• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISIK DAN NO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISIK DAN NO"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISIK DAN NON FISIK

PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk

KANTOR CABANG JAKARTA PUSAT

Oleh :

NARO TRI BUWONO

NPM. 0012112008

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT

UJIAN KESARJANAAN STRATA 1 ILMU ADMINISTRASI

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

(2)

iii

ABSTRAKSI

Naro Tri Buwono, 0012112008

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISIK DAN NON FISIK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk, KANTOR CABANG JAKARTA PUSAT

Skripsi, ix hlm, 74 halaman.

Pentingnya faktor pelayanan memang sudah tidak dapat dihindari lagi oleh

bank karena bisnis perbankan sebenarnya merupakan bisnis layanan (services).

Industri perbankan didorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan, karena kualitas

dari pelayanan itulah yang membedakan antara satu bank dengan bank yang

lainnya. Mengingat industri perbankan tergolong industri pelayanan jasa, maka

kualitas pelayanan perlu mendapat perhatian dan harus selalu ditingkatkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas pelayanan fisik dan non

fisik pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Jakarta Pusat.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan

cara observasi. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 5 dimensi kualitas

pelayanan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, yaitu : reliability

(keterandalan pelayanan), responsiveness (ketanggapan pelayanan), assurance

(jaminan/kepastian pelayanan), empathy (kepekaan pelayanan), dan tangible

(tampilan/ fisik penunjang pelayanan).

Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan, bahwa kualitas pelayanan PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Jakarta Pusat : dilihat dari

dimensi reliability dikategorikan cukup baik, karena petugas bank mampu

menyelesaikan permasalahan yang dihadapai nasabah, pimpinan bank senantiasa

bersedia turun langsung bila terjadi permasalahan dan permasalahan yang terjadi

selalu diselesaikan tidak berlarut-larut, dilihat dari dimensi responsiveness

dikategorikan cukup baik, karena petugas phone banking selalu tanggap terhadap

(3)

iv

solusi secara singkat dan jelas, dilihat dari dimensi assurance dikategorikan baik,

karena bank memberikan jaminan terhadap dana simpanan nasabah, dilihat dari

dimensi empathy dikategorikan cukup baik karena bank secara konsisten telah

menerapkan waktu/jam kerja sesuai dengan jam kepadatan nasabah dan dilihat dari

dimensi tangible dikategorikan cukup baik karena bank telah memiliki ruang tunggu

dan fasilitas layanan nasabah yang representatif.

Dari kesimpulan penelitian tersebut, maka disarankan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pada dimensi responsiveness (ketanggapan pelayanan), peningkatan kualitas

pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : menerapkan sistem antrian,

menerapkan standar waktu kecepatan pelayanan, menambah jumlah petugas

apabila terjadi kepadatan nasabah.

Pada dimensi reliability (keterandalan pelayanan), peningkatan kualitas

pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : membuat jadwal perawatan

sistem komputerisasi bank secara berkala, membuat back-up database, serta

mengganti peralatan elektronik perbankan yang telah rusak.

Pada dimensi empathy (kepekaan pelayanan), peningkatan kualitas

pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : memberikan atensi kepada

nasabah seperti; mengirim kartu ucapan selamat ulang tahun, kartu ucapan selamat

hari raya keagamaan, memberikan souvenir pada nasabah saat membuka rekening,

mengucapkan salam, tersenyum, menyebut nama nasabah dan menanyakan

kebutuhan nasabah.

Pada dimensi tangible (tampilan/fisik penunjang pelayanan), peningkatan

kualitas pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : menambah jumlah

counter teller dan customer service, merubah tata letak pamflet, brosur dan material

lainnya, menjaga kebersihan lingkungan kerja dan penyeragaman pakaian bagi para

petugas.

Pada dimensi assurance (jaminan/kepastian pelayanan), peningkatan kualitas

pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : melakukan pelatihan pelayanan

prima, pelatihan pengetahuan produk, sosialisasi internal mengenai produk-produk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

a) Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014. Hal ini dapat dilihat pada

BUKU CATATAN PRESTASI ANAK DIDIK. TK MUSLIMAT NU TAHUN

Berdasarkan faktor-faktor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa stres dapat terjadi baik itu dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan individu, Dan yang sering

Untuk menganalisis pengaruh produk, harga, saluran distribusi, promosi, faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses keputusan

Membiasakan diri untuk memformulasi, memberi solusi dan menerapkan berbagai metode penelitian operasional dalam pengambilan keputusan1. Tujuan Instruksional

[r]

Untuk menindaklanjuti perubahan pada komponen dan ruang lingkupnya, kepala sekolah dapat belajar dari pengalaman terdahulu dalam pengelolaan mengelola perubahan pada