TESIS
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN LAKSANSIA SECARA ORAL DAN REKTAL TERHADAP KESEMBUHAN DAN KEKAMBUHAN PADA ANAK DENGAN
KONSTIPASI FUNGSIONAL
WIJI JOKO PRANOTO
080150004/IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir
pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU /
RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di
masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama dr. Supriatmo, SpA(K) dan dr. Melda deliana, SpA(K), yang
telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat
berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
2. Dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Anak FK-USU, dan, dr Beby Syofiani, Mked(Ped), SpA, sebagai
Sekretaris Program Studi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
3. Prof dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.
4. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H.
Adam Malik Medan dan RS. dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan
sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
5. Pimpinan Pesantren Musthafawiyah Kecamatan Purba Baru, Kabupaten
Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara atas keramahtamahan dan
bantuannya selama penelitian.
6. Abang serta adik-adik saya : Dwi jatmiko, Rani Kusuma Pratiwi, Andriamuri,
Vita, Jipi dan Ipan yang selalu ada buat saya dalam menyelesaikan tesis ini.
7. Teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang telah membantu
saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, ,Badai
Buana Nasution, Ade Rahmat, Fadli Syahputra, Rizky Adriansyah.
Terimakasih untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan selama ini.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Kepada orangtua saya yang sangat saya cintai dan hormati, H. Darsan dan
Hj. Sumiati, serta mertua saya Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K) dan dr. Hj. Rini
Ekayati Mediyastuti terima kasih atas pengertian, dukungan, do’a, bantuan moril dan
materil yang diberikan. Tidak lupa untuk Istri saya tercinta dr.Aridamuriany D. Lubis,
MKed(Ped), SpA yang tidak pernah lelah selalu memberikan dukungan, doa serta
Farhan Arfaputra Pranoto serta Fatih Azkaputra Pranoto yang selalu menjadi inspirasi
bagi saya. Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan,
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Tesis
ii
Ucapan Terima Kasih
iiii
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Singkatan dan Lambang
xi
Abstrak
xii
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi konstipasi ... 5
3.9 Identifikasi Variabel ... 27
BAB 6. KESIMPULAN dan SARAN...44
6.1 Kesimpulan………...44
5. Lembar Penjelasan terhadap Orang tua
6. Persetujuan Setelah Penjelasan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Diferensial diagnosis konstipasi berdasarkan usia
Tabel 2.2.
Frekuensi normal defekasi pada bayi dan anak
Table 2.3.
Tanda-tanda peringatan untuk konstipasi organik pada bayi
dan anak-anak
Tabel 2.4. Laksansia Stimulan
Tabel 4.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
Tabel 4.2.
Perbedaan Pemberian Laksansia Oral dan Rektal Terhadap
kesembuhan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka konsep penelitian
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
WGO
:
World Gastroenterology Organization
NASPGHAN
:
North American Society for Pediatric
Gastroenterology Hepatology and Nutrition
PaCCT
:
Paris Consensus on Childhood Constipation
Terminology
ASI
:
Air Susu Ibu
SD
:
Sekolah Dasar
SLTP
:
Sekolah Lanjutan Tingkap Pertama
≥
:
Lebih dari atau sama dengan
P
:
Besarnya peluang untuk hasil yang diobservasi
bila hipotesis nol benar
ABSTRAK
Latar Belakang. Konstipasi fungsional merupakan masalah umum pada anak-anak yang prevalensinya masih tinggi terutama pada anak usia sekolah dimana efektifitas
pemberian laksansia secara oral dengan rektal dihubungkan dengan kesembuhan dan
kekambuhan masih masih terus diperdebatkan sampai saat ini.
Tujuan. Menentukan efektifitas pemberian laksansia secara oral dan rektal terhadap kesembuhan dan kejadian kekambuhan pada anak dengan konstipasi fungsional.
Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terbuka pada bulan Mei sampai Juni 2010. Anak usia 8 sampai 17 tahun yang memenuhi kriteria Rome III dimasukan ke
dalam penelitian. Sampel dirandom dibagi dua kelompok, diberi laksansia secara oral
selama 3 hari berturut atau rektal satu kali pemberian (bisakodil 5 mg). Sampel diikuti
selama 7 hari serta diberikan catatan defekasi harian, kemudian follow up dilakukan
pada hari ke 14, 21, 28, 35 dan 42 untuk melihat frekeuensi defekasi dan kejadian
kekambuhan untuk kemudian perbandingan kedua kelompok dinilai menggunakan uji
Chi-square.
Hasil. Sembilan puluh sembilan sampel penelitian diikutsertakan dalam studi ini namun hanya 91 sampel yang menyelesaikan penelitian (kelompok oral n= 46,
kelompok rektal n=45) dengan jumlah drop out empat orang pada masing-masing
kelompok. Kesembuhan kelompok oral yaitu 39 siswa (84.8%) sementara yang tidak
sembuh berjumlah 7 siswa (15.2%) dibandingkan dengan kelompok rektal sembuh 33
orang (73.3%) dan yang tidak sembuh 12 orang siswa (26.7%);P=0.278. Terdapat
perbedaan bermakna pada kekambuhan antara kelompok oral yaitu 17 siswa (42.5%)
dan kelompok rektal yaitu 23 siswa (57.5%) dengan nilai P=0.026 yang dijumpai pada
minggu kedua follow up.
Kesimpulan. Tidak dijumpai perbedaan bermakna antara pemberian laksansia secara oral dengan rektal terhadap kesembuhan, namun demikian dijumpai kejadian
kekambuhan yang lebih cepat pada kelompok rektal yaitu pada minggu kedua.
ABSTRACT
Background. Functional constipation is a common condition in school age and pre-school children. Difference benefits of oral and rectal laxatives to recovery and
recurrence in children with functional constipation are still discussed.
Objective. To determine the benefit of oral and rectal laxatives to recovery and recurrence of constipation in children.
Methods. A randomized, open clinical trial was conducted in Mei and June 2010. Children aged 8 to 17 years old with functional constipation based on Rome III criteria
were enrolled to study. The participants were assigned randomly to receive stimulant
laxatives (bisacodyl 5 mg) consecutive three days orally or rectally single dose.
Participants were followed-up for 7 days and on day 14, 21, 28, 35 and 42, symptomps
of constipation were recorded and child’s behavior questionnaire was administered.
The chi-square test was used to determine the effect of recovery and recurrence.
Results. Ninety nine participants were eligible, 46 participants (5 boys, 41 girls) received oral laxatives (group A) and 45 participants (8 boys, 37 girls) received rectal
laxatives (group B), with 4 drop out in each group. The mean age of each group was
15.0(1.41) and 15.1(1.36) years, BW 48.6(8.11) and 45.6(7.80) kg, BH 149.9(6.79)
and 146.5(6.90) cm, and BMI 21.6(2.77) and 21.1(2.66) kg/m2, respectively. Succesfull
recovery was achieved with oral and rectal (84.8% and 73.3%, respectively; P=0.278).
The recurrence of constipation with oral and rectal in the second week were 42.5%
and 57.5%, respectively; P = 0.026.
Conclusion. Oral and rectal laxatives have no significant difference in the recovery of the functional constipation, however earlier recurrence of constipation more often
occured in rectal laxatives.