• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN ANALISIS PERENCANAAN DAN PERA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DAN ANALISIS PERENCANAAN DAN PERA (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI

KONSEP DAN ANALISIS PERENCANAAN DAN

PERAMALAN KEUANGAN SERTA MANAJEMEN RESIKO

Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Lanjutan

Nama Mahasiswa

: Suriani

NPM

: 140610098

Kode Kelas

: 161-MN033-M1

Dosen

: Renniwaty Siringoringo, SE.,MSi.

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadiran Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah saya ini yang berjudul “Konsep dan Analisis Perencanaan dan Peramalan Keuangan serta Manajemen Resiko” yang makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah saya yaitu Manajemen Keuangan Lanjutan, di program studi Manajemen Perbankan Universitas Putera Batam.

Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan datang. Saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Batam, Desember 2016

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perencanaan Keuangan ... 3

2.1.1 Definisi Perencanaan Keuangan ... 3

2.1.2 Dasar Perencanaan Keuangan ... 3

2.1.3 Bentuk-Bentuk Perencanaan Keuangan ... 4

2.1.4 Proses Perencanaan Keuangan ... 4

2.1.5 Model Perencanaan Keuangan ... 5

2.1.6 Manfaat Perencanaan Keuangan ... 6

2.2 Peramalan Keuangan ... 6

2.2.1 Pengertian Peramalan Keuangan... 6

2.2.2 Langkah-langkah peramalan keuangan ... 7

2.2.3 Ketidakpastian dalam peramalan keuangan ... 7

2.2.4 Jenis-jenis Peramalan Keuangan ... 8

2.2.5 Metode Peramalan Keuangan ... 9

2.2.6 Langkah-Langkah Peramalan Keuangan ... 9

2.3 Manajemen Risiko ... 11

2.3.1 Definisi Manajemen Resiko ... 11

2.3.2 Jenis-jenis Manajemen Resiko ... 11

2.3.3 Analisis Manajemen Resiko ... 12

(4)

iii

2.3.5 Menggunakan Derivatif untuk mengurangi resiko ... 13 2.4 Contoh Kasus (Manajemen Resiko) ... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... 15 3.2 Saran ... 15

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal yang selalu diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya terjadi di masa yang akan datang (normatif), sedangkan peramalan merupakan suatu bagian yang terintegrasi dari proses perencanaan keuangan dan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (positif). Agak sulit dipahami, karena beda-beda tipis antara pengertian perencanaan di satu pihak dengan peramalan di pihak lain.

Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage) yakni Planning,Implementation and Evaluation. Planning adalah suatu uraian tugas atau kegiatan usaha yang disusun secara logis,sistematik,terukur dan dapat dicapai. Tugas atau kegiatan tersebut dilaksanakan, diorganisasikan,dipantau atau diawasi, dilakukan perbaikan seperlunya agar tidak menyimpang dari yang direncanakan. Setiap tugas atau kegiatan yang dilakukan dilaporkan dan dievaluasi dengan membandingkannya dengan yang direncanakan apakah sesuai atau tidak. Dalam perencanaan keuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan sehingga keputusan keuangan akan memberikan struktur keuangan yang optimal bagi perusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun penggunaan keuangan perusahaan. Untuk itu arus dana merupakan salah satu hal yang sangta penting dalam perusahaan.

(6)

2

Sedangkan Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu perencanaan dan peramalan keuangan?

2. Bagaimana konsep dan analisis perencanaan dan peramalan keuangan? 3. Apa itu manajemen resiko?

4. Bagaimana konsep dan analisis manajemen resiko?

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan dan peramalan keuangan serta manajemen resiko

(7)

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Keuangan

2.1.1 Definisi perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat diperkirakan apakah kondisi perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang dan sebagainya.

Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena tujuan utama dari perencanaan keuangan adalah untuk memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan pada perusahaan secara berkelanjutan.

2.1.2 Dasar Perencanaan Keuangan

(8)

4

2.1.3 Bentuk-bentuk perencanaan keuangan

Bentuk-bentuk perencanaan keuangan diantaranya sebagai berikut: 1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), Neraca merupakan Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.

Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu

tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan

utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.

2.1.4 Proses Perencanaan Keuangan

Proses perencanaan keuangan terbagi menjadi enam langkah yaitu:

1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan.

(9)

5

3. Meramalkan ketersediaan dana dalam lima tahun kedepan yang mana hal ini melibatkan penyusutan estimasi untuk dana yang akan dihasilkan baik secara internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber-sumber eksternal.

4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana didalam perusahaan.

5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. Misalnya jika ternyata lebih kuat dari pada yang diramalkan.

6. Menetapkan suatu sistem konpensasi manajemen berbasis kinerja. Adalah sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham yaitu memaksimalkan harga saham.

Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan yakni:

1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.

2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. (Sundjaja dan Barlian, 2003:162).

2.1.5 Model Perencanaan Keuangan

Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur seperti:

1. Ramalan penjualan. Hampir semua rencana keuangan meminta adanya ramalan penjualan yang diberikan secara eksternal.

2. Laporan Pro Forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

(10)

6

model peramalan terkomputerisasi. Kebanyakan model peramalan pada program kertas kerja computer seperti Microsoft exel. Kertas kerja computer memiliki dua keunggulan utama dibandingkan dengan perhitungan manual yakni pertama membuat suatu model kertas kerja computer jauh lebih cepat dibandingkan dengan membuat ramalan

“manual” jika periode ramalan mencakup satu atau dua tahun. Kedua, dan

yang lebih penting dengan model kertas kerja computer kita daapat mengubah input dan langsung menghitung ulang laporan keuangan proyeksi serta rasio sehingga memudahkan manajer untuk menentukan dampak dari perubahan-perubahan dalam variable seperti penjualan unit, biaya tenaga kerja dan harga jual.

2.1.6 Manfaat Perencanaan Keuangan

1. Mengetahui interaksi yakni rencana keuangan harus dapat menunjukkan hubungan antara rencana investasi dan pendanaan

2. Menilai berbagai pilihan atau alternative 3. Menghindari kejutan

4. Memastikan kelayakan sasaran

2.2 Peramalan Keuangan

2.2.1 Pengertian Peramalan Keuangan

Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Memperkirakan artinya menetapkan hal-hal apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dasar untuk memperkirakan kondisi kedepan dapat kita gunakan data masa lalu, makin banyak data masa lalu akan makin baik dan factor yang mempengaruhi dimasa yang akan datang.

(11)

7

2.2.2 Langkah-Langkah Peramalan Keuangan

Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan dimasa yang akan datang itu yakni:

1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua biaya sepanjang periode perencanaan

2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diramalkan.

3. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang periode perencanaan.

Dalam melakukan peramalan, pimpinan perusahaaan juga harus mempertimbangkan berbagai strategi yang akan digunakan. Hasil peramalan tidak dapat dikatakan pasti atau tepat. Hanya saja manajemen berharap bahwa hasil ramalan tidak jauh berbeda dengan ramalan yang telah dilakukan. Akan sangat berbahaya jika ternyata hasil ramalan meleset jauh dari hasil peramalan, karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar akibat barang tidak mampu diserap oleh konsumen dengan berbagai sebab. Oleh karena itu, sebelum meramal sebaiknya kondisi data dan informasi tersebut dapat dijadiakan acuan bagi kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang haruslah benar-benar dapat dipercaya.

2.2.3 Ketidakpastian dalam peramalan keuangan

Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat untuk melakukan peramalan, apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dengan asumsi-asumsi tertentu. Hal ini perlu dilakukan mengingat dimasa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal:

(12)

8

2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan.

3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. 4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan

bahan baku, maupun faktor bencana alam.

5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.

6. ketidakpastian kelanjutan kepemimpinan perusahaan kedepan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibat berbagai sebab, dan lainnya.

Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan.

2.2.4 Jenis-Jenis Peramalan Keuangan

Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:

1. Jika dilihat dari segi penyusunnya

a. Peramalan subjektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.

b. Peramalan objektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.

(13)

9

a. Peramalan kualitatif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya.

b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).

3. Dilihat dari segi jangka waktu

a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun.

b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun.

c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari 3 tahun.

2.2.5 Metode Peramalan Keuangan

Model yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu meliputi: 1. Metode rasio konstan (constant ratio method)

Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).

2. Metode regresi linier

Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam persamaan regresi (Husnan, 1992).

(Husnan, 1982:113), Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam peramalan, antara lain:

1. Metode diagram pencar atau regresi sederhana. 2. Metode regresi berganda.

(14)

10

2.2.6 Langkah-Langkah Peramalan

Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.

2. Mengolah Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.

3. Menentukan Metode Peramalan

Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan harus mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.

4. Memproyeksikan Data

(15)

11

perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode .

5. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk tidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di sediakan dan waktu penyediaannya.

2.3Manajemen Resiko

2.3.1 Pengertian Manajemen Resiko

Langkah pertama dalam melakukan manajemen resiko adalah mengetaui dengan pasti definisi resiko. Tanpa mengetahui apa yang dimaksud dengan resiko maka seseorang akan kesulitan dan mungkin tidak dapat melakukan manajemen resiko.

Menurut Tony Pramana 2011:22, Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, bahkan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko tersebut. Dalam pengertian praktisi, konsep ini dapat diartikan sebagai proteksi ekonomis terhadap kerugian yang mungkin timbul atas aset dan pendapatan suatu perusahaan. Dalam konteks proyek, manajemen risiko adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis serta menjawab faktor-fator risiko sepanjang masa proyek.

2.3.2 Jenis-Jenis Resiko

Risiko dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu : (Tony Pramana, 2011:37)

(16)

12

kebakaran atau adanya tuntutan pertanggungjawaban produk yang akan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.

2. Resiko spekulatif, adalah situasi yang menawarkan adanya peluang meraih keuntungan namun juga mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Jadi, investasi pada proyek-proyek baru dan sekuritas akan melibatkan resiko spekulatif.

2.3.3 Analisis Manajemen Resiko

Menurut ISO 31000, (dalam Leo J.Susilo & Victor Riwu Kaho, 2014: 134), analisis risiko adalah upaya untuk memahami risiko lebih dalam Hasil analisis risiko ini akan menjadi masukan bagi evaluasi risiko dan untuk proses pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko tersebut. Termasuk dalam pengertian ini adalah cara dan strategi yang tepat dalam memperlakukan risiko tersebut.

Analisis risiko meliputi kegiatan-kegiatan yang menganalisis sumber risiko dan pemicu terjadinya risiko, dampak positif dan negatif serta kemungkinan terjadinya. Analisis risiko dapat dilaksanakan dengan tingkat kerincian yang bervariasi, tergantung dari jenis risiko, sasaran analisis risiko, informasi data dan sumber daya yang tersedia. Tujuan dari analisis risiko adalah melakukan analisis dampak dan kemungkinan semua risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran organisasi, juga semua peluang yang mungkin dihadapi organisasi.

(17)

13

2.3.4 Penanganan Resiko

Salah satu aspek penting dalam manajemen resiko perusahaan adalah penanganan resiko, bagaimana menangani resiko-resiko yang dihadapi agar kerugian perusahaan menjadi seminimal mungkin. Jika kerugian bisa diminimalkan, itu berarti perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jenis-Jenis Penanganan resiko yakni menggunakan metode:

1. Peta Resiko. Yakni gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertical menggambarkan profitabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak dan dalam hal ini diperlukan data historis (Ronny Kountur 2008:107).

2. Metode akromasi. Yakni cara untuk mengetahui probabilitas dan dampak risiko dengan cara menanyakan kira-kira berapa probabilitas dan dampak dari suatu resiko kepada orang lain (Ronny Kountur 2008:115).

3. Preventif. Yakni strategi penanganan resiko yang dilakukan apabila probabilitas risiko terlalu besar (Ronny Kountur 2008:122).

4. Mitigasi. Yakni strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko (Ronny Kountur 2008:129).

2.3.5 Menggunakan Derivatif Untuk Mengurangi Resiko

Perusahaan dapat terkena berbagai resiko yang terkait dengan tingkat suku bunga harga saham, dan fluktuasi nilai tukar didalam pasar keuangan. Bagi seorang investor salah satu cara yang paling jelas dalam mengurangi resiko keuangan adalah dengan memilih fortopolio saham dan sekuritas uang yang terterdiversifikasi secara luas termasuk dalamnya sekuritas internasional dan utang dengan berbagai waktu jatuh tempo. Penggunaan derivative untuk mengurangi resiko dilakukan yakni dengan:

1. Melakukan Lindung Nilai dengan Future 2. Exposer harga sekuritas

3. Eksposur harga komoditas

(18)

14

2.4Contoh Kasus (Manajemen Resiko)

KASUS MANAJEMEN RESIKO PT LAPINDO BRANTAS Inc.

Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi di Indonesia.

Permasalahan

Bencana ekologis nasional lumpur panas atau dikenal dengan nama lumpur lapindo yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur dimulai pada tanggal 28 Mei 2006, saat gas beracun dan lumpur panas menyembur di dekat sumur pengeboran Banjar Panji-1 milik PT Lapindo Brantas, Inc. yang hingga saat ini belum juga selesai.

Dari kasus ini ada beberapa resiko yang terjadi dan atau akan terjadi dari aktifitas semburan lumpur PT Lapindo Brantas Inc tersebut :

1. Kerusakan lingkungan (polusi), semburan lumpur yang keluar dari pengeboran PT Lapindo Brantas Inc. akan merusak ekosistem sekitar, baik itu tumbuhan maupun ekosistem lainnya. Dikarenakan luapan lumpur yang bervolume terlalu besar sehingga direncanakan akan dibuang atau dialirkan ke laut melewati sungai porongdan sungai aloo, dalam hal ini akan mencemari ekosistem sekitar baik itu didaratan maupun laut yang akan tercemari oleh logam kadmium ( Cd ) dan timbal ( Pb ) lumpur tersebut dan juga sangat berbahaya bagi manusia apabila kadarnya jauh diambang batas sesuai hasil penelitian oleh pihak Wahana Lingkungan Hidup /WALHI. Selain itu, lumpur yang akan dialirkan keperairan sungai porong dan sungai aloo akan merusak dan berbahaya terhadap biota air terutama jenis Crustaceae karena kandungan senyawa phenol “menurut Niniek Herawati dalam tesisnya tentang analisis risiko lingkungan aliran air lumpur lapindo ke badan air (studi kasus sungai porong dan sungai aloo – kabupaten Sidoarjo)

(19)

15

3. Reputasi, kesalahan yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas Inc. beserta perusahan kontraktornya yaitu PT Medici Citra Nusantara ini akan berdampak buruk bagi kredibilitas perusahan yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie tersebut.

4. Resiko Pembebanan APBN RI, Pembahasan RUU APBN Perubahan 2013 akhirnya menyepakati satu poin pembahasan tentang alokasi anggaran untuk penanggulangan lumpur Lapindo. Fraksi-fraksi di DPR menyepakati alokasi anggaran sebesar Rp 155 miliar. Tak sepantasnya kesalahan PT Lapindo Brantas Inc. ini mendapatkan alokasi dana APBN, dan seharusnya beban bencana lumpur ini diserahkan ke perusahan yang dimiliki keluarga Aburizal Bakrie. Begitu besarnya anggaran yang telah dikeluarkan untuk bencana lumpur lapindo ini sangat merugikan negara ini hingga Rp. 6,3 Trilliun dari tahun 2007 hingga 2013 sebagai rincian APBN 2006 sebesar Rp. 6,3 Miliar, APBN 2007 sebesar Rp. 144,4 Miliar, APBN 2008 sebesar Rp. 513,1 Miliar, APBN 2009 sebesar Rp. 705,8 Miliar, APBN 2010 sebesar Rp. 636,8 Miliar, APBN 2011 sebesar Rp. 1,262 Triliun, APBN 2012 sebesar Rp. 1,304 Triliun, APBN sebesar 2013 Rp. 1,488 Triliun.

5. Resiko Keuangan, atas kejadian ini bukan hanya negara yang dirugikan oleh PT Lapindo Brantas melainkan warga sekitar lumpur juga mengalami kerugian atas begitu besarnya lumpur yang keluar dari sumur pengeboran Banjar Panji-1 ini ke pemukiman mereka dan persawahan mereka pun tak luput oleh luapan lumpur tersebut. Para karyawan juga merasa dirugikan, karena mereka harus diberhentikan oleh perusahaan tersebut walaupun mereka juga menerima gaji dan pesangon dari pihak perusahaan. PT Lapindo Brantas Inc. sudah pasti terkena dampak resiko keuangan atas kejadian ini karena harus membayar ganti rugi terhadap warga sekitar yang terkena dampak ini dan juga untuk membayar gaji dan pesangon para pekerjanya yang akan diberhentikan.

(20)

16 Solusi

Dari resiko-resiko atau permasalahan mengenai kasus tersebut dapat di tarik kesimpulan atau cara untuk mengantisipasi atau meminimalkan resiko kejadian tersebut dikemudian hari yakni dengan cara:

1. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), sebagai salah satu perusahaan yang mengeksplorasi lingkungan, PT Lapindo Brantas dianjurkan untuk melakukan kegiatas tersebut sebelum kegiatan usaha tersebut dimulai untuk mengantisipasi resiko terhadapat lingkungan yang akan dan atau telah dieksplorasi sehingga tidak menggannggu ekosistem dan lingkungan yang ada disekitar perusahaan.

2. Teknologi, gunakanlah teknologi yang sesuai dengan usaha yang akan dimulai untuk dapat memudahkan resiko-resiko yang akan terjadi dikemudian hari. Buatlah pula keputusan dengan beberapa para ahli dalam mengatasi resiko yang telah terjadi.

3. Lokasi yang Strategis, penentuan lokasi usaha sangat mempengaruhi pada dampak resiko usaha yang terjadi. Usahakan lokasi usaha jauh dari lingkungan masyarakat agar dapat mengantisipasi limbah yang ada dan tidak mengganggu masyarakat sekitar.

(21)

17

BAB III

PENUTUP

2.3 Kesimpulan

Dari uraian diatas mengenai konsep dan analisis perencanaan dan peramalan keuangan serta manajemen resiko dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan peramalan keuangan serta manajemen resiko sangat penting bagi setiap perusahaan. Perencanaan dan peramalan keuangan sangat penting untuk menyusun rencana keuangan dan meramalkan keuangan perusahaan dimasa mendatang yakni seberapa besar dana yang harus dikeluarkan serta bagaimana ramalan keuangan dimasa mendatang, terutama bagi pihak manajemen.

Apabila perencanaan keuangan disajikan dengan baik dan benar tentunya peramalan keuangan untuk jangka waktu yang akan datang akan terlaksana dengan baik pula. Sedangkan manajemen resiko penting untuk menghindari, mengurangi atau bahkan mengatasi resiko yang mungkin terjadi. Manajemen resiko berpengaruh terhadap kelangsungan suatu perusahaan. Tidak hanya itu, manajemen resiko juga bisa mengukur suatu resiko yang terjadi pada perusahaan serta memudahkan Manejer perusahaan membuat dan mengambil keputusan-keputusan yang baru yang berguna bagi perusahaan.

2.4 Saran

Dengan adanya contoh kasus tentang manajemen resiko diatas membuktikan bahwa pentingnya pengelolaan yang baik dalam suatu perusahaan agar tidak tidak terjadi hal hal buruk yang dapat merugikan perusahaan.

(22)

iv

DAFTAR PUSTAKA

Brigham,Eugene E dan Houston,Joel F.2006.Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan.Jakarta:Salemba Empat

Darmawi,Herman.1990.Manajemen Resiko.Padang:Bumi Aksara Kountor,Ronny.2008.Mudah memahami manajmemen risiko

perusahaan.Jakarta:Penerbit PPM

Sjahrial,Dermawan.2008.Pengantar Manajemen Keuangan.Jakarta:Penerbit Mitra Wacana Media

Tampubolon,Manahan P.2013.Manajemen Keuangan (Financial Management).

Jakarta:Penerbit Mitra Wacana Media

Referensi

Dokumen terkait

Dominasi bentuk fasade, warna dan tekstur suatu bangunan bersejarah dengan arsitektur yang unik dan khas akan sangat menonjol di dalam kawasan pada siang hari, namun pada malam

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a di atas dan sesuai dengan pasal 10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Drs. Manullan G, pengorganisasian merupakan suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan. analisis

Pendidikan istri dan pendapatan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku investasi anak; jumlah anggota keluarga, jumlah anak sekolah, pendidikan suami, tipe

Pentingnya kajian kesenjangan digital pada kalangan remaja dalam poin kemampuan dan jenis pemanfaatan internet telah dilakukan oleh beberapa peneliti luar negeri

Kepala BiroIBagianlBidang Kepegawaian instansi yang membawahi bidang kesehatan lingkungan bagi Sanitarian Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan suasana yang kondusif yang berasaskan pada kebebasan untuk mengkaji dan menyampaikan pada khalayak, hasil

Aplikasi Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menguji model dan hipotesis mengestimasikannya menggunakan LISREL Hasil penelitian diperoleh bahwa