’s Fund) yaitu organisasi Perserikatan Bangsa- Bangsa yang khusus menangani masalah anak-anak.
UNDP (United Nations Development Programme) yaitu program pembangunan
PBB.
UNHCR (United Nations High Commisioner for Refuges) yaitu komisi tinggi PBB urusan pengungsian.
WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan internasional.
Struktur organisasi PBB
1. Majelis umum PBB atau Sidang Umum PBB
Merupakan salah satu dari enam badan utama PBB
Tugas dan kekuasaan dari majelis umum adalah sebagai berikut a) Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional
b) Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan
perikemanusiaan
c) Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum
mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis d) Berhubungan dengan keuangan
e) Penetapan keanggotaan
f) Mengadakan perubahan piagam
g) Memilih anggota tidak tetap dewan keamanan, dewan ekonomi dan social, dewan
perwakilan, hakim mahkamah internasional, dan sebagainya.
2. Dewan Keamanan (Security Council)
Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antarnegara. Dewan keamanan mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota dibawah piagam PBB
yang dipilih untuk masa dua tahun oleh majelis umum. Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan atau resolusi yang diajukan oleh PBB atau dewan keamanan PBB
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ekonomic and Social Council atau ECOSOC)
Tugas ECOSOC adalah sebagai berikut
menyampaikannya pada sidang umum anggota PBB
4. Dewan Perwalian (Thrusteeship Council)
Fungsi dewan perwalian sebagai berikut
a) Mengusahakan kemajuan penduduk dalam perwakilan agar mereka dapat memiliki
pemerintahan sendiri yang berdaulat atau yang mencapai kemerdekaan
b) Memberi dorongan agar daerah perwalian menghormati hak – hak asasi manusia dan
mengakui adanya hubungan saling ketergantungan
c) Memberikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan – persoalan
social, ekonomi, dan komersial untuk semua anggota PBB
5. Mahkamah Internasional (Interanasional Court of Justice)
Tugas pokok mahkamah internasional adalah mencakup hal – hal berikut
a) Memeriksa perselisihan atau sengketa antar Negara – Negara anggota PBB yang
diserahkan kepada mahkamah internasional
b) Memberi pendapat kepada majelis umum tentang penyelesaian sengketa antara Negara – Negara anggota PBB
c) Menganjurkan dewan keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang
menghiraukan keputusan mahkamah internasional
6. Sekretariat
Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang sekretariat jenderal PBB, dibantu oleh seorang staf pembantu pemerintah sedunia badan ini menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk rapat – rapatnya.
Tujuan Organisasi Internasional
Tujuan organisasi internasional bisa dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum ialah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap organisasi internasional pada umumnya. Tujuan khusus ialah tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh tiap-tiap tipe organisasi internasional.
Tujuan umum organisasi internasional seperti berikut.
Untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan internasional
dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh organisasi internasional yang
bersangkutan di antara cara dan upaya yang disediakan hukum internasional.
Mengatur serta untuk meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota,
melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan organisasi internasional yang
bersangkutan.
1. Organisasi Internasional Sebagai Struktur Tata Kelola Global
Signifikansi fungsi dari organisasi-organisasi internasional atau institusi multilateral tidak mampu memenuhi desakan-desakan baru, sementara pembentukan keduanya lagi tidak banyak mengubah kondisi semula. Fungsi lainnya juga bahwa sistem internasional (dan segala elemen dalam totalitasnya) membutuhkan pendekatan-pendekatan baru guna menjawab permasalahan-permasalahan keamanan (seperti terorisme, yang bisa diawasi lewat jaringan interpol), degradasi lingkungan (lewat protokol tentang lingkungan) dan perkembangan yang berkelanjutan (lewat program target pembangunan global seperti MDGs dan SDGs), perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia (lewat Amnesty International), serta redistribusi sumber daya (lewat badan amal, badan pangan, bantuan ekonomi). Tata kelola global hadir sebagai jawaban atas sense of crisis tentang pandangan masyarakat terhadap dunia (bagaimana mengupayakan keteraturan dunia, bagaimana mencapai kesejahteraan global, bagaimana mengupayakan legitimasi dari berbagai pihak), selain itu berfokus juga pada cara mengkoordinasikan dan menjalin kooperasi antarnegara, antar aktor nonnegara, dan koordinasi dengan kerangka kerja sistem PBB termasuk memposisikan manusia sebagai pusat kepedulian dalam politik global.
2. Peran Organisasi Internasional Terhadap Tata Kelola Global
Negara atau pemerintah merupakan aktor utama dalam penyelasaian sebuah konflik. Namun aktor non-negara juga memiliki peranan yang tak kalah penting dalam membatu penyelesaian konflik tersebut, seperti organisasi internasional. Organisasi internasional merupakan pihak ketiga yang juga sering terlibat dalam penyelesaian konflik, contohnya saja PBB dan organisasi-organisasi di bawah PBB. Keterlibatan organisasi internasional dalam pencapaian perdamaian ini melahirkan beberapa perbedaan pandangan mengenai keberhasilan dan kefektifannya.
negara. Organisasi internasional ini kemudian dianggap kaum neo-realis sebagai sesuatu yang kurang efektif, karena sebenarnya organisasi internasional ini tidak dapat mengubah struktur anarki dari sistem internasional.
Sebagai contoh dalam mekanisme pengambilan keputusan di DK PBB, sebuah resolusi diterima dan dapat dilaksanakan bila terdapat sembilan negara yang menyetujui. Study kasus pada permasalahan Myanmar, dengan ada veto dari Cina dan Rusia sebagai anggota tetap DK PBB, status resolusi ini diblokir. Veto kedua dalam resolusi ini menjadi veto ganda (diveto dua negara sekaligus) pertama sejak 1989 dalam sidang Dewan Keamanan PBB.
Duta Besar Cina untuk PBB saat itu, Wang Guangya, dalam rapat ke-5619,
menyatakan: “Permasalahan di Myanmar merupakan urusan internal dari sebuah
negara yang berdaulat. Pemerintah (Myanmar) dan kelompok-kelompok yang
berkonflik harus diberi ruang untuk melakukan usaha rekonsiliasinya sendiri.”
Sementara Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menyatakan, ”Perkara ini lebih
baik diurus lembaga PBB lain, seperti World Health Organization (WHO) atau
Referensi
Margaret P. Karns, Karen A. Mingst, and Kendall W. Stiles : International Organizations: The Politics and Processes of Global Governance THIRD EDITION
Amdam, Roar, 2006. The Governance Turn in Public Health and Regional Planning [PDFOnline]
http://www.hivolda.no/neted/upload/attachment/site/group1/notat13_06.pdf
Dingwerth, Klaus and Philipp Pattberg. 2006. Global Governance as a Perspective on World Politics. Global Governance 12 (2006).
Finkelstein, Lawrence S., 1995. What Is Global Governance? Global Governance, Vol. 1, No. 3, Sept.–Dec. 1995.