• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU

BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU

TAMBUSAI BANGKINANG

Oleh:

Moh Fauziddin, M.Pd.

STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG KAMPAR RIAU

(2)
(3)

RINGKASAN

Anggapan masyarakat bahwa perguruan tinggi adalah lembaga yang

mencetak lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan serba bisa

serta dapat menenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi ada yang beranggapan

bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya

sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang

mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas

kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang

mampu menciptakan lapangan kerja.

Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu

dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan

menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang

untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha

akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada

perubahan sosial secara tidak langsung.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai permasalahan

internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara

sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek

teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas usaha, pemasaran,

permodalan dan manajemen usaha.

Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan

program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan

mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi

tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.

Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang

tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang

dimiliki oleh perguruan tinggi, UMKM dan mahasiswa.

(4)

Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) yang merupakan 90 persen

pelaku usaha di Indonesia umumnya belum mempunyai kemampuan untuk

memahami pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sumber daya

keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Permasalahan dalam menjalankan

UMKM tidak sebatas pada manajemen pengelolaan keuangan dan sumber daya

yang terbatas semata, namun juga akses permodalan yang dimiliki para pelaku

usaha. (Antaranews, 5 Juni 2016)

Kondisi ini akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia.

Padahal setiap tahun perguruan tinggi terus mencetak sarjana yang merupakan

angkatan kerja baru. Mereka yang lulus perguruan tinggi akan semakin sulit untuk

mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini setiap tahun akan bertambah

jumlah penganggur yang berpendidikan tinggi. Kondisi ini masih dirasakan

Kondisi di atas semakin diperparah dengan pandangan masyarakat selama

ini terhadap perguruan tinggi. Masyarakat menganggap perguruan tinggi sebagai

lembaga pencetak tenaga kerja yang siap pakai. Apalagi ada yang beranggapan

bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya

sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang

mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas

kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang

mampu menciptakan lapangan kerja.

Mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai memilki pandangan yang lebih sempit lagi

tentang dunia kerja. Kebanyakan dari mahasiswa beranggapan hanya memilki

dua pilihan saja ketika lulus nanti yaitu menjadi guru negeri atau guru swasta.

Walaupun Pemerintah terus menggalakkan dunia pendidikan dengan mendirikan

sekolah-sekolah baru, namun lulusan perguruan tinggi Ilmu Pendidikan tidak

semuanya akan terserap pada sekolah-sekolah yang ada.

Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu

(5)

untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha

akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada

perubahan sosial secara tidak langsung.

Dalam konteks pemikiran di atas, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) satu satunya di

kabupaten Kampar juga berusaha untuk menumbuhkembangkan jiwa

kewirausahaan dan aktivitas kewirausahaan mahasiswa. STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai berusaha untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan minat, bakat,

kegemaran dan pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Renstra

STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2012 – 2017, serta komitmen pimpinan

dan seluruh civitas akademika, yaiitu mengembangkan STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang

mempunyai kemampuan entrepreneurship yang tinggi sesuai dengan bidang

keilmuan dan profesinya.

Atas pertimbangan inilah yang mendasari STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai mengajukan proposal Program Cooperative Education (CO-OP) di

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa.

TUJUAN

Tujuan pengajuan progam ini adalah :

1. Memberikan bekal kepada mahasiswa agar mempunyai jiwa

kewirausahaan yang nantinya mampu membuka lapangan kerja baru

sebagai wirausahawan

2. Memberikan solusi pada UMKM agar dapat meningkatkan kualitasnya

3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat bagi dosen dan civitas

akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

IDENTIFIKASI MASALAH SERTA RANCANGAN PENYELESAIAN MASALAH

Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, secara garis besar dapat

dikelompokkan atas permasalahan yang bersifat internal dari usaha sendiri dan

(6)

UMKM memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya untuk

dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai

kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan

legalitas perusahaan, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.

Pada umumnya UMKM masih menggunakan cara kerja yang relatif

sederhana, sehingga menghasilkan jasa kurang maksimal. Demikian pula halnya

dengan cara kerja dalam pengelolaan usaha, yang umumnya dikerjakan secara

seadanya, tanpa perencanaan dan bahkan tanpa pembukuan keuangan.

Sedangkan dalam permodalan, para pengusaha UMKM memiliki

keterbatasan, manakala kegiatan usaha yang mereka jalankan membutuhkan

sumberdaya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung usaha demi peningkatan

kualitasnya. Kendala utama yang dihadapi penguasa UKM dalam mendapatkan

dana dari luar, khususnya kredit, adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan

mereka untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan. Demikian pula dalam

pemasaran, masih terkendala pada sistem marketing yang masih dilakukan apa

adanya.

Selain itu, pada pengusaha UMKM karena berbagai keterbatasan akses

seperti disebut di atas, menjadi kurang memiliki memiliki semangat kewirausahaan

yang tinggi. Mereka menjadi kurang gigih dalam memajukan usaha dan cepat

puas dengan sedikit keberhasilan yang sudah dicapai. Mereka jarang sekali yang

mampu melakukan inovasi dan penyempurnaan dan pengembangan baik dalam

produksi maupun manajemen usaha, sehingga dengan cepat mereka kalah

bersaing dengan pihak lain.

Permasalahan eksternal yang paling utama saat ini dan di masa depan yang

sangat mempengaruhi setiap upaya pemberdayaan UMKM adalah arus liberalisasi

dan globalisasi ekonomi yang tidak dapat lagi dicegah. Sebagai hasil dari

kemajuan di bidang teknologi di berbagai bidang, terutama teknologi di bidang

transportasi, telekomunikasi dan informasi, maka seluruh celah dunia telah

menjadi terbuka dan menyatu menjadi pasar bebas. Yang menjadi masalah bagi

UKM adalah ketidaksiapan memasuki era globalisasi ekonomi tersebut, karena

sebagian besar masih terperangkap di dalam berbagai kendala internal.

(7)

yang selama ini dihadapi, serta memacu semangat dan kreativitas civitas

akademika STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai untuk bersama-sama membangun

dan mengembangkan Soft Skills mahasiswa agar memiliki daya saing dalam

menghadapi kompetisi kerja yang tinggi.

Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan

program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan

mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi

tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.

Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang

tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang

dimiliki oleh perguruan tinggi, UKM dan mahasiswa. Pelaksanaan aktivitas yang

demikian diharapkan bahwa model tersebur dapat diterima, dipahami dan

diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.

Untuk memperoleh hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemantauan

kegiatan secara kontinyu dan berkelanjutan. Evaluasi yang digunakan adalah

disusunya form evaluasi dengan model penilaian partisipatif, yang berarti

pengusaha dan perguruan tinggi melakukan evaluasi secara bersamaan dengan

proses usaha terkait segala kendala yang dihadapi dan hasil yang telah diperoleh.

TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Cooperative Education (CO-OP) di Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UKM) bagi Mahasiswa rancangan rencana kerja yang

akan dilaksanakan adalah :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:

1. Pembentukan tim panitia pelaksana program

2. Identifikasi, seleksi dan pembekalan mahasiswa peserta program penilaian

oleh tim panitia.

3. Business plan

Dalam business plan meliputi kolabortaif Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan

(8)

Masing-masing komponen tersebut memiliki beberapa kewajiban/tugas

dalam menyelesaikan program ini, diantaranya :

 Perguruan Tinggi

Yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana program ini

adalah sebagai berikut

a. Identifikasi,seleksi dam memberikan pembekalan mahasiswa peserta

program Co-op di UMKM ini dengan pengetahuan enterpeunership,

sehingga mahasiswa lebih termotifasi dan tergerak hatinya dan yang

paling besar diharapkan adalah perubahan meanset tiap mahasiswa

peseeta program, jikalau telah lulus bukan menjadi lulusan/output

yang siapkerja tetapi output yang siap membuka lapangan pekerjaan

baru.

b. Melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala

c. Evaluasi akhir kegiatan .

 Mahasiswa

a. Mengikuti identifikasi, seleksi dan pembekalan enterpeunershi yang

dilakukan oleh STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

b. Mengikuti program magang di tiap UMKM Mitra dengan konsisten

c. Penerapan hasil magang bagi setiap mahasiswa peserta program

sehingga nantinya juga diharapkan menjadi wirausahawan sukses

 UKM Mitra

a. Bersedia bekerjasama dengan perguruan tinggi pelaksana program

Co-op, dengan memberikan tempat magang disetiap UMKM yang

telah dipilih

b. Menerima mahasiswa peserta program dan melakukan

pembimbingan sesuai target dari setiap UMKM

d. Tahap Pelaksanaan

1. Tahapan ini dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai

bisnis (start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana

bisnisnya bersama UMKM. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan

proses magang sesuai UKM yang dipilihnya, dan mengikuti prosedur yang

(9)

2. pendampingan terpadu oleh tim mentor dari STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.

e. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program

Monitoring program secara umum akan dilakukan per kegiatan yang

dilaksanakan. Monitoring akan dilakukan oleh penanggung jawab program dan

ketua pelaksana program. Monitoring akan dilakukan dengan mengunjungi

tempat-tempat yang menjadi fokus kegiatan dilakukan dengan wawancara

mendalam yang sebelumnya akan dibuat panduan monitoring program.

Evaluasi program akan dilakukan setelah akhir program dengan melakukan

pertemuan antara pelaksana, UKM mitra, mahasiswa peserta program beserta

stakeholders lainnya yang terlibat langsung dalam program.

JADWAL KEGIATAN

Uraian Kegiatan Tahun 2016-2017 Bln ke Penanggung

Jawab

7 8 9 10 11 12 1 8

Persiapan Program

- Identifikasi dan seleksi mahasiswa peserta program

- Business plan Kolaboratif PT,

UMKM dan Mahasiswa

Wida Rianti, M.Pd.

Pelaksanaan Program

- Kompensasi Mahasiswa

- Pendampingan oleh Mentor Astuti, M.Pd.

Monev in dan Pelaporan

- Lokakarya MONEV

- Pelaporan Tim Monevin

Manajemen Program Moh

Fauziddin, S.Ag., M.Pd.

ANGGARAN

Pembiayaan kegiatan ini berjumlah Rp. 99.500.000,- (Sembilan puluh

sembilan juta lima ratus ribu rupiah). Adapun anggaran yang diharapkan

bersumber dari Ristek Dikti adalah sebesar Rp. 80.070.000,- (Delapan puluh juta

(10)

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan adanya program ini diharapkan dapat menghasilkan luaran sebagai

berikut;

1. Perguruan Tinggi

Sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sebagai masukan dalam

penyelenggaraan perkuliahan serta secara tidak langsing sebagai media

promosi kampus

2. Mahasiswa

Mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman serta wawasan

kewirausahaan sehingga mampu berwirausaha.

3. UMKM

Mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi sehingga terjadi

(11)
(12)

Lampiran 1. Rancangan Kegiatan dan Biaya

1.a Rancangan Kegiatan dan Jenis Belanja (Tahun I)

No Kegiatan/Jenis Belanja Vol Sat Biaya

Satuan

Jumlah

Biaya Dikti

UMKM/

Sponsor PT

1 Persiapan dan pengelolaan

 Bahan

 Perjalanan

 Barang Non Operasional Lainnya

2

5 Pelaksanaan PBBT di UMKM

Barang Non Operasional Lainnya

1. Kompensasi mahasiswa

2. Kompensasi mentor

(13)

Lampiran 2 Organisasi Pelaksana Program

Gambar 1. Struktur Kerja Pelaksana Program CO-OP UKM bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

Pelaksana Program

TIM MONEV STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Penanggung Jawab

Ketua STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

Yusnira, M.Si.

Bendahara

Astuti, M.Pd.

Pelaksana Aktivitas I

Rekruitmen, Business plan, dan pelaporan

Wida Rianti, M.Pd.

Ketua Pelaksana Program

Moh Fauziddin, S.Ag., M.Pd.

Pelaksana Aktivitas II

Kerjasama dan Pendampingan

Putri Asilestari, M.Pd.

Sekretaris

(14)

Uraian Tugas Personalia Pelaksana Program

NO Nama Koordinator

dan Anggaran Asal Unit Kerja Tugas dan wewenang

Alokasi

Penanggung Jawab Program 28 Jam/Minggu

Ketua Pelaksana program Mahasiswa Wirausahan STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan

wewenang meliputi :

1) Mengatur pelaksanaan program 2) Menindaklanjuti setiap komponen

kegiatan program

3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan pelaksanaan

program secara periodik Wirausaha STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan wewenang meliputi : 1) Mempersiapkan sistem

administrasi dan dokumentasi program

2) Mempersiapkan jadwal dan proses pelaksanaan program Wirausaha STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan wewenang meliputi : 1) Mempersiapkan sistem

perhitungan dana untuk kegiatan program

28 Jam/Minggu

5. Wida Rianti, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Ketua Pelaksana Aktivitas I, dengan rincian tugas dan wewenang meliputi: 1) Menetapkan peserta seleksi dari

kalangan mahasiswa dan UKM 2) Menyusun TOR pelaksanaan

kegiatan

3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan hasil

pelaksanaan kegiatan yang diusulkan

28 Jam/Minggu

6. Putri Asilestari, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Ketua Pelaksana Aktivitas II, dengan rincian tugas dan wewenang : 1) Menetapkan UKM Mitra dan

pendampingan oleh mentor 2) Menyusun TOR pelaksanaan

kegiatan

3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan hasil

pelaksanaan kegiatan yang

(15)
(16)

B. Biodata Pelaksana Program

Nama lengkap : Moh Fauziddin, S.Ag., M.Pd.

NIDN : 07 130773 05

Tempat/tgl. Lahir : Kediri / 13 Juli 1973

Alamat Kantor : Jl. Tuanku Tambusai 23 Bangkinang Kota

Kabupaten Kampar

Telepon & Fax Kantor : (0762) 21677 / Fax (0762) 21677

No HP : 0822 8558 0676

Alamat Email : fauyes@yahoo.com

Pendidikan Formal :

1. MI Darul Ulum Kediri, Tahun 1986

2. MTs Negeri Pare Kediri, Tahun 1989

3. MA Hasanuddin Pare Kediri, Tahun 1992

4. S1 PAI STAI Hasanuddin Pare Kediri, Tahun 2001

5. S2 Pascasarjana UPI Bandung, tahun 2009

Pengalaman Manajemen Kegiatan Mahasiswa :

1. Pembimbing PPL Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai tahun

2013-sekarang

2. Penasehat Akademik Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

tahun 2013-sekarang

3. Ketua Prodi PG-PAUD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun

2013-sekarang

4. Sekretaris Badan Inkubasi dan Kewirausahaan STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai Tahun 2016-sekarang

Pengalaman mengikuti Pelatihan dan Seminar :

1. Diskusi Online Nasional Forum Diskusi Berbagi Ilmu PAUD (BIP)

Modifikasi Perilaku AUD tahun 2015

2. Seminar Peningkatan Mutu Dosen Kopertis Wilayah X Padang tahun

2016

3. Seminar Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

(17)
(18)

Lampiran 4

Profil Pusat Inkubasi Kewirausahaan Dan Bisnis (PIKB)

Pusat Inkubato Kewirausahaan dan Bisnis (P-IKB) adalah salah satu pusat

yang berada dibawah Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai yang didirikan pada

bulan Januari 2016 dengan SK Yayasan No. 21/KPTS/YPTT/UM/2016

PIKB ini mewadahi berbagai kegiatan kewirausahaan dengan tujuan

utamanya adalah melakukan inkubasi untuk pengembangan wirausaha baru

yang mandiri dan professional. PIKB ini juga bertujuan memaksimalkan spirit

kewirausahaan mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai dengan

melakukan program pelatihan dan workshop.

PIKB adalah salah satu pusat studi di STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

yang didirikan pada tahun 2016. Berdirinya PIKB didorong oleh tanggung jawab

STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai perguruan tinggi yang mengemban

aspek pengabdian masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam

pembinaan terhadap UMKM secara terpadu dan berkesinambungan, selama

jangka waktu tertentu sampai pelaku usaha mandiri dan sanggup beradaptasi

dengan dunia usaha yang kompetitif dan dinamis. Untuk itu inkubator memberi

layanan secara holistik bagi pebisnis pemula, sedang berjalan, maupun solusi

terhadap permasalahan bisnis yang profitable, aksesibilitas pasar, permodalan,

serta layanan IPTEK.

Melalui program inkubasi akan mempercepat keberhasilan pengembangan

bisnis melalui rangkaian program yang terstruktur mulai dari perencanaan,

implementasi, dan evaluasi berdasarkan prinsip-prinsip manajemen mutu dan

standar-standar nasional maupun internasional.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2013

tentang pengembangan inkubator wirausaha:

1. Inkubator Wirausaha adalah suatu lembaga intermediasi yang melakukan

proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi (Tenant).

2. Inkubasi adalah suatu proses pembinaan, pendampingan, dan

pengembangan yang diberikan oleh Inkubator Wirausaha kepada Peserta

(19)

3. Peserta Inkubasi (Tenant) adalah wirausahawan atau calon wirausahawan

yang menjalani proses inkubasi.

4. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan

Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili

di Indonesia.

Visi PIKB

Penyedia layanan inkubasi kewirausahaan dan bisnis berstandar nasional

Misi PIKB

1. Memberi layanan inkubasi sesuai standar manajemen mutu dan ISO

9001-2008

2. Memberikan layanan kepada masyarakat, mahasiswa, dan alumni berbagai

perguruan tinggi untuk memulai usaha sehingga tumbuh dan berkembang

secara mandiri

3. Memberikan layanan pra inkubasi – masa inkubasi – pasca inkubasi secara

terstruktur dan berkelanjutan dengan masa inkubasi minimal 3 tahun

5. Memberikan layanan inkubasi in-wall dan out-wall baik secara langsung

maupun virtual dalam bentuk aplikasi dan inovasi IPTEK, motivasi,

peningkatan kekuatan personal, pengetahuan, keterampilan bisnis,

manajerial, dan kepemimpinan melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan,

pendidikan, pendampingan, dan business coach.

6. Memberi layanan transfer pengetahuan dan teknologi tepat guna maupun

pengembangan hak kekayaan intelektual serta hak cipta terhadap produk

dan bisnis

7. Memberikan layanan dengan prinsip etika bisnis, komitmen dua arah,

berorientasi tujuan, dan fokus untuk sukses

8. Meningkatkan reputasi dan pencitraan terhadap layanan inkubasi

9. Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi team work inkubator secara

(20)

PROGRAM

1. Pertemuan, seminar, pelatihan

Pertemuan, seminar, dan pelatihan merupakan acara-acara yang

diselenggarakan untuk meningkatkan wawasan para tenant sehingga mampu

menghadapi kendala yang ada serta mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Pendampingan usaha binaan

Merupakan bentuk-bentuk pelayanan usaha yang dilakukan oleh pusat

inkubasi dalam pengembangan kegiatan usaha, monitoring dan evaluasi yang

dilakukan oleh staf incubator bisnissendiri maupun dengan menghadirkan

pendamping pakar dalam bidang tertentu yang dibutuhkan tenant, serta

pemberian fasilitas kegiatan usahatenant berupa fasilitas kantor bersama.

Pendampingan oleh staf akan dapat memantau kemajuan bagi setiap tenant

maupun calon tenant, demikian juga pendampingan oleh pakar yang dibutuhkan

terutama dalam bidang pemasaran, akan menciptakan gairah kerja dan

keseriusan para tenant dan calon tenant incubator bisnis.

3. Promosi inkubasi

Kegiatan ini dilakukan sebagai fasilitas untuk mempromosikan inkubasi,

mempromosikan jaringan kerjasama, dan mempromosikan tenant kepada calon

penanam modal.

4. Kemitraan

Dalam proses inkubasi tenant, Inkubator Bisnis bekerjasama dengan

sponsor atau stakeholders lainnya dalam rangka pembinaan, pendidikan,

pelatihan dan pemagangan tenant.

Pola Kemitraan yang dimuat dalam UU no. 20 tahun 2008 tentang UMKM

1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat

memfasilitasi, mendukung, dan menstimulasi kegiatan kemitraan, yang saling

membutuhkan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan.

2. Kemitraan antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kemitraan antara

(21)

alih keterampilan di bidang produksi dan pengolahan, pemasaran,

permodalan, sumberdaya manusia, dan teknologi.

3. Menteri dan menteri teknis mengatur pemberian insentif kepada Usaha

Besar yang melakukan kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

melalui inovasi dan pengembangan produk berorientasi ekspor, penyerapan

tenaga kerja, penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, serta

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

Kemitraan dilaksanakan dengan pola:

a) Inti-plasma;

b) Subkontrak;

c) Waralaba;

d) Perdagangan umum;

e) Distribusi dan keagenan; dan

f) Bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti: bagi hasil, kerjasama operasional,

usaha patungan (joint venture), dan penyumberluaran (outsourcing).

5. Business Coach metode Neuro Linguistic Program

Merupakan jasa pendampingan berdasarkan Neuro Linguistic Program

bagi para tenant yang secara bertahap belajar menerapkan langkah-langkah

bisnis dibawah bimbingan coach bisnis yang profesional agar mampu mencapai

sasaran bisnis yang telah ditetapkan dengan lebih cepat dan terstruktur.

6. Pengembangan Personal Power

Merupakan layanan baik secara individual maupun kelompok, sebagai

dasar fundamental dalam mencapai kesuksesan bisnis. Pengembangan personal

power memberi pengenalan pada

a) Eksplorasi Individual

b) Penetapan Visi & Misi

c) Penetapan goal/objek

(22)

7. Capacity Building

Layanan yang memberi peningkatan kemampuan berwirausaha dengan

pendekatan quantum coach, business coach, neuro entrepreneurship, emotional

(23)

Lampiran 5

DAFTAR MENTOR PERGURUAN TINGGI

NO NAMA

5. Vania Hilda Anzelina

(Mahasiswa Transfer

Nim.1588203020)

Gema

english

Centre

5. Putri Asilestari,

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Gambar

Gambar 1. Struktur Kerja Pelaksana Program CO-OP UKM bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

Referensi

Dokumen terkait

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.. • Brown dan

 Menyajikan hasil pengolahan dan anlisan data hasil percobaan tentang besaran perpindahan dan kecepatan pada gerak parabola dengan menggunakan vektor tangensial

Berkaitan dengan belajar keterampilan motoric suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relative permanen dalam relatibitasnya untuk merespon suatu

Seperti cara dalam Bermedia Sosial dalam perkembanganya setiap orang dapat mengakses berbagai macam hal dan berkomunikasi dengan siapapun, sehingga hal

Melalui Mata Kuliah Fisika Dasar-2 Mahasiswa Mengetahui tentang hukum Coulomb, energi listrik, arus DC da AC, capasitro, resistor, energi magneta. Aplikasi energi magnet,

Bahan kajian dalam mata kuliah ini adalah tentang konsep kebidanan komunitas, konsep promosi kesehatan, kesehatan masyarakat dan PHC, model dan prinsip promosi

Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II pada matakuliah pendidikan matematika SD Kelas rendah dengan menggunakan metode mind mapping

Mahasiswa mengetahui kontrak perkuliahan, dan ruang lingkup mata kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang melalui tanya jawab dan diskusi. Partisipasi dalam