• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Bentuk Kesadaran Berbangsa dan Be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bentuk Bentuk Kesadaran Berbangsa dan Be"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk Bentuk Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara dalam

Konteks Sejarah Indonesia

KELOMPOK 3 :

ARISTA WIDYA EKA M. (04) DHEA AMALIA SHAFIRA

(09)

FEBRIANA RACHMAWATI (15)

(2)

Bentuk Bentuk Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara dalam

Konteks Sejarah Indonesia

• Sejarah perjalan bangsa indonesia kaya akan jejak jejak kesadaran berbangsa dan bernegara. Salah satu periode yang menyimpan catatan sejarah mengenai hal tersebut adalah periode

kebangkitan nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme, dan

(3)

1.

  

Budi Utomo

Budi Utomo adalah organisasi pemuda yang didirikan

oleh Dr. Sutomo dan  para pelajar Stovia pada tanggal 20 mei 1908. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi

dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Organisasi yang pada awalnya ditujukan bagi golongan

berpendidikan Jawa ini menjadi sebuah gerakan awal yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

 Budi Utomo dapat dikatakan sebagai organisasi

kebangsaan yang pertama. Berdirinya organisasi ini menandai kebangkitan kesadaran berbangsa dan

bernegara untuk melawan penjajah. Jika dahulu rakyat berjuang secara fisik dan berorganisasi secara

(4)

  

Sejatinya budi utomo mempunyai tekad untuk

meningkatkan martabat bangsa indonesia agar

sejajar dengan bangsa bangsa lain. Untuk

mewujudkan tekad tersebut, kegiatan

dipusatkan dalam bidang pendidikan,

kebudayaan, dan kehidupan sosial . pada

perkembangan selanjutnya di akhir tahun

1909 , Budi utomo telah mempunyai cabang di

40 tempat dengan jumlah anggota sekitar

10.000 orang. Kemudian, pada tahun tahun

berikutnya, orientasi budi utomo tidak hanya

dibidang pendidikan, kebudayaan, dan

(5)
(6)

2.

   

Sarekat Islam

    Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan

para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H.

Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam sekaligus memajukan usaha para pedegang bumiputera. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu, agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).

 Dari segi keanggotaan, Sarekat Islam mencakup semua

lapisan masyarakat, mulai dari lapisan atas hingga lapisan bawah. Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S. Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena

(7)

Latar belakang ekonomi berdirinya

Sarekat Islam adalah:

a). Perlawanan terhadap para pedagang

perantara (penyalur) oleh orang Cina.

b). Isyarat pada umat Islam bahwa telah

tiba waktunya untuk menunjukkan

kekuatannya, dan

(8)

SI (Sarekat Islam)

terpecah menjadi dua :

1.

SI Putih, yang tetap berlandaskan

nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh

H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim,

dan Suryopranoto yang berpusat di

Yogyakarta.

(9)

  Organisasi ini memperoleh sambutan yang luas di

kalangan pedagang islam. Pada peerkembangan selanjutnya, organisasi ini mengganti namanya menjadi Sarekat Islam (SI). Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menandai perluasan ruang

lingkup gerakan organisasi. Sarekat islam tidak lagi membatasi dirinya pada urusan perlindungan

perdagangan, melainkan juga melawan segala bentuk penindasan.

•          Dari segi keanggotaan, jika dibandingkan dengan Budi Utomo yang di pelopori oleh

kalanganatas, sarekat islam mencakup semua lapisan masyarakat, mulai dari lapisan atas hingga lapisan

bawah. Organisasi ini dengan demikian menempatkan dirinya sebagai gerakan rakyat.

•          Pada bulan Juni 1916, sarekat islam

menyelenggarakan sidang yang disebut Kongres Nasioan SI. Dalam Kongres tersebut tampak

ketegasan sikap SI untuk mempersatukan Indonesia sebagai suatu bangsa. Oleh karena itu, para anggota organisasi ini aktif menjalankan kegiatannya di

(10)
(11)

3.

  

Indische partij

Organisasi in berdiri pada tanggal 25 desember  1912.

Tokoh organisasi ini adalah tiga serangkai yang terdiri atas Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Cipto

Mangunkusumo. Organisasi ini merupakan suatu pergerakan baru yang sungguh berciri politik. Oleh karena itu, Indische Partij disebut sebagai organisasi politik pertama di Indonesia.

Organisasi ini memusatkan perjuangannya untuk

menggalang patriotisme di Indonesia. Patriotisme ini pertama tama ditumbuhkan di antara para anggota, lalu dalam setiap sanubari orang orang yang merasa dirinya bangsa Indonesia. Hal yang menarik dari

organisasi ini adalah tidak adanya batasan keanggotaan pada kalangan bumiputera saja,

(12)

Indische Partij mempunyai program untuk

menumbuhkan nasionalisme Indonesia,

rasa persatuan, kesadaran akan

persamaan hak, serta toleransi terhadap

sesama yang beda ras, suku, dan agama.

Program tersebut dilaksanakan melalui

kegiatan propaganda, baik secara

langsung maupun tidak langsung, yaitu

melalui majalah dan surat kabar. Dalam

propaganda propagandanya tokoh tokoh

Indische Partij dengan berani mengecam

pemerintah kolonial sebagai penjajah.

Mereka pun secara terbuka

(13)

Pada tahun 1913, negeri Belanda

merayakan ulang tahun kemerdekaannya

yang ke 100 dari penjajahan Prancis.

Perayaan tersebut juga dirayakan

pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.

Tindakan tersebut mengundang reaksi dari

Suwardi Suryaningrat. Reaksi tersebut

dituangkan dalam suatu kerajaan

berjudul 

Als Ik een Nederlander was 

(jika

saya seorang Belanda).

Dalam tulisan tersebut, dia menyindir

tindakan pemerintah kolonial. Ia

mengatakan bahwa sungguh ironis jika

bangsa Indonesia harus merayakan

kemerdekaan bangsa yang menjajahnya.

Menurut Suwardi, jika ia orang Belanda, ia

tidak akan merayakan kemerdekaan

(14)

Tulisan Suwardi Suryaningrat tersebut

dianggap menghina pemerintah kolonial dan

ratu Belanda. Tulisan tersebut pun dianggap

membahayakan stabilitasdi tanah jajahan.

Pada tahun itu juga, Indische Partij

dinyatakan sebagai partai terlarang oleh

pemerintah kolonial Belanda. Tiga serangkai

pun ditangkap dan diasingkan ke Negeri

(15)
(16)

4.  

Pergerakan Sumpah

Pemuda

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk

menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah

keputusan Kongres Pemuda Kedua[1]yang diselenggarakan

dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).

(17)

Pada tanggal 28 Oktober 1928 malam,

di Indonesische Clubgebouw yang penuh sesak, ribuan pemuda mendengar pidato penutupan Kongres Pemuda Indonesia ke-dua dan sekaligus mendengar lantunan lagu “Indonesia Raya” dari biola WR. Soepratman.

Menjelang penutupan, Muhammad Yamin, yang saat

itu berusia 25 tahun, mengedarkan secarik kertas kepada pimpinan rapat, Soegondo Djojopoespito, lalu diedarkan kepada para peserta rapat yang lain. Siapa sangka, dari tulisan tinta Yamin di secarik

kertas itulah tercetus gagasan Sumpah Pemuda.

Sumpah itu lalu dibaca oleh oleh Soegondo, lalu

Yamin memberi penjelasan panjang lebar tentang isi rumusannya itu. Pada awalnya, rumusan singkat

(18)

Isi Sumpah Pemuda :

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA

MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG

SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,

MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

BANGSA INDONESIA

Ketiga :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA

MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,

BAHASA INDONESIA

(19)

Kongres Pemuda II berlangsung pada 27-28

Oktober dalam tiga tahap rapat. Rapat pertama

berlangsung di gedung Katholieke Jongelingen Bond

di Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), lalu

dipindahkan ke Oost Java Bioscoop di Konigsplein

Noord (sekarang Jalan Medan Merdeka Utara), dan

kemudian Gedung Kramat 106 baru dipakai untuk

rapat ketiga sekaligus penutupan rapat.

(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Profil Protein Ekstrak Biji

Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri siswa sehingga memiliki kepercayaan dalam mengerjakan tugas untuk mengerjakannya sebaik mungkin. Seseorang akan

Pengujian hipotesis secara kuantitatif pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jumlah leukosit dengan kadar troponin pada pasien infark miokard akut Uji

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, Artinya terdapat hubungan

Meliputi daftar produk nutrisi, tabel kesetaraan dosis dari obat-obat yang mirip dengan obat kortikosteroid, formula nutrisi parenteral baku, pedoman perhitungan dosis bagi anak-anak,

Dalam metode observasi ini penulis tidak hanya mengamati obyek studi tetapi juga mencatat hal-hal yang terdapat pada obyek tersebut.Selain itu metode ini penulis

Menjadi menarik bila aspek religiusitas masyarakat transmigran, terutama masyarakat Islam di wilayah baru perkebunan diteliti lebih lanjut, untuk mendapatkan gambaran, apakah