• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan awitan pubertas antara anak diperkotaan dan pedesaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan awitan pubertas antara anak diperkotaan dan pedesaan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang

anak. Perubahan fisik yang mencolok terjadi selama proses ini, kemudian

diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi

tubuh serta perubahan maturasi tulang yang cepat, diakhiri dengan epifisis

yang tertutup serta terbentuk perawakan akhir dewasa.1 Awitan pubertas

dipengaruhi oleh beberapa sinyal termasuk neurotransmiter dan

neuropeptida yang berasal dari hipotalamus yang diteruskan ke perifer dan

gonad. Variasi usia pubertas melibatkan 74% faktor genetik dan 26% faktor

lingkungan.Faktor lingkungan meliputi letak geografis, status sosial ekonomi,

infeksi, iklim, stresor, dan gangguan pada sistem endokrin yang

mempengaruhi jaringan sinyal hipotalamus.6

Munculnya tanda-tanda seks sekunder ini akan segera diikuti dengan

perubahan komposisi tubuh serta maturasi tulang yang cepat, kemudian

diakhiri dengan penyatuan epifisis dan perawakan akhir dewasa.7-10 Tanda awal perkembangan pubertas pada anak lelaki adalah pembesaran ukuran

testis dan penipisan kulit skrotum, kemudian diikuti oleh pigmentasi skrotum,

pembesaran penis dan kemudian terlihat pertumbuhan rambut pubis, seperti

(2)

dapat juga digunakan untuk menentukan usia awitan pubertas. Pertumbuhan

ini terjadi akibat perkembangan tubulus seminiferus di bawah pengaruh

stimulasi FSH. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.10

(3)

Gambar.2.2. Mekanisme hormonal dan faktor yang mengatur pada masa

pubertas.10

Pertambahan volume testis terjadi pada usia rerata 11.5 tahun, namun

pertambahan volume yang terjadi pada usia rerata 10 sampai 13.5 tahun

masih dianggap normal. Pengukuran volume testis dilakukan dengan

menggunakan Orkidometer Prader, seperti yang ditunjukan oleh gambar 2.3.

Angka ini menyatakan volume testis dalam mL. Pada bayi volumenya 1 mL,

pada awal pubertas 4 dan dewasa umumnya di atas 10 mL. Volume testis ≥ 4

(4)

Stimulasi gonadal akan mengakibatkan perubahan ukuran testis dari 3

menjadi 4 ml dan pertambahan panjang penis 2.5 cm.11

Gambar 2.3. Orkidometer Prader.10

Rambut ketiak biasanya baru tumbuh jika rambut pubis sudah

mencapai P4, sedangkan kumis dan janggut baru tumbuh kemudian. Pada

anak lelaki terjadi perubahan suara mengikuti pacu tumbuh laring. Hal ini

terjadi bila proses pubertas sudah berlangsung beberapa waktu. Rata-rata

genitalia mencapai tahap dewasa selama 3 tahun setelah mulai berkembang,

tapi beberapa anak lelaki dapat menyelesaikan tahapan ini dalam waktu 1.8

tahun, sementara anak lainnya memerlukan waktu sampai 4.7 tahun.10 Rekaman sejarah memperlihatkan terjadi perubahan usia awitan pubertas

pada anak lelaki dalam beberapa dekade belakangan ini. Hal ini mungkin

(5)

dalam jangka waktu tertentu tersebut. Perubahan ini mungkin juga

mempengaruhi ukuran testis anak lelaki saat awitan pubertas.14

Perkembangan pubertas anak perempuan biasanya dimulai dengan

budding (tumbuhnya payudara), namun sekitar 15% dari perempuan normal

mengalami perkembangan rambut pubis yang mendahului perkembangan

payudara.8,10 Rambut pubis mulai tumbuh sekitar usia 11 tahun. Bersamaan dengan tumbuhnya rambut pubis, tumbuh pula rambut ketiak. Tanner

menyusun perkembangan payudara dan rambut pubis seperti yang

ditunjukkan pada gambar 2.4. Jika terdapat ketidaksesuaian antara tahap

perkembangan payudara dan rambut pubis maka sangatlah penting untuk

mengklasifikasikan kedua tahap perkembangan tersebut secara terpisah.7 Perkembangan payudara terutama dikendalikan oleh sekresi estrogen dari

ovarium sedangkan perkembangan rambut pubis dipengaruhi oleh sekresi

androgen dari adrenal. Tahap perkembangan payudara perempuan tidak

bersifat absolut. Beberapa perempuan dewasa tidak pernah mencapai tahap

4 dan beberapa perempuan mengalami perkembangan langsung dari tahap 3

ke 5. Perkembangan payudara unilateral masih normal pada awal pubertas

dan mungkin menetap selama 6 bulan sebelum timbulnya tunas payudara

yang lain.8 Haid merupakan tahap akhir pubertas pada perempuan dengan terjadinya haid secara periodik, maka akan berakhir pertumbuhan fisik pada

(6)

Gambar 2.4. Perkembangan tanda seks sekunder pada perempuan.7

Sekitar 2,5% dari populasi akan memulai pubertas di luar kisaran usia

pubertas normal, sehingga perlu dievaluasi apakah hal tersebut

menunjukkan pubertas dini atau pubertas terlambat.9 Pubertas dini pada lelaki adalah ditemukan tanda pubertas sebelum usia 9 tahun. Sedangkan

pubertas terlambat adalah belum ditemukan tanda pubertas sampai usia 14

tahun. 10,12

Perubahan fisik selama pubertas terjadi akibat perubahan hormonal

selama pubertas. Pubertas merupakan proses biologis kompleks yang terjadi

pada masa peralihan masa anak dan dewasa yang berlangsung dalam

(7)

lingkungan, penyakit kronis, paparan cahaya, psikologi, tren sekuler dan

sosial ekonomi. Perubahan sikap dan prilaku ke arah yang lebih maju dan

sehat dalam gaya hidup serta pola makan berdampak pada kesehatan dan

gizi kelompok tertentu.1 Dampak obesitas terhadap tumbuh kembang anak, antara lain awitan pubertas yang lebih awal.3

2.1. Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas

Awal pubertas memerlukan peningkatan pelepasan Gonadotropin

Releasing Hormone (GnRH) secara pulsatil dari hipotalamus. Gonadostat

hipotalamus secara progresif menjadi kurang peka oleh efek supresi steroid

seks terhadap sekresi gonadotropin. Akibatnya kadar Folicle Stimulating

Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) meningkat yang berlanjut

akan menstimulasi gonad sehingga tercapai keadaan homeostatik baru dari

Hipothalamus-Pituitary-Gonadal (HPG) Axis.13,14

Penurunan kepekaan hipotalamus dianggap penting dalam awitan

pubertas. Pada lelaki produksi LH meningkat sebelum peningkatan tajam

testosteron. Pada pertengahan masa pubertas, sekresi LH secara pulsatil

semakin nyata bahkan pada saat tidur. Sekresi gonadotropin secara pulsatil

(8)

mempengaruhi waktu pubertas akibat gangguan keseimbangan dari HPG

Axis seperti pada Gambar 2.5.15

Gambar 2.4. Berbagai faktor yang mempengaruhi waktu pubertas.15

2.2. Perubahan Fisik pada Masa Pubertas

Perubahan fisik pada lelaki dimulai dengan volume testis bertambah

dan pacu tumbuh, lalu diikuti penis yang bertambah panjang dan rambut

pubis, rambut ketiak, kumis, janggut, dan perubahan suara. Marshall dan

Tanner menggambarkan tahap perkembangan pubertas pada anak lelaki

(9)

Selama masa pubertas tinggi badan anak lelaki akan bertambah

rata-rata sekitar 28 cm. Namun pacu tumbuh pada anak lelaki kira-kira dua

tahun lebih lambat dibanding anak perempuan.2 Secara garis besar

perubahan fisik di masa pubertas pada anak lelaki digambarkan oleh

Marshal dan Tanner gambar 2.6.7

Tabel 2.1. Tahap perkembangan pubertas pada anak laki-laki. 2

Tahap Genitalia Rambut Pubis

Tahap1 Prapubertas, panjang penis < 2,5 cm Prapubertas, tak ada rambut pubis Volume testis <4 mL

Tahap2 Panjang penis >2,5 cm, dan Jarang, sedikit pigmentasi & agak Skrotum menipis dan agak kemerahan ikal, terutama pada pangkal penis Pembesaran testis ( volume > 4 mL)

Tahap3 Pertumbuhan penis dalam & panjang Tebal, ikal, hingga ke mons pubis serta pertumbuhan lanjut dari testis

Tahap4 Penis membesar, testis membesar Bentuk dewasa, tetapi belummelu dengan warna kulit skrotum makin gelap as ke bagian tengah pubisgelap Tahap5 Bentuk dan ukuran dewasa Bentuk dewasa, meluas ke tengah

(10)

Selain maturasi dari tanda seks sekunder, masa pubertas juga

ditandai dengan perubahan yang dramatis dari komposisi tubuh. Massa otot

mulai meningkat selama awal pubertas, baik pada anak lelaki maupun

perempuan, namun hal ini juga dipengaruhi faktor lingkungan dan aktivitas

fisik. Pada anak lelaki, peningkatan IMT relatif rendah dibandingkan anak

perempuan.12 Pada pemeriksaan fisik skala Tanner anak dengan obesitas sering mengalami percepatan perkembangan payudara. Beberapa teori

menyatakan peranan enzim aromatase dalam mengubah kadar steroid yang

beredar menjadi estrogen di jaringan lemak, sehingga memberikan efek

lokal akibat estrogen yang diproduksi di payudara, hal ini mengakibatkan

percepatan perkembangan payudara. Akibat dari paparan estrogen yang Tabel 2.2. Tahap perkembangan pubertas pada anak perempuan.-

2

Tahap Payudara Rambut Pubis

Tahap1 Prapubertas Prapubertas, tak ada rambut pubis

Tahap2 Breast feeding, menonjol seperti bukit kecil > Jarang,,berpigmen sedikit, lurus, atas

Areola melebar.

Tahap3 Payudara dan areola membesar, tidak ada Lebih hitam, mulai ikal, jumlah

bertambah

Kontur pemisah

Tahap4 Areola dan papilla membentuk bukit kedua

dengan warna kulit areola makin gelap

Kasar, keriting, belum sebanyak dewasa

Tahap5 Sebagai bagian dari kontur buah dada Bentuk segitiga seperti pada perempuan Dewasa tersebar sampai medial paha Bentuk dewasa, papilla menonjol dan areola

(11)

lama sehingga menyebabkan gangguan perkembangan payudara yang lebih

awal dan kecenderungan untuk kanker payudara di kemudian hari.1

Gambar 2.6. Perubahan fisik lelaki menurut Marshall dan Tanner.7

2.3 Hubungan faktor genetik dan waktu pubertas

Pengaruh faktor genetik terhadap waktu pubertas diakibatkan oleh

(12)

oleh keturunan dan etnik yang tergantung dari kontrol genetik yang

mengekspresikan signal atau reseptor signal pada hipotalamus.6 Faktor genetik memiliki hubungan yang sangat kuat antara IMT dan waktu

pubertas.3,16 Hal ini diakibatkan perbedaan faktor genetik yang akan mempengaruhi faktor hormon, sebagai contoh faktor hormonal akan

merangsang peningkatan IMT pada remaja dan awal pubertas. Studi dengan

ras dan karakteristik etnis yang berbeda seperti ras Negro Amerika, Afrika,

Jepang, Oriental, Israel dan Eskimo, memiliki pengaruh terhadap waktu

pubertas, tetapi faktor lingkungan lebih memiliki peranan dibandingkan

dengan faktor ras. Beberapa laporan juga menyebutkan hubungan yang

signifikan antara umur menarche ibu dan anak.3

Beberapa studi mendapatkan faktor genetik mengendalikan variasi

onset pubertas. Menarche dini dihubungkan dengan A2 polymorphism dari

gen CYP17 yang mengatur biosintesis androgen. Pada anak perempuan di

amerika alleles CYP17 tidak berhubungan dengan perkembangan payudara

yang dini. CYP17 berhubungan kuat dengan A4 alleles CYP3 merupakan

enzim yang mempengaruhi katabolisme testosteron.16 Studi kohort di Kanada tidak menemukan hubungan antara umur menarche dan variasi polymorphik

gen CYP3A4, CYP17, CYP1B1 dan CYP1A2.6 Hal ini menunjukkan

pengaruh dari gen dalam mengendalikan biosintesis, kerja dan metabolime

steroid seks dalam penentuan genetik dari waktu pubertas dengan

(13)

2.4. Hubungan lingkungan dan waktu pubertas

Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres juga

berperan dalam awitan pubertas. Pada keadaan malnutrisi dapat dijumpai

pubertas yang terlambat.9 Studi di Amerika Serikat mendapatkan awitan pubertas yang lebih dini dibandingkan data normal yang dibuat 2 dekade

sebelumnya. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan prevalensi overweight

dan obesitas pada remaja.17

Berbagai stres seperti penyakit akut ataupun kronis dapat menekan

HPG Axis. Latihan fisik dan kompetisi olahraga yang intensif seperti senam

dapat mengakibatkan stres fisik dan psikologis yang berhubungan dengan

keterlambatan pubertas.9,15,17 Pada anak yang bermigrasi atau diadopsi ke luar negeri dapat terjadi kejar tumbuh (catch-up growth) dan terpicu pubertas

dini. Hal Ini diduga akibat anak keluar dari lingkungan yang penuh stres.

Keadaan ini dihubungkan pula dengan peningkatan aktivitas metabolik pada

masa kejar tumbuh. Namun pada keadaan lain lingkungan yang penuh stres

dan hubungan orangtua yang tidak nyaman dapat pula menyebabkan

timbulnya pubertas dini (Gambar 2.7).6 Respon neuroendokrin terhadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang berbeda. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan beberapa jalur

(14)

pajanan terhadap cahaya, musim, dan bahan kimia yang mengganggu sistem

endokrin juga dikatakan dapat mempengaruhi awitan pubertas.6,7

Studi di Kazakhstan, yang meneliti pubertas anak di kota dan desa,

mendapatkan hubungan antara status pubertas dan faktor lingkungan dimana

pada anak di kota memiliki pubertas yang lebih cepat.18 suatu studi tahun 2001 yang dilakukan di Sumatera utara mendapatkan perbedaan yang

bermakna rerata usia awitan pubertas antara murid wanita perkotaan dengan

pedesaan dimana murid wanita perkotaan lebih cepat mengalami pubertas

dibanding pedesaan.19

(15)

2.5. Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Waktu Pubertas

Beberapa studi epidemiologi dalam 30 tahun terakhir ini mendapatkan

hubungan antara pubertas dini pada perempuan dan peningkatan IMT.

Kebanyakan dari studi ini menggunakan menarche sebagai marker primer

pubertas, tetapi analisa dari studi National Health Examination Survey III

(NHANES) menunjukkan peningkatan IMT juga berhubungan dengan

marker pubertas lainnya seperti payudara dan rambut pubis.20 Beberapa penelitian pada remaja menunjukkan adanya hubungan IMT dengan waktu

pubertas. Studi pada tahun 1997 mendapatkan ada pengaruh hormon leptin

terhadap IMT pada saat tahap 2 dari perkembangan pubertas. Pada

perempuan kadar leptin meningkat (r=0.47 dan P<0.0001), sedangkan pada

lelaki terjadi penurunan kadar leptin (r=-0.34 dan P<0.0001). Hal ini

mempengaruhi IMT remaja perempuan yang relatif lebih tinggi daripada

lelaki terutama pada saat berusia 12 tahun. Studi ini, juga menyatakan

bahwa ada hubungan antara penurunan kadar leptin dan peningkatan kadar

testosteron pada lelaki (r=-0.43 dan P<0,0001).21

Hal ini diperkuat dengan penelitian lainnya, yang menyatakan adanya

korelasi negatif kadar leptin dengan kadar testosteron dan maturitas seksual

(16)

sangat lemah antara IMT dengan usia tulang sebagai dasar menentukan

usia pubertas (r=0.0225).23 Sedangkan Bundak dkk, menyatakan adanya korelasi negatif yang kurang bermakna antara IMT dengan usia pubertas

(r=-0.3 dan P=0.05).24 Kaplowitz menyatakan masih banyak yang belum diketahui bagaimana hubungan antara komposisi tubuh dengan waktu

pubertas. Namun ada peningkatan prevalensi obesitas dan pubertas dini

pada remaja lelaki dan perempuan selama lima dekade terakhir di Amerika

Serikat. Hal ini diduga adanya peran hormon leptin terhadap HPG Axis.20

Usia menarche sangat tergantung dari status nutrisi. Dimana

didapatkan usia menarche yang lebih cepat pada anak dengan status nutrisi

yang baik dibandingkan dengan anak dengan status nutrisi yang buruk.25 Studi di Kenya didapatkan anak lelaki yang malnutrisi memiliki keterlambatan

pubertas.26

2.6. Hubungan penyakit kronis dengan waktu pubertas

Beberapa laporan mendapatkan efek patologi yang mempengaruhi

menarche. Studi di Brazil melaporkan 422 anak perempuan diabetes dan 455

anak perempuan normal, didapatkan anak diabetes mengalami waktu

pubertas yang lebih cepat.2 Post, dkk melaporkan hal yang hampir sama, dimana rerata umur menarche 12.77 (± 1.49) tahun pada anak diabetes dan

(17)

2.7. Hubungan tingkat sosioekonomi dengan waktu pubertas

Suatu studi pada anak bavarian, didapatkan perbedaan yang bermakna

antara terjadinya menarche dengan tingkat sosioekonomi, dimana ditemukan

rerata usia menarche pada anak dengan sosioekonomi tinggi 12.9 tahun,

14.4 tahun pada sosioekonomi menengah dan 16.6 tahun pada

sosioekonomi rendah.3 Pada studi di Padang dilaporkan anak dengan tingkat sosial ekonomi cukup lebih cepat usia awitan pubertas dibandingkan dengan

tingkat sosial ekonomi kurang.4

Gambar

Gambar 2.1. Perkembangan tanda seks sekunder pada remaja lelaki.6
Gambar 2.3. Orkidometer Prader.10
Gambar 2.4. Perkembangan tanda seks sekunder pada perempuan.7
Gambar 2.4. Berbagai faktor yang mempengaruhi waktu pubertas. 15
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode sistem pakar, diharapkan kemampuan seorang pakar yang ahli dalam masalah kesehatan, khususnya mengenai penyakit pada tulang (dalam hal ini adalah

Kerusakan tanaman padi pada waktu bunting dan bermalai adalah yang sangat berpengaruh terhadap turunnya produksi (Brooks &amp; Rowe 1979). Asosiasi tikus dengan manusia

Dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan peraturan peundang- undangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan norma-norma yang hidup dan

Hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja, kompensasi dan beban kerja secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

Perancangan Apartemen ini mempunyai tujuan yaitu mencari dan merumuskan masalah yang berkaitan dengan penyediaan hunian / apartemen yang berkarakter kepemudaan melalui

Taulukko 1: Avioliitossa olevien naisten työtuntien tarjonta Lähde: Meghir&Phillips 2009 Käytetty työn Kompensoimaton tarjonnan malli palkkajousto Arrellano &

“sekarang banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi untuk keluar dalam dakwah ini dan jama‟ah ini terus berkembang dari waktu ke waktu, bagi masyarakat yang

Disamping itu untuk menumbuhkan kepercayaan pengguna terhadap warnet tersebut Pada penulisan ilmiah ini peulus mencoba membuat suatu aplikasi penghitungan biaya yang dikeluarkan