• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Pangan Siswa Kelas 3 SDN Mangunsari 01 Salatiga Melalui Model Project Based Learning (PJBL) Tahun Pembelajaran 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Pangan Siswa Kelas 3 SDN Mangunsari 01 Salatiga Melalui Model Project Based Learning (PJBL) Tahun Pembelajaran 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

33

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Slameto (2015:148) penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam membenruk berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas.

Senada dengan hal di atas Arikunto (2014:129) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang dilakukan di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses sehingga hasil belajar meningkat.

3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian a. Tempatpenelitian

lokasi yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SDN Mangunsari 01 Salatiga. Lokasi dipilih karena banyak siswa kelas 3 yang belum tuntas dalam hasil belajar.

b. WaktuPenelitian

penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017 dikelas 3 SDN Mangunsari 01 Salatiga. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus. Penelitian akan dilakukan pada:

(2)

3.1.3 SubjekPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas 3 SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga yang berjumlah 41 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 23 perempuan. SDN Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, terdiri dari 6 ruang kelas 1-6, 1 ruang guru, 1 perpuatakaan, 1 kantin/koperasi, 1 rumah penjaga sekolah, 1 gudang alat drumband, 1 kamar mandi guru, 1 kamar mandi siswa, 1 ruang UKS. SDN Mangunsari 01 mempunyai lapangan yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga dan upacara bendera.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian teriri dari:

a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penerapan model Project Based Learning

b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

1. Model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual dan mencapai puncak pembelajaran menghasilkan produk.

2. Hasil belajar adalah total perubahan tingkah laku setelah mengalami proses pembelajaran yang di ukur secara langsung dan mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3.3Prosedur Penelitian

(3)

98). Pelaksanaan PTK dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan

(observing), serta refleksi (reflecting). Gambar pelaksanaan PTK ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc Targgart. R

Berdasarkan skema di atas, PTK dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarakan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I.

(4)

untuk melakukan siklus, karena dipembelajaran 1 dan 3 memiliki muatan mata pelajaran yang sama yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan SBdP.

1. Siklus 1

Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Tahap Perencanaan

Kegiatan dalam tahap ini merancang dan merencanakan pembelajaran tematik kelas 3 dengan cara menyusun RPP subtema Perkembangan Teknologi Pangan dengan menggunakan pendekatan

Project based Learning yang sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan dengan alokasi waktu (2 x pertemuan). Pertemuan pertama 1 x pertemuan (1 hari) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 1 hari) serta tes formatif diberikan pada pertemuan kedua.

Langkah berikutnya adalah mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. Pembuatan instrumen yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil belajar pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

b) Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Project Based Learning. Pembelajaran pada siklus 1 RPP dan perangkat pembelajaran subtema “Perkembangan Teknologi Pangan” siklus 1 secara lebih rinci disajikan dalam lampiran 1.

c) Refleksi

(5)

mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Jika dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap prosesbelajar mengajar pada siklus selanjutnya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

2. Siklus 2

Pada siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dirancang untuk memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran di siklus I, apabila dalam pelaksanaan siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II hal tersebut akan diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi dalam 3 tahap, yaitu:

a) Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran tematik dan kompetensi yang ingin dicapai meliputi kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Perencanaan siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b) Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi

(6)

pembelajaran perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajan dan perangkat pembelajaran tema “Perkembangan Teknologi” subtema “Perkembangan Teknologi Pangan” siklus 2. c) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 2. Guru mengumpulkan data baik dari data nilai untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan model Project Based Learning, hasil tindakan serta hambatan dalam pembelajaran yang sedang dilakukan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.

3.4Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penilaian

3.4.1 TeknikPengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah:

a. Tes Tertulis

Instrumen yang digunakan dalam teknik tes adalah butir soal pilihan ganda. Dalam hal ini tes dihunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi yang diajarkan.

b. Non Tes (observasi)

(7)

Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa selama proses belajar mengajar.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian berupa hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari SDN Mangunsari 01 Kota Salatiga. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi pembelajaran Subtema Pekembangan Teknologi Pangan.

a. Butir soal

Butir soal tes tertulis dipergunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan satuan angka.Instrumen yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah lembar soal Posstest pada siklus I dan siklus II.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah Instrumen observasi aktifitas guru dan siswa akan dipaparkan pada tabel berikut:

c. Dokumentasi

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung.

3.5 Uji Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

(8)

Dalam penelitian ini uji validitas digunakan untuk menguji lembar soal yang akan digunakan sebagai soal evaluasi saat melakukan penelitian baik siklus 1 maupun siklus 2. Validitas dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. Hal ini digunakan untuk mengkorelasikan skor butir yang dinyatakan dengan simbol (X) terhadap skortotal yang dinyatakan dengan simbol (Y). Suharsimi Arikunto (2014: 318), merumuskan cara pengukuran validitas instrumen, yaitu sebagai berikut:

= �Σ −(Σ )(Σ )

�Σ 2−Σ 2 { �Σ 2−Σ 2 } Keterangan:

= � �

= �ℎ �

= �ℎ �

� = �ℎ �

Dalam mengolah data untuk mengukur validitas menggunakan aplikasi SPSS 20 for windows yaitu masukkan seluruh skor total dari setiap variabel >

kemudian klik analyze > correlate > bivariate. Dan untuk mengetahui hasil validitas dapat dilihat pada kolom Total.Hal ini dilakukan dengan cara menarik garis dari taraf signifikan yang dikehendaki dipertemukan dengan n jumlah subyek maka diperoleh bahwa, untuk n=38 dan DF = n-2 maka dari itu DF = 38-2 = 36, dengan taraf kesalahan 5% maka harga r tabel= 0,3202, sehingga syarat minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah apabila r hitung ≥ 0,3202. Jadi, jika nilai r hitung kurang dari 0,3202 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Keterangan:

r_xy=validitas instrumen X =jumlah skor faktor tertentu Y =jumlah skor total

(9)

Kriteria untuk koefesien validitas instrumen Wardani, Naniek Sulistya dkk (2012:244), memberi rentang indeks validitas secara rinci disajikan dalam bentuk tabel 3.4 berkut:

Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012: 344)

Hasil Uji validitas soal Siklus 1 dan Siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1

(10)

Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa dari 30 butir soal, terdapat 20 Soal Valid dan 10 soal tidak valid. Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak semua butir soal dinyatakan valid. Butir soal yang dinyatakan valid apabila memiliki indek korelasi ≥0,3202. Butir Soal yang dinyatakan valid adalah soal nomor 1, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 30. Sedang soal yang dinyatakan tidak valid yakni soal nomor 2, 4, 6, 8, 17, 20, 23, 25, 28, 29. Butir soal yang dinyatakan valid akan dipergunakan sebagai soal evaluasi dalam tindakan penelitian di siklus 1.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2

Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa dari 30 item soal, terdapat 20 Soal Valid dan 10 soal tidak valid. Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak semua butir soal dinyatakan valid. Butir soal yang dinyatakan valid apabila memiliki indek korelasi

(11)

≥0,3202. Butir Soal yang dinyatakan valid adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 28, 29. Sedang soal yang dinyatakan tidak valid yakni soal nomor 3, 7, 13, 15, 17, 20, 21, 24, 27, 30. Butir soal yang dinyatakan valid akan dipergunakan sebagai soal evaluasi dalam tindakan penelitian di siklus 2.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

Wardani, Naniek Sulistya dkk (2012: 344) menyaatakan bahwa Reliabilitas (ajeg) Tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Adapun rentang indeks reliabilitas yang terdapat dalam buku Wardani, Naniek Sulistya dkk (2012:346) seperti dalam tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Reliabilitas

No Indeks (R) Kriteria

1 0,80-1,00 Sangat reliabel

2 0,60-0,80 Reliabel

3 0,40-0,60 Cukup reliabel

4 0,20-0,40 Agak reliabel

<0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 92)

Hasil Uji reliabilitas soal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Dari tabel 3.5 hasil uji reliabilitas soal pada siklus 1 didapatkan koefisien

Cronbach’s Alphasebesar 0,862. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas melampaui batas nilai signifikan yaitu 0,05 atau 5%, yang artinya instrumen soal siklus Imemiliki tingkat reliabilitas yang bagus.

Cronbach's Alpha

N of Items

(12)

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2

Dari tabel 3.6 hasil uji reliabilitas soal pada siklus II didapatkan koefisien

Cronbach’s Alphasebesar 0,838. Hasil tersebut sudah melampaui batas nilai signifikan yaitu 0,05 atau 5%, yang artinya instrumen soal siklus II memiliki tingkat reliabilitas yang bagus.

3.6 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas 3 SDN Mangunsari 01 mengalami peningkatan hasil belajar dan 80% hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni 70.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil evaluasi belajar Subtema Perkembangan Teknologi Pangan siswa kelas 3 SDN Mangunsari 01 Kota Salatiga.

1. Tes tertulis

Setelah kegiatan pembelajaran siklus I maupun siklus II siswa akan diberikan tugas untuk mengerjakan evaluasi. Soal yang sudah dikerjakan oleh siswa dikoreksi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kemudian, hasil nilai yang didapat dihitung rata-rata hasil belajar dan dibuat dalam bentuk presentase hasil belajar.

2. Non Tes (Observasi)

Lembar observasi yang digunakan sebagai alat untuk mengetahui hasil kegiatan pembelajaran siklus I maupun siklus II sudah sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Semua kegiatan yang dilakukan di dalam kelas baik siswa maupun guru dicatat dalam lembar observasi yang telah dibuat dan akan dideskripsikan secara rinci.

Cronbach's Alpha

N of Items

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari  C. Kemmis dan Mc Targgart. R
Tabel 3.1 Kriteria Indeks Validitas
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2
Tabel 3.4 Kriteria Indeks Reliabilitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisa data dari hasil in-depth interview, didapatkan petugas memahami tentang pengertian, manfaat, dan jenis alat pelindung diri yang harus digunakan selama

[r]

Pengamatan dilakukan pada dua periode trubus ( flush I dan flush II). Hasil pengamatan pada periode trubus pertama telah ditulis pada Prosiding Satek-II, 2008 dan hasil

Jika gelombang melalui suatu medium tanpa mengalami pengurangan hal ini disebut sebagai benda (permukaan) transparan dan jika hanya sebagian dari gelombang yang mengalami

Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat. Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

kualitas pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : menambah jumlah. counter teller dan customer service, merubah tata letak pamflet, brosur

[r]

lebih dari 3 kali normal, maka penggunaan OAT harus dihentikan. Golongan dan Jenis Obat Tambahan untuk Kelas Terapi Obat yang Bekerja pada Otot Skelet dan Sendi yang