• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah Semester Genap 2016-2017

Nama : Ghalib Abyan NRP : 2716100033 Kelas : 17

TUGAS I

GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS

Portofolio I

No. Dokumen

1 Dokumen proses perbaikan karya tulis individu 2 Dokumen Karya Tulis individu

Dosen Kelas

Nurul Widiastuti, Ph.D

Dosen Bahasa Indonesia

Drs. Edy Subali, M.Pd

Asisten Kelas

Fitri Nur Ariyanti

(2)

Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah Semester Genap 2016-2017

LEMBAR KERJA TUGAS I:

GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS

LAPORAN OBSERVASI

PROBLEM: Limbah dari Mesin Smelter di Departemen Teknik Material ITS

A. MENCARI FAKTA 1. Lokasi yang saya ambil

Tempat : Lab Ekstraksi, Depatemen Teknik Material, ITS. Tanggal : 16 Februari 2017

Waktu : 11:00 – 13:00

Batasan : Kondisi limbah dari mesin smelter di Lab Ekstraksi.

2. Alasan saya memlih area tertentu di wilayah ITS untuk dijadikan objek pengamatan:  Terdapat banyak limbah yang kurang pengolahannya dari mesin smelter di

belakang Lab Metalurgi.

 Untuk memproduksi mesin smelter menggunakan bahan-bahan yang bersifat kimia, sehingga limbah tersebut bersifat kimia yang lebih sulit untuk diolahnya.  Terdapat banyak sampah bahan baku hasil sisa dari proses produksi.

Tabel 1. Dokumen Pendukung

No Foto Deskripsi Lokasi

1. Lab Ekstraksi di Departemen

(3)

2. Mesin Smelter (Mini Blast Furnace).

3. Mesin Pengolah Lainnya.

Tabel 2. Kondisi lokasi

No. Tempat Kondisi Lokasi

1. Lab Ekstraksi Terdapat banyak sampah di depan lab

2. Sekitar mesin blast furnace Terdapata banyak sampah bahan baku sisa dari proses produksi

Tabel 3. Hasil wawancara

No. Nama Jurusan / Angkatan Komentar

(4)

menghilangkan pengotor yang ada di nikel dengan pemanasan batu bara yang menyebabkan uap keluar. Uap tersebut mengandung karbon monoksida. Namun, sebelum di lepas di udara terdapat gas pembakar tertentu yang dapat mengubah uap menjadi karbon dioksida dan dapat mengurangi pencemaran udara.

2. Doni Permata T. Material / 2013 Dinamakan mini blast furnace karena ukuran dan produksinya kecil. Proses produksinya dengan bahan utamanya ore nikel dari Sulawesi Tenggara, batu bara sebagai bahan pembakar panas dan kapur sebagai bahan pengikat material yang tidak perlu. Kapasitas produksi mini blast furnace 10 ton/hari. Produk akhirnya adalah feronikel. Saat produksi terjadi pengeluaran uap secara terus menurus yang bisa berdampak pada lingkungan. Namun dengan menggunakan instrument stag yang disiram dengan air dapat meyaring uap sehingga uap hanya mengeluarkan karbon dioksida.

Link hasil wawancara :

(https://www.youtube.com/watch?v=gSUgN56l_OM&feature=youtu.be)

Table 4. Data Limbah

No. Nama limbah Wujud Sumber Senyawa

1. Karbon monoksida Gas Pertambangan B3 (bahan berbahaya dan racun)

2. Batu bara Padat Pertambangan Organic

Fenomena yang terjadi di lokasi yang saya pilih adalah:

 Limbah dari mesin smelter di belakang Lab Metalurgi, Departemen Teknik Material.

 Limbah sampah dari sisa bahan bakar untuk proses produksi.

3. Fenomena tersebut memberi dampak berupa:

(5)

 Menganggu pernafasan manusia di sekitar daerah Lab Ekstraksi karena adanya sedikit karbon monoksida dari proses produksi.

Alasan:

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) no. 18/1999 dan PP 85/1999,

Limbah difenisikan sebagai sisa buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Ketika mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu, limbah yang dibuang kelingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya dilingkungan telah melebihi baku mutu.

Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam atau batuan. Berdasarkan hasil pengamatan observasi, mesin smelter atau mini blast furnace di Lab Ekstraksi menghasilkan limbah hasil sisa bahan bakar dan pencemaran udara dari proses produksi. Jenis limbah tersebut adalah tailing yang merupakan produk samping, reagen sisa, serta hasil pengolahan pertambangan yang tidak diperlukan. Limbah tailing yang dihasilkan oleh mini blast furnace berupa gas atau uap karbon monoksida yang terbilang sedikit jumlahnya namun tetap berbahaya. Dan sisa bahan bakar pada saat produksi adalah batu bara.

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (PP No.18 Tahun 1999 jo PP No.85 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2).

Dari defenisi tersebut terjadilah masalah limbah B3 yang terjadi akibat proses produksi dari mini blast furnace. Berdasarkan hasil wawancara terhadap warga

L I M B A H

(6)

Departemen Teknik Material, 75% bahwa mereka tidak merasakan dampaknya atau terganggu. Namun, ada yang merasakan dampaknya sebanyak 20% dan 5% tidak tahu apa-apa tetang dampak tersebut.

4. Berdasarkan studi kasus yang saya lakukan, terjadi permasalahan di lokasi yang saya amati, yaitu:

 Terdapat limbah gas karbon monoksida yang berbahaya dari proses produksi mesin smelter walau berjumlah sedikit.

 Terdapat limbah padat sisa bahan baku seperti batu bara yang mengganggu estetika pemandangan dan menimbulkan pencemaran lingkungan.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Dampak Limbah Mesin Smelter

(7)

Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah Semester Genap 2016-2017

TUGAS I

GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS

STUDI LITERATUR

No Tema Deskripsi Pustaka/Sumber

Belajar 1. Definisi limbah Limbah difenisikan sebagai sisa buangan dari

suatu usaha atau kegiatan manusia. Ketika mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu, limbah yang dibuang kelingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Peraturan Pemerintah (PP) no. 18/1999 dan PP 85/1999.

2. Klasifikasi limbah Limbah di kelompokkan menjadi 3 yaitu berdasarkan wujudnya, sumbernya, dan senyawanya. Limbah gas, cair, dan padat merupakan limbah yang berdasarkan wujudnya. Sedangkan, berdasarkan sumbernya ada 4 yaitu limbah industry, pertambangan, pertanian, dan domestik. Lalu limbah organic, anorganik, dan B3 (Bahan Bahaya dan Beracun) dikelompokkan berdasarkan senyawanya.

Dampak limbah terhadap : a) Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak memadai pembuangan sampah yang tidak terkontrol cocok untuk beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat timbul adalah sebagai berikut :

 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat dicampur dengan air.  Dengue (demam berdarah) juga dapat

meningkatkan pesat di bidang

(8)

pengelolaan sampah tidak memadai.  Penyakit jamur dapat juga menyebar

(misalnya jamur kulit). b) Lingkungan

Rembesan cairan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan hilang, hal ini mengakibatkan perubahan ekosistem perairan biologis. Dekomposisi sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain kurang bau gurih, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. c) Sosial dan Ekonomi

Pengelolaan limbah yang buruk akan membentuk lingkungan yang kurang menguntungkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah berserakan di mana-mana. 4. Alternatif

penyelesaian sains, teknologi dan seni hingga menjadi rancangan metode yang diusulkan

Alternatif penyelesaian secara sains dan teknologi:

Menggunakan metode penyaringan

“Instrument stag dan pembakaran khusus”

yaitu dengan cara :

1. Pembakaran menggunakan batu bara yang menghasilkan uap

2. Menambahkan zat kapur saat terjadi proses pembakaran untuk menyaring uap dan memisahkan nikel dengan material yang tidak penting. 3. Uap yang berisi karbon monoksida

tersebut difilter lagi menggunakan instrument stag

4. Lalu uap tersebut disiram dengan air dan dapat meyaring uap sehingga uap hanya mengeluarkan karbon dioksida sehingga karbon monoksida dapat diminimalisir secara maksimal.

Ridwan dan Doni Pratama (Asisstent Lab Ekstraksi, Departemen Teknik Material, ITS)

5. Aspek dari segi sdm dan sda untuk

Pengawasan limbah dengan pendekatan Cradle to Grave yaitu pengawasan limbah dari sejak

(9)

alternatif penyelesaian

ditimbulkan sampai dengan di tempat

pengolahan/penyimpanan/negara asal sumber radioaktif dan

pada setiap fase terdapat kegiatan dengan tujuan mencegah terjadi pencemaran ke lingkungan.

(Journal of Waste Management

Gambar

Tabel 1. Dokumen Pendukung
Tabel 2. Kondisi lokasi
Table 4. Data Limbah

Referensi

Dokumen terkait

motivasi terhadap hasil belajar kognitif menggunakan pembelajaran IPA.. Terpadu model Keterhubungan ( Connected ) pada materi

Maka dari penelitian tersebut, penulis dapat mengetahui pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang terkait penagihan pajak restoran yang

Berdasarkan hasil analisis ragam me- nunjukkan bahwa penggunaan daun sengon hasil rendaman dengan kapur tohor dalam ransum broiler berpengaruh nyata (P<0,05)

Diisi oleh penerbit/penulis sebelum buku diserahkan ke BSNP... KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD KELENGKAPAN KELUASAN KEDALAMAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR. HALAMAN

sebelas populasi melebihi konsentrasi anjuran 5000 ppb bahan aktif sehingga tidak dapat digunakan sebagai konsentrasi diagnostik, karena hasil uji kepekaan menunjukkan

Ritual Puja Pitara yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi memiliki implikasi atau dampak sebagai salah satu

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik menggunakan strategi Thinking

Lembar kegiatan peserta ddik yang akan dikembangkan ialah LKPD berbasis kontekstual yang mengaitkan contoh-contoh soal dari materi pajak pertambahan nilai yang