• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas karunia dan rahmatnya kami diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Terima kasih kepada ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Berikut ini, kami persembahkan sebuah makalah yang berjudul “Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai Negara”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.

Tentunya kami berharap semoga dengan hadirnya makalah kami ini dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah kami ini.

Ciamis, 4 Februari 2017

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...1

Daftar Isi...2

Bab I Pendahuluan...3

A. Latar Belakang...3

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan...3

Bab II Pembahasan...4

A. Dekolonisasi di Asia dan Afrika...4

B. Hubungan Dekoliniasasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai Negara...11

C. Konferensi Asia Afrika...12

D. Organisasi Gerakan Non Blok...14

E. Tujuan Gerakan Non Blok...14

F. Bentuk Organisasi Gerakan Non Blok...14

G. Krisis Suez dan Peran Indonesia...15

Bab III Penutup...16

A. Kesimpulan...16

B. Saran...16

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Istilah dekolonisasi berasal dari bahasa Inggris, decolonization, yang terdiri dari de (tidak) dancolonization (penjajahan). Dua kata tersebut dapat didefinisikan sebagai kemerdekaan. Sejak permulaan abad-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Perjungan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di Asia-Afrika itu bertujuan untuk mencapai kemerdekaannya agar terbebas dari segala bentuk kekuasaan bangsa asing. Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika ini meningkat dikawasan Afrika. Muncullah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika diawali oleh bangkitnya rasa rasiolosme dari bangsa-bangsa dikawasan Asia, seperti munculnya gerakan nasiolisme.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan dekolonisasi di Asia dan Afrika ?

2. Jelaskan hubungan dekoliniasasi di Asia dan Afrika dengan transformasi politik dan sosial di berbagai Negara ?

3. Tahukah anda mengenai konferensi Asia Afrika ? 4. Tahukah Anda mengenai organisasi gerakan non blok ? 5. Apa saja tujuan dari gerakan non blok ?

6. Bagaimana organisasi yang ada di dalam gerakan non blok? 7. Bagaimana krisis suez ?

C. Tujuan

(4)

BAB II PEMBAHASAN 1. Dekolonisasi di Asia dan Afrika

Sejak permulaan abad ke-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Semangat perjuangan bangsa Asia-Afrika ini semakin meningkat setelah kemenangan pasukan jepang terhadap Rusia tahum 1905. Kemudian munculah dekolonisasi di Asia Afrika dengan Transformasi politik dan sosial di berbagai negara di Asia-Afrika.

Proses Dekolonisasi dilanjutkan dengan munculnya negara-negara baru di kawasan Asia Afrika. Melalui berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika berhasil membebaskan diri dari kekuasaan kaum penjajah.

1. Gerakan Nasionalisme di kawasan Asia

2. Munculnya nasionalisme Asia disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya: 3. Kenangan kejayaan masa lampau

4. Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperalisme 5. Munculnya golongan cedekiawan

6. Kemenangan Jepang atas Rusia 1905

7. Kemajuan dalam bidang politik, sosial, ekonomi a. Aspek Politik

Partia nasionalisme ingin menumbangkan dominasi politik kaum imperalis dan kolonialis dari blok Barat maupun Timur. Praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan dan pelecehan HAM sering mewarnai kehidupan politik imperalisme.

b. Aspek Sosial-Ekonomi

Aspek sosial-Ekonomi terlihat dalam penghapusan eksploitasi ekonomi asing. tujuannya untuk membangun masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan sesuai dengan cita-cita keadilan sosial.

c. Aspek Kebudayaan

(5)

Berikut ini gerakan-gerakan nasionalisme yang tumbuh dan berkembang di Asia Afrika.

A. Gerakan Nasionalisme Jepang

Ketika Jepang diperintah oleh Kaisar (Tenno) Meiji, Jepang memasuki zaman modernisasi yang banyak membawa perubahan terhadap perkembangan Jepang di dunia Internasionalisme pada masa itu. Kemenangan dalam perang Jepang melawan Korea, menyebabkan pasukan Jepang melanjutkan perjalanan ekspansinya ke Manchuria. Penyerangan Jepang terhadap Manchuria pasukan Jepang berhadapan dengan pasukan Rusia. Kemenangan Jepang atas Rusia ternyata berdampak luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa diAsia mulai bangkit menentang penjajah Barat.

B. Pergerakan Kebangsaan India

Para prajurit inggris berkebangsaan India juga pernah memberontak terhadap Inggris dalam peristiwa The Indian Mutiny pada tahun 1857-1859. Namun perlawanan belum membuahkan hasil.

Kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal All India National Congres. Tokohnya antara lain

1. Mahatma Gandhi 4. Moh. Ali Jinah 2. Pandhit. J. Nehru 5. Iskandar Mirza 3. B. G. Tilak 6. Liquat Ali Khan

Pemimpin yang lebih terkenal adalah Mahatma Gandhi dengan dasar perjuangan sebagai berikut:

a. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.

b. Hatal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun ke pabrik dan lain sebagainya.

c. Satya Graha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja dengan pemerintah kolonial Inggris.

d. Swadesi yaitu suatu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri.

C. Gerakan kebangsaan Filipina

(6)

september 1896 karena dituduh menggerakkan Pemberontakan Katipunan. Dilanjutkan oleh Emili Aquinaldo dan berasil memproklamasikan kemerdekaan Filipina Pada tanggal 12 juni 1898, kemerdekaan tidak lama bertahan karena Amerika Serikat muncul dan menghapus kemerdekaan itu. Filipina dikuasai Amerika Serikat dan baru diberikan kemerdekaan pada tanggal 17 juli 1946.

D. Gerakan Nasionalisme China

Setelah mengalami masa gemilang dimasa lalu, bangsa China juga tidak luput dari sasaran imperalisme bangsa Eropa yang mengincar tanah jajahan. Setelah melalui serangkaian peristiwa seperti Perang Candu, Pemberontakan Taiping, dan Pemberontakan Bokser.

Sun Yat Sen memimpin Gerakan Nasionalisme China dengan mendirikan Partai Nasional China (Kuo min Tang) pada tahun 1912. Pada dasar perjuangan yang dikekemukakan oleh Sun yat Sen adalah San Min Chu 1 yang terdiri dari :

a) Republik China adalah suatu negara nasional China,

b) Pemerintahan China disusun berdasarkan demokrsi atau kedaulatan berada ditangan rakyat,

c) Pemerintah China mengutamakan kesejahteraan sosial cbagi rakyatnya.

Diwilayah utara China juga Li-Li san mendirikan Partai Komunis China(Kun Chang Tang). Pada tahun 1924, Sun Yat Sen meninggal dunia. Posisinya digantikan oleh Chiang Kai Sek. Sejak itu terjadilah persaingan antara Kaum Nasionalis dan Kaum Komunis. Ketika Kaum komunis dipimpin oleh Mao zedong Kaum Komunis tampil sebagai pemenang dan memerintah diseluruh China. Kaum Nasionalis yang terdesak berpindah ke pulau Formosa (Taiwan) yang sekarang menjadi negara Taiwan.

E. Pergerakan Turki Muda (1908)

(7)

F. Pergerakan Nasionalis Mesir

Mesir turun temurun dikuasai oleh bangsa Turki, Inggris , Perancis secara bergantian. Muhammad Ali ketika menjadi Pasha (Gubernur) mesir. Ia mulai memodernisasi dan membangun Mesir agar menjadi negara yang kuat dan mencoba melepaskan diri dari turki dengan bantuan perancis, tetapi turki dibantu oleh Rusia dan Inggris. Perang Mesir-Turki (1839-1840). Melalui Konverensi Alexandria (1840)Mesir secara perlahan-lahan harus menerima kehadiran Inggris dinegaranya.

Pada saat Gerakan ini dipimpin oleh Arabi Pasha(1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan Bangsa Eropa terutama Inggris di Mesir. Perang Dunia II berakhir nasionalisme Mesir berkobar menentang kekuasaan Iggris. Pada 23 Juli 1952 meletus Revolusi Mesir. Pada tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi negara merdeka berbentuk republik. Meskipun merdeka, Gerakan nasionalisme ini terus digelorakan oleh Gamal Abdul Nasser.

G. Gerakan Nasionalisme Mozambique

Gerakan membebasan Mozambique bernama Felimo didirikan oleh Dr. Eduardo Chivambo Mondlane di Dar-es Salam (ibukota Tasmania) tahun 1962. Mozambique mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Mereka mendapatkan bantuan senjata dari RRC dan negara Komunis di Eropa, bantuan empat dan moril diperolah dari negara-negara Afrika yang telah merdeka. Mondlene meninggal digantikan Samora Moises Machel sebagai presiden pertama. negara baru ini menjalankan sistem komunis dengan mengadakan pertanian dan nasionallisasi perubahan-perubahan.

H. Gerakan Nasional Afrika Selatan

Perjuangan bangsa kulit hitam untuk menentang kekuasaan Apahertheid berhasil dicapai setelah dilaksanakannya pemilihan umum mulitiras dengan terpilihnya Nelson Mandala sebagai presiden Afrika Selatan yang pertama dari bangsa kulit hitam.

I. Gerakan Nasional Angola

(8)

2. Kelahiran Negara-Negara Baru di Asia-Afrika

A. RRC

China Yang Berpaham Komunis, Merupakan salah satu dari The Big Five(Amerika Serikat, Unisoviet, Inggris, Perancis, China). China yang dimaksud adalah China Nasionalis dibawah presiden Chiang Kai Shek.

Kemudian tejadi perang pendirian yang berbeda pada tahun 1946. Akhirnya Chiang Kai Shek terpaksa meninggalkan daratan China karena Maotse Tung berhasil melakukan berbagai serangan kemudian tanggal 1Oktober 1949 Kung Chang Tong memproklamasikan berdirinya RRC dengan Ibukota Beijing dan ketua (presiden) Mao Tse Tung.

B. Republik Rakyat Korea Selatan

Korea Selatan berbentuk negara Republik Korea dengan Ibukota Seoul dan Syngman Rhee sebagai presidennya pada tanggal 15 agustus 1948.

C. Malaysia

Saat itu Malaya sedang dikuasai oleh pemerintah inggris kemudian terbentuknya Perserikatan Tanah Melayu (1957), karena adanya perundingan antara pemerintah Inggris dengan Malaya. Dan perserikatan tersebut tergantung dalam Commonwealth of nations dengan Ibukota Kuala Lumpur.

D. Singapura

Awalnya Singapura bergabung dengan Malaysia, Tetapi sejak 9 Agustus 1965. Singapura menarik diri dari Malaysia dan menjadi Republik Singapura hingga kini.

E. Indo-China

Sejak tahun 1940, indo china yang menjadi jajahan perancis diduduki oleh Jepang. Gerakan rakyat bersenjata bersatu menentang Jepang yang terkoordinasi dalam gerakan Vietminh dan Vietnam Doc Lap Dong Minh Hoa(persatuan Kemerdekaan Vietnam, dipimpin oleh Nguyen Ai Quoc(Ho Chi Minh). Ho. C. M memproklamasikan kemerdekaan Indo-China pada 22 Agustus 1945.

(9)

Vietnam dengan Perancis sejak tahun 1946 sampai 1954. Vietnam melakukan perang gerilya dipimpin oleh Nguyen Giap. Pada tahun 1954 benteng Perancis di Dein Phu dikalahkan pasukan Vietnam.

Laos sejak tahun 1949, Laos menjadi negara merdeka dalam lingkungan Uni Perancis. Dalam perun dingan Jenewa (1954), kemerdekaan Laos diakui dengan Raja Somdet Prachao Sisavang Vong sebagai pemegang tampuk pemerintahannya.

Kamboja pada tahun 1947, Kamboja dibawah pimpinan Pangeran Norodom Sihanouk maju selangkah menjadi negara monarki yang yang berundang-undang dasar. Pada tahun 1949, Kamboja diakui sebagai negara merdeka dalam lingkungan Uni Perancis. Pada tahun 1953, Kamboja keluar dari lingkungan Uni Perancis dan menjadi negara merdeka yang berdiri sendiri.

Thailand pada akhir tahun 1941, Muangthai diduduki oleh Jepang, dan menunjuk Luang Phibun Songram sebagai penguasa Muangthai.

Dengan tertembaknya Raja Ananda Mahidol (1946) menyebabkan Jendral Luang Phibun Songram kembali memimpin Muangthai. Pemerintahan Phibun Songram menunjukan sikap antikomunis. Sebagai pengganti Raja Ananda Mahidol diangkat adiknya Phumiphon Aduldet yang masih berusia 19 tahun yang sedang balajar di Swiss. Dalam melaksanakan pemerintahannya, Phumiphon. A dibantu oleh Dewan Kerajaan hingga tahun 1950.

F. Pakistan

Pakistan berdiri pada tanggal 15 Agustus 1947. Muhammad Ali Jinnah (Ketua Liga Muslim) menjadi Gubernur Jendral berkedudukan di Karachi dan Perdana Menterinya bernama Liquat Ali Khan. Sebagai negara muda, Pakistan Mempunyai beberapa masalah yang menjadi hambatan di anataranya :

1. Hubungan dengan India menjadi tegang karena masalah Kashmir.

2. Bentuk geografis Pakistan yang ganjil, yaitu terdiri dari dua bagian, Pakistan Barat dan Pakistan Timur yang dipisahkan oleh India.

G. Sri Lanka

(10)

Hindu, Islam, dan Katolik. Pada perang Dunia II, Sri lanka tidak langsung mengalami bahaya perang. Pemerintahan Inggris menggalkan Sri Lanka menjadi negara merdeka pada tanggal 4 Februari 1948. Keadaan dalam negeri Sri Lanka tidak banyak mengalami kegoncangan. Pemerintahan dikepalai oleh perdana menteri Senayak. Ketika John Kotelawala menjabat sebagai perdana menteri tahun 1955, negara Sri Lanka merupakan salah satu negara sponsor Konferensi Asia Afrika(1955).

H. Ethiopia

Pada tahun 1935 Ethiopia diserbu oleh pasukan-pasukan Italia, namun lima tahun kemudian dibebaskan oleh pasukan Inggris. Pada tahun 1950 Erithera bergabung dengan Ethiopia, sehingga mendapatdua pelabuhan di tepi Laut Tengah yaitu Mussawa dan Assab. Ethiopia menyerupai kerajaan kristen absolut. Pada tahun 1960, Raja Haille Selassie berhasil memadamkan pemberontakan di negaranya, tetapi tahun 1974 ia digulingkan dari pemerintahannya.

I. Libya

Libya terletak di pantai utara Afrika. Daerahnya pernah menjadi kekuasaan Turki. Pada tahun 1911, Italia menyerbu dan menguasai Libya selama Perang Dunia II. Pada tahun 1951, Libya diakui kemerdekaannya dibawah pimpinan Raja Said Idris Al-Sanusi. Ia pertama kali muncul pada tahun 1916 ketika berhasil memimpin perjuangan melawan kolonial Italia. Ia semakin dikenal sebagai figur yang berpengaruh di Cyrenaica, sebuah wilayah yang sekarang berada di utara Libya.

J. Kamerun

Jerman menguasai Akmerun dari tahun 1881. Ketika Perang Dunai I meletus, Inggris dan Perancis merebut koloni Jerman itu. Bagian timur dan selatan Kamerun digabungkan dalam Afrika Ekuatorial perancis dan sisanya dijadikan daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa yang dititipkan kepada Inggris dan Perancis.

(11)

K. Aljazair

Orang Perancis menguasai Aljazair sejak tahun 1830. Sebelumnya Aljazair termasuk wilayah Turki. Karena iklimnya cocok untuk tanam, banyak orang-oarang Perancis yang menetap di pantai utara. Orang Perancis berhasil menguasai tiga perempat tanah pertanian di Aljazair. Mereka langsung menetap, sehingga penduduk asli Aljazair makin terdesak. Lajazair disebut juga Perancis kedua atau French-Algerei.

Pada tahun 1954, orang Aljazair mulai melawan Perancis. Perang gerilya berlarut-larut sampai tahun 1962. Perang kemerdekaan Aljazair dipelopori oleh Organisasi FLN (Front de Liberation Nasionale). Dalam perang kemerdekaan itu terkenal seorang pahlawan wanita bernama Jamilah.

2. Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai Negara

Pada puncak kejayaan kaum imperialis Barat masa lampau terjadi dua kali perang besar, yaitu Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Akibat krisis ekonomi setelah Perang Dunia I, negara-negara kolonial berusaha untuk lebih meningkatkan pemerasan kekayaan di daerah-daerah jajahannya di Asia dan Afrika. Berakhirnya Perang Dunia II (1939–1945) melahirkan Piagam Atlantik (Atlantic Charter) yang terdapat beberapa hal penting yang menyangkut HAM (Hak Asasi Manusia), antara lain setiap negara dilarang mengambil wilayah negara lain dan penegasan bahwa setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri (self determination).

Proses pelepasan negara jajahan dari negara induknya ini disebut proses dekolonisasi. Dekolonisasi adalah istilah yang dipakai bangsa-bangsa Eropa di dalam menjalankan praktik imperialism dan kolonialisme di wilayah Asia dan Afrika.

Pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II, kaum imperialis banyak menggunakan juga pasukan-pasukan dari negeri jajahannya. Pada bulan Mei 1918, pemerintah kolonial Belanda membentuk Dewan Rakyat (Volksraad). Pada Sidang Dewan Rakyat tanggal 18 November 1918, Gubernur Jenderal Hindia Belanda van Limburg Stirum menyampaikan pidato yang menjanjikan pembaruan pemerintahan di Indonesia. Pidato gubernur jenderal ini lebih dikenal sebagai Janji November 1918 atau November Belofte.

(12)

Commonwealth Nation atau Persemakmuran Negara Inggris adalah nama sebuah jalinan kerja sama antara bekas negara jajahan Inggris yang telah merdeka dengan negara Inggris. Negara-negara tersebut umumnya menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Nefo adalah lambang kelompok negara-negara yang baru merdeka atau yang menentang imperialisme, dan kolonialisme, sosialisme, serta komunis. Oldefo adalah lambang negara-negara yang telah mapan dan melaksanakan imperialisme dan kolonialisme/kapitalisme dan negara sedang berkembang yang cenderung pada imperialisme/kolonialisme.

3. Konferensi Asia Afrika

Berakhirnya Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia mencetuskan gagasannya untuk menggalang kerja sama dan solidaritas antarbangsa dengan menyelenggarakan KAA.

a. Latar Belakang Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.

Prakarsa untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika dikemukakan pertama kali oleh Perdana Menteri RI Ali Sastroamijoyo yang kemudian mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma (Myanmar) dalam Konferensi Colombo. b. Konferensi Pendahuluan

1) Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I)

(13)

2) Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)

Konferensi pendahuluan yang kedua diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22–29 Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh perdana menteri negara-negara peserta Konferensi Kolombo.

Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.

a) Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18- 24 April 1955.

b) Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika.

c) Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.

d) Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat. Konferensi Bogor juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara II.

c. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

Sesuai dengan rencana, Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18–24 April 1955.

d. Pengaruh Konferensi Asia Afrika bagi Solidaritas dan Perjuangan Kemerdekaan Bangsa di Asia dan Afrika

Konferensi Asia Afrika membawa pengaruh yang besar bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika. Pengaruh Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut.

1) Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai.

2) Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan.

3) Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

4) Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya.

5) Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.

(14)

4. Organisasi Gerakan Non Blok Pengertian

Gerakan Non Blok (GNB) atau Non Alignment (NAM) merupakan gerakan yang tidak memihak/netral terhadap Blok Barat dan Blok Timur. Menghadapi situasi dunia yang penuh konflik tersebut, Indonesia menentukan sistem politik luar negeri bebas aktif. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang netral, tidak memihak Blok Barat ataupun Blok Timur. Kelompok inilah yang nantinya disebut kelompok negaranegara Non Blok.

5. Tujuan Gerakan Non Blok

Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:

1) Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa;

2) Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai; 3) Mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis; 4) Menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme;

5) Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;

6) Meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok; 7) Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju

terciptanya tata ekonomi dunia baru.

6. Bentuk Organisasi Gerakan Non Blok

Di dalam Gerakan Non Blok tidak terdapat struktur organisasi yang mengurus kegiatan di berbagai bidang karena Gerakan Non Blok bukan merupakan lembaga Satu-satunya pengurus dalam Gerakan Non Blok adalah ketua.

 Kegiatan Gerakan Non Blok meliputi bidang berikut ini. 1) Bidang Politik dan Perdamaian Dunia

2) Bidang Ekonomi

 Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok.

Sejak didirikan tahun 1961, Gerakan Non Blok telah beberapa kali mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), antara lain sebagai berikut.

(15)

3) Konferensi Tingkat Tinggi III Gerakan Non Blok (KTT III Gerakan Non Blok) 4) Konferensi Tingkat Tinggi IV Gerakan Non Blok (KTT IV Gerakan Non Blok) 5) Konferensi Tingkat Tinggi V Gerakan Non Blok (KTT V Gerakan Non Blok) 6) Konferensi Tingkat Tinggi VI Gerakan Non Blok (KTT VI Gerakan Non Blok) 7) Konferensi Tingkat Tinggi VII Gerakan Non Blok (KTT VII Gerakan Non Blok) 8) Konferensi Tingkat Tinggi VIII Gerakan Non Blok (KTT VIII Gerakan Non Blok) 9) Konferensi Tingkat Tinggi IX Gerakan Non Blok (KTT IX Gerakan Non Blok) 10) Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non Blok (KTT X Gerakan Non Blok) 11) Konferensi Tingkat Tinggi XI Gerakan Non Blok (KTT XI Gerakan Non Blok) 12) Konferensi Tingkat Tinggi XII Gerakan Non Blok (KTT XII Gerakan Non Blok) 13) Konferensi Tingkat Tinggi XIII Gerakan Non Blok (KTT XIII Gerakan Non Blok)

7. Krisis Suez dan Peran Indonesia

Hasil konferensi Istambul Suez Canal Convention adalah sebagai.

a. Kebebasan berlayar di Terusan Suez bagi semua kapal, bak kapal dagang maupun kapal perang, baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.

b. Semua kapal yang melintasi Terusan Suez tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda peperangan.

c. Tidak boleh menempatkan kapal-kapal di pintu masuk atau sepanjang Terusan Suez.

d. Pemerintah Mesir harus mengambil tindakan-tindakan yang perlu guna menjamin pelaksanaan Konferensi Istambul.

e. Kebebasan berlayar di Terusan Suez merupakan kebebasan yang terbatas.

f. Pokok-pokok persetujuan ini berlakunya tidak dibatasi hingga berakhirnya Undang-undang yang mengatur konsesi dari perusahaan Terusan Suez.

(16)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, sejak permulaan abad-20 bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika mulai bangkit menentang kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Perjungan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di Asia-Afrika itu bertujuan untuk mencapai kemerdekaannya agar terbebas dari segala bentuk kekuasaan bangsa asing. Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika ini meningkat dikawasan Asia-Afrika. Muncullah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika diawali oleh bangkitnya rasa rasiolosme dari bangsa-bangsa dikawasan Asia, seperti munculnya gerakan nasiolisme.

Kemudian proses dekolonisasi dilanjutkan munculnya Negara-negara baru di kawasan Asia Afrika melalui berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika.

3.2 Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anisha, Atikah, Candra, dan tim penyusun. 2017. Sejarah untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Alam. Klaten: Viva Pakarindo

http://givuin.blogspot.co.id/2012/01/dekolonisasi-di-asia-afrika-givuin.html

http://coretaniwin.blogspot.co.id/2014/02/proses-dekolonisasi-negara-negara-asia.html

http://www.academia.edu/6652150/Makalah_Perang_Dunia_II

Referensi

Dokumen terkait

Grinder

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, dan rasio non performing financing terhadap likuiditas

Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan pengetahuan terhadap masyarakat luas tentang sikap pemirsa terhadap perilaku agresif di program acara penghuni terakhir 

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP PELUANG USAHA Sebagai akibat dari perubahan paradigma organisasi dan manajemen yang dikarakterisasikan dengan adanya

Menurut Wang dkk (1986), beton bertulang adalah gabungan logis dari beton uliryang mempunyai kuat tekan tinggi akan tetapi kuat tarik rendah, dan batangan- batangan

Penelitian ini memiliki 4 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: 1) pengadaan bahan bacaan dan referensi perpustakaan, 2) Kegiatan sirkulasi bahan bacaan pada perpustakaan,

Langkah yang dilakukan dalam merancang kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Yang pertama adalah membuat rancangan pengamatan untuk

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Bupati Tangerang Nomor 30 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas dan