• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN SANGGAU 6. Petunjuk Umum - DOCRPIJM 19d0402c0e BAB VI09.BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN SANGGAU 6. Petunjuk Umum - DOCRPIJM 19d0402c0e BAB VI09.BAB VI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

66 BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN SANGGAU

6. Petunjuk Umum

Peningkatan kelembagaan terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Sanggau serta terjamin keberlanjutannya. Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana wilayah, wilayah kegiatan pembangunan lebih dari satu wilayah kabupaten/kota, maka aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat propinsi dan tingkat nasional melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah. Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi.

Salah satu elemen penting dalam pembangunan wilayah adalah aparat

pemerintahan yang menjalankan roda pemerintahan. Dukungan

pelaksanaan roda pemerintahan dan pembangunan daerah tersebut tertuang dalam struktur kelembagaan daerah.

Kelembagaan di Kabupaten Sanggau perlu dioptimalisasi dan

dikoordinasikan serta disingkronisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi

sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit

(2)

67 6.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sanggau

Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau No 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, yaitu:

 Sekretaris Daerah

 Assisten Sekretaris Daerah  Bagian-bagian

 Sub Bagian-Sub Bagian  Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Sanggau, yaitu:

 Sekretariat  Bagian  Sub Bagian  Tenaga Ahli

Dinas Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Dinas Daerah Kabupaten Sanggau, yaitu:  Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

 Dinas Kesehatan

 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Dinas Pekerjaan Umum

 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM  Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan

 Dinas Kehutanan dan Perkebunan  Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

(3)

68 Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nonor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sanggau, yaitu:

 Inspektorat Kabupaten

 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah  Badan Kepegawaian Daerah

 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

 Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran  Badan Pemberdayaan Perempuan, KB dan Perlindungan Anak  Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas

 Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Daerah  Kantor Ketahanan Pangan

 Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan  RSUD

Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Sanggau, yaitu:

 15 Kecamatan  6 Kelurahan  236 Desa

6.2 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Sanggau a. Seketariat Daerah

Sekretariat daerah merupakan unsur pembantu Pimpinan Pemda yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah langsung dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugasnya adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas pelaksanaan

pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, administrasi

(4)

69 pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Adapun fungsi dari sekretariat daerah adalah sebagai berikut:

 Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;  Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan

dan kamasyarakatan;

 Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan

sarana pemerintah daerah;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

b. Asisten I Tata Pemerintahan

Asisten I Pemerintahan mempunyai tugas membantu Sekretaris

Daerah dalam melakukan Pembinaan Penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pengkoordinasian Perumusan Kebijakan Pemerintahan Umum, Hukum, Peraturan Perundang-undangan, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan dan Keuangan. Asisten I Pemerintahan membawahi Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum, Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi dan Bagian Pemberdayaan Perempuan. Sementara itu tugas masing-masing ditetapkan dengan keputusan Bupati. Bagian Pemerintahan adalah unsur staf yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggungjawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan

tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan

pengendalian kebijaksanaan Bupati di bidang Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah, Pengembangan Daerah, Pembinaan Daerah, Perangkat Desa, dan Kelurahan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Pemerintahan dibantu oleh Sub Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Perangkat Desa dan Kelurahan serta Perangkat Daerah.

Bagian Hukum adalah staf yang dikepalai oleh seorang Kepala

Bagian yang bertanggungjawab kepada Asisten I Tata

(5)

70 konsep dan pelaksanaan kebijakan Bupati di bidang hukum yang meliputi penetapan dan penerapan Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum dan Penegakan Hak-hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Hukum dan Organisasi dibantu oleh Sub Bagian Perundang-undangan dan Dokumentasi, Sub Bagian Bantuan Hukum.

Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi adalah unsur staf

yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang

bertanggungjawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan tugasnya membantu merumuskan pengendalian konsep dan pelaksanaan kebijakan Bupati di bidang hubungan masyarakat dan informasi, yang meliputi penyajian informasi dan pemberitaan, publikasi dan dokumentasi. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sub Bagian Dokumentasi dan Penerbitan, Sub Bagian Pemberitaan dan Pers, serta Sub Bagian Pelayanan dan Informasi. Bagian Pemberdayaan Perempuan adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan yang tugasnya meliputi Pemberdayaan Perempuan dan dibantu oleh Sub Bagian Pengembangan Kebijakan Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga serta Sub Bagian Peningkatan, Partisipasi Peranan Perempuan.

c. Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial

(6)

71 Bagian Perekonomian adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggungjawab kepada Asisten II

Ekonomi, Pembangunan dan Sosial. Tugasnya adalah

merumuskan konsep dan pengendalian pelaksanaan

kebijaksanaan Bupati di bidang peningkatan produksi daerah,

pengembangan usaha dan penanaman modal serta

pengembangan kerjasama dan Badan Usaha Milik Negara. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Perekonomian dibantu oleh Sub Bagian Sarana Perekonomian dan Produksi Daerah, Sub Bagian Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal serta Sub Bagian Pengembangan Kerjasama BUMN/BUMD.

Bagian Pengendalian Program adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan Bupati di bidang Pengendalian Program. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Pengendalian Program dibantu oleh Sub Bagian Administrasi Perencanaan Program, Sub Bagian Pendataan, Analisa dan Pengendalian Program serta Sub Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

(7)

72 d. Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum

Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan Koordinasi Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Perlengkapan dan Organisasi dan Tata Laksana, Pemuda dan Olahraga. Dalam melaksanakan tugasnya Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum dibantu oleh Bagian Umum Perlengkapan, Bagian Organisasi dan Tata Laksana serta Bagian Pemuda dan Olah Raga.

(8)

73

Sumber / Source: BKD Kab. Sanggau / Regional Personnel Board in Sanggau Regency

Table 2.2.1 Number of Civil Servants under the Regional Government by Hierarchy and Sex in Sanggau Regency, 2014

TABEL 10.1 PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BAWAH PEMDA KABUPATEN SANGGAU

MENURUT TINGKAT KEPANGKATAN DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2010

6.3 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

No Nama

6.4 Masalah, Analisis, dan Usulan Program

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65/2005, tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), maka setiap daerah wajib memberikan pelayanan dasar minimal bagi warganya, yakni jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan

(9)

74 SPM ini berisikan indikator prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM tertentu yang merupakan masukan, proses, hasil dan manfaat layanan.

SPM harus bersifat sederhana, konkrit, terukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai batas waktu pencapaian.

6.5 Masalah yang Dihadapi

Masalah yang paling utama dalam kelembagaan

6.6 Analisis Permasalahan

Koordinasi kelembagaan Pemerintah Pusat-Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten harus jelas dan terarah dan terprogram.

6.7 Usulan Program

Usulan program kelembagaan yakni penataan kelembagaan secara terpadu dan menyeluruh, terutama yang meliputi semua aspek bidang PU/Cipta Karya.

6.8 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

Bahwa dalam rangka pembinaan dan pendampingan penyusunan Program Rencana Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya dan pengendalian kualitas pendampingan penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya, dianggap perlu dibentuk Satgas terpadu yang keanggotaannya dari pejabat/staf di Kabupaten Sanggau.

6.9 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

(10)

75 Satgas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya yang selanjutnya disebut Tim Satgas RPIJM Kabupaten Sanggau, sesuai dengan SK Bupati Sanggau Nomor 400 Tahun 2008, yang terdiri dari Penanggung Jawab, Pengarah, Ketua, Sekretaris dan Anggota.

a. Penanggung Jawab

Penanggung jawab bertanggung jawab terhadap kelangsungan program penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh dan rekomendasi atas proses dan hasil penyusunan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya.

b. Pengarah

Pengarah mempunyai tugas:

 Mengkoordinasikan proses penyiapan dan pelaksanaan penyusunan

serta penilaian Draft Final Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya;

 Memberikan dukungan dalam pelaksanaan koordinasi antar instansi

mitra kerjasama di dalam dan di luar Pemerintah Kabupaten Sanggau;  Menetapkan kebijakan program dan penganggaran dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah dalam upaya mendukung Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya.

c. Ketua

Ketua mempunyai tugas:

 Mengkoordinasikan proses penyiapan dan pelaksanaan penyusunan

serta penilaian Draft Final Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya;

 Mengkoordinasikan perumausan kebijakan, strategi dan Program

(11)

76  Membuat laporan tentang permasalahan, kendala dan perkembangan

kegiatan kepada Pembina dan Pengarah.

d. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas:

 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang bersifat administratif

maupun teknis penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya;

 Mempresentasikan draft dokumen Rencana Program Investasi Jangka

Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya.

e. Anggota

Anggota mempunyai tugas:

 Menyusun program kegiatan dan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya sesuai dengan bidang masing-masing;

 Memberikan masukan teknis dan konsultasi dalam proses penyusunan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya; sesuai dengan bidang masing-masing;

 Merumuskan dari segi teknis, kebutuhan biaya, sharing pendanaan,

prioritas maupun kelayakan usulan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya sesuai dengan bidang masing-masing;

 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di instansi masing-masing

untuk kelengkapan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya;

 Membantu dalam pengolahan dan penyajian data;

 Membantu penyiapan data Rencana Program Investasi Jangka

(12)

77 dan sinergis berdasarkan skala prioritas dan sesuai dengan aspek kelayakan tata ruang, sosial dan lingkungan;

 Membantu menganalisis, merumuskan dan memobilisasi sumber

pembiayaan dan kemampuan daerah untuk membiayai Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kabupaten Sanggau;

6.10 Diagram Hubungan Antar Instansi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pertumbuhan tanaman jati pada lahan berbatu di Gunung Kidul dengan jarak tanam berbeda.. Perlakuan kedua adalah 12 klon jati asal

Tujuan: Mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, status gizi, kebiasaan konsumsi makanan tinggi karbohidrat, aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan kadar

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Positive thinking bertentangan dengan ajaran Alkitab, karena mengajarkan iman adalah kemampuan mengolah kekuatan pikiran, mengajarkan bahwa titik pusat dari hidup manusia

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Menimbang, bahwa berdasarkan Fakta Hukum ternyata Suami Pemohon yang bernama ALEP SAEPUDIN telah meninggal dunia, maka menurut Pasal 345 KUH Perdata maka Pemohon

Analisa hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum didapatkan bahwa jenis persalinan spontan sebanyak 787 persalianan, mayoritas mengalami vigorous

4.2 Kompensasi Finansial Langsung yang Paling mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Distro dan Butik Termurah Palembang