• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Citra Yang Ditampilkan Perusahaan Dalam Press Release (Study Analisis Isi Mengenai Jenis Release dan Jenis Citra Yang Ditampilkan Public Relations OfficerSantika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan dala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Citra Yang Ditampilkan Perusahaan Dalam Press Release (Study Analisis Isi Mengenai Jenis Release dan Jenis Citra Yang Ditampilkan Public Relations OfficerSantika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan dala"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi

yang strategis sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat

Malaka. Kota Medan merupakan pintu bagi arus penumpang dan juga

perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri.

Semenjak tahun 1590 hingga saat ini, Kota Medan yang dibangun oleh Guru

Patimpus ini terus berkembang dengan pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya

orang dan investor yang berkunjung ke Kota Medan dalam rangka tujuan wisata

maupun bisnis. Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel

dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota

(www.sumutprov.go.id).

Pada tahun 2010, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI memberikan

penghargaan Indonesia Tourism Award (ITA) kepada kota Medan sebagai “The Most Favorite City” dan “The Best Service City”. Penganugerahan penghargaan ini menjadi motivasi bagi kota Medan untuk menumbuh kembangkan sektor

pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru, yang mampu

menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja,

pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam

negara penerima wisatawan. Dengan kata lain, pariwisata dianggap sebagai

sebuah aspek penting dan integral dari strategi pengembangan negara dan

dijadikan sebagai salah salah satu sektor andalan untuk memperoleh devisa.

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, telah

meluncurkan program pariwisata bertajuk Medan Visit Year 2012 atau tahun kunjungan Medan 2012. Pencanangan tahun 2012 sebagai tahun kunjungan ke

(2)

(domestic tourist) maupun wisatawan asing (foreign tourist). Selain meningkatkan kunjungan wisata, program ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat dan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Bangkitnya pariwisata kota Medan,

membuat seluruh instansi baik di lingkungan pemerintah Kota Medan maupun

pihak swasta harus mampu mempersiapkan sarana dan prasarana serta pendukung

lainnya sehingga Kota Medan benar-benar siap menjadi kota tujuan wisata utama

di Indonesia. Salah satu penunjang untuk majunya dunia pariwisata adalah

industri perhotelan.

Istilah hotel berasal dari bahasa Prancis, yakni hostel yang berarti rumah penginapan bagi orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan atau bepergian.

Charles E Steadman dan Michael L Kasavana mendefinisikan hotel sebagai

sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan

makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian

pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan

yang ada di dalamnya. Tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, menurut SK

Menparpostel No KM 23/ NK 103/ MPPT 87, hotel adalah suatu jenis akomodasi

yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

pelayanan penginapan, makan, minum serta jasa lainnya bagi umum, yang

dikelola secara komersial. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hotel adalah sebuah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk

menginap bagi para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lainnya

yang dikelola secara komersial (Sugiarto dan Sulartiningrum, 2003:8-9).

Hampir di setiap sudut kota Medan ditemukan gedung perhotelan, baik itu

hotel kecil yang mengusung tema keluarga dengan harga yang sangat terjangkau

dan juga hotel berbintang yang menyediakan fasilitas yang mewah. Maraknya

industri hotel di kota Medan membawa konsekuensi terjadinya persaingan yang

ketat di antara hotel yang ada. Masing-masing manajemen perhotelan menerapkan

berbagai strategi agar mampu bersaing dan terus berkembang sejalan dengan

tuntutan konsumen. Setiap manajemen perhotelan berusaha untuk memperoleh

(3)

itu dari fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan. Citra positif ini diharapkan dapat

mempengaruhi jumlah konsumen dari masing-masing hotel.

Citra adalah kesan, perasaaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan

atau kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi

(Soemirat, 2004:112). Di era perang citra(image war) seperti sekarang ini, sebuah lembaga, perusahaan, dan organisasi sangat perlu membangun citra positifnya

agar mendapat dukungan dan simpati dari publik. Oleh karena itu, manajemen

perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk bisa memperkenalkan

perusahaannya kepada publik. Public Relations merupakan salah satu bagian yang berkontribusi penting dalam struktur organisasi perusahaan. Hal ini dikarenakan

public relations merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik (Kasali,

1994: 15).

Public Relations atau yang sering disingkat PRs, pada hakekatnya merupakan kegiatan komunikasi, dimana komunikasi yang dijalankan adalah

komunikasi dua arah, untuk menghasilkan umpan balik. Mengacu pada Cutlip,

Center and Broom, public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan

publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut

(Kriyantono 2008:5). Dari definisi di atas, terlihat betapa pentingnya peran public relations dalam kemajuan perusahaan dan betapa pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan publik.

Istilah publik dalam public relations merupakan peminjaman istilah dari ilmu sosiologi, yakni sekelompok orang yang terikat oleh satu masalah, kemudian

timbul pendapat terhadap masalah tersebut dan berusaha menanggulangi

permasalahan tersebut dengan jalan diskusi sebagai jalan keluarnya

(Danandjaja,2011:11). Dalam public relations, publik dibagi menjadi 2 jenis yakni publik internal dan publik eksternal. Publik internal yaitu publik yang

berada di dalam organisasi/perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan dan publik eksternal yaitu

publik yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan/organisasi seperti pers,

(4)

Frank Jefkins menyebutkan bahwa seorang Public Relations Officer atau yang sering disebut PRO, harus kreatif dan memunculkan berbagai inovasi

(pembaharuan) dalam bidang PRs. Public Relations Officer juga harus memiliki integritas personal (personal integrity) dan memiliki kemampuan manajerial (ability to organize) agar mampu menggerakkan orang-orang untuk mengelola sebuah kegiatan PRs dan perusahaan. Selain ketiga hal yang telah disebutkan,

Public Relations Officer juga harus memiliki kemampuan memperluas jaringan (ability to get on with people), serta kemampuan berkomunikasi (ability to communicate) untuk menjalani profesinya sebagai Public Relations Officer di sebuah perusahaan. Kemampuan berkomunikasi ini tidak hanya berlaku pada

komunikasi lisan, yakni berbicara di depan publik (public speaking) tetapi juga berkomunikasi lewat berbagai naskah seperti press release, naskah pidato,

feature, company profile, dan lainnya.

Kelima kriteria di atas dapat membantu seorang Public Relations Officer

dalam mencapai tujuan pokok PRs yakni menciptakan citra positif perusahaan di

mata publiknya. Citra positif dapat terbentuk apabila publik mempunyai persepsi

yang positif terhadap perusahaan. Agar hal itu tercapai, maka publik harus dalam

keadaan informasi yang cukup (well-informed) tentang perusahaan. Artinya tidak ada kesenjangan informasi antara perusahaan dengan publiknya atau sebaliknya.

Oleh karena itu, Public Relations Officer dituntut menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik (Kriyantono,2008:40). Dari penjelasan di atas,

dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan salah satu aspek penting bagi

perusahaan atau organisasi untuk dapat menciptakan pemahaman dan

memperdalam kepercayaan publik.

Ada banyak media komunikasi yang dapat digunakan Public Relations Officer untuk menyebarkan informasi tentang perusahaannya kepada publiknya, antara lain newsletter, bulletin, majalah dinding (messege board), company profile, annual report, iklan korporat naskah pidato, dan press release. Press release merupakan kegiatan penulisan yang paling banyak dilakukan oleh praktisi PRs untuk publikasi serta sekaligus merupakan strategi komunikasi yang efektif

dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan-kebijakan serta program

(5)

pemberitaan melalui media massa memiliki sifat efek keserempakan

(stimultnaeity effect), efek dramatisir, atau efek publisitas tinggi, dan memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukkan opini publik dalam

waktu yang relatif singkat. Dari hasil kerja sama inilah diharapkan akan tercipta

suatu opini publik yang positif sekaligus memperoleh “citra yang baik” pula dari

pihak publik sebagai khalayak sasarannya (target audience) dan masyarakat luas lainnya.

Media relations merupakan salah satu bagian dari Public Relations. Menurut Lesly, media relations adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media

terhadap organisasi (Iriantara,2005:28). Sedangkan Frank Jefkins menyebutkan

bahwa media relations adalah suatu usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka

menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi yang

bersangkutan (Nurudin, 2008:12). Ketika public relations dapat menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media, maka public relations sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program perusahaan.

Salah satu perusahaan di kota Medan yang menjalin hubungan baik

dengan berbagai media, baik itu media cetak maupun media online adalah Santika

Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan. Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis No 7 Medan. Hotel ini merupakan salah satu hotel berbintang empat yang baru berdiri di kota Medan,

tepatnya pada tanggal 15 Februari 2012.

Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan harus bersaing dengan hotel-hotel yang selevel dengannya yang notabene telah lama berdiri di

kota Medan untuk menjaring calon konsumen agar menikmati hunian yang telah

mereka sediakan, misalnya harus bersaing dengan hotel Danau Toba

Internasional, Hotel Tiara, Hotel Asean Internasional, dan Hotel Polonia

(www.pemkomedan.go.id). Oleh karena itu, Public Relations Officer Santika

(6)

citra positif perusahaan kepada publiknya dengan mengadakan special events

yang semenarik mungkin.

Special events adalah suatu peristiwa istimewa atau yang tengah berlangsung dan dirancang khusus dalam program acara kehumasan yang

dikaitkan dengan event tertentu. Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special events) dalam humas merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan

ditampilkan dalam acara tersebut. Kegiatan special events diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam

suatu kesempatan pada acara khusus, baik untuk meningkatkan pengetahuan

(knowledge), pengenalan (awareness), maupun upaya pemenuhan selera (plessure) dan menarik simpati atau empati. Sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan

citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya. Bentuk special event yang dapat dilaksanakan berupa festival, seminar, open house, fair termasuk kegiatan bazar, pameran, pertunjukkan dan sebagainya.

Sejak berdiri tanggal 15 Februari 2012, Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan sudah menyelenggrakan portofolio event besar seperti Pameran Otomotif Medan, Mega Bazzar Computer, Mukernas Partai Keadilan Sejahtera, Palmex 2012, Sumatera International Travel Fair, Konser Agnes Monica, Konser Rick Price dan Kahitna, serta masih banyak lagi. Public Relations Officer Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan mempublikasikan segala kegiatan perusahaannya dan hal-hal yang baru yang mereka tawarkan

kepada publik dengan menggunakan berbagai alat komunikasi, yang salah satunya

adalah dengan menggunakan press release.

Press release atau yang dikenal dengan istilah news release atau siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh PRs suatu organisasi

atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa

(TV, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa

tersebut. Menurut G.A Marken, tidak ada cara yang menyampaikan informasi

(7)

Salah satu upaya yang dilakukan Public Relations Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan untuk meningkatkan citra perusahaannya adalah melalui media. Public Relations Officer Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan menjalin hubungan dengan baik dengan para awak media dan berusaha secara intens tiap bulannya menulis press release untuk dikirimkan ke berbagai media. Dengan adanya press release yang dimuat secara continue di media, menunjukkan bahwa perusahaan itu ada, sehingga perhatian publik

terhadap organisasi atau perusahaan dapat terus terbina. Selain itu dengan adanya

press release juga diharapkan publik dapat mengenal lebih jauh keberadaan Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan.

Selain faktor hubungan yang baik dengan media, dimuatnya press release

yang ditulis oleh Public Relations Officer di media massa juga tergantung kepada teknik penulisan praktisi tersebut. Dengan demikian, kemampuan tulis-menulis

naskah kehumasan (PR Writting Skill) sangatlah diperlukan bagi seorang Public Relations Officer dalam melaksanakan fungsinya. Seorang Public Relations Officer dituntut untuk mampu menulis press release seperti jenis berita langsung (straight news) dan menggunakan gaya piramida terbalik (inverted pyramid).

Public Relations Officer harus memahami bahwa informasi press release tersebut harus mengandung nilai berita (news value) dan berharga sebagai berita (news worthy).

Kelayakan sebuah berita menjadi standar mengenai kapan sebuah isu,

krisis, atau event dalam organisasi perlu diinformasikan kepada publik organisasi. Secara umum, kelayakan berita dapat dicermati dengan melihat apakah informasi

yang dimuat tersebut masih baru (timeliness), mengandung unsur kedekatan baik secara emosional maupun geografis (proximity), apakah peristiwa itu membuat orang bersimpati dan empati (human interest), apakah peristiwa tersebut diinformasikan semata-mata karena ada orang terkenal yang terlibat di dalam

peristiwa tersebut (eminance dan prominence), serta apakah peristiwa tersebut memiliki dampak dan mempengaruhi aktivitas keseharian publik akan lebih lagi

(8)

Dalam penulisan sebuah berita (news), seorang wartawan memiliki prinsip bahwa ‘bad news is a good news’. Artinya, setiap wartawan akan berusaha mencari sebuah isu atau rumor, berita-berita yang memiliki news value dan sensasional bahkan berita-berita yang cenderung negatif untuk diangkat sebagai

berita. Namun lain halnya dengan seorang Public Relations Officer. Seorang

Public Relations Officer memiliki prinsip ‘good news is a good news’ dalam menulis sebuah berita di press release. Artinya Public Relations Officer akan selalu berusaha memperoleh publisitas positif dari setiap pemberitaan yang

mereka tuangkan dalam press release, sehingga dengan demikian perusahaan akan mendapatkan sebuah citra yang positif dari publiknya.

Tetapi pada praktiknya hampir semua naskah press release yang ditulis oleh Public Relations Officer boleh dikatakan tidak memiliki news value.

Mayoritas naskah yang sampai ke meja editor menampilkan informasi bagai

superlatif dan puff, yakni berita press release yang tidak press clear, justru mengandung publisitas dan promosi terselubung (Ruslan, 2008: 176). Arifin

Hutabarat menyebutkan bahwa press release bukanlah sebuah berita promosi.

Press release haruslah berisikan informasi yang berguna bagi umum (publik) yang kita kirimi press release tersebut (Soemirat, 2004:61).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

jenis press release dan citra yang ditampilkan oleh Public Relations Officer

Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan di dalam press release

perusahaan.

1.2Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka

peneliti melakukan pembatasan masalah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada press release yang dikirim ke media mulai dari bulan Februari 2012 - Maret 2013

2. Penelitian ini menggunakan analisis isi dengan unit analisis yaitu unit

(9)

1.3Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang

akan diteliti adalah “Bagaimana jenis press release dan jenis citra yang ditampilkan oleh divisi humas Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention

Medan di dalam press release perusahaan?”

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis release yang paling sering muncul selama satu tahun.

2. Untuk mengetahui citra yang ingin ditampilkan divisi Public Relations

dalam press release perusahaan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini ingin mengetahui penerapan teori public relations writing, yang dilakukan oleh divisi humas Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan dalam menulis press release

perusahaan.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas atau

menambah khasanah penelitian komunikasi, khususnya bidang Public Relations dan menambah pengetahuan dan pengalaman ilmu mahasiswa di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

Referensi

Dokumen terkait

mekanisme pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945)

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur

Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang organ reproduksi wanita terhadap personal hygiene saat mengalami keputihan pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Tempel

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat.. sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

Penelitian yang terkait dengan sektor pertanian diantaranya adalah penelitian Sukanto (2010), Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Jawa Tengah

[r]

Disarankan untuk memberikan konseling kepada Lansia dan keluarga Lansia tentang manfaat Posyandu Lansia, memberdayakan kader Posyandu Lansia untuk memberikan

Dari hasil penelitian, diperoleh arsitektur jaringan terbaik dari satu hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 25 neuron dan algoritma pelatihan terbaik yaitu dengan