• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan dan Model Kurikulum. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan dan Model Kurikulum. docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan dan Model Kurikulum

Indri Hapsari (1503763)

Departemen Pendidikan Bahasa Jepang / FPBS yasora27@gmail.com

Kurikulum memiliki pendekatan, pendekatan yaitu secara bahasa dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Dalam maksud untuk mengembangkan kurikulum maka diperlukan pendekatan-pendekatan sehingga kurikulum tersebut sesuai tujuan pendidikan yang diharapkan. Pendekatan lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja dengan

menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik.

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam proses pengembangan kurikulum yaitu:

1.Pendekatan Subjek Akademik

Pendekatan ini mengutamakan dalam hal penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Pengembangan ini dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus diperlajari peserta didik, yang diperlukan untuk persiapan pengembangan ilmu disiplin ilmu.

Ada tiga jenis pendekatan dalam perkembangan Kurikulum Subjek Akademis: pendekatan pertama yaitu melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan; pendekatan yang kedua adalah studi yang bersifat integratif; pendekatan yang ketiga merupakan pendekatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah fundamentalis.

2. Pendekatan Humanistik

(2)

student-centered). Prioritasnya tertuju pada pengalaman belajar yang diarahkan terhadap tanggapan minat, kebutuhan dan kemampuan anak.

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada nilai-nilai yang dapat dicapai peserta didik, akan tetapi lebih kepada pembentukan perubahan pada peserta didik sesuai hal yang ditekankan dalam pendekatan ini. Pendekatan ini memiliki pencitraaan sebagai manusia yang memiliki perkembangan baik dalam segi diri sendiri, sosial, kewajibannya, dan lain-lain.

3.Pendekatan Teknologis

Teknologi tentunya berkaitan dengan perkembangan juga. Seiring jaman dan perubahan-perubahan pada dunia yang dipengaruhi oleh para manusia. Pada dunia pendidikan, teknologi berperan penting pula dalam upaya pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, relvansi dan efesiensi pendidikan.

Perspektif teknologi sebagai kurikulum ditekankan pada efektifitas program metode dan material untuk mencapai suatu manfaat dan keberhasilan. Teknologi memengaruhi kurikulum dalam dua cara, yaitu aplikasi dan teori. Aplikasi teknologi merupakan suatu rencana penggunaan beragam alat dan media, atau tahapan basis instruksi. Sebagai teori, teknologi digunakan dalam pengembangan dan evaluasi material kurikulum dan

instruksional.

4. Pendekatan Rekonstruksionisme

Pendekatan yang akrab juga disebut rekonstruksi sosial ini sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Pengajaran ini banyak dilakukan di daerah yang tergolong belum maju dan tingkat ekonominya belum tinggi. Pendekatan ini mencari potensi-potensi yang berada dalam daerah tersebut dengan bantuan pemerintah. Upayanya ialah agar potensi para siswa sekolah tersebut mengembangkan potensinya.

(3)

hidup sendiri. Tiap individu memiliki masalah dan potensi masing-masing yang dapat membawa ke dalam banyak perubahan termasuk dalam pengembangan kurikulum.

Selain pendekatan dalam hal pengembangan kurikulum terdapat model-model yang memiliki khas tertentu tergantung tujuan dan proses atau metode. Seperti hal nya pada model Tyler, pengembangan tersebut ditemukan dalam buku classis yang sampai sekarang banyak dijadikan rujukan pada proses pengembangan kurikulum. Model ini mengganggap hal fundamental dalam mengembangkan kurikulum yaitu: 1) menentukan tujuan; 2) menentukan pengalaman belajar; 3) Mengorganisasi pengalaman belajar; 4) Evaluasi.

Berbeda dengan model yang dikembangkan Tyler, model Taba lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan

penyempurnaan. Oleh karena itu, dalam model ini dikembangkan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh para pengembang kurikulum.

Seperti yang dikatakan … “Curriculum models can provide useful, detailed perspective on some particulars of the curriculum in action, but not the total picture.” Jadi pada dasarnya walaupun model-model kurikulum itu banyak dan berbeda-beda, tetap memiliki tujuan objektif untuk mengembangkan (kurikulum) dan dikembangkan. Selain model Tyler maupun Taba, adapula model-model kurikulum lain yang memiliki perspektif dan metode berbeda seperti model Oliva, model Beauchamp, model Wheeler, model Nicolis, serta model Dynamic Skilbeck.

Daftar Pustaka

Nana, Syaodih Sukmadinat. (2012). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Abdullah, Idi. (2001). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Oemar, Hamalik. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan-tahapan yang dilakukan di lokasi penelitian adalah : a. Menentukan stasiun pengambilan sampel.. 1) Lokasi yang ditentukan untuk vegetasi mangrove mewakili distribusi

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi- square diperoleh nilai p value = 1,000 lebih besar dari α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bah - wa tidak ada

Setelah penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode diatas, penulis menggunakan rumus Uji t , setelah data dianalisis, akhirnya

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap guru fisika pada 17 SMPN Kota Makassar, dimana 36 guru berpartisipasi sebagai responden ditemukan bahwa untuk meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Risiko Ter- jadinya Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Hamil Dengan Infeksi Menular Seksual diperoleh simpulan sebagai berikut: Proporsi kejadian

Widdiharto, Rachmadi, Model-Model Pembelajaran SMP, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah PPPG Matematika, 2004.. Widyantini,

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengatasi peredaran pangan yang mengandung bahan pewarna sintetik dalam rangka perlindungan hukum bagi konsumen yang

Dari hasil pengukuran kadar BOD pada sampel limbah laundry rumah sakit sebelum pengolahan / perlakuan didapatkan rata-rata kadar BOD adalah sebesar 103.63 mg/L, dan