• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Lengkap Praktikum Kapasitas Paru (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Lengkap Praktikum Kapasitas Paru (2)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Respirasi

Pengertian respirasi (pernafasan) adalah proses pengambilan gas oksigen

dari lingkungan dan pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh makhluk

hidup. Bernafas merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Proses

pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung secara difusi. Oksigen

akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui alat-alat pernafasan.

Gambar 2.1 (Organ-Organ Pernapasan)

Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk

melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa

(2)

elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga

mampu menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.

Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat

pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea,

bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi

secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum.

Adapun Reaksi Pada Proses Respirasi yaitu:

Rumus Respirasi : C6H12O6 + H2O ---> 6CO2 + 6H2O + Energi

B. Organ-Organ Pada Sistem Respirasi

1. Hidung

Gambar 2.2 (Rongga Hidung)

Hidung merupakan alat pernapasan yang paling awal yang dilalui udara.

(3)

Benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut halus (silia) yang tumbuh keluar.

Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

Penghangatan ini terjadi akibat kontaknya silia tersebut dengan permukaan selaput

lendir sehingga menjadi lembab. Jaringan yang terdapat di dalam rongga hidung

adalah epithelium silindris bersilia.

2. Faring (Rongga Tekak)

Gambar 2.3 (Faring)

Faring merupakan rongga persimpangan antara jalan pernapasan dengan

jalan makanan (esophagus). Di dalam faring terdapat katup penutup rongga

hidung yang disebut uvula atau anak tekak. Selain itu juga terdapat epiglotis yang

berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan pernapasan dan makanan pada

(4)

3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Gambar 2.4 (Laring)

Laring/pangkal batang tenggorokan/kotak suara. Laring terdiri atas tulang

rawan yaitu jakun, epiglotis, tulang rawan penutup dan tulang rawan

trikoid(cincin stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding

laring bagian dalam. Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan

dan membentuk struktur jakun. Di atas laring terdapat katup (disebut epiglottis)

yang akan menutup jika kita minum atau menelan makanan. Katup ini berguna

untuk mencegah makanan atau air masuk ke saluran pernapasan. Saat udara dari

hidung melewati laring menuju temggorok, anak tekak akan melipat dan bertemu

(5)

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

Gambar 2.5 (Trakea)

Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot

polos dan tulang rawan yang berbentuk huruf “C” pada jarak yang sangat teratur..

Trakea berbentuk tabung memanjang yang tersusun atas 20 tulang rawan yang

berbentuk gelang atau cincin yang kuat, tetapi fleksibel. Pada belakang trakea

terdapat satu lapis otot yang dapat menarik cincin-cincin tulang rawan

bersama-sama jika ada benda asing yang akan masuk ke saluran pernapasan. Dinding

sebelah dalam trakea dilapisi oleh lender yang dihasilkan oleh sel-sel epitel,

dimana sel ini memiliki silia yang akan bergerak saat ada partikel asing seperti

debu, yang masuk ke tenggorok sehingga partikel asing tersebut akan terlontar ke

luar melalui proses batuk atau tersedak.Trakea ini terdiri dari 3 lapis yaitu :

 Lapis luar terdiri atas jaringan ikat

(6)

 Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang menghasilkan

banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap dan mengembalikannya ke

hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan masuk ke dalam

peru-paru

5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)

Gambar 2.6 (Bronkus)

Merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak di dalam dada.

Batang bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan

lebih gampang rusak karena letaknya yang lebih tegak dibanding paru-paru kiri.

Di dalam paru-paru tiap bronkus membentuk cabang-cabang yang disebut

bronkiolus. Dinding bronkus juga terdiri atas tiga lapis yaitu jaringan ikat, otot

polos dan jaringan epitel, seperti pada trakea, perbedaannya adalah dinding trakea

jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkaran

sempurna. Sel-sel epitel bersilia pada bronkus semakin lama akan berubah

(7)

6. Bronkiolus (Cabang dari Bronkus)

Gambar 2.7 (Bronkiolus)

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis.

Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.

7. Pulmo (Paru-paru)

Gambar 2.8 (Paru-paru)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung dan

(8)

oleh selaput yang disebut Pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua.

Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi

untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan

mengempis. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus sedang paru-paru kiri hanya

memiliki dua lobus. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan

perubahan tekanan dalam rongga dada.

8. Alveolus

Gambar 2.9 (Alveolus)

Merupakan saluran akhir dari sistem pernapasan. Alveolus berupa

gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus ini terjadi pertukaran oksigen

dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari darah ke udara bebas.

Pertukaran ini terjadi secara difusi yang berhubungan dengan kapiler-kapiler

(9)

C. Mekanisme Pernapasan

Pernapasan atau respirasi pada manusia ada dua tahap yaitu pernapasan

luar ( pernapasan eksternal ) dan pernapasan dalam ( pernapasan internal ).

Pernapasan dalam juga disebut dengan respirasi.Adapun proses pernapasan

eksternal dan internal yaitu:

Gambar 2.10 (Mekanisme Pernapasan)

1. Udara masuk melalui hidung, disini terjadi pertukaran antara oksigen

yang kita hirup dengan karbondioksida yang kita keluarkan, kemudian

masuk kesaluran pernapasan atas yaitu faring, laring, lalu trakea

sebelum akhirnya ke percabangan broncus.

2. Di dalam paru-paru udara terus kedalam bronkiolus dan berakhir di av

eolus, dalam aveolus oksigen masuk kepembuluh kapiler akibat

adanya perbedaan tekanan di alveolus (paru) dengan tekanan di

(10)

3. Dari pembuluh kapiler yang ada di paru darah kembali ke jantung

melalui vena pulmonalis dan masuk kedalam atrium kiri, kemudian

dari atrium kiri masuk ke ventrikel kiri sebelum di edarkan ke seluruh

tubuh melalui aorta.

4. Dari pembuluh aorta darah masuk ke arteri diseluruh tubuh sampai

kemudian ke pembuluh kapiler terjadilah kembali pertukaran oksigen

dan karbondioksida, sampai batas ini semua proses diatas disebut

Respirasi Eksternal

5. oksigen diambil oleh sel untuk proses metabolisme yang menghasilkan

energi dan karbondioksida sebagai produk sisanya, karbondioksida

tersebut lalu dikeluarkan dari sel melalui pembuluh kapiler tadi. Proses

ini juga terjadi akibat perbedaan tekanan yang ada di pembuluh kapiler

dengan yang ada di sel, dalam proser pertukaraan oksigen dan

karbondioksida di sel disebut jugaRespirasi Internal/selular

6. karbondioksida dari sel yang sudah berada di pembuluh kapiler

kemudian dibawa kembali kedalam jantung melalui vena cava

superior/inferior, masuk kembali ke atrium kanan kemudian ke

ventrikel kiri melalui arteri pulmonalis kembali keparu sampai di

pembuluh kapiler terjadi kembali pertukaran antara oksigen dan

karbondioksida, kemudian presesnya kembali lagi dari awal dan begitu

seterusnya.

Berdasarkan jenis otot yang berperan aktif, pernapasan pada manusia dapat

(11)

Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk

pernapasan perut.

a. Pernapasan Dada

Gambar 2.11 (Pernapasan Dada)

Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat

aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada

terdiri dari 2 tahap, yaitu:

Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi

sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru

mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada

lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen

terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.

Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi

dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada

kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan

(12)

sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran

pernafasan.

b. Sistem Pernafasan Perut

Gambar 2.12 (Pernapasan Perut)

Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada

aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,

sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan

udara turun sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru

melalu saluran pernafasan.

Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan

otot dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi

semula. Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan

udara dalam paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang

(13)

Tabel Perbedaan Pernapasan Dada dengan Pernapasan Perut

menjadi lebih kecil daripada tekanan di

luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

Fase inspirasi. Fase ini berupa

berkontraksinya otot diafragma

sehingga rongga dada membesar,

akibatnya tekanan dalam rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan di

luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase

relaksasi atau kembalinya otot antara

dalam rongga dada yang kaya karbon

dioksida keluar.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase

relaksasi atau kembalinya otot diaframa

ke posisi semula yang dikuti oleh

turunnya tulang rusuk sehingga rongga

dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,

tekanan di dalam rongga dada menjadi

lebih besar daripada tekanan luar,

sehingga udara dalam rongga dada

yang kaya karbon dioksida keluar.

(14)

D. Volume Udara Pernapasan

 Volume udara tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar sebagai

akibat pernapasan biasa, besarnya 500 cc.

 Volume udara komplementer yaitu volume udara yang dapat masuk ke

dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi normal, besarnya 1500

cc.

 Volume udara suplementer yaitu vvolume udara yang masih dapat

dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi normal, besarnya sama

dengan volume udara komplementer yaitu 1500 cc.

 Volume udara residu yaitu volume udara yang tersisa di dalam

paru-paru yang tidak dapat diekspirasikan , besarnya 1000 cc.

 Kapasitas vital paru-paru yaitu volume udara yang dapat dihembuskan

semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal

(volume udara tidal + volume udara suplementer + volume udara

komplementer), besarnya 3500 cc.

 Kapasitas total paru-paru yaitu volume udara yang tertampung secara

maksimal di paru-paru (kapasitas vital paru-paru + udara residu) 4500

cc.

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25

persen lebih kecil daripada pria dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan

(15)

Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan

mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru, suatu proses yang

disebut spirometer. Spirometer ini terdiri dari sebuah drum yang di balikkan di

atas bak airdan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat

gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang

menghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabila seseorang bernapas dari dan ke

dalam ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai di atas

gulungan kertas yang berputar.

E. Frekuensi Pernapasan

Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18

tiap menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.

1. Umur

Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi

pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan

lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang

diperlukan relatif lebih sedikit.

2. Jenis Kelamin

Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena

(16)

3. Suhu Tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C

karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan

laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.

4. Posisi Tubuh

Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya

pada saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih

banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang

duduk.

5. Kegiatan tubuh

Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi pernapasannya akan

meningkat karena akan lebih banyak memerlukan energi. Dibandingkan dengan

orang yang melakukan sedikit kegiatan, jelas frekuensi pernapasannya akan lebih

Gambar

Gambar 2.1 (Organ-Organ Pernapasan)
Gambar 2.2 (Rongga Hidung)
Gambar 2.3 (Faring)
Gambar 2.4 (Laring)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika tingkat kemiskinan dianalisis per desa di masing-masing tingkat kecamatan, maka terdapat 2 kecamatan yang memiliki tingkat kemiskinan dengan klasifikasi parah

Sebagai tenaga kesehatan, tentunya kita "uga memiliki tanggung "a3ab sendiri untuk men*apai tu"uan #(5s tersebut khususnya dalam kasus pen*egahan insidensi

1. Kampung Douwbo dan Syurdori adalah bagian dari Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori berdasrkan aspirasi murni dari masyarakat dan telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum

Pengendalian normatif yang dilakukan ketua seperti dengan memberi contoh diantaranya dengan ketua menjadi nasabah bank sampah dan menyetorkan sampah juga.Lalu sebagian

Pada masyarakat yang berada diantara Pasar Gamping dan pasar modern diperoleh skor 15,62 yang berarti sikap masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Gamping

Masalah yang lain terjadi adalah hasil pekerjaan IPAL adalah peta saluran IPAL dalam bentuk Peta KML Offline sehingga dibutuhkan semua metode berbasis webgis

Pemerintah 8epu)lik ndonesia telah )anyak melakukan )er)agai upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional! -paya pemerintah terse)ut terermin dari

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi