• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI 9 SEKTOR EKONOMI TERHADAP ANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONTRIBUSI 9 SEKTOR EKONOMI TERHADAP ANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI 9 SEKTOR EKONOMI TERHADAP ANGKA

KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI KABUPATEN SLEMAN

Disusun oleh:

FITRIANA ISNAENI N.A

DEASA NURRHAUSAN ALBANA

HIKMAH SUPRIHATIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SUNAN KALIJAGA

(2)

ABSTRAK

Kabupaten Sleman termasuk kabupaten dimana pertumbuhan ekonomi selalu mengalami peningkatan. PDRB adalah salah satu indikator ekonomi makro yang dapat menunjukan laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Dengan menggunakan data PDRB dapat diketahui laju pertumbuhan ekonomi daerah maupun laju pertumbuhan ekonomi setiap sektor ekonomi. Dengan data PDRB persektoral di Kabupaten sleman yang tersedia akan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi daerah sleman berdasarkan 9 sektor ekonomi yang berpengaruh. Dari 9 sektor ekonomi hanya terdapat 4 sektor unggulan saja yang mendominasi atau berpengaruh di Kabupaten Sleman. Sektor – sektor tersebut diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh sektor sektor tersebut terhadap angka penyerapan tenaga kerja. Dengan diketahui seberapa besar angka tenaga kerja yang terserap, maka angka kesejahteraan masyarakat Kabupaten sleman yang dilihat dari angka tenaga kerja persektoral.

(3)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut Sadono Sukirno (1996: 33) Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Sedangkan menurut PROF. Simon Kuznets (M.L JHINGAN ; 2007) Menunjukkan ada enam ciri pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada produk nasional dan komponennya, Penduduk , Tenaga kerja dan sebangsanya1. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

Pendapatan perkapita digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita semakin tinggi pula tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari indikator ekonomi makro yaitu PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk mengetahui hasil pertumbuhan ekonomi yang telah dilakukan oleh suatu daerah.

(4)

Pertumbuhan ekonomi salah satunya di pengaruhi oleh 9 sektor ekonomi yaitu; Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian; sektor Industri Pengelolahan; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan; dan Sektor Jasa-jasa. Namun dari 9 sektor ekonomi tersebut, di Kabupaten Sleman yang lebih berkembang yaitu Sektor Pertanian; Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran; Sektor Industri Pengolahan; dan Sektor Jasa jasa. Potensi lain yang dimiliki Kabupaten Sleman selain dari keempat sektor ekonomi yang berkembang adalah Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa perusahaan.

Tabel. 1

Distribusi Persentase Sektor Unggulan Bagi Perekonomian Kabupaten Sleman Tahun 2009-2013 (%)

Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian 13,61 13,02 12,74 12,90 12,88 2 Industri Pengolahan 14,18 14,16 14,39 13,62 13,90 3 Perdagangan,

perhotelan, dan restoran

22,82 22,76 22,87 23,19 23,26

4 Jasa-jasa 18,50 18,80 18,85 19,04 18,81 5 5 sektor Lainnya 30,88 31,27 31,16 31,25 31,15

Sumber: BPS Kabupaten Sleman.

(5)

Kabupaten Sleman dan sebagai alat ukur kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sleman.

1.1Rumusan Masalah

a. Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Sleman (dilihat dari tingkat PDRB) ? b. 9 sektor Ekonomi apa sajakah yang Berkembang Di Kabupaten sleman? c. Sektor apakah yang Paling Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Kabupaten Sleman?

d. Peran Ekonomi Sektoral Terhadap angka Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Sleman.

1.2Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman dengan melihat tingkat pertumbuhan PDRB, dan dari PDRB mengetahui pertumbuhan sektor – sektor ekonomi yang mendominasi di Kabupaten Sleman yang memberikan kontribusi. Dari banyaknya sektor yang berkembang diharapkan dapat membuka lapangan kerja untuk penduduk Sleman. Melihat seberapa besar angka tenaga kerja yang terserap di Sektor Unggulan.

1.3Manfaat penelitian

a. Mengetahui Peran 9 sektor Ekonomi yang Berkembang Disleman. b. Mengetahui tingkat PDRB Kabupaten Sleman

c. Mengetahui Sektor yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di KAB Sleman.

(6)

METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki

2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan didalam Laporan Penelitian ini adalah studi literatur dan data hasil penelitian yang berkaitan dengan tema yang diambil dalam penelitian ini. Dengan instrumen penelitiannya adalah dengan melakukan study lapangan dan interview di BAPEDA Bidang Ekonomi dan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, serta literatur lain seperti buku maupun jurnal yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

3. Sumber Data

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Sleman dilihat dari Tingkat PDRB

Menurut (Sadono Sukirno:1996) Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Kenaikan pertumbuhan daerah dapat di tandai dengan kenaikan PDRB. PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu dan biasanya satu tahun.

Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) digunakan sebagai salah satu indikator ekonomi makro yang dapat menunjukan kondisi perekonomian daerah. Dengan PDRB menurut lapangan usaha dapat diketahui seluruh produk barang dan jasa yang diproduksi di wilayah tertentu (Sleman) tanpa memperhatikan apakah faktor- faktor produksinya berasal dari dalam wilayah maupun dari luar wilayah tersebut.

(8)

peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu daerah, serta pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu daerah (pendapatan perkapita). Melalui data PDRB dengan kurun waktu tertentu secara tidak langsung dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.

Kinerja perekonomian suatu wilayah selalu dievalusai setiap tahunnya. Dengan menggunakan PDRB kita dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Di bawah ini merupakan tingkat PDRB kabupaten Sleman :

Gambar 1.1

PDRB ADH Berlaku dan ADH Konstan 2000

Kabupaten Sleman Tahun 2009 – 2013 ( Juta Rupiah)

Sumber : BPS Kabupaten Sleman

Dari data di atas dapat dilihat nilai PDRB Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. PDRB Pada tahun 2013 menurut harga berlaku mencapai Rp 19,1 triliyun, sedangkan menurut harga konstan sebesar Rp 7,47

6099557 6373200 6704100 7069229

7471896

ADHB

(9)

triliyun. Ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sleman semakin tahun semakin meningkat.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tahun 2013 mencapai 5,70 %, di bandingkan dengan tahun 2012 sebesar 5,42% ,hal ini didukung oleh semua sektor yang mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Dalam penyusunan PDRB, kegiatan ekonomi dikelompokan menjadi 9 sektor. Semakin besar kontribusi suatu sektor terhadap total PDRB maka mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Tabel 1.2 menyajikan laju pertumbuhan masing–masing sektor ekonomi di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir.

Tabel 2

Pertumbuhan Sektor pada PDRB atas Harga Konstan 2000 Kabupaten Sleman Tahun 2009-2013 ( % )

Sumber : BPS Kabupaten Sleman

(10)

berada di wilayah ini. Kondisi ini yang mendukung pergerakan ekonomi di sektor- sektor perhotelan, perdagangan, dan penyediaan makanan dan minuman.

Tingginya tingkat permintaan masyarakat akan kebutuhan bangunan rumah tinggi terlihat dari tingginya tingkat permintaan masyarakat akan kebutuhan bangunan rumah tinggal terlihat dari tingginya tingkat pertumbuhan sektor bangunan sebesar 7,41 % di tahun 2013. Permintaan ini di karenakan kebutuhan penduduk masyarakat sleman maupun penduduk dari luar wilayah sleman yang yang akan menetap di wilayah Sleman. Selain itu juga adanya projek pembangunan jalan fly over jombor, pembangunan hotel, pembangunan maal baru, dsb.

Pada tahun 2013 Sektor listrik, gas, dan air bersih mengalami pertumbuhan sebesar 6,44 %. Petumbuhan perumahan baru dan penambahan gedung-gedung baru menyebabkan kenaikan nilai tambah pada sektor ini. Sektor keuangan , persewaan dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 7,26 % ditahun 2013.Laju pertumbuhan sektor ini dipengaruhi kegiatan perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Sektor jasa juga menunjukan laju pertumbuhan yang baik yaitu sebesar 6,65 % di tahun 2013. Kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 5,84 % karena kegiatan komunikasi meningkat seiring meningkatnya penggunaan telepon seluler dan penggunaan internet. Pada tahun 2013 sektor pertanian tumbuh hanya sebesar 1,46 % ini terjadi karena semakin berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan untuk kegiatan ekonomi yang lain.

B. Sembilan Sektor yang Berkembang di kabupaten Sleman

(11)

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan pemanfaatan benda-benda biologis yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi. Sektor pertanian mencakup sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan,kehutanan dan perikanan.

b. Sektor pertambangan dan penggalian

Kegiatan pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup penggalian, pengeboran, penyaringan, pencucian, pemilihan dan pengambilan segala macam barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia di alam, baik berupa benda padat, cair maupun gas. Penambangan dan penggalian ini dapat dilakukan di bawah tanah maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan tujuan kegiatan tersebut yaitu untuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual, atau diperoses lebih lanjut.

c. Sektor industri pengolahan

Sektor industri pengolahan di bedakan menjadi dua sub sektor, yaitu sub sektor industri migas dan tanpa migas. Untuk sub sektor industri migas terdiri dari pengilangan minyak bumi dan gas alam cair. Untuk industri non migas terdiri dari industri sedang, besar , serta industri kecil dan rumah tangga.

d. Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih

Sub sektor listrik mencakup pembangkit atau penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan umum listrik negara (PLN) maupun perusahaan listrik non PLN seperti pembangkit listrik oleh pemerintah daerah.

(12)

e. Sektor Bangunan

Bangunan adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya.

f. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran

Dalam perhitungannya, sub sektor perdagangan dikelompokan dalam dua jenis kegiatan yaitu perdagangan dan eceran. Perdagangan besar mencakup kegiatan ekspor & impor. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang pada umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga. Sub sektor hotel mencakup kegiatan penyediaan penginapan yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Tempat penginapan lainnya yang digunakan untuk menginap aeperti losmen, motel, dan sebagainnya. Sub sektor restoran, mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sub sektor pengangkutan terdiri dari jasa angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai atau penyebrangan, angkutan udara. Sub sektor komunikasi terdiri dari kegiatan jasa penunjang komunikasi. Jasa penunjang telekomunikasi meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon, dan pos. Sub sektor ini juga meliputi kegiatan seperti wartel, internet, dan telepon seluler (ponsel).

h. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

(13)

membeli dan menjual surat-surat berharga, dll. Lembaga keuangan yang dimaksud adalah Bank, Asuransi, Dana Pensiuan,Money Changer, Pegadaian, dll.

Sub sektor persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokooan,dll. Sub sektor jasa perusahaan mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan notaris), jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa bangunan/ arsitek dan teknik, jasa periklanan , jasa persewaan mesin dan peralatan. Semua jasa ini biasanya diberikan berdasarkan sejumlah bayaran atau kontrak.

i. Sektor jasa-jasa

Sektor yang memberikan jasa-jasa pelayanan kepada masyarakat umum. Sektor jasa dibagi menjadi dua yaitu sektor jasa pemerintahan umum & sektor jasa swasta. Sektor jassa pemerintahan umum meliputi administrasi pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya. Sedangkan sektor jasa swast meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, dan jasa perorangan & rumahtangga. Berikut adalah grafik sektor-sektor yang berkembang di kabupaten Sleman:

Grafik. 1

(14)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dari sembilan sektor yang berkembang, selama lima tahun berturut- turut hanya ada empat sektor yang mendominasi dikabupaten sleman yaitu sektor pertanian, Industri pengolahan, perdagangan,hotel dan restoran, dan jasa-jasa.

C. Sektor Unggulan di Kabupaten Sleman.

Dalam Kabupaten sleman ada 4 sektor unggulan dari sembilan sektor ekonomi yang berpengaruh, yaitu:

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian mencakup sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan,kehutanan dan perikanan. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam hal ini yaitu salah satunya dengan melakukan kebijakan dalam Roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Berdasarkan Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 050.05/30 Bangda tanggal 7 Januari 1999 produk unggulan suatu daerah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut2:

a) Kandungan teknologi yang cukup menonjol baik industri kecil dan jasa. b) Mempunyai jangkauan pemasaran yang luas baik lokal, nasional maupun

ekspor.

c) Mempunyai ciri khas daerah, inovatif dan melibatkan masyarakat banyak (tenaga kerja setempat).

d) Mempunyai kandungan bahan baku lokal yang banyak dan stabil atau melalui pembudidayaan.

e) Ramah lingkungan.

2

(15)

f) Dapat mempromosikan budaya lokal

Menurut Alkadri, dkk 2001 dalam Daryanto 2003 kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu komoditas tergolong unggul atau tidak bagi suatu wilayah sebagai berikut3:

a) Mampu menjadi penggerak utama (prime mover) pembangunan perekonomian.

b) Mempunyai keterkaitan kedepan dan kebelakang kuat baik sesame komoditas unggulan maupun komoditas lainnya.

c) Mampu bersaing dengan produk/komoditas sejenis dari wilayah lain di pasar nasional maupun internasional baik dalam hal harga produk, biaya produksi, maupun kualitas pelayanan.

d) Memiliki keterkaitan dengan wilayah lain baik dalam hal pasar maupun pasokan bahan baku

e) Memiliki status teknologi yang terus meningkat.

f) Mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya.

g) Dapat bertahan dalam jangka panjang tertentu. h) Tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal.

i) Pengembangannya harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan (keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentif/disinsentif dan lain-lain).

j) Pengembangannya berorientasi pada kelestarian sumberdaya dan lingkungan. Dengan melihat kriteria tersebut, maka produk unggulan Kabupaten Sleman yang dipilih untuk penguatan SID meliputi4:

3

Ibid

4

(16)

a. Padi.

b. Salak pondoh. c. Kambing PE d. Budidaya bambu

Kabupaten Sleman memiliki beberapa target yang akan dicapai dalam penguatan SIDa, antara lain5:

1. Meningkatkan jejaring aktor SIDa

2. Meningkatkan diseminasi Iptek

3. Meningkatkan implementasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan

Salah satu kebijakan ini sangat membantu dalam meningkatkan pertanian di Kabupaten Sleman. Hal ini dapat memacu perkembangan di bidang pertanian, agar hasil Pertanian padi ataupun Salak Pondoh dapat bersaing dengan produk daerah lainnya.

Namun yang dikhawatirkan oleh pemerintahan adalah lahan untuk pertanian yang semakin lama semakin sedikit dan menyempit. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan pembangunan yang sebagai sarana prasarana daerah dan pembangunan gedung oleh para pelaku bisnis di Kabupaten Sleman.

Upaya mengimbangi penyempitan tanah pertanian telah dicoba dilakukan melalui berbagai cara antara lain menaikan produksi persatuan luas melalui program intesifikasi, penerapan teknologi baru dibidang pertanian, ekstensifikasi tanah pertanian dan melalui sektor perijinan. Namun usaha tersebut belum dapat mengimbangi alih fungsi tanah pertanian yang mencapai tingkat mengkhawatirkan. Upaya lain yang masih mungkin dilakukan adalah melalui kebijakan Pemerintah dalam penatagunaan tanah yang bertujuan mengendalikan, memelihara, dan menjaga

5

(17)

pemanfaatan tanah pertanian agar tidak terjadi konflik dalam penanganannya serta dapat dicegah dan dikendalikan kemungkinan terjadi penyempitan tanah pertanian.

b. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran

Seperti yang kita ketahui bahwa untuk sektor ini di Kabupaten sleman selalu mengalami pertumbuhan. Perkembangan pembangunan disektor ini salah satunya disebabkan jogja saat ini menjadi daya tarik wisatawan baik dari dalam dan luar negeri. Dengan semakin banyaknya wisatawan maka pemerintah meningkatkan pembangunannya khususnya di sektor Hotel, dan Restoran.

Kecamatan Depok dan Kecamatan Pakem menyumbang kontribusi PDRB terbesar pada sektor pedangan, restoran dan hotel. Hal ini dipengaruhi karena Kecamatan Depok merupakan pusat aktivitas perdagangan dan jasa & restoran. Sedangkan Kecamatan Pakem dipengaruhi oleh erupsi Merapi tahun 2010, sehingga sektor perdagangan dan jasa di Kecamatan meningkat karena banyak para wisatawan/pendatang. Berbeda dengan Kecamatan Sleman yang memiliki kontribusi terkecil terhadap PDRB pada sektor perdagangan, restoran dan hotel. Padahal dilihat dari aksesbilitas yang mudah dan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Sleman memiliki peluang dalam sektor perdagangan dan jasa & restoran.

c. Sektor industri pengolahan

Sektor Industri Pengolahan juga berkembang pesat, misalnya pengolahan singkong sebagai bahan utama dalam membuat kue, kripik, dan masih anyak lainnya. Pemerintah terus memberi dorongan kepada masyarakat Kabupaten Sleman dalam sektor Industri Pengelolahan ini.

d. Sektor jasa-jasa

(18)

meliputi administrasi pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya. Sedangkan sektor jasa swasta meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, dan jasa perorangan & rumah tangga.

Perkembangan disektor jasa semakin meningkat, hal ini juga disebabkan oleh semakin meningkatnya Penduduk Kabupaten Sleman dari tahun ketahun baik orang lokal ataupuan non lokal.

Berikut adalah grafik keempat sektor ekonomi yang telah dijelaskan diatas di gambarkan dengan grafik sebagai berikut.

Grafik.2

Distribusi Persentase Sektor Unggulan Bagi Perekonomian Kabupaten Sleman Tahun 2009-2013 (%)

Sumber : BPS Kabupaten Sleman

(19)

namun pada tahun 2013 mengalami penurunan. Sektor ketiga yaitu Industri Pengelolahan semakin meningkat dari tahun 2009-2011 namun pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan.

Sektor keempat yang paling berkembang yaitu sektor pertanian, namun pada sektor pertanian setiap tahunnya pertumbuhan mengalami penurunan hal ini bisa disebabkan beberapa faktor yaitu luas tanah pertanian yang semakin berkurang dikarenakan pembangunan berupa gedung gedung semakin meningkat, semakin berkurangnya kesuburan tanah, cuaca yang kurang baik.

e. Peran Ekonomi Sektoral Terhadap angka Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat.

Sektor disisni dimaknai sebagai lapangan usaha kegiatan ekonomi. Sektor yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disebut sebagai Leading Sector.

Keempat sektor unggulan dan sektor sektor lainnya memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman. Hal ini dilihat dari data grafik sebagai berikut:

Grafik.3

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sleman Tahun 2009-2013 (%)

0 2 4 6

2009 2010 2011 2012 2013

Sleman

(20)

Dilihat dari Grafik diatas, Pertumbuhan ekonomi kabupaten sleman semakin meningkat dari tahun ketahun.

Tingkat pertumbuhan ekonomi dilihat dari 9 sektor diatas mamacu timbulnya lapangan usaha ataupun lapangan pekerjaan yang baru. Dengan meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja maka banyak angkatan kerja yang memiliki kesempatan untuk bekerja menurut kemampuannya dari berbagai sektor sektor ekoomi yang memberikan peluang kerja. Peluang kerja yang diberikan dari pembangunan Kabupaten sleman tersebut diharapkan oleh pemerintah Kabupaten sleman agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman. Berikut data Penduduk yang bekerja menurut sektor.

Grafik.4

Penduduk Bekerja Menurut Sektor

Sumber : Updating Data Ketenagakerjaan Dinas Nakersos Tahun 2009 s/d2013

Grafik diatas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak bekerja oleh masyarakat di Kabupaten Sleman yaitu di Sektor Pertanian dan Jasa-jasa. Jika dilihat dari Pertumbuhan dan Pembangunan di Kabupaten Sleman dari tingkat PDRB pada Sektor Perdagangan, Perhotelan, dan Restoran; dan Sektor

(21)

Lembaga Keuangan semakin tahun mengalami penignkatan. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik diatas, bahwa setiap tahun pada sektor Perdagangan, Perhotelan, dan Restoran; dan Sektor Lembaga Keuangan masyarakat mulai tertarik bekerja di sektor tersebut.

Peningkatan yang terjadi setiap tahun di Sektor Perdagangan, Perhotelan, dan Restoran; dan Sektor Lembaga Keuangan, dapat mendorong bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini juga dapat meminimalisir tingkat pengangguran di Kabupaten Sleman. Pengangguran yang menurun dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang meningkat.

(22)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Menurut (Sadono Sukirno:1996) Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) digunakan sebagai salah satu indikator ekonomi makro yang dapat menunjukan kondisi perekonomian daerah. Dalam penyusunan PDRB, kegiatan ekonomi di kelompokan menjadi sembilan sektor Sektor Pertanian, yaitu:

a. Sektor pertambangan dan penggalian b. Sektor industri pengolahan

c. Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih d. Sektor Bangunan

e. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran f. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

g. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan h. Sektor jasa-jasa.

Dalam Kabupaten Sleman ada 4 sektor unggulan dari sembilan sektor ekonomi yang berpengaruh, yaitu:

a. Sektor Pertanian

b. Sektor perdagangan, Hotel, dan Restoran c. Sektor industri pengolahan

d. Sektor jasa-jasa

(23)

timbulnya lapangan usaha ataupun lapangan pekerjaan yang baru. Dengan meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja maka banyak angkatan kerja yang memiliki kesempatan untuk bekerja menurut kemampuannya dari berbagai sektor sektor ekonomi yang memberikan peluang kerja. Peluang kerja yang diberikan dari pembangunan Kabupaten Sleman tersebut diharapkan oleh pemerintah Kabupaten Sleman agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman SARAN

Setelah mengetahui hasil dari penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan keunggulan sektoral di Kabupaten Sleman diharapkan pembangunan Kabupaten Sleman dapat lebih fokus sesuai dengan potensi yang terdapat di dalamnya. Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang optimal sebagai salah satu faktor penting dalam upaya pembangunan daerah maka pengembangan sektor unggulan di Kabupaten Sleman perlu menjadi perhatian utama bagi pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk mengembangkan sektor sektor dapat dilakukan dengan bebarapa cara diantaranya dengan melakukan perbaikan infrastruktur pendukung, mengenalkan daerah dengan media promosi, atau dengan mengundang investasi asing. Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut dapat mendorong pertumbuhan sektor sektor sehingga meningkatkan PDRB dari sektor sektor tersebut.

(24)

Sedikitnya lahan utuk pertanian di Kabupaten Sleman menjadi masalah utama dalam pengembangan sektor ini. Oleh karena itu pemerintah seharusnya mengambil kebijakan yang lebih ketat dalam hal pembatasan ijin mendirikan bangunan agar lahan pertanian tidak semakin berkurang proporsinya. Meskipun lahan pertanian di Kabupaten Sleman sudah tidak terlalu besar, pertumbuhan sektor ini dapat dipacu dengan penggunakan teknologi modern sehingga meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan produktifitasnya.

Untuk itu perlu adanya sinergi antar sektor yang dilakukan oleh pemerintah dengan kebijakan yang tepat sehingga sektor-sektor tersebut dapat berkembang. Dengan adanya prioritas pembangunan sektor serta langkah-langkah konrit dalam upayanya diharapkan dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman sebagai salah satu upaya pembangunan daerah.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

M.L. JHINGAN Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.(Jakarta; PT Raja Grafindo Persada), 2007.

BAPEDA Kabupaen Sleman Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sleman 2009-2013.

Sadono Sukirno Ekonomi Pembangunan. (Jakarta; Prenada Media Group), 2007.

Gambar

Tabel. 1 Distribusi Persentase Sektor Unggulan Bagi Perekonomian Kabupaten Sleman
Gambar 1.1
Tabel 2 Pertumbuhan Sektor pada PDRB atas Harga Konstan 2000 Kabupaten Sleman
Grafik PDRB Kabupaten Sleman Menurut  Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (%)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja para pengurus pencak silat PSHT Cabang Yogyakarta dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Dalam kaitanya sebagai bagian

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rudra dan Bhattacharjee (2012) dalam Narendra (2013) mengenai pengaruh adopsi IFRS terhadap manajemen laba pada perusahaan di India

Hasil penelitian menyarankan: (1) perlu adanya kegiatan pelatihan motivasi untuk peternak, agar peternak memahami usahaternak yang mereka lakukan memiliki nilai ekonomi

Elen berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli dengan menjalin komunikasi yang baik dengan.. merespon chat di Shopee segera mungkin ketika sedang online

Dalam melakukan rencana keuangan di perjalanan kehidupan Anda, diharapkan Anda melakukan pemantauan (monitoring) dari setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan pribadi Anda

Untuk jelasnya, ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen

Proses belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri, permasalahan tersebut dapat mendidik siswa untuk mencapai