• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Periode 2008 - 2011 (Setelah Transformasi)……… Data Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Sampel Periode 2008 - 2011 (Setelah Transformasi)………. Hasil Output SPSS………

83

84 85

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(2)

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.”

Perusahaan harus mengambil kebijakan – kebijakan yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan guna menarik minat investor menanamkan modalnya. Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangan melalui beberapa analisis rasio keuangan. Menurut James C. Van Home mengenai analisis rasio keuangan (Sawir, 2001); "Analisa dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisa yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio ".

(3)

Price Earning Ratio dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Husnan (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio adalah : rasio laba yang dibayarkan sebagai dividen, tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh modal, dan tingkat pertumbuhan perusahaan yang diharapkan. Hasil penelitian Winarno (1998) mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio pada perusahaan property dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat 15 faktor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio. Variabel tersebut terdiri dari : Current Ratio, Quick Ratio, Debts Ratio, Debts to Equity Ratio, Earning After Tax to Sale, Retained Earning to Total Assets, Return On Investment, Return On Equity, Total Assets Turnover, Inventory Turnover, Earning Per Share, Dividend Payout, Dividend Yield, Dividend Per Share dan Closing Price. Penulis membatasi penelitian ini dengan melakukan pengujian terhadap tiga faktor yakni Earning Growth, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio sebagai variabel independen (bebas) Price Earning Ratio sebagai variabel dependen.

(4)

harga saham tetap maka Price Earning Ratio akan meningkat. Sebaliknya jika pertumbuhan laba mengalami kenaikan namun harga saham mengalami peningkatan di atas harga saham, maka Price Earning Ratio akan menurun.

Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan ekuitas pemegang saham (Martono dan Harjito, 2005). Secara teoritis, menurut Fuller dan Farel (1987) yang dikutip dari penelitian Rico Enfarama (2008), Debt to Equity Ratio dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap Price Earning Ratio. Penambahan hutang meningkatkan resiko perusahaan tetapi sekaligus juga meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Semakin tinggi resiko akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, yang berarti akan menurunkan Price Earning Ratio. Namun meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham yang berarti akan menaikkan Price Earning Ratio. Hal ini terjadi ketika nilai laba per lembar saham stabil.

(5)

menaikkan harga saham perusahaan. Kenaikan harga saham akan berpengaruh

terhadap kenaikan Price Earning Ratio.

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu di mana

salah satunya adalah penelitian Nur Hasanah (2009) mengenai faktor –faktor yang

mempengaruhi Price Earning Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index (JII). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda ini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Return On Assets, dan Size secara simultan tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio. Namun secara parsial, Return On Assets berpengaruh terhadap Price Earning Ratio.

Berikutnya penelitian yang dilakukan Nofika (2007) mengenai

(6)

Penulis dalam penelitian ini menggunakan perusahan yang bergerak di bidang manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada sektor industri barang-barang konsumsi sebagai objek penelitian dengan rentang waktu tahun 2008 sampai tahun 2011. Perusahaan – perusahaan di sektor ini sering dianggap sebagai sektor yang tangguh dan lebih stabil pertumbuhannya walaupun krisis sedang bergejolak. Hal ini dikarenakan produk-produk konsumsi pada umumnya merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Terlebih lagi wilayah Indonesia dihuni oleh lebih dari 200 juta orang, pastinya memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi juga. Oleh sebab itu saham di perusahaan – perusahaan sektor ini tetap menjadi pilihan para investor. Berikut daftar seluruh perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan nilai Price Earning Ratio tahun 2010–2011.

Tabel 1.1

Price Earning Ratio perusahaan industri barang – barang konsumsi terdapat di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010–2011

NO NAMA PERUSAHAAN PRICE EARNING RATIO (X)

2010 2011

1 Akasha Wira International Tbk. 30,19 23,03

2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 17,19 9,66

8 Multi Bintang Indonesia Tbk. 13,08 14,91

9 Mayora Indah Tbk. 17,02 22,58

10 Prasidha Aneka Niaga Tbk. 8,92 18,71

11 Nippon Indosari Corpindo Tbk. 26,89 29,03

(7)

13 Siantar Top Tbk. 11,83 21,18

14 Ultra Jaya Milk Tbk. 32,63 30,79

15 Gudang Garam Tbk. 18,56 24,08

16 HM Sampoerna Tbk. 19,21 10,62

17 Bentoel International Investama Tbk 26,49 18,69

18 Darya - Varia Laboratoria Tbk. 11,82 10,65

19 Indofarma (Persero)Tbk. 19,76 13,66

20 Kimia Farma Tbk. 6,37 10,99

21 Kalbe Farma Tbk. 25,66 22,43

22 Merck Tbk. 18,20 12,84

23 Pyridiam Farma Tbk. 16,18 18,21

24 Schering Plough Indonesia Tbk. -16,96 -3,54

25 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. 1,05 0,81

26 Tempo Scan Pacifik Tbk. 15,74 19,61

27 Martina Berto Tbk. 9,47 10,28

28 Mustika Ratu Tbk. 11,39 8,30

29 Mandom Indonesia Tbk. 11,01 11,04

30 Unilever Indonesia Tbk. 37,17 35,55

31 Kedawung Setia Industrial Tbk. 5,63 4,20

32 Kedaung Indah Can Tbk. 7,83 69,63

33 Langgeng Makmur Industri Tbk. 97,46 38,11

Sumber :

(8)

kenaikan ataupun penurunan Price Earning Ratio pada perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Beberapa perusahaan yang mengalami penurunan Price Earning Ratio lebih dari 50% antara lain Cahaya Kalbar Tbk. sebesar 73,53%; Delta Djakarta Tbk. sebesar 57,3%; Schering Plough Indonesia Tbk. sebesar 79,13% dan Langgeng Makmur Industri Tbk. sebesar 60,9%. Ada juga beberapa perusahaan yang mengalami kenaikan di atas 50% antara lain Prasidha Aneka Niaga Tbk. sebesar 109.75%; Siantar Top Tbk. sebesar 79.04%; Kimia Farma Tbk. sebesar 72.53%; dan Kedaung Indah Can Tbk. sebesar 789,27% yang merupakan perusahaan dengan Price Earning Ratio paling fluktuatif kenaikannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan permasalah sebagai berikut :

(9)

2. Apakah pengaruh debt to equity ratio terhadap price earning ratio secara parsial pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012?

3. Apakah pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning ratio secara parsial pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012?

4. Apakah pengaruh earning growth, debt to equity ratio, dan dividend payout ratio terhadap price earning ratio secara simultan pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh earning growth terhadap price earning ratio

secara parsial pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap price earning

ratio secara parsial pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio terhadap price earning

(10)

4. Untuk mengetahui pengaruh earning growth, debt to equity ratio, dan dividend payout ratio terhadap price earning ratio secara simultan pada perusahaan manufaktur subsektor barang-barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat menambah pengetahuan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio.

2. Bagi para investor, dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan dengan menganalisis Price Earning Ratio dan faktor yang mempengaruhinya selama beberapa tahun berurutan.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel perusahaan – perusahaan industri barang – barang konsumsi yang terdaftar

Referensi

Dokumen terkait

Pura Barutama divisi Engineering sebelumnya telah melakukan pelaporan karyawan dengan ​ form ​ yang harus diisi oleh setiap karyawan bagian produksi yang sudah selesai

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk Modul Praktik. Bahan ajar Modul Praktik dikembangkan dalam rangka meningkatkan

Menurut peneliti, banyaknya ibu yang tidak bekerja dapat berpengaruh terhadap praktik penyapihan yang baik karena Singh (2011) menyatakan bahwa ibu yang bekerja

[r]

mempertimbangkan pentingnya penanganan demam dan tindakan mandiri perawat dalam intervensi keperawatan, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai perbedaan penurunan

Rajagukguk, Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa, Medan, 2009..

Meilita Tryana Sembiring, ST, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan yang telah meluangkan waktu dan memberikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi arteri radialis subjek penelitian pada praprosedur kateterisasi jantung semuanya (100%) dalam kondisi paten, hal ini berarti