PROPOSAL
PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU
BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI BANGKINANG
Oleh:
Moh Fauziddin, M.Pd.
STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG KAMPAR RIAU
RINGKASAN
Anggapan masyarakat bahwa perguruan tinggi adalah lembaga yang
mencetak lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan serba bisa
serta dapat menenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi ada yang beranggapan
bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya
sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang
mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas
kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk
mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang
mampu menciptakan lapangan kerja.
Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu
dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan
menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang
untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha
akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada
perubahan sosial secara tidak langsung.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai permasalahan
internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara
sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek
teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas usaha, pemasaran,
permodalan dan manajemen usaha.
Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan
program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan
mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi
tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.
Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang
tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang
dimiliki oleh perguruan tinggi, UMKM dan mahasiswa.
Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) yang merupakan 90 persen
pelaku usaha di Indonesia umumnya belum mempunyai kemampuan untuk
memahami pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sumber daya
keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Permasalahan dalam menjalankan
UMKM tidak sebatas pada manajemen pengelolaan keuangan dan sumber daya
yang terbatas semata, namun juga akses permodalan yang dimiliki para pelaku
usaha. (Antaranews, 5 Juni 2016)
Kondisi ini akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia.
Padahal setiap tahun perguruan tinggi terus mencetak sarjana yang merupakan
angkatan kerja baru. Mereka yang lulus perguruan tinggi akan semakin sulit untuk
mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini setiap tahun akan bertambah
jumlah penganggur yang berpendidikan tinggi. Kondisi ini masih dirasakan
Kondisi di atas semakin diperparah dengan pandangan masyarakat selama
ini terhadap perguruan tinggi. Masyarakat menganggap perguruan tinggi sebagai
lembaga pencetak tenaga kerja yang siap pakai. Apalagi ada yang beranggapan
bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya
sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang
mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas
kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk
mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang
mampu menciptakan lapangan kerja.
Mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai memilki pandangan yang lebih sempit lagi
tentang dunia kerja. Kebanyakan dari mahasiswa beranggapan hanya memilki
dua pilihan saja ketika lulus nanti yaitu menjadi guru negeri atau guru swasta.
Walaupun Pemerintah terus menggalakkan dunia pendidikan dengan mendirikan
sekolah-sekolah baru, namun lulusan perguruan tinggi Ilmu Pendidikan tidak
semuanya akan terserap pada sekolah-sekolah yang ada.
Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu
untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha
akan berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada
perubahan sosial secara tidak langsung.
Dalam konteks pemikiran di atas, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) satu satunya di
kabupaten Kampar juga berusaha untuk menumbuhkembangkan jiwa
kewirausahaan dan aktivitas kewirausahaan mahasiswa. STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai berusaha untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan minat, bakat,
kegemaran dan pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Renstra
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2012 – 2017, serta komitmen pimpinan
dan seluruh civitas akademika, yaiitu mengembangkan STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang
mempunyai kemampuan entrepreneurship yang tinggi sesuai dengan bidang
keilmuan dan profesinya.
Atas pertimbangan inilah yang mendasari STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai mengajukan proposal Program Cooperative Education (CO-OP) di
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa.
TUJUAN
Tujuan pengajuan progam ini adalah :
1. Memberikan bekal kepada mahasiswa agar mempunyai jiwa
kewirausahaan yang nantinya mampu membuka lapangan kerja baru
sebagai wirausahawan
2. Memberikan solusi pada UMKM agar dapat meningkatkan kualitasnya
3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat bagi dosen dan civitas
akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
IDENTIFIKASI MASALAH SERTA RANCANGAN PENYELESAIAN MASALAH
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, secara garis besar dapat
dikelompokkan atas permasalahan yang bersifat internal dari usaha sendiri dan
UMKM memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya untuk
dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai
kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan
legalitas perusahaan, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.
Pada umumnya UMKM masih menggunakan cara kerja yang relatif
sederhana, sehingga menghasilkan jasa kurang maksimal. Demikian pula halnya
dengan cara kerja dalam pengelolaan usaha, yang umumnya dikerjakan secara
seadanya, tanpa perencanaan dan bahkan tanpa pembukuan keuangan.
Sedangkan dalam permodalan, para pengusaha UMKM memiliki
keterbatasan, manakala kegiatan usaha yang mereka jalankan membutuhkan
sumberdaya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung usaha demi peningkatan
kualitasnya. Kendala utama yang dihadapi penguasa UKM dalam mendapatkan
dana dari luar, khususnya kredit, adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan
mereka untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan. Demikian pula dalam
pemasaran, masih terkendala pada sistem marketing yang masih dilakukan apa
adanya.
Selain itu, pada pengusaha UMKM karena berbagai keterbatasan akses
seperti disebut di atas, menjadi kurang memiliki memiliki semangat kewirausahaan
yang tinggi. Mereka menjadi kurang gigih dalam memajukan usaha dan cepat
puas dengan sedikit keberhasilan yang sudah dicapai. Mereka jarang sekali yang
mampu melakukan inovasi dan penyempurnaan dan pengembangan baik dalam
produksi maupun manajemen usaha, sehingga dengan cepat mereka kalah
bersaing dengan pihak lain.
Permasalahan eksternal yang paling utama saat ini dan di masa depan yang
sangat mempengaruhi setiap upaya pemberdayaan UMKM adalah arus liberalisasi
dan globalisasi ekonomi yang tidak dapat lagi dicegah. Sebagai hasil dari
kemajuan di bidang teknologi di berbagai bidang, terutama teknologi di bidang
transportasi, telekomunikasi dan informasi, maka seluruh celah dunia telah
menjadi terbuka dan menyatu menjadi pasar bebas. Yang menjadi masalah bagi
UKM adalah ketidaksiapan memasuki era globalisasi ekonomi tersebut, karena
sebagian besar masih terperangkap di dalam berbagai kendala internal.
yang selama ini dihadapi, serta memacu semangat dan kreativitas civitas
akademika STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai untuk bersama-sama membangun
dan mengembangkan Soft Skills mahasiswa agar memiliki daya saing dalam
menghadapi kompetisi kerja yang tinggi.
Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan
program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan
mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi
tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.
Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang
tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang
dimiliki oleh perguruan tinggi, UKM dan mahasiswa. Pelaksanaan aktivitas yang
demikian diharapkan bahwa model tersebur dapat diterima, dipahami dan
diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.
Untuk memperoleh hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemantauan
kegiatan secara kontinyu dan berkelanjutan. Evaluasi yang digunakan adalah
disusunya form evaluasi dengan model penilaian partisipatif, yang berarti
pengusaha dan perguruan tinggi melakukan evaluasi secara bersamaan dengan
proses usaha terkait segala kendala yang dihadapi dan hasil yang telah diperoleh.
TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Cooperative Education (CO-OP) di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UKM) bagi Mahasiswa rancangan rencana kerja yang
akan dilaksanakan adalah :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:
1. Pembentukan tim panitia pelaksana program
2. Identifikasi, seleksi dan pembekalan mahasiswa peserta program penilaian
oleh tim panitia.
3. Business plan
Dalam business plan meliputi kolabortaif Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan
Masing-masing komponen tersebut memiliki beberapa kewajiban/tugas
dalam menyelesaikan program ini, diantaranya :
Perguruan Tinggi
Yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana program ini
adalah sebagai berikut
a. Identifikasi,seleksi dam memberikan pembekalan mahasiswa peserta
program Co-op di UMKM ini dengan pengetahuan enterpeunership,
sehingga mahasiswa lebih termotifasi dan tergerak hatinya dan yang
paling besar diharapkan adalah perubahan meanset tiap mahasiswa
peseeta program, jikalau telah lulus bukan menjadi lulusan/output
yang siapkerja tetapi output yang siap membuka lapangan pekerjaan
baru.
b. Melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala
c. Evaluasi akhir kegiatan .
Mahasiswa
a. Mengikuti identifikasi, seleksi dan pembekalan enterpeunershi yang
dilakukan oleh STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
b. Mengikuti program magang di tiap UMKM Mitra dengan konsisten
c. Penerapan hasil magang bagi setiap mahasiswa peserta program
sehingga nantinya juga diharapkan menjadi wirausahawan sukses
UKM Mitra
a. Bersedia bekerjasama dengan perguruan tinggi pelaksana program
Co-op, dengan memberikan tempat magang disetiap UMKM yang
telah dipilih
b. Menerima mahasiswa peserta program dan melakukan
pembimbingan sesuai target dari setiap UMKM
d. Tahap Pelaksanaan
1. Tahapan ini dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai
bisnis (start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana
bisnisnya bersama UMKM. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan
proses magang sesuai UKM yang dipilihnya, dan mengikuti prosedur yang
2. pendampingan terpadu oleh tim mentor dari STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.
e. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program
Monitoring program secara umum akan dilakukan per kegiatan yang
dilaksanakan. Monitoring akan dilakukan oleh penanggung jawab program dan
ketua pelaksana program. Monitoring akan dilakukan dengan mengunjungi
tempat-tempat yang menjadi fokus kegiatan dilakukan dengan wawancara
mendalam yang sebelumnya akan dibuat panduan monitoring program.
Evaluasi program akan dilakukan setelah akhir program dengan melakukan
pertemuan antara pelaksana, UKM mitra, mahasiswa peserta program beserta
stakeholders lainnya yang terlibat langsung dalam program.
JADWAL KEGIATAN
Uraian Kegiatan Tahun 2016-2017 Bln ke Penanggung
Jawab
7 8 9 10 11 12 1 8
Persiapan Program
- Identifikasi dan seleksi mahasiswa peserta program
- Business plan Kolaboratif PT,
UMKM dan Mahasiswa
Wida Rianti, M.Pd.
Pelaksanaan Program
- Kompensasi Mahasiswa
- Pendampingan oleh Mentor Astuti, M.Pd.
Monev in dan Pelaporan
- Lokakarya MONEV
- Pelaporan Tim Monevin
Manajemen Program Moh
Fauziddin, S.Ag., M.Pd.
ANGGARAN
Pembiayaan kegiatan ini berjumlah Rp. 99.500.000,- (Sembilan puluh
sembilan juta lima ratus ribu rupiah). Adapun anggaran yang diharapkan
bersumber dari Ristek Dikti adalah sebesar Rp. 80.070.000,- (Delapan puluh juta
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan adanya program ini diharapkan dapat menghasilkan luaran sebagai
berikut;
1. Perguruan Tinggi
Sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sebagai masukan dalam
penyelenggaraan perkuliahan serta secara tidak langsing sebagai media
promosi kampus
2. Mahasiswa
Mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman serta wawasan
kewirausahaan sehingga mampu berwirausaha.
3. UMKM
Mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi sehingga terjadi
Lampiran 1. Rancangan Kegiatan dan Biaya
1.a Rancangan Kegiatan dan Jenis Belanja (Tahun I)
No Kegiatan/Jenis Belanja Vol Sat Biaya
Satuan
Jumlah
Biaya Dikti
UMKM/
Sponsor PT
1 Persiapan dan pengelolaan
Bahan
Perjalanan
Barang Non Operasional Lainnya
2
5 Pelaksanaan PBBT di UMKM
Barang Non Operasional Lainnya
1. Kompensasi mahasiswa
2. Kompensasi mentor
Lampiran 2 Organisasi Pelaksana Program
Gambar 1. Struktur Kerja Pelaksana Program CO-OP UKM bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
Pelaksana Program
TIM MONEV STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Penanggung Jawab
Ketua STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
Yusnira, M.Si.
Bendahara
Astuti, M.Pd.
Pelaksana Aktivitas I
Rekruitmen, Business plan, dan pelaporan
Wida Rianti, M.Pd.
Ketua Pelaksana Program
Moh Fauziddin, S.Ag., M.Pd.
Pelaksana Aktivitas II
Kerjasama dan Pendampingan
Putri Asilestari, M.Pd.
Sekretaris
Uraian Tugas Personalia Pelaksana Program
NO Nama Koordinator
dan Anggaran Asal Unit Kerja Tugas dan wewenang
Alokasi
Penanggung Jawab Program 28 Jam/Minggu
Ketua Pelaksana program Mahasiswa Wirausahan STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan
wewenang meliputi :
1) Mengatur pelaksanaan program 2) Menindaklanjuti setiap komponen
kegiatan program
3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan pelaksanaan
program secara periodik Wirausaha STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan wewenang meliputi : 1) Mempersiapkan sistem
administrasi dan dokumentasi program
2) Mempersiapkan jadwal dan proses pelaksanaan program Wirausaha STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, dengan tugas dan wewenang meliputi : 1) Mempersiapkan sistem
perhitungan dana untuk kegiatan program
28 Jam/Minggu
5. Wida Rianti, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Ketua Pelaksana Aktivitas I, dengan rincian tugas dan wewenang meliputi: 1) Menetapkan peserta seleksi dari
kalangan mahasiswa dan UKM 2) Menyusun TOR pelaksanaan
kegiatan
3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan hasil
pelaksanaan kegiatan yang diusulkan
28 Jam/Minggu
6. Putri Asilestari, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Ketua Pelaksana Aktivitas II, dengan rincian tugas dan wewenang : 1) Menetapkan UKM Mitra dan
pendampingan oleh mentor 2) Menyusun TOR pelaksanaan
kegiatan
3) Memonitor dan evaluasi secara teratur pelaksanaan program 4) Menyusun laporan hasil
pelaksanaan kegiatan yang
B. Biodata Pelaksana Program
Nama lengkap : Moh Fauziddin, S.Ag., M.Pd.
NIDN : 07 130773 05
Tempat/tgl. Lahir : Kediri / 13 Juli 1973
Alamat Kantor : Jl. Tuanku Tambusai 23 Bangkinang Kota
Kabupaten Kampar
Telepon & Fax Kantor : (0762) 21677 / Fax (0762) 21677
No HP : 0822 8558 0676
Alamat Email : fauyes@yahoo.com
Pendidikan Formal :
1. MI Darul Ulum Kediri, Tahun 1986
2. MTs Negeri Pare Kediri, Tahun 1989
3. MA Hasanuddin Pare Kediri, Tahun 1992
4. S1 PAI STAI Hasanuddin Pare Kediri, Tahun 2001
5. S2 Pascasarjana UPI Bandung, tahun 2009
Pengalaman Manajemen Kegiatan Mahasiswa :
1. Pembimbing PPL Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai tahun
2013-sekarang
2. Penasehat Akademik Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
tahun 2013-sekarang
3. Ketua Prodi PG-PAUD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun
2013-sekarang
4. Sekretaris Badan Inkubasi dan Kewirausahaan STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai Tahun 2016-sekarang
Pengalaman mengikuti Pelatihan dan Seminar :
1. Diskusi Online Nasional Forum Diskusi Berbagi Ilmu PAUD (BIP)
Modifikasi Perilaku AUD tahun 2015
2. Seminar Peningkatan Mutu Dosen Kopertis Wilayah X Padang tahun
2016
3. Seminar Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
Lampiran 4
Profil Pusat Inkubasi Kewirausahaan Dan Bisnis (PIKB)
Pusat Inkubato Kewirausahaan dan Bisnis (P-IKB) adalah salah satu pusat
yang berada dibawah Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai yang didirikan pada
bulan Januari 2016 dengan SK Yayasan No. 21/KPTS/YPTT/UM/2016
PIKB ini mewadahi berbagai kegiatan kewirausahaan dengan tujuan
utamanya adalah melakukan inkubasi untuk pengembangan wirausaha baru
yang mandiri dan professional. PIKB ini juga bertujuan memaksimalkan spirit
kewirausahaan mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai dengan
melakukan program pelatihan dan workshop.
PIKB adalah salah satu pusat studi di STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
yang didirikan pada tahun 2016. Berdirinya PIKB didorong oleh tanggung jawab
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai perguruan tinggi yang mengemban
aspek pengabdian masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam
pembinaan terhadap UMKM secara terpadu dan berkesinambungan, selama
jangka waktu tertentu sampai pelaku usaha mandiri dan sanggup beradaptasi
dengan dunia usaha yang kompetitif dan dinamis. Untuk itu inkubator memberi
layanan secara holistik bagi pebisnis pemula, sedang berjalan, maupun solusi
terhadap permasalahan bisnis yang profitable, aksesibilitas pasar, permodalan,
serta layanan IPTEK.
Melalui program inkubasi akan mempercepat keberhasilan pengembangan
bisnis melalui rangkaian program yang terstruktur mulai dari perencanaan,
implementasi, dan evaluasi berdasarkan prinsip-prinsip manajemen mutu dan
standar-standar nasional maupun internasional.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2013
tentang pengembangan inkubator wirausaha:
1. Inkubator Wirausaha adalah suatu lembaga intermediasi yang melakukan
proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi (Tenant).
2. Inkubasi adalah suatu proses pembinaan, pendampingan, dan
pengembangan yang diberikan oleh Inkubator Wirausaha kepada Peserta
3. Peserta Inkubasi (Tenant) adalah wirausahawan atau calon wirausahawan
yang menjalani proses inkubasi.
4. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili
di Indonesia.
Visi PIKB
Penyedia layanan inkubasi kewirausahaan dan bisnis berstandar nasional
Misi PIKB
1. Memberi layanan inkubasi sesuai standar manajemen mutu dan ISO
9001-2008
2. Memberikan layanan kepada masyarakat, mahasiswa, dan alumni berbagai
perguruan tinggi untuk memulai usaha sehingga tumbuh dan berkembang
secara mandiri
3. Memberikan layanan pra inkubasi – masa inkubasi – pasca inkubasi secara
terstruktur dan berkelanjutan dengan masa inkubasi minimal 3 tahun
5. Memberikan layanan inkubasi in-wall dan out-wall baik secara langsung
maupun virtual dalam bentuk aplikasi dan inovasi IPTEK, motivasi,
peningkatan kekuatan personal, pengetahuan, keterampilan bisnis,
manajerial, dan kepemimpinan melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan,
pendidikan, pendampingan, dan business coach.
6. Memberi layanan transfer pengetahuan dan teknologi tepat guna maupun
pengembangan hak kekayaan intelektual serta hak cipta terhadap produk
dan bisnis
7. Memberikan layanan dengan prinsip etika bisnis, komitmen dua arah,
berorientasi tujuan, dan fokus untuk sukses
8. Meningkatkan reputasi dan pencitraan terhadap layanan inkubasi
9. Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi team work inkubator secara
PROGRAM
1. Pertemuan, seminar, pelatihan
Pertemuan, seminar, dan pelatihan merupakan acara-acara yang
diselenggarakan untuk meningkatkan wawasan para tenant sehingga mampu
menghadapi kendala yang ada serta mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Pendampingan usaha binaan
Merupakan bentuk-bentuk pelayanan usaha yang dilakukan oleh pusat
inkubasi dalam pengembangan kegiatan usaha, monitoring dan evaluasi yang
dilakukan oleh staf incubator bisnissendiri maupun dengan menghadirkan
pendamping pakar dalam bidang tertentu yang dibutuhkan tenant, serta
pemberian fasilitas kegiatan usahatenant berupa fasilitas kantor bersama.
Pendampingan oleh staf akan dapat memantau kemajuan bagi setiap tenant
maupun calon tenant, demikian juga pendampingan oleh pakar yang dibutuhkan
terutama dalam bidang pemasaran, akan menciptakan gairah kerja dan
keseriusan para tenant dan calon tenant incubator bisnis.
3. Promosi inkubasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai fasilitas untuk mempromosikan inkubasi,
mempromosikan jaringan kerjasama, dan mempromosikan tenant kepada calon
penanam modal.
4. Kemitraan
Dalam proses inkubasi tenant, Inkubator Bisnis bekerjasama dengan
sponsor atau stakeholders lainnya dalam rangka pembinaan, pendidikan,
pelatihan dan pemagangan tenant.
Pola Kemitraan yang dimuat dalam UU no. 20 tahun 2008 tentang UMKM
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat
memfasilitasi, mendukung, dan menstimulasi kegiatan kemitraan, yang saling
membutuhkan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan.
2. Kemitraan antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kemitraan antara
alih keterampilan di bidang produksi dan pengolahan, pemasaran,
permodalan, sumberdaya manusia, dan teknologi.
3. Menteri dan menteri teknis mengatur pemberian insentif kepada Usaha
Besar yang melakukan kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
melalui inovasi dan pengembangan produk berorientasi ekspor, penyerapan
tenaga kerja, penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, serta
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
Kemitraan dilaksanakan dengan pola:
a) Inti-plasma;
b) Subkontrak;
c) Waralaba;
d) Perdagangan umum;
e) Distribusi dan keagenan; dan
f) Bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti: bagi hasil, kerjasama operasional,
usaha patungan (joint venture), dan penyumberluaran (outsourcing).
5. Business Coach metode Neuro Linguistic Program
Merupakan jasa pendampingan berdasarkan Neuro Linguistic Program
bagi para tenant yang secara bertahap belajar menerapkan langkah-langkah
bisnis dibawah bimbingan coach bisnis yang profesional agar mampu mencapai
sasaran bisnis yang telah ditetapkan dengan lebih cepat dan terstruktur.
6. Pengembangan Personal Power
Merupakan layanan baik secara individual maupun kelompok, sebagai
dasar fundamental dalam mencapai kesuksesan bisnis. Pengembangan personal
power memberi pengenalan pada
a) Eksplorasi Individual
b) Penetapan Visi & Misi
c) Penetapan goal/objek
7. Capacity Building
Layanan yang memberi peningkatan kemampuan berwirausaha dengan
pendekatan quantum coach, business coach, neuro entrepreneurship, emotional
Lampiran 5
DAFTAR MENTOR PERGURUAN TINGGI
NO NAMA
5. Vania Hilda Anzelina
(Mahasiswa Transfer
Nim.1588203020)
Gema
english
Centre
5. Putri Asilestari,