• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal kimia lingkungan 1 docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jurnal kimia lingkungan 1 docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh polusi pada makhluk hidup serta melakukan pengujian kandungan logam dalam sampel air. Pengamatan pertama dilakukan dengan menggunakan sampel ikan yang dimasukkan ke dalam kondisi air yang berbeda. Percobaan ini juga dilakukan untuk menguji kandungan logam Pb, Ag, serta Fe (besi) dalam air. Kandungan logam dapat diuji dengan mereaksikan air yang mengandung logam tersebut dengan bahan-bahan tertentu seperti KI, Na2CO3, HCl, NaOH. Pengukuran pH air dan tanah dilakukan dengan menggunakan pH meter, sedangkan pengukuran daya hantar listrik dilakukan dengan menggunakan konduktivtimeter. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa suhu, pH, serta kandungan bahan pencemar pada air dapat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan. Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, ada parameter yang bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan adanya bahan pencemar dalam air antara lain yaitu Warna, bau dan atau rasa dari air, Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam berat).

LANDASAN TEORI

Kimia lingkungan adalah ilmu yang mempelajari sumber, reaksi-reaksi transport, pengaruh dan nasib dari suatu jenis senyawa kimia dalam lingkungan air, tanah dan udara. Bila disederhanakan kimia lingkungan adalah ilmu yang mempelajari fenomena dalam lingkungan (Saeni, 1984).

Saat ini, pencemaran berlangsung di mana-mana dengan laju begitu cepat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kecenderungan pencemaran mengarah kepada dua hal yaitu,pembuangan senyawa kimia tertentu yang makin meningkat terutama akibat kegiatan industry dan transportasi. Yang lainnya akibat penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia (Achmad:2004).

Potensi Hidrogen (pH) air dapat mempengaruhi jenis dan susunan zat dalam lingkungan perairan dan mempengaruhi tersedianya hara-hara serta toksitas dari unsure-unsur renik (Saeni:1989). Pada umumnya jika pH air itu kurang dari 7 dan lebih dari 8,5 kita harus hati-hati, karena mungkin ada pencemaran seperti pabrik bahan kimia, rabuk, kertas, mentega, keju dan sebagainya (Sastrawijaya:2000). Air yang mempunyai pH antara 6,7 sampai 8,6 mendukung populasi ikan dalam kolam. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan pembiakkan air tidak terganggu (Sastrawijaya:2000).

Oksigen adalah gas yang berwarna, tak berbau, tak berasa dan hanya sedikit larut dalam air. Untuk mempertahankan hidupnya makhluk yang tinggal di air, baik tanaman maupun hewan, bergantung kepada Oksigen yang terlarut ini. Jadi, penentuan kadar Oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan mutu air (Sastrawijaya:2000).

KIMIA LINGKUNGAN

(2)

METODELOGI

ALAT:

N

O NAMA JUMLAH

1. Pipet tetes 1

2. Tabung reaksi 4

3. Rak tabung reaksi 1

4. Stopwatch 1

5. Gelas plastik 1

6. pH meter 1

7. Konduktiviti meter 1

BAHAN:

LANGKAH KERJA

 Percobaan I

Menyiapkan 3 buah gelas plastik bening, ambil tanah dan air danau lalu masukkan kedalam gelas plastik. Setelah itu tuangkan air kedalam gelas plastik yang berisi tanah, aduk dan saring, kemudian ukur Ph dan suhunya.

N O

NAMA JUMLAH

1. Sabun 1 tetes

2. Tanah secukupnya

3. Air danau secukupnya

4. Ikan mas kecil 1 ekor

5. PbNO3 5 tetes

6. AgNO3 30 tetes

7. FeCl3 30 tetes

8. KI 5 tetes

9. Na2CO3 5 tetes

10. HCl 5 tetes

(3)

 Percobaan II

Siapkan tabung reaksi dan pipet tetes, kemudan tuangkan 30 tetes sampel 1 (mengandung logam Pb), tambahkan 5 tetes larutan KI, kemudian catat perubahan warnanya, lalu tambahkan 5 ttes larutan Na2CO3, kemudian amati kembali perubahan warnanya. Pada sampel 2 (mengandung logam Ag), tambahkan 5 tetes HCl, lalu amati perubahan warnanya. Kemudian tabahkan kembali 5 tetes larutan NaOH, lalu amati kembali perubahan warnanya. Kemudian tambahkan kembali 5 tetes larutan KI, amati kembali perubahan warnanya. Pada sample 3 (mengandung logam Fe), lalu tambahkan 5 tetes NaOH, lihat dan catat perubahan warnanya.

 Percobaan III

Menyiapkan 1 buah gelas plastik bening, isi dengan air danau secukupnya, lalu ukur pH dan suhu air menggunakan pH meter kemudian masukan satu ekor ikan mas kecil. Lalu amati jumlah pergerakan mulutnya selama satu menit, catat hasil perhitungan tersebut. Kemudian tambahkan satu tetes sabun, lalu aduk hingga tercampur dan amati kembali jumlah pergerakan mulutnya. Catat hasil perhitungan tersebut.

 Percobaan IV

Masukkan air danau (sampel) ke dalam tabung reaksi sebanyak 30 tetes. Kemudian tambahkan 5 tetes KI dan Na2CO3. amati perubahan yang terjadi. air yang telah ditambahkan KI dan Na2CO3 kemudian ditambahkan HCl 5 tetes lalu tambahkan 5 tetes NaOH dan 5 tetes KI. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Kemudian tambahkan lagi dengan NaOH sebanyak 5 tetes dan amati perubahan yang terjadi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan kita dapat mengetahui pengaruh pencemaran pada makhluk hidup.

Percobaan pertama yaitu mengamati perbedaan tingkah laku ikan di dalam kondisi air yang berbeda-beda. Berdasarkan pengamatan, dalam waktu singkat ikan langsung mati ketika dimasukkan ke dalam air hangat. Haal ini sesuia dengan teori bahwa setia spesies hewan mempunyai batas-batas suhu agar bisa hidup (Sastrawijaya, 2000). Sedangkan ketika ikan dimasukkan ke dalam air yang mengandung detergen, pada awalnya ikan bergerak aktif, kemudian kejang-kejang dan akhirnya mati. Selain itu ikan juga mengeluarkan lender. Air yang ditambahkan deterjen bersifat basa yang berarti pH air tersebut lebih dari 7. Berdasarkan teori, air tersebut tiding mendukung kelangsungan hidup ikan. Karena pada umumnya jika pH air itu kurang dari dari 7 dan lebih dari 8,5 kita harus berhati-hati. Air yang yang mendukung populasi ikan dalam kolam ilah air yang memilikim pH 6,7 – 8,6

( Sastrawijaya, 2000).

(4)

mengandung deterjen ini mempunyai pengaruh buruk pada makhluk hidup.

Percobaan kedua yaitu menguji kandungan logam dalam air. Kandungan timbal dalam air dapat diuji dengan menambahkan KI dan Na2CO3. Kandungan perak (Ag) di dalam air dapat di uji dengan menambahkan HCl, NaOH dan KI. Ketika ditambahkan HCl, AgNO3(aq) akan mengalami perubahan warna menjadi putih dan terdapat butiran-butiran putih tak larut yang berasal dari reaksi keduanya. Reaksi: AgNO3(aq) + HCl(l) → AgCl(s) + HNO3(aq). Ketika ditambahkan dengan NaOH, larutan mengalami perubahan warna menjadi putih tulang dan terdapat gelembung. Reaksi yang mungkin terjadi: AgNO3(aq) + HCl(l) + NaOH(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq) + H2O. Ketika ditambahkan dengan KI, larutan ini mengalami perubahan warna kembali menjadi hijau muda. Reaksi yang mungkin terjadi: AgNO3(aq) + HCl(l) + NaOH(aq) + KI(aq) → AgCl(s) + NaI(aq) + KNO3(aq) + H2O. Pemberian bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk menguji kandungan logam perak (Ag) yang terkandung di dalam air. Hal ini terbukti dari hasil reaksi yang terjadi yaitu menghasilkan endapan AgCl(s). Kandungan besi (Fe) di dalam air dapat diuji dengan menambahkan NaOH. FeSO4 Ketika ditambahkan dengan NaOH terjadi perubahan warna menjadi hijau tua dan terbentuk endapan Reaksi: FeSO4 (aq) + NaOH(aq) → Na2SO4(s) + FeOH2(aq).

Percobaan yang ketiga yaitu menguji logam-logam seperti Pb, Ag, dan Fe dalam sampel air danau yang dibawa dari rumah. Dengan mengacu pada percobaan kedua, kita dapat mengetahui apakah air sampel tersebut mengandung logam. Ketika ditambahkan dengan KI, tidak terdapat perubahan warna dan juga tidak terjadi perubahan pada air tersebut. Kemudian, ketika ditambahkan dengan Na2CO3 juga tidak terdapat perubahan warna serta tidak terjadi perubahan pada air tersebut. Hal ini membuktikan bahwa air tersebut tidak mengandung logam Pb, karena perubahan yang terjadi tidak sesuai dengan hasil pengamatan percobaan kedua dan apabila perubahan tersebut sesuai, maka air ini positif mengandung logam Pb. Ketika ditambahkan HCl, tidak terjadi perubahan warna serta tidak terjadi perubahan di dalam larutan ini. Lalu, ketika ditambahkan dengan NaOH, terjadi perubahan warna menjadi bening, dan tidak terjadi perubahan pada larutan. Ketika ditambahkan KI kembali, warna larutan berubah tetap tidak berwarna dan tidak terjadi perubahan pada larutan. Berdasarkan data tersebut dan data dari hasil pengamatan percobaan kedua, dapat dipastikan bahwa pada air ini tidak mengandung logam perak. Ketika ditambahkan dengan NaOH kembali, tidak terdapat perubahan warna dan tidak terjadi perubahan pada larutan. Sehingga dapat dipastikan bahwa air ini juga tidak mengandung logam Fe.

(5)

KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pencemaran/polusi dapat berpengaruh buruk bagi makhluk hidup

2. Air ataupun tanah yang mengandung logam-logam berat seperti Pb, Ag, dan Fe sangat berbahaya bagi makhluk hidup

3. Kandungan logam berbahaya dapat diuji dengan mereaksikan air yang mengandung logam tersebut dengan bahan-bahan tertentu

4. Penggunaan bahan-bahan yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya harus dikurangi agar tidak terjadi pencemaran di lingkungan sekitar kita. Kelangsungan hidup ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, serta air.

5. Air yang dibawa sebagai sampel tidak mengandung logam berat seperti Pb, Ag, dan Fe

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Dr Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi. Saeni, MS. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor: IPB.

Sastrawijaya, A Tresna MSc. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta Lutfi, Ahmad. 2009. Sumber dan Bahan Pencemar Air. http://www.chem-is-try.org. diakses pada 20 Oktober 2014. Pukul 21:15 WIB.

(6)

LAMPIRAN

DATA PENGAMATAN

Percobaan I

Kondisi Air Hasil Pengamatan Air danau Ikan tidak mengalami apa – apa

Air + sabun Ikan bergerak aktif, kemudian kejang dan mati.

Percobaan II

Sampel Penambahan Larutan Warna Keterangan Pb 30 tetes +5 tetes KI kuning

-+5 tetes KI -+5 tetes Na2CO3 putih Terbentuk endapan berwarna putih Ag 30 tetes +5 tetes HCl putih Terbentuk endapan

putih dan hitam +5 tetes HCl +5 tetes NaOH Putih tulang Terbentuk endapan

dan gelembung +5 tetes HCl +5 tetes NaOH

+5 tetes KI

Hijau muda Terbentuk endapan abu – abu FeSO4 30 tetes +5 tetes NaOH Hijau tua

-Percobaan III

Keadaan Air Jumlah pergerakan mulut ikan

Air danau 110 kali

(7)

Percobaan IV

Sampel Penambahan Larutan

Warna

Air danau 30 tetes +KI 5 tetes Tidak berubah warna +5 tetes KI +5 tetes

Na2CO3

Tidak berubah warna +5 tetes HCl Tidak berubah

warna +5 tetes NaOH Tidak berubah

warna +5 tetes KI Tidak berubah

Referensi

Dokumen terkait

Tema sains dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat muncul paling sedikit dan tidak ditekankan pada buku biologi kelas X materi kingdom animalia yang

Pada dasararnya hasil produksi yang dimiliki oleh UKM Bumi Cipta Sejahtera Guna Surabaya, merupakan salah satu produk dengan konsep organik yang terbaik yang ada di

Ikan Amphiprion ocellaris  Amphiprion ocellaris akan melakukan adaptasi berupa adaptasi terhadap suhu  akan melakukan adaptasi berupa adaptasi terhadap suhu untuk mencapai suhu

Dalam hal ini seorang PAdiatasi oleh produser, yang merumuskan konsep (dari hasil evaluasi para tim kreatif yang telah di buat, disepakati, atau diputuskan E P dan

Terminal Bus juga merupakan suatu area dan fasilitas yang di dalamnya terdapat interaksi berbagai elemen seperti manusia (penumpang, pedagang dan kru bus), fasilitas

Keberhasilan sasaran dalam meningkatkan sistem transaksi menggunakan QRIS diperuntukan untuk UMKM dan masyarakat. Bank Indonesia menjadikan pelaku UMKM dan masyarakat

- Pelayanan pada populasi pasien dengan resiko kekerasan adalah pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang mempunyai resiko mendapat kekerasan fisik, yaitu

Object apapun dalam Window Page bisa dipindah, baik tulisan maupun gambar Caranya klik mouse kiri di atas object Object yang sedang di klik akan muncul kotak-kotak ( )