• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

DAERAH

DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TAHUN 20

TAHUN 201616

S U M A T E R A K A L I M A N T A N

J A V A

(2)

PP

PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHA

N KONKUREN

UU 23/2014 TTG

PEMERINTAHAN DAERAH

PP

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL (SPM)

NSPK

PP

PERANGK AT DAERAH

PP

DEKONSENTRA SI / TP

(3)

KEBIJAKAN MASA

KEBIJAKAN MASA

TRANSISI

TRANSISI

1. UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 tentang PEMERINTAHAN DAERAH (PASAL 404)

2. SE MENDAGERI NOMOR 120/253/SJ TAHUN 2015 tentang PENYELENG-GARAAN URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU.23/THN 2014 ttg Pemerintahan Daerah (Tanggal 16 Januari 2015)

3. SE MENDAGERI NOMOR 120/5935/SJ TAHUN 2015 tentang PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 / THN2014 ttg Pemerintahan Daerah (Tanggal 16 Oktober 2015)

(4)

UU NOMOR 23 THN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

UU NOMOR 23 THN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 404

(5)

11 SUB URUSAN DIALIHKAN

11 SUB URUSAN DIALIHKAN

1.Pengelolaan Pendidikan Menengah

2.Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe A dan Tipe B; 3.Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara;

4.Pemberdayaan Masyarakat di bidang kehutanan; 5.Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi

6.Pelaksanaan metrologi legal berupa, tera, tera ulang dan pengawasan;

7.Pengelolaan Tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLKB)

8.Penyelenggaraan Pengawas ketenagakerjaan;

9.Penyelenggaraan penyuluhan Perikanan nasionl;

10.Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi

(6)

PENGELOLAAN

PENGELOLAAN

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS (KAB./KOTA)

UU 23/14

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS (PROVINSI)

(7)

 MENCIPTAKAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH &

KHUSUS YG SAMA DI KAB/KOTA DLM WILAYAH PROVINSI

 SISWA PD SEKOLAH MENENGAH DAN KHUSUS

BIASANYA BERASAL DARI BERBAGAI KAB/KOTA

 MENGHINDARI POLITIK LOKAL

 SBG UPAYA MENCAPAI SALAH SATU VISI MISI

DLM NAWACITA PEMERINTAH YG TERKAIT DGN PENDIDIKAN YAKNI MENINGKATKAN KUALITAS

HIDUP MANUSIA INDONESIA DGN PROG

“INDONESIA PINTAR” MELALUI WAJIB BELAJAR 12 TAHUN BEBAS PUNGUTAN

MENGAPA DITARIK KE PROVINSI?

(8)

8 ROADMAP PENGALIHAN

ROADMAP PENGALIHAN

Jan - Mei 2015 Penyusunan surat

edaran

Juni – Juli 2015 Penyatuan pemahaman

antara K/L terkait, Mendagri, Menkeu, dan Kepala BKN

Agustus - Des 2015 Melakukan pendataan P3D

31 Maret 2016 Inventarisasi P3D

selesai

2 Oktober 2016 Serah terima P2D

Koordinasi/Bimtek/ Workshop Asistensi: •Dinas Provinsi

•Dinas Kab./Kota

•Pusat (Kemendageri dan K/L terkait)

Ket:*Jika Kemendagri akan mengeluarkan surat edaran, kemendikbud akan menyampaikan draft sebagai bahan SE Kemendagri.

Januari – Februari 2016 Validasi Data P3D

Maret 2016 RKPD/KUA-PPAS/APBD

Jan 2017

(9)
(10)

4.

PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D PALING LAMBAT 31 MARET 2016 DAN SERAH TERIMA PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA SERTA DOKUMEN PALING LAMBAT TGL 2 OKT 2016

5.

(11)

PELAKSANAAN URUSAN PENDIDIKAN

PELAKSANAAN URUSAN PENDIDIKAN

MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS PADA

MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS PADA

MASA TRANSISI

MASA TRANSISI

PERIZINAN

NON

PERIZINAN

DILAKSANAKAN O/ GUBERNUR SESUAI DENGAN KETENTUAN

UU 23/14

MASIH DILAKSANAKAN O/ KAB./KOTA SAMPAI SERAH

(12)

12 12

TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

DLM PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN

GUBERNU R

BUPATI WALIKOTA

1. Menyelesaikan inventarisasi P3D antar tingkatan/susunan pemerintahan paling lambat 31 Maret 2016 dan serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen

(P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016.

2. Hasil inventarisasi P3D tersebut menjadi dokumen dan dasar penyusunan RKPD, KUA/PPAS dan

Rancangan Peraturan Daerah tentang

APBD Provinsi/

Kkabupaten/ Kota TA 2017.

3. Gubernur, Bupati dan Walikota segera

berkoordinasi terkait

dengan pengalihan urusan pemerintahan konkuren.

5. Melakukan koordinasi dengan pimpinan DPRD masing-masing.

4. Melakukan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga terkait yang membidangi masing-masing urusan

pemerintahan dan dapat difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri.

(13)

13 13

1. Saudara Gubernur danBupati/Walikota segera

berkoordinasi untuk menyelesaikan secara seksama inventarisasi personel, sarana dan prasarana, pendanaan, dan dokumen sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31 Maret 2016. Untuk serah terima berita acara P2D paling lambat tanggal 2 Oktober 2016 sedangkan terkait serah terima berita acara pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2016

2. Untuk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan

pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tidak diperkenankan untuk melakukan mutasi/perpidahan personel yang beralih urusannya di internal provinsi dan kabupaten/kota, dan pengalihan barang milik daerah antar pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang sebelum adanya penyerahan barang milik daerah.

SE MENDAGRI 120/5935/SJ THN 2015

PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 THN 2014 ttg

(14)

14 14

3. Terkait pendanaan, antara lain: gaji dan tunjangan, biaya opersional kantor dan biaya perawatan, agar disiapkan alokasi anggaran untuk urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah paling lambat tanggal 31 Desember 2016.

4. Terkait dokumen, guna menjamin terjaganya kualitas layanan urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah segera dilakukan imventarisasi dan dicatat dalam lampiran BA serah terima.

(15)

15 15

5. Khusus terkait dengan pengalihan urusan dari provinsi dan Kabupaten/Kota ke pemerintah pusat sebagaimana dimaksud dalam SE Mendagri Nomor 120/253/Sj tanggal 16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan urusan Pemerintahan setelah ditetapkannya UU 23 thn 2014 ttg Pemerintahan Daerah, agar saudara segera melakukan koordinasi dengan Menteri/Kepala LPNK terkait.

6. Untuk mempermudah dalam proses pengalihan urusan, telah disiapkan format berita acara serah terima P3D beserta daftar personel yang diserahkan, daftar sarana dan prasarana yang diserahkan, dan daftar dokumen yang diserahkan sebagaimana terlampir, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari surat edaran ini. Untuk pengaturan administrasi dan proses serah terima P2D mengikuti peraturan perundang-undangan.

(16)

16 16

7. Bagi urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah namun belum diatur dalam SE Mendagri Nomor 120/253/ Sj Tanggal 16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan setelah Ditetapkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah agar segera melakukan serah terima P3D.

8. Berdasarkan angka 1 sampai 7 di atas, Pemda segera berkoordinasi dg K/L terkait, dan melaporkan hasil pelaksanaan SE ini kepada MDN melalui Ditjen Bina Bangda pada kesempatan pertama.

9. Menteri Dalam Negeri bersama Kementerian/ Lembaga Non Kementerian akan segera

melakukan monitoring terhadap

pelaksanaanPengalihan urusan dimaksud, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

(17)

17 17

Untuk pengaturan dan proses serah terima P3D mengacu pada kebijakan dan regulasi yang telah ditetapkan, yaitu:

 

1. Pengalihan Personel ( Undang-undang nomor 5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) );

2. ` Pengalihan Pendanaan ( Permendageri 59 tahun 2007 TtG Perubahan Atas Permendageri 13 Tahun 2006 Ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah );

3. Pengalihan Sarana & Prasarana ( PP 27 tahun 2014 ttg Pengelolaan BMN/BMD dan Permendageri 17 tahun 2012 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan BMD );

(18)

PERKA BKN NO. 1 TAHUN 2016 TANGGAL 26 JANUARI 2016

PERKA BKN NO. 1 TAHUN 2016 TANGGAL 26 JANUARI 2016

TENTANG PELAKSANAAN PENGALIHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG MENDUDUKI JABATAN

FUNGSIONAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI

1. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan menengah, yang terdiri atas: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Pengelola Laboratorium/Bengkel, Pranata Laboratorium Pendidikan, Pengelola Perpustakaan, Pustakawan; dan Pejabat Pengawas dan Pelaksana.

2. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan jabatan Pengawas (setara jabatan eselon IV) yang telah dialihkan tetap menduduki jabatan Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan jabatan Pengawas (setara jabatan eselon IV).

3. Pengalihan Pegawai Negeri Sipil ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2016.

4. Pemberian gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi terhitung mulai tanggal 1 Januari 2017.

(19)

Format Berita Acara Penyerahan P2D

Format Berita Acara Penyerahan P2D

BERITA ACARA SERAH TERIMA

PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA DAN DOKUMEN PROVINSI /KAB/KOTA ………….

DARI PEMERINTAH PROVINSI /KAB/ KOTA ………. KEPADA KEMENTERIAN / LPNK / PROVINSI...

NOMOR : ... NOMOR : ...

Pada hari ini ... Tanggal ... Bulan ... Tahun ..., bertempat di Kantor Gubernur/ Bupati/Walikota ... kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ... Jabatan : GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi/Kab/Kota ... selaku yang menyerahkan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

2. Nama : ... Jabatan : MENTERI/KEPALA LPNK/GUBERNUR

(20)

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat

mengadakan serah terima Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen ... Provinsi/Kabupaten/Kota ..., dengan ketentuan sebagai berikut :

 Pasal 1

(1)PIHAK KESATU menyerahkan Personel, Sarana dan

Prasarana dan Dokumen ... Provinsi/Kabupaten/Kota ..., sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara Serah Terima ini kepada PIHAK KEDUA sesuai peruntukannya

menjadi perangkat Pemerintah, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

(2)Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen yang diserahkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I,

Lampiran II, dan Lampiran III merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

 Pasal 2

PIHAK KEDUA menerima penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 untuk didayagunakan seoptimal mungkin bagi kepentingan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan

pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional.

(21)

Pasal 3

(1) Dalam hal penyerahan personel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 khusus penetapan Keputusan Pemindahan Pegawai

Negeri Sipil pada Provinsi ... diberlakukan terhitung mulai tanggal ……….. bulan ……….. tahun ………. (2) Berkenaan dengan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tentang belanja pegawai yang terdiri dari Gaji Pokok,

Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan dan Tunjangan lainnya serta pembiayaan operasional Provinsi ... masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi ……. sampai tanggal ….. bulan ……… tahun ………...

(3) Seluruh pembiayaan personel, pendanaan, sarana dan

prasarana serta dokumen Provinsi …. mulai tanggal …. bulan ….. tahun …… dan seterusnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah

 

Pasal 4

  Bilamana terdapat daftar inventaris atau materi yang

tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III dari Berita Acara ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2), yang belum/tidak lengkap dan/atau terdapat kekeliruan, PIHAK KEDUA dapat mengajukan kepada PIHAK KESATU, untuk

dilakukan klarifikasi dan perbaikan.

(22)

Pasal 5

  Klarifikasi dan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dapat dilakukan perubahan setelah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan instansi terkait, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Khusus Perubahan Lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

 Pasal 6

  PIHAK KEDUA selanjutnya atas nama Pemerintah menyerahkan personel, sarana dan prasarana dan dokumen Provinsi ... kepada Menteri …….. untuk menjadi Perangkat Kementerian …….. yang dilaksanakan secara resmi dan dituangkan dalam Berita Acara serah terima berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

  Pasal 7

  Dalam hal ketentuan Pasal 6 telah dilaksanakan, namun serah terima PIHAK KEDUA kepada Kementerian ……… belum terlaksana sebagian atau seluruhnya, maka PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap hal-hal yang sudah diserahkan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1.

Pasal 8

Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 8 (Delapan)

masing-masing disampaikan kepada PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Menteri …….., Menteri Keuangan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia.

(23)

PIHAK KEDUA,

MENTERI/KEPALA LPNK / GUBERNUR ,

...

PIHAK KESATU, GUBERNUR/ BUPATI /

WALIKOTA ... ...,

...

KETUA DPRD

PROVINSI /KETUA DPRD KABUPATEN/

KOTA ...,

...

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI PROVINSI / KEPALA KEJAKSAAN

NEGERI KABUPATEN/

KOTA...,

...

Saksi saksi

(24)

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA PERSONEL

NOMOR : TANGGAL :

DAFTAR PERSONEL YANG DISERAHKAN

NO

. NAMA

TEMPAT/ TGL LAHIR

NI

P KARPEG L/P AGAMA

PENDIDIKAN /

THN LULUS

GOL/ RUA

NG TMT JABATAN

SERTIFIK ASI

GAJI POKO

K KET (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 2 3

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

(25)

N

O JENIS BARANG BARANGKODE NUP

THN

3 PIHAK KEDUA ...

PIHAK PERTAMA ...

NO. STATUS TANAH BARANG NUP/KIBKODE PEROLEHATHN

N LUAS

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ... ...

   

   

   

1. PERALATAN DAN MESIN

2. TANAH

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA SARANA DAN PRASARANA

NOMOR : TANGGAL :

(26)

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA SARANA DAN PRASARANA NOMOR :

TANGGAL :

NO. BARANGJENIS BARANKODE G

NUP/

KIB MEREK/TYPE

IDENTITAS

KONDI SI NOPOL BPKB MESINNO

NO

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ... ...

NO. BARANGJENIS BARANGKODE NUP PEROLEHATHN N

LUAS BANGUNA

N

JUMLAH

LANTAI IMB KET (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 2 3

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ... ...

3. KENDARAAN

(27)

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN

NOMOR : TANGGAL :

DAFTAR DOKUMEN YANG DISERAHKAN

NO. URAIAN SERIES BERKAS

JENIS

“Informasi yang terkandung dalam arsip secara global”

“Tahun

termuda dan tahun tertua dari arsip yang

disurvei”

“Jumlah arsip yang

tersimpan” “Kondisi (baik/rusak), arsip penataan (ditata/ tidak ditata),

(28)

STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN URUSAN

PENYELENGGARAAN URUSAN

PENDIDIKAN KEDEPAN

(29)

TANTANGAN

TANTANGAN

1. Masyarakat miskin 40 %

2. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 7,24 % ( tahun 2019);

3. % penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi rata-rata 14,00 % (tahun 2019);

4. IPM di daerah tertinggal 69,59 (tahun 2019);

5. Minimal terdapat 80 kabupaten dapat menjadi kategori kabupaten maju.

6. BONUS DEMOGRAFI (THN 2035 = 305,6 Juta Jiwa) usia produktif naik;

(30)

PERMASALAHAN

1. PENDIDIKAN BELUM TEPAT GUNA (Kualitas Anak Didik kita);

2. PENDIDIKAN BELUM MENYENANGKAN (Titip absen);

3.

3. PENDIDIKAN PENDIDIKAN BELUM BELUM UNTUK UNTUK SEMUA SEMUA (Kemiskinan);

(31)

PELUANG

PELUANG

(NAWACITA JOKOWI-JK

(NAWACITA JOKOWI-JK

)

)

1. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan. ( CITA 3 )

2. Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan

Dan program Indonesia Sehat. ( CITA 5 )

3. Meningkatkan produkstifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional dg program membangun sejumlah science dan technopark

(32)

PELUANG

PELUANG

(NAWACITA JOKOWI-JK

(NAWACITA JOKOWI-JK

)

)

4. Revolusi karakter bangsa, melalui

pendidikan kewarganrgaraan, dan

jaminan hidup yg memadai bagi para

guru yg ditugaskan di daerah

terpencil (

CITA 8

);

(33)

STRATEGI PENDIDIKAN 12 TAHUN STRATEGI PENDIDIKAN 12 TAHUN

(CITA 5) (CITA 5)

1. Meningkatkan pemerataan akses ke

Sekolah Menengah Atas melalui

Peningkatan partisipasi dari

anak-anak rumah tangga miskin;

(34)

NO.

NO. KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS

NASIONAL

NASIONAL SASARANSASARAN INDIKATORINDIKATOR

1. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD Tersedianya pendidikan bagi siswa bantuan SD dari keluarga miskin

Jumlah Siswa SD penerima bantuan melalui KIP

2. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP

Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMP dari keluarga miskin

Jumlah Siswa SMP penerima bantuan melalui KIP

3. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/ SMPLB

Meningkatnya Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB

Jumlah sekolah/lembaga daerah 3 T dan Klaster 4 mendapat pendidikan layanan khusus yang berkualitas

Jumlah daerah bencana alam/bencana sosial yang

mendapat pendidikan layanan khusus

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN

NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN

NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN

(35)

NO.

NO. KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS

NASIONAL

NASIONAL SASARAN SASARAN INDIKATORINDIKATOR

4. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA

Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMA dari keluarga miskin

Jumlah siswa SMA penerima bantuan melalui KIP

5. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK

Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMK dari keluarga miskin

Jumlah siswa SMK penerima bantuan melalui KIP

6. Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SMLB

Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses

Pendidikan SMPKH/SMPLB, SMP Inklusif dan SMP PLK,

SMLB/SMA Inklusif dan SMA PLK Bermutu,

Berkesetaraan Gender, dan Relevan dengan Kebutuhan

Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota

Jumlah Layanan Pendidikan

Menengahdi daerah Khusus

Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMLB dari

keluarga miskin

Jumlah siswa SMLB penerima bantuan khusus murid

(BKM)

lanjutan ...

(36)

NO.

NO. PROGRAM/ PROGRAM/ KEGIATANKEGIATAN SASARANSASARAN INDIKATORINDIKATOR

TARGET

TARGET

2015

2015 20162016 20172017 20182018 20192019

1.

614 10.685.614 10.685.614 10.685.614 10.685.614

2.

68 4.694.968 4.694.968 4.694.968 4.694.968

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

(37)

NO. PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

3. Penyediaan dan dari keluarga miskin

Jumlah siswa SMA penerima bantuan

melalui KIP 1.692.559 1.692.559 1.692.559 1.692.559 1.692.559

4. Penyediaan dan dari keluarga miskin

Jumlah siswa SMK penerima bantuan

melalui KIP 2.154.167 2.154.167 2.154.167 2.154.167 2.154.167

Lanjutan ...

Lanjutan ...

Lanjutan ...

(38)

 Proporsi anak usia 6-22 tahun yang terdaftar di sekolah

telah meningkat dari 66% pada tahun 2006 menjadi 73% pada tahun 2013, tambahan 7 juta anak-anak dan dewasa muda terdaftar dalam sistem pendidikan.

 Perbaikan tingkat partisipasi pendidikan dipicu oleh

peningkatan partisipasi pendidikan dari rumah tangga termiskin dan menghasilkan penurunan kesenjangan pendidikan secara signifikan, sebagai contoh proporsi anak usia 15 tahun di kelompok 20% rumah tangga termiskin di Indonesia yang terdaftar di sekolah telah meningkat dari 63% menjadi 74% antara 2009 dan 2013.

CAPAIAN TARGET PENDIDIKAN

CAPAIAN TARGET PENDIDIKAN

RPJMN 2010-2014

RPJMN 2010-2014

(39)

U

U

U Nomor 23 Tahun 2014 ttg

U Nomor 23 Tahun 2014 ttg

PEMDA

PEMDA

U

U

U Nomor 23 Tahun 2014 ttg

U Nomor 23 Tahun 2014 ttg

PEMDA

PEMDA

1.BATANG TUBUH

(27 BAB dan 411 Pasal)

2.PENJELASAN PASAL

3.LAMPIRAN

(PEMBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA

PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

(40)

DOMINASI

22/1999 32/2004UU

DESENTRALISA SI

SENTRALISA SI

KESEIMBANGAN EFEKTIFITAS PEMERINTAHAN

DAERAH

KLASIFIKASI

URUSAN

PEMBAGIAN

URUSAN (BASIS NKRI)

----

(41)

41

ABSOLUT KONKURENT

WAJIB PILIHAN

SPM

URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN

ABSOLUT KONKUREN

WAJIB PILIHAN

URUSAN

PEMBAGIAN URUSAN

BERDASARKAN UU 32/2004 BERDASARKAN UU 23/2014PEMBAGIAN URUSAN

Urusan Pemerintah Pusat yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada gubernur dan bupati/walikota di wilayahnya masing-masing, misalnya urusan menjaga 4 konsensus dasar

URUSAN KONKUREN URUSAN

PEMERINTAHAN YG DIBAGI ANTARA PEM PUS DAN DAERAH PROV DAN DAERAH

KAB/KOT DAN MENJADI DASAR PELAKSANAAN

(42)

KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN

5.POLITIK LUAR NEGERI

6.MONETER & FISKAL

1.PERTAHANAN 2.KEAMANAN 3.AGAMA 4.YUSTISI

5.POLITIK LUAR NEGERI

6.MONETER & FISKAL

Dibagi berdasarkan kriteria

Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

Dibagi berdasarkan kriteria

Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi 4. PERUMAHAN

RAKYAT DAN KAW

PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM &

LINMAS 6. SOSIAL

1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN

RAKYAT DAN KAW

PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM &

LINMAS

6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

(43)

KLASIFIKASI URUSAN PENDIDIKAN

KLASIFIKASI URUSAN PENDIDIKAN

KONKUREN

1. PENDIDIKAN DASAR 2. PENDIDIKAN

MENENGAH

3. PENDIDIKAN KHUSUS 1. PENDIDIKAN DASAR 2. PENDIDIKAN

MENENGAH

3. PENDIDIKAN KHUSUS

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

N S P K

N S P K

1. PENDIDIKAN PAUD

2. PENDIDIKAN NON FORMAL 3. PENDIDIKAN

INFORMAL 4. PENDIDIKAN

LAYANAN KHUSUS

5. PENDIDIKAN JARAK JAUH 1. PENDIDIKAN

PAUD

2. PENDIDIKAN NON FORMAL 3. PENDIDIKAN

INFORMAL 4. PENDIDIKAN

LAYANAN KHUSUS

(44)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

( Pasal 13 – 15 )

1.Pendekatan Eksternalitas,

akuntabilitas, efisiensi,

Strategis

nasional

2.Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi,

Daerah Kab/Kota

3.Clear cut (Substansi), Unsur & Fungsi

Manajemen melekat pd tingkatan

pemerintahan

4.Ursn Konkuren tdk tercantum ----

Perpres

(45)

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN ( Pasal 16 – 26 )

1.Pemerintah --- Pemerintah Pusat

2.Dekonsentrasi --- Prov --- Kab/Kota (PUM) 3.Ursn Konkuren PEMPUS (Sendiri,

Dekonsentrasi, TP Ke Daerah tdk Ke Desa )

4.Ursn Konkuren Daerah Provinsi (Sendiri, TP ke Kab/Kota, Menugasi Desa)

5.Ursn Konkuren Daerah Kab/Kota (Sendiri, Menugasi Desa)

6.TP --- tugas ke Daerah Prov/Kab/Kota bkn ke Pemda & Pemde

7.WPD & WNPD ---- Wajib semua Daerah; Pilihan (Wajib – Daerah (potensi)

(46)

RUANG LINGKUP PERUBAHAN URUSAN

RUANG LINGKUP PERUBAHAN URUSAN

PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

PP 38/2007

Sub Bidang

1. Kebijakan

2. Pembiayaan

3. Kurikulum

4. Sarana dan Prasarana

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6. Pengendalian Mutu Pendidikan

UU 23/2014

Sub Urusan

1. Manajemen Pendidikan 2. Kurikulum

3. Akreditasi

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(47)

LAMPIRAN URUSAN PEMERINTAHAN

LAMPIRAN URUSAN PEMERINTAHAN

BIDANG PENDIDIKAN

BIDANG PENDIDIKAN

UU. 23/2014

UU. 23/2014

SUB URUSAN

SUB URUSAN PEMERINTAH PUSATPEMERINTAH PUSAT DAERAH DAERAH PROVINSIPROVINSI DAERAH KAB/KOTADAERAH KAB/KOTA

1.MANAJEMEN

PENDIDIKAN PENETAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN &

PENGELOLAAN

PENDIDIKAN TINGGI

PENGELOLAAN

PENDIDIKAN MENENGAH & PENGELOLAAN

PENDIDIKAN KHUSUS

PENGELOLAAN

PENDIDIKAN DASAR & PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL 2.KURIKULUM PENETAPAN

KURIKULUM NASIONAL PENDIDIKAN

MENENGAH,

PENDIDIKAN DASAR, PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PENETAPAN KURIKULUM MUATAN LOKAL

PENDIDIKAN MENENGAH DAN MUATAN LOKAL PENDIDIKAN KHUSUS

PENETAPAN KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN DASAR,

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL 3.AKREDITASI AKREDITASI

PERGURUAN TINGGI, PENDIDIKAN

MENENGAH,

PENDIDIKAN DASAR, PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

(48)

-

SUB URUSAN

SUB URUSAN PEMERINTAHPEMERINTAH PROVINSIPROVINSI KAB/KOTAKAB/KOTA

4.PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN

a.PENGENDALIAN FORMASI PENDIDIK, PEMINDAHAN

PENDIDK, DAN PENGEMBANGAN KARIER PENDIDIK b.PEMINDAHAN

PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN LINTAS DAERAH PROVINSI

PEMINDAHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LINTAS DAERAH KAB/KOTA dlm 1 DAERAH PROVINSI

PEMINDAHAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN dlm DAERAH KAB/KOTA

5.PERIZINAN

PENDIDIKAN a.PENERBITAN IZIN PERGURUAN TINGGI SWASTA yg

DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT b.PENERBITAN IZIN

PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN ASING

a.PENERBITAN IZIN

PENDIDIKAN MENENGAH yg DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT

b.PENERBITAN IZIN

PENDIDIKAN KHUSUS yg DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT

a.PENERBITAN IZIN PENDIDIKAN DASAR yg

DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT b.PENERBITAN IZIN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL yg DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT 6. BAHASA DAN

SASTRA PEMBINAAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PEMBINAAN BAHASA DAN SASTRA yg PENUTURNYA LINTAS DAERAH KAB/KOTA dlm 1 DAERAH PROVINSI

PEMBINAAN BAHASA DAN SASTRA yg

PENUTURNYA dlm DAERAH KAB/KOTA

LAMPIRAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

LAMPIRAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

PENDIDIKAN

(49)

49

A. PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN (Pasal 24 UU Pemda)

A. PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN (Pasal 24 UU Pemda)

K/L bersama Pemda melakukan pemetaan:

•Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan

•Urusan Pemerintahan Pilihan yang

diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.

dilakukan untuk menentukan intensitas Urusan berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan luas wilayah.

Daerah digunakan dalam :

penetapan kelembagaan,

perencanaan, dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

dilakukan untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan.

kementerian atau lLPNK sebagai dasar untuk:

pembinaan kepada Daerah dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar Pemerintahan Pilihan secara nasional.

Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta pembinaan kepada Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6) dikoordinasikan oleh Menteri.

(50)

50

C. PENYUSUNAN PETA JABATAN

C. PENYUSUNAN PETA JABATAN

URUSAN PEMERINTAHAN

PETA JABATAN PERANGKAT DAERAH

(51)

PENGATURAN

PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN & PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH, PERENCANAAN & ANGGARAN

URUSAN WAJIB NPD

JMLH PENDUDUK, APBD, LUAS WILAYAH

URUSAN PILIHAN

POTENSI, % PENYERAPAN TK, PEMANFAATAN LAHAN

PEMETAAN URUSAN

PERENCANAAN &

ANGGARAN KELEMBAGAAN ( OPD )

PP PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN

KONKUREN

REVISI PP 41 / 2007 ttg PEDOMAN OPD

DITJEN BINA BANGDA

KEMDAGERI DITJEN OTDA KEMDAGERI

(52)
(53)

subdit2_kota@yahoo.co.id

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Graphical User Interface (GUI) adalah suatu sistem interface pada komputer yang memberikan atau memfasilitasi tampilan pilihan pada layar, yang biasanya berbentuk ikon (simbol

Untuk mencapai linearitas yang tinggi, sebagian besar modulator frekuensi menghasilkan indeks modulasi lebih kecil atau penyimpangan frekuensi kecil dari yang diinginkan dalam

The purpose of this interface is to load the SRC_ORDERS table of orders and the SRC_ ORDER_LINES table of order lines from the Orders Application - HSQL model into the

Tahapan selanjutnya adalah mengorganisasikan mahasiswa dalam belajar, semua peserta didik bergabung dalam kelompok masing-masing, dosen membagikan lembar kerja

[r]

[r]

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten