• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Panduan Evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAJELIS RAKYAT PAPUA -

KELOMPOK KERJA PEREMPUAN

PANDUAN EVALUASI PROGRAM

KESEHATAN IBU DAN ANAK MASYARAKAT ASLI PAPUA

DI

(2)

Page | 1

GIZI BALITA DAN PENANGANAN KASUS TERTENTU

1. Tanyakan masalah apakah ada masalah kesehatan yang paling serius seperti wabah dan sebagainya.

2. Tanyakan pendapat mereka berapa kali paling sedikit ibu hamil seharusnya memeriksakan kandungan selama masa kehamilan.

3. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya bayi diberikan ASI untuk pertama kalinya setelah dilahirkan.

4. Tanyakan pendapat mereka kapan seharusnya bayi diberikan air atau cairan lain (selain ASI) untuk pertama kali setelah dilahirkan.

5. Tanyakan berapa banyak asupan makanan yang seharusnya diberikan kepada seorang anak yang mengalami mencret/diare. ( Anak di sini adalah usia bawah lima tahun).

6. Tanyakan berapa banyak minuman yang seharusnya diberikan kepada seorang anak yang mengalami mencret/diare.

7. Tanyakan apakah pernah diadakan penyuluhan kesehatan dalam 12 bulan terakhir , jika ada,siapa yang melakukan penyuluhan.

KETERANGAN

(3)

Page | 2

KUNJUNGAN KE POSYANDU

1. Tanyakan apakah pernah membawa anak ke Posyandu selama 3 bulan terakhir, baik untuk penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemberian makanan tambahan, dan kegiatan lainnya. Jika tidak pernah atau belum pernah dibawa ke Posyandu selama 3 bulan terakhir ini ,tanyakan alasan mereka

2. Tanyakan apakah Posyandu tersebut terletak di dalam lingkungan masyarakat yang sama dengan anak tinggal.

3. Tanyakan apakah ibu atau anak pernah mendapatkan kunjungan dari kader posyandu atau pelayanan kesehatan seperti dokter, bidan, mantri yang mengajak anak dan Ibu Hamil untuk menimbangkan berat badan di posyandu atau memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan.

4. Tanyakan frekuensi anak mengunjungi Posyandu tersebut dalam 3 bulan terakhir. 5. Tanyakan kapan terakhir kali kegiatan Posyandu.

6. Tanyakan apakah ada bidan atau petugas puskesmas di Posyandu tersebut pada saat kunjungan terakhir

7. Tanyakan apakah ada Petugas Puskesmas?.Jika ada petugas puskesmas, tanyakan siapakah petugas puskesmas yang memberikan pelayanan tersebut. Petugas tersebut dapat berupa dokter, bidan puskesmas, bidan desa, perawat, mantri, tenaga kesehatan lain, atau lainnya. 8. Tanyakan apakah masyarakat membayar untuk pelayanan pada saat kunjungan terakhir di

Posyandu, baik itu biaya yang resmi dipungut ataupun biaya yang tidak resmi

Jika membayar, tanyakan jumlah uang yang dibayarkan tersebut. Jika anak saat kunjungan terakhir tersebut mendapatkan beberapa pelayanan, dan anak/orang tua harus membayar setiap pelayanan tersebut, maka tuliskan total dari semua biaya yang dikeluarkan untuk kunjungan terakhir tersebut.

9. Tanyakan apakah pada saat kunjungan terakhir tersebut, petugas posyandu/kesehatan memberitahu ibu kondisi kesehatan anak.

10.Tanyakan apakah anak menerima PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) dari kegiatan posyandu dalam 15 bulan terakhir.

11.Tanyakan apakah ibu - ibu pernah mendapatkan penyuluhan/keterangan/informasi tentang pemeliharaan kesehatan bayi dan balita dari posyandu dalam waktu 15 bulan terakhir. 12.Tanyakan apakah anak tersebut menerima pelayanan yang disebut dibawah ini:

KETERANGAN

Bagian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai riwayat

kunjungan anak dan ibu ke pelayanan Posyandu selama 3 (tiga) bulan

(4)

Page | 3 h. Pengukuran tinggi badan I . Vitamin lainnya

j. Obat

KESEHATAN IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN SERTA KASUS

TERTENTU

1. Tanyakan apakah ibu hamil rajin memeriksakan kehamilan di Puskesmas yang ada, jika tidak ,,tanyakan alasan tidak rutin memeriksakan kehamilan.

2. Tanyakan apakah pada saat kehamilan pernah mengalami masalah dalam kehamilan

3. Tanyakan apakah ada kasus ibu yang mengalami keguguran pada saat hamil.tanyakan alasan keguguran.

4. Tanyakan apakah pada saat melahirkan pernah ada yang mengalami masalah hingga berujung meninggal dunia.

5. Tanyakan berapa kali kejadian ibu melahirkan meninggal terjadi disana.

6. Tanyakan apakah ada anak yang dilahirkan dalam keadaan meninggal . 7. Tanyakan berapa kali terjadi anak lahir dalam keadaan meninggal.

8. Tanyakan apakah ada anak lahir hidup namun kemudian meninggal, termasuk anak yang dilahirkan dalam keadaan hidup kemudian meninggal tidak lama setelah kelahiran.

9. Tanyakan apakah ada tempat pelayanan/fasilitas kesehatan modern atau tradisional (dukun) dan yang mana paling banyak dikunjungi oleh ibu-ibu hamil

(5)

Page | 4

13.Tanyakan apakah ada Bidan desa terlatih di sana yang siap melayani ibu hamil dan melahirkan 24 jam. ( kalau ada Bidan di tempat kegiatan bisa dilakukan diskusi langsung dengan yang bersangkutan sehingga informasi penting yang diinginkan bisa diperoleh lebih banyak).

14. Tanyakan berapa rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk sekali kunjungan untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan saat melahirkan .

15.Tanyakan tempat pelayanan/fasilitas kesehatan dimana ibu-ibu melakukan persalinan. 16.Tanyakan apakah tempat yang dipilih oleh ibu untuk melahirkan ,apakah di ruangan

fasilitas kesehatan yang ada atau di rumah .

17.Tanyakan proses persalinan yang pernah di alami ,apakah normal atau bermasalah. 18.Tanyakan tentang perawatan lanjutan selama 40 hari setelah melahirkan ,tentang gizi dan

nutrisi,tentang pembetrian ASI bagi bayi.

19.Tanyakan apakah ada bantuan dari pemerintah yang diterima bagi ibu Hamil.

20.Tanyakan apakah mereka mengetahui tentang HIV-AIDS dan penyakit Menular Seksual atau tidak.

(6)

Page | 5

Persalinan dikatakan normal jika keluarnya bayi melalui „jalan lahir‟ tanpa alat tambahan. Persalinan yang mengalami komplikasi biasanya menyebabkan ibu yang akan melahirkan menerima suntikan untuk merangsang proses kelahiran, menggunakan alat bantu persalinan seperti cunam atau forcep, atau bedah caesar.

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu melahirkan adalah: Antepartum hemorrhage: Pendarahan sebelum melahirkan biasanya disebabkan kelainan kehamilan (seperti kehamilan di luar kandungan), aborsi, letak plasenta yang menghalangi jalan lahir (biasanya disebabkan maltrunisi), dan plasenta yang terlepas dari dinding uterus secara prematur sebelum anak lahir

Post partum hemorrhage: (Pendarahan saat melahirkan), diindikasikan jika pendaharan vaginal lebih dari 500 cc setelah proses melahirkan

Pre-eclampsia and eclampsia: Keracunan kelahiran, ditandai dengan tensi darah yang tinggi (>150/100), ditemukan kadar protein di urin dan disertai dengan pembengkakan pada punggung kaki.

Pada eclamsia, gejala ini disertai dengan kejang-kejang. Gejala lainnya (biasanya merupakan akibat dari tekanan darah yang tinggi) seperti sakit kepala, pandangan kabur, nyeri sendi, kesulitan bernafas. Hal ini bisa berujung pada gagal ginjal, kerusakan hati, gagal jantung, stroke atau kematian Infeksi: Ibu melahirkan mengalami infeksi ketika tempratur tubuhnya sama atau lebih dari 380 C.

Infeksi dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, proses kelahiran, atau masa nifas/setelah persalinan. Infeksi yang paling berbahaya adalah infeksi pada rahim setelah masa melahirkan.

Obstructed labor (Kelahiran macet) , Obstructed labor biasanya terjadi karena kesalahan posisi bayi (sunsang), letak bahu atau tali pusar yang membelit leher atau kepala bayi mengalami kesulitan untuk melewati jalan lahir. Biasanya ini terjadi karena ibu/bayi kekurangan gizi selama masa kehamilan.

(7)

Page | 6

GIZI DAN NUTRISI BAGI ANAK

1. Tanyakan apakah anak tersebut pernah diberi Air Susu Ibu (ASI).

2. Tanyakan berapa lama setelah anak tersebut lahir mulai diberikan ASI, apakah dalam beberapa menit, beberapa jam, atau

beberapa hari.

3. Tanyakan berapa lama anak tersebut diberi ASI (dalam satuan bulan). 4. Tanyakan mengapa anak tersebut

tidak lagi/berhenti diberi ASI, apakah karena ibu sakit/lemah, payudara ibu sakit, ibu bekerja, ibu minum pil KB, ibu ingin hamil lagi

atau sedang hamil lagi, ASI tidak keluar atau tidak cukup, anak sakit, anak tidak mau menyusui lagi, anak tidak bisa menghisap susu, anjuran dokter atau petugas kesehatan, atau penyebab lainnya

5. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut pertama kali diberikan minum air/cairan, baik air tawar, air gula, madu, air beras, atau air teh.

6. Tanyakan pada umur berapa anak tersebut mulai diberikan makanan/minuman lain selain ASI secara teratur (setiap hari).

7. Tanyakan apakah dalam 1 minggu terakhir anak tersebut mengkonsumsi susu, telur, daging sapi, daging babi, ayam atau bebek, ikan, nasi, padi- padian yang lain, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, mie instan, cemilan, atau permen/coklat/dll.

8. Tanyakan apakah di sekolah ada program atau pelajaran tentang “cuci tangan pake sabun” Bagi anak sekolah. ( Jika ada guru di tempat kegiatan ,bisa ditanyakan langsung tentang kegiatan program kesehatan di Sekolah bagi anak-anak sekolah yang sudah dilaksanakan selama ini).

KETERANGAN

Bagian ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi apakah anak mendapatkan gizi yang cukup melalui

(8)

Page | 7

FASILITAS KESEHATAN

1. Tanyakan tentang ketersediaan masing-masing sarana kesehatan yang terletak di desa/kelurahan.

2. Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya,

untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat.

3. Tanyakan apakah puskesmas atau puskesmas pembantu terdekat berada di kecamatan yang sama dengan desa/kelurahan sampel.

4. Tanyakan berapa waktu yang dibutuhkan untuk satu kali perjalanan dari kantor kepala desa/kelurahan ke masing-masing sarana pelayanan kesehatan terdekat dengan kendaraan yang paling umum di gunakan oleh masyarakat di

desa/kelurahan. Konversikan ke dalam menit jika responden menjawab dalam satuan jam. 5. Tanyakan berapa jarak dari kantor kepala desa/kelurahan ke masing-masing sarana

pelayanan kesehatan terdekat (untuk satu kali perjalanan).

6. Tanyakan berapa banyak tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dan atau tinggal. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah termasuk dokter pria, dokter wanita, perawat/mantri kesehatan, bidan desa, bidan dan dukun bayi.

7. Tanyakan jumlah tenaga kesehatan yang dimaksud yang tinggal di wilayah desa/kelurahan tersebut. Termasuk tenaga kesehatan yang sebenarnya tidak bertugas di desa/kelurahan tersebut namun tinggal di wilayah desa/kelurahan.

8. Tanyakan Berapa orang asli Papua yang menjadi petugas kesehatan. ( tanpa bertanya bisa langsung dilihat ada tidaknya petugas kesehatan asli Papua di lokasi tersebut melalui Papan struktur yang ada di dinding atau mencoba berkeliling dan mengamati secara langsung ).

Jika ada petugas kesehatan orang asli Papua ,bisa dilakukan diskusi secara singkat dengan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diinginkan antara lain tentang : Penyakit menular yang sering terjadi disana yang mungkin sering mewabah setiap tahun dana apa tindakan yang diambil oleh petugas kesehatan.

KETERANGAN

Bagian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah tentang pelayanan kesehatan, ketersediaan sarana dan

prasarana maupun ketersediaan

(9)

Page | 8

FASILITAS AIR BERSIH

1. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan minum/masak.

2. Tanyakan sumber air mana saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk keperluan mandi/cuci .

3. Tanyakan jenis jamban apa saja yang digunakan oleh masyarakat tersebut untuk Buang Air Besar (BAB)

4. Tanyakan jenis jamban yang paling umum digunakan oleh masyarakat tersebut

5. Menanyakan adanya saluran limbah/ got di wilayah tersebut

6. Menanyakan kapan pertama kali terdapat saluran limbah/got tersebut

Persentase rumah tangga di wilayah tersebut yang menggunakan saluran limbah/got yang ada

7. Tanyakan ke mana saja biasanya masyarakat tersebut membuang air limbah rumah tangga a. Lubang pembuangan air, jika air limbah disalurkan ke suatu lubang yang dikhususkan untuk pembuangan air rumah tangga tersebut b. Ke sungai/danau/laut c. Dibuang begitu saja ke samping/belakang rumah

8. Menanyakan cara-cara mengelola sampah yang biasa dilakukan oleh rumah tangga atau masyarakat.

9. Menanyakan cara mengelola sampah yang paling umum dilakukan oleh rumah tangga atau masyarakat.

10.Anggota Pokja Perempuan pada saat kunjungan bisa langsung mengamati kesehatan lingkungan pada saat mengelilingi lokasi setempat. ( Misalnya tentang sistim MCK = Mandi Cuci Kakus yang ada dll)

KETERANGAN

Bagian ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi tentang Air dan Sanitasi , informasi tentang sarana

air bersih, jenis jamban yang

digunakan, saluran pembuangan air

limbah rumah tangga dan cara

Referensi

Dokumen terkait

Ditambahkan oleh Hartley (2010:42-43) bahwa cultural studies telah mengembangkan kerangka kerja yang berusaha untuk memulihkan dan menempatkan budaya kelompok

Hasil penelitian diatas membuktikan bahwa pemberian asetaminofen dosis bertingkat yaitu 1200mg/kg BB, 2400mg/kg BB, dan 4800mg/kg BB peroral

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) rerata dan nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, (2) hasil belajar siswa pembelajaran

Diafise hampir seluruhnya tersusun atas tulang kompak, dan sedikit tulang trabekular pada bagian tengah yang berbatasan dengan sumsum tulang.. Sedangkan epifise, hampir seluruhnya

apabila telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan pimpinan Bapak/Ibu/Sdr memberikan peluang untuk menyelesaikan usulan atau saran dalam rangka meningkatkan

Interferensi juga berkaitan erat dengan alih kode dan campur kode, kalau alih kode yang berarti peristiwa penggantian bahasa atau ragam bahasa oleh seorang penutur karena

Dikaji dari aspek pengaturan, tata cara Pembayaran PKB dan BBNKB, serta realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011 sampai 2013

Hasil penelitian Vera Mei Kartika tahun 2016 tentang Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas