• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB I"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1

Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan dasar tertatanya

kehidupan manusia yang lebih baik. Sebagaimana diungkapkan oleh Zamroni (2007:2), kualitas manusia dapat dicapai dengan keberhasilan sebuah pendidikan, dengan pendidikan manusia akan tertata menjadi lebih baik. Hal senada dikemukakan oleh Ekosusilo (2003: 1)

bahwa isu mengenai rendahnya pendidikan di

Indonesia sampai saat ini tidak pernah kunjung selesai. Karena itu prioritas utama pendidikan di Indonesia adalah meningkatkan mutu, selanjutnya relevansi, pemerataan, efektivitas dan efisiensi. Fakta yang terjadi dilapangan ini mendorong semua pihak terutama para pemikir, pemerhati, dan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah pendidikan di Indonesia untuk bersama-sama memperbaiki kualitas pengajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan di sekolah. Sedangkan kualitas belajar siswa ditentukan oleh kepala sekolah dalam menciptakan kepuasan kerja guru sebagaimana dikemukakan secara lengkap oleh Thomas (2002: 23) secara lengkap sebagai berikut:

(2)

Sebagai pemimpin pengajaran (instructional leadership) kepala sekolah bertanggung jawab menggerakkan dan mengarahkan segenap potensi guru untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Pendidikan sebagai salah satu sarana

mewujudkan keberhasilan suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan potensi siswa untuk memiliki

kepribadian serta masa depan yang cemerlang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Dalam peningkatan potensi siswa tersebut maka diharapkan sekolah memiliki kualitas sumberdaya manusia yang baik untuk menunjang keberhasilan tujuan dari pendidikan.

Berkaitan tugas kepala sekolah, Nurtain (1991: 84-85) menegaskan bahwa:

(3)

mengevaluasi pengajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.

Dalam menjalankan tugas sebagai supervisor, kepala sekolah dapat memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi guru dan perlu memperhatikan tingkat kematangan guru. Supervisi tidak didefinisikan secara sempit sebagai satu cara terbaik untuk diterapkan di segala situasi melainkan

perlu memperhatikan kemampuan individu,

kebutuhan, minat, tingkat kematangan individu,

karakteristik personal guru, semua itu

dipertimbangkan untuk menerapkan supervisi.

Sebagaimana disarankan oleh Sergiovanni (2001:282) sebagai berikut:

Appropriate supervisory strategies are viewed in light of teacher needs and dispositions, time available to the principal, the task at hand or purpose intended for supervision, and professional com-petency level of teachers, teaching modes and instructional strategies are additional concerns.

Maknanya, strategi supervisi yang tepat dilihat dari sudut pandang dan faktor kebutuhan guru, waktu yang tersedia bagi kepala sekolah, tugas atau tujuan supervisi dan tingkat kompetensi guru, sedangkan model pengajaran dan strategi pengajaran merupakan fokus tambahan. Jika faktor-faktor tersebut berubah, maka pendekatan supervisi juga harus berubah sesuai dengan situasi kondisinya. Dalam praktek kegiatan

supervisi terdapat bermacam-macam pendekatan

antara lain, supervisi kolaboratif, supervisi klinis,

supervisi kolegial, supervisi kunjungan kelas

(4)

prosedur yang paling baik dalam kegiatan supervisi,

masing-masing pendekatan mempunyai kelebihan

disamping kekurangannya.

Dari beberapa pendekatan supervisi, peneliti

memilih supervisi kunjungan kelas. Pendekatan

kunjungan kelas dalam supervisi, kepala sekolah dapat langsung mengetahui proses pembelajaran di kelas dan dilakukan dialog antara guru dan kepala sekolah untuk

mengetahui keberhasilan dan kekurangannya

(Sahertian, 2000: 17).

Peningkatan kualitas pendidikan tidak cukup hanya memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, mengingat masalah rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh banyak faktor. Upaya yang sedang dilakukan pemerintah dalam hal ini Depdiknas adalah menetapkan program sertifikasi guru di tingkat sekolah dasar dan menengah bahkan untuk dosen di perguruan tinggi. Adapun tujuan sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Dirjen PMP-TK, 2006). Untuk dapat menjalankan tugas sebagai agen pembelajaran, guru harus mempunyai

seperangkat kompetensi. Kompetensi adalah

seperangkat kemampuan untuk melakukan sesuatu jabatan, dan bukan semata-mata pengetahuan saja (Supandi, 2009). Sedangkan seperangkat kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru meliputi kompetensi

kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi

(5)

terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu kerjasama antara kepala sekolah, guru, staf, dan dewan sekolah untuk mengembangkan sikap baru yang terfokus pada akuntabilitas dan pengakuan, sebagai mana dikemukakan oleh Arcaro (2012: 2) sebagai berikut:

The quality of education will improve when

administrators, teachers, staff, and school board members develop new attitudes that focus on leadership, teamwork, cooperation, accountability, and recognition.

Kerjasama dan kesadaran melaksanakan tugas yang dibebankan setiap personel sekolah merupakan kunci bagi keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Beberapa studi tentang kualitas pendidikan sering juga disebut studi efek sekolah terhadap

keluaran (output) pendidikan disimpulkan oleh Suryadi

(2009: 115) bahwa, di negara berkembang pengaruh faktor sekolah dan kualitas guru terhadap prestasi belajar lebih besar dibandingkan dengan pengaruh faktor yang sama di negara maju, namun di negara

berkembang pengaruh latar belakang keluarga

terhadap prestasi belajar lebih kecil.

Walaupun pengaruh faktor sekolah dan kualitas guru terhadap prestasi belajar lebih tinggi daripada pengaruh faktor keluarga di negara berkembang, belum tentu sekolah-sekolah di negara berkembang lebih

tinggi kualitasnya. Karena itu upaya untuk

(6)

kompetensi guru berarti meningkatkan kemampuan mengajar bagi guru.

Guru merupakan Sumber daya manusia yang perlu dikembangkan potensi dalam mengajar serta mendidik siswa. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Aqib (2002: 22) berpendapat bahwa guru adalah faktor

penentu dalam keberhasilan pendidikan karena

memegang posisi sentral dan sumber belajar mengajar. Oleh karena itu usaha pengembangan kinerja guru perlu ditingkatkan. Dalam usaha mengembangkan kinerja guru, guru perlu dibina dan dikembangkan

potensinya. Potensi sumber daya guru perlu

berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Masyarakat sudah

mempercayakan anak-anaknya untuk menuntut ilmu dan dididik oleh guru, oleh karena itu seorang guru harus mampu mengembangkan kompetensi personal, profesional serta masyarakat yang dimilinya.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nyoman Natajaya dan Nyoman Dantes (2013) yang berjudul “Kontribusi Supervisi akademik, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja terhadap Kualitas Layanan Proses Pembelajaran pada SMA Negeri di Gianyar”.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan Nyoman Natajaya dan Nyoman Dantes (2013) untuk mengetahui kontribusi supervisi akademik, kepemimpinan kepala sekolah, dan etos kerja terhadap kualitas layanan proses pembelajaran pada SMP Negeri di Gianyar baik

secara sendiri maupun secara simultan. Pada

kenyataannya dapat diketahui bahwa masalah yang nampak di SMA Negeri Gianyar ini adalah bahwa guru

belum menunjukkan kualitas pengelolaan

(7)

cara-cara untuk meningkatkan kualitas pengelolaan proses pembelajaran. Selama ini guru masih menggunakan cara mengajar yang konvensional yang ditandai dengan lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam mengajar siswanya. Padahal metode ceramah hanya menghasilkan siswa-siswa yang pasif, yang pada gilirannya menghasilkan kualitas pendidikan yang rendah. Oleh karenanya dimasa depan diperlukan guru yang menggunakan pendekatan-pendekatan dengan metode-metode mengajar yang inovatif, yang dapat

mendorong siswa aktif belajar, yang nantinya

diharapkan dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Itu sebabnya guru hendaknya selalu didorong dan dimotivasi agar mau belajar dan melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas pula.

Berdasarkan uraian tersebut maka kualifikasi akademik seorang guru mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Kualifikasi akademik guru berbeda-beda sehingga diperlukan cara bagaimana seorang guru yang memiliki kualifikasi rendah tetapi kinerja guru tetap baik, begitu pula yang sudah memiliki kualifikasi akademik yang baik tetap ditinjau dan dikembangkan lagi untuk menjadi kinerja yang lebih baik lagi.

(8)

bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Bantuan teknis yang dapat diberikan oleh guru adalah dengan memberikan dukungan dan evaluasi terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Dukungan yang dilakukan oleh kepala sekolah misalnya melakukan bimbingan secara profesional

terhadap guru. Semakin sering kepala sekolah

melakukan supervise akademik, semestinya dapat meningkatkan secara signifikan kualitas kinerja guru dalam proses pembelajaran, yang ditandai dengan peningkatan prestasi peserta didik baik akademik maupun non akademik. Semakin berkualitas kinerja guru, maka semakin tinggi prosentase pencapaian keberhasilan sebuah sekolah.

Sebagai contoh nyata adalah SD Negeri

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat ini. SD ini adalah salah satu SD Negeri di kabupaten Semarang, hampir semua guru sudah bersertifikasi S1 bahkan sudah ada yang melanjutkan ke jenjang S2. Tetapi pada kenyataannya guru di SD Negeri Langensari 04 belum melaksanakan tugasnya secara maksimal, masih terlihat bahwa guru belum berkeinginan untuk mendapatkan keberhasilan dari proses pembelajaran dan mengembangkan potensi serta bakat dari peserta didik secara maksimal. Sebagai contoh pada saat

proses pembelajaran berlangsung guru masih

menggunakan handphone, datang terlambat,

kurangnya persiapan sebelum mengajar.

Fakta yang nampak di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

(9)

keberhasilan pendidikan. Pada kenyataannya guru di SD Negeri Langensari 04 belum melaksanakan tugasnya secara maksimal, masih terlihat bahwa guru belum berkeinginan untuk mendapatkan keberhasilan dari proses pembelajaran dan mengembangkan potensi serta bakat dari peserta didik secara maksimal.

Menurut fakta dari pengamatan penulis, dapat diidentifikasi penyebab awal yang dihadapi SD Negeri

Langensari 04 sehingga memunculkan masalah

kurangnya kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah bahwa pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah belum optimal, dicirikan dengan kurang intensitasnya pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah sering mendelegasikan kepada wakil atau guru senior untuk melaksanakan supervisi akademik kepada guru, dan pelaksanaan supervisi akademik masih menggunakan pendekatan direktif.

Berdasarkan penyebab awal yang dihadapi SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat sehingga mengakibatkan masalah lebih lanjut antara lain: (1) pengelolaan proses pembelajaran relatif rendah, ditandai dengan penggunaan metode ceramah oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, (2) masih banyak guru memiliki etos kerja rendah yang dicirikan dengan bahwa kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri, kerja dianggap membosankan, kerja dilakukan karena terpaksa, dan kerja dihayati hanya sebagai rutinitas hidup, (3) adanya kecenderungan

kekurangmampuan guru terhadap pelaksanaan

(10)

mampu menciptakan iklim organisasi yang kondusif, memotivasi guru, dan memberikan inovator pada guru, dan (6) Mutu pendidik masih rendah merupakan salah satu indikator bahwa kualitas pengelolaan proses pembelajaran masih rendah. Jika tidak segera ada pemecahan, maka kepercayaan masyarakat akan merosot dan enggan menyekolahkan anak ke sekolah tersebut.

Terkait dengan uraian di atas dapat dikatakan bahwa mutu pendidikan serta kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

diperlukan sebuah supervisi akademik berbasis

kunjungan kelas yang baik oleh kepala sekolah

terhadap guru. Dengan pelaksanaan supervisi

akademik kunjungan kelas yang baik dan sesuai dengan komponen-komponen yang ada didalamnya maka diharapkan peningkatan kinerja guru meningkat serta hasil belajar akademik dan non akademik siswa juga meningkat.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri 04 Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang”.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah:

1.Bagaimana perencanaan supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk

(11)

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang?

2.Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja guru di SD Negeri

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang?

3.Bagaimana hasil pelaksanaan supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja guru di SD Negeri

Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan mendiskripsikan:

1.Perencanaan supervisi akademik kunjungan

kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

2.Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas

oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

3.Hasil pelaksanaan supervisi akademik kunjungan

kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

1.4

Manfaat Penelitian

(12)

1. Manfaat Teoritis

a.Sebagai bahan informasi bagi lembaga

pendidikan tentang supervisi akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan Kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

b.Sebagai bahan pertimbangan tentang

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

c. Sebagai bahan kajian bagi kepala sekolah

tentang pentingnya supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

2. Manfaat Praktis

a.Bagi guru

1)Dapat memberikan pengalaman untuk guru

dalam meningkatkan kinerjanya

2)Sebagai dasar guru untuk meningkatkan

kompetensinya, kemampuan mengajar guru,

maupun untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di sekolah.

3)Membantu guru dalam mengembangkan

kurikulum

b.Bagi kepala sekolah

1)Dapat memberikan pengalaman untuk

(13)

meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.

2)Dapat mengembangkan potensi kepala

sekolah sebagai motivator, supervise,

organisator, leader, manajer di Sekolah Dasar.

c. Dinas Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dibidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan

ditingkat Kabupaten/Kota sehingga dapat

meningkatkan kualitas pendidikan melalui

pembinaan supervisi kepala sekolah dan

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Abstract: The antimicrobial activities of the methanolic extracts of Euphorbia hirta L leaves, flowers, stems and roots were evaluated against some medically important bacteria

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang

Keluarga Pr juga meiliki kekhasan tersendiri dimana anak tidak hanya diikutsertakan dalam kegiatan ibadah keluarga bersama tetapi orang tua selalu merangkul anak sehingga anaknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya faktor – faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention. Karena pada perkembangan bisnis yang dinamis ini

In Boztepe (2012) which has proven the influence of environmental awareness, green products, green prices, and green promotion of significant purchasing decisions

Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini dibawa oleh Peserta Didik yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru

Dalam beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, dan empatik, santun berkomunikasi beliau cukup baik hal ini terbukti ketika peneliti meminta izin untuk

[r]