• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Klinis dari Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dengan Klamer Non-Logam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Aplikasi Klinis dari Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dengan Klamer Non-Logam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Aplikasi Klinis dari Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

dengan Klamer Non-Logam

drg. Hubban Nasution, MSc

19860423 200912 1 005

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

(2)

Abstrak

Tulisan ini menjelaskan gambaran resin termoplastik pada plikasi klinis untuk gigi tiruan dengan klamer non logam berdasarkan klinis menurut para ahli. Karena produk resin termoplastik memiliki variabilitas yang besar pada sifat fisik dan mekanis, klinisi harus menggunakan bahan ini dengan pertimbangan yang hati-hati berdasarkan sifat spesifik setiap produk. Secara umum, resin termoplastik memiliki stabilitas warna yang lebih rendah dan resiko fraktur yang lebih tinggi daripada polimetil metakrilat.Selain itu, permukaan resin

termoplastik menjadi lebih mudah kasar daripada polimetil metakrilat. Penelitian yang berhubungan dengan sifat bahan dari resin termoplastik, keberhasilan perawatan dan kontrol berkala yang ada tidak mencukupi untuk mendapatkan kesimpulan yang tetap pada saat ini. Kerena itu penelitian penelitian berikutnya harus dilakukan agar mendapatkan pedoman klinis yang baku dimasa depan.

(3)

I. Pendahuluan

Estetis adalah perhatian terbesar bagi pasien-pasien yang menerima perawatan gigi, terutama perawatan prostetik. Oleh karena itu, aspek-aspek estetis harus dipertimbangkan untuk meyakinkan kepuasan pasien akan perawatan gigi. Pasien-pasien tidak menginginkan terlihatnya klamerlogam dari gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) pada daerah estetis untuk alasan estetis dan psikologis; hal ini merupakan salah satu alasan pasien tidak menyukai penggunaan GTSL.Secara konvensional, gigi tiruan cekat telah digunakan pada

pasien yang menekankan pada masalah estetis, namun kebutuhan untuk membuang kuantitas struktur gigi yang besar dan memerlukan keterampilan spesialis yang berarti pada saat ini, bukan merupakan pilihan yang tersedia secara umum. Pada Amerika Serikat, sejak tahun 1950, resin poliamida (nilon) telah digunakan untuk membuat GTSL yang tidak mengandung elemen logam apapun.

Kegunaan dari GTSL yang dibuat baik dari resin sendiri atau kombinasi dari resin dan logam saat ini telah dengan cepat mendapatkan

popularitas diantara dokter gigi umum dan dipertimbangkan lebih baik daripada GTSL konvensional dengan klamerlogam dalam hal estetis dan kenyamanan [1]. Perubahan dalam kesadaran publik telah mengarah pada peningkatan yang kuat akan kebutuhan pasien dari aspek estetis ketika protesa dipasangkan, dengan peningkatan jumlah pasien yang menghindari GTSL karena mereka berkaitan dengan pertambahan usia. Kebutuhan dokter gigi untuk merespon tuntutan dari pasien mungkin merupakan penyebab meningkatnya popularitas

dari GTSL.

(4)

basis gigitiruan, atau diskolorisasi basis resin gigitiruan mungkin terjadi, dan perawatan seperti reline atau repair mungkin sulit untuk dilakukan. Dalam praktiknya, berbagai masalah-masalah terjadi setelah pemasangan gigitiruan, setidaknya pada beberapa pasien. Terbatasnya uji klinis membuat kemungkinan bahwa penggunaan GTSL resin termoplastik yang tidak tepat dapat menjadi masalah sosial. Jika situasi ini dibiarkan, maka dapat mengurangi kepercayaan publik dalam perawatan gigi dan kedokteran gigi. Walaupun gigitiruan

tanpaklamer logam memiliki keuntungan positif dari menjadi efektif dalam merestorasi penampilan eksternal, namun memiliki kerugian yang jika digunakan pada pasien yang salah, maka akan menyebabkan kerusakan besar, seperti resorpsi abnormal darilinggir sisa, peningkatan mobiliti dari gigi penyangga, dan indikasinyaharus diverifikasi secara ilmiah di masa mendatang.

Gambar 1. Gigi tiruan klamer non logam

Gambar 2. Gigi tiruan klamer non logam dengan sandaran logam

(5)

II. Indikasi dan Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dengan Klamer Non-Logam

Indikasi

Dalam tulisan ini, gigi tiruan sebagian lepasan klamer non logam dikategorikan menjadi duajenis; dengan / tanpa kekakuan keseluruhan berdasarkan apakah termasuk struktur logam dan modulus elastic dari basis gigi tiruan (Tabel 2) dan

indikasi yangdisarankan dalam setiap jenis gigi tiruan klamer non logam.

Gigi tiruan klamer non logam yang tidak menyertakan struktur logam dan tidak kaku diindikasi sebagai gigi tiruan interim atau gigi tiruan cadangan untuk pasien dengan alergi logam,pasien dengan beberapa kehilangan gigi anterior, dan pasien dengan kehilangan beberapa gigi yang hilang dengan dukungan oklusal, dan sebagai epitheses untuk pasien yang gigi tiruannya tidak memerlukan beban fungsional, pasien dengan keperluan estetika, dan pasien yang tidak menginginkan preparasi gigi penyangga (Gambar 5).

Gambar 5. GTSLklamer non logam tanpa kerangka logam pada bagian frontal maksila bilateral gigi depan. Pandangan labial (a). Pandangan Palatal (b)

Gigi tiruan klamer non logam yang mencakup struktur logam dan kaku pada dasarnya ditunjukkan dalam berbagai kasus (Gambar. 2-4).

Kontraindikasi dan kasus yang membutuhkan perhatian

(6)

Jenis linggir edentulus sebagian dan hubungan oklusal Gigi tiruan klamer non logam dapat didesain dengan kerangka logam untuk mengontrol pergerakan gigi tiruan saat digunakan, dan bahwa desain dengan menggabungkan logam dapat digunakan pada hampir semua jenis linggir sebagian

edentulus.Walaupun sulit, namun, pada pasien dengan non-vertical stop oklusi atau mereka dengan beberapagigi tersisa, di antaranya hasil pengobatan yang baik tidak bisadiharapkan bahkan dengan penggunaan GTSL dengan klamer logam.Pasien dengan non-vertical stop oklusi,rotasi dan tenggelamnya basis gigi tiruan, perubahan posisi oklusal, dan resorpsi sisa linggir cenderung mengakibatkan konsentrasi tekanan yang berlebihan dalam klamer resin.Disebabkan adanya risiko yang tinggi, klamer resin dapat dengan cepat berubah bentuk atau rusak, makamenjadi kontraindikasi.

Tekanan pada klamer resin juga mungkin tinggi pada pasien dengan hanya beberapa gigi yang tersisa. Meskipun tergantung pada lokasi

gigi yang tersisa dan kondisi gigi

antagonis, perhatian khusus diperlukan jika dukungan oklusal molar hilang sepenuhnya, posisi oklusal tidak stabil, atau kekurangan dukungan yang disediakan oleh mukosa linggir sisa pada daerah edentulus karena resorpsi linggir sisa yang parah atau adanya mukosa yang abnormal di bawah basis gigi tiruan.

Faktor anatomi

Margin atas klamer resin GTSL dengan klamer non logam didesain untuk diposisikan pada permukaan gigi dan lebih rendah pada gingiva,

(7)

basis gigi tiruan tidak dapat terikat pada gigi tiruan secara kimiawi, yang berarti bahwa harus dibuat lubang retensi untuk menahan gigi tiruan secara mekanik.Pada pasien denganclearanceyang kecil pada gigi antagonis di daerah yang hilang, dapat mengalami gigi tiruan yang retak, atau patah.

Status kebersihan rongga mulut

Klamer logam didesain sedemikian rupa sehingga klamer tersebut tidak berkontak dengan margin gingiva, tetapi klamer resin dari GTSL dengan kamer non logam meliputi struktur gigi dari regio servikal gigi penyangga, margingingiva, dan mukosa labial-bukal.Jika area yang luas di sekitar gigi penyangga menjadi tidak higienis, hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk karies dan penyakit periodontal.Kebutuhan kontrol plak

gigi yang adekuat adalah penting, dan pasien dengan kebersihan mulut yang buruk dan mereka yang tidak merespon janji kunjungan berkala adalah kandidat yang tidak cocok. Degradasi bahan resin juga dapat

meningkatkan perlekatan plak

danmemperburuk kebersihan gigi tiruan, oleh karena itumenjaga kebersihan rongga mulut dengan teratur adalah penting. Pada pasien yang menggunakan GTSL dengan klamer non logam dengan tidak ada dukungan dari metal rest, gigi tiruanakanbergerak berlebihan ke arah oklusal dan menyebabkan klamer resin menekanmargingingiva, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan mekanik. Telah dilaporkan bahwa GTSL dengan klamer non logam yang tidak mengandung struktur logam sama sekali cenderung bergerak kea rah oklusal.

Jadi harus diperhatikan pada setiap kunjungan untuk pasien yang memakai GTSL dengan klamer non logam.

(8)

II. Keuntungan dan Kerugian dari GTSL dengan Klamer Non Logam

Keuntungan 1. Estetik

Pemakai gigitiruan, baik pria maupun wanita, sangat memperhatikan penampilan estetika

mereka. Meskipun perawatan implan gigi efektif, banyak pasien yang tidak menyukaiprosedurnya, atau takut akan pembedahan, biaya pembuatan implant juga umumnya tinggi. GTSL dapat diusulkan sebagai alternatif, namun kedua pasien dan dokter gigi mungkin akan memikirkan posisi klamer logam yang akan terlihat dari luar. Penampilan estetika GTSL dapat ditingkatkan dengan

menggunakan magnet atauprecisionattachment,

overdenture, atau telescopic denture, tetapi jika gigi penyangga adalah gigi vital, retainer seperti itu mungkin sulit untuk digunakan, dan dokter gigi akan memikirkan untuk menangani hal tersebut. Dengan GTSL klamer non logam, memungkinkan untuk memanfaatkan gigi vital sebagai tempat klamer

retentif, danmemberikan pilihanbagi

pasien dan dokter gigi dalam memilih gigi tiruannya.

Gambar 7. Kerusakan resin termoplastik yang digunakan pada GTSL dengan klamer non logam. (a) Hilangnya kilau pada permukaan yang dipoles; (b) Perubahan dan hilangnya warna pada GTSL dengan klamer non logam

2. Kenyamanan selama

penggunaan GTSL dengan

klamer non logam

Resin yang digunakan memiliki

modulus elastisitas yang lebih

rendahdan permukaan yang lebih

lunak dibandingkan dengan resin

akrilik [10-13],yang berarti pasien

merasa lebih baik saat

mengenakanGTSL dengan klamer

non logam. Tampaknya juga tidak

ada masalah dengan kesesuaian gigi

(9)

tiruan yang rendah,dimana resin

sangat elastis dan tidak kaku,

sehingga basis gigi tiruan

dapatdibuat lebih tipis. Hal ini

membuat basis gigi tiruan lebih

ringan dan lebih tipis dariGTSL yang

menggunakan resin akrilik atau

kerangka logam.

3. Alergi logam

Gigi palsu yang tidak mengandung

logam menghilangkan kekhawatiran

akan alergi logam. Secara historis,

GTSL dengan klamer non logam

pertama pada tahun 1950-an dibuat

dari resin poliamida, yang

dikembangkan untuk

menanganireaksi alergi terhadap

monomer sisa setelah

polimerisasiresin akrilik [16].

Keuntungan ini juga selanjutnya

telahdimanfaatkan untuk

menghindari alergi logam [17].

Kekurangan

1. Perubahan warna dan

degradasi resin termoplastik

Permukaan menjadi lebih kasar

setelah beberapa bulan

penggunaanditemui dalam hampir

semua bahan [18]. Sebagaimana

permukaan GTSL dengan klamer

non logam tidak sekeras resin

akrilik,bekas goresan pada GTSL

dengan klamer non logam lebih

dalam dan lebar dibandingkan

dengan akrilik pada tes goresan [19],

sehingga permukaan yang dipoles

kehilangan kilau. Perubahandan

hilangnya warna juga terlihat [20-22]

(Gambar. 6 dan 7).Pertumbuhan

jamur Candidaalbicans dapat

dihindari selama gigi tiruan dirawat

dengan baik, tetapi jika pembersihan

yang memadai tidak bisadilakukan

maka dibutuhkan perhatian yang

lebih dibandingkan dengan GTSL

akrilik.

2. Kesulitan pemolesan

Tes gesek dengan menggunakansikat

gigi (mengukur kehilanganvolume)

pada bahan basis gigi tiruan yang

digunakan padaGTSL dengan klamer

non logam telahmenunjukkan bahwa

bahan kehilangan volume kurang

dari seperlima dibandingkan resin

akrilik [24]. Namun demikian,

meskipun permukaan mudahrusak,

seperti dijelaskan di atas,

bahan-bahan ini tidak rentan terhadap

kehilangan kekerasan permukaan

bahkan ketika rusak. Hal ini berarti,

(10)

bahan ini lebih sulit untuk dipoles di

dental unit [25].

3. Kerusakan dari klamer resin,

kesulitan menyesuaikan

kapasitas retensidan perbaikan

Tidak ada pedoman untuk

desainklamer resin dari GTSL

dengan klamer non logam. Oleh

karena itu, lebar, ketebalan, dan

panjang retensi dirancang melalui

trial and error. Oleh karena itu,

pedoman desain

berdasarkanperbedaan sifat fisik

bahan sangat dibutuhkan

[26].Kerusakan dari elemen retentif

yang sering terjadi pada tahun-tahun

awal menyebabkan peningkatan pada

properti fisik.Kawat klamer ditanam

pada bagian retentive dengan tujuan

menjamin retensi yang kontiniu dan

mencegahkerusakan. Jika bahan

merupakan self-curingresin, maka

kapasitas retensi dapatdibentukdalam

batas tertentu, tapi jika tidak maka

sulit untuk menyesuaikannya [27].

4. Desain bagian retensi dan

kondisi periodontal

Dalam GTSL dengan klamer non

logam, klamerresin menutupi daerah

servikal darigigi penyangga hingga

wilayah yang luas pada kedua sisi

mahkota dan akar, yang dirancang

untuk menjadi bagian dari gingiva.

Ini berarti bahwadaerah yang

dicakup oleh klamer resin cukup

besar, dan undercutdapat menjadi

tempat penumpukan plak yang dapat

memperburuk kondisi periodontal.

Oleh karena itu diperlukan tindakan

pembersihan yang teliti.

Rekomendasi

Padatulisan ini, dalam lingkup yang

terbatas, GTSL dengan klamer non

logam tidak dapat direkomendasikan

sebagai gigi tiruan definitif dalam

prinsip prostetik saat ini, dengan

pengecualian pasien yang alergi

logam dan beberapa kasus

lainnya.GTSL dengan klamer non

logam yang mencakup kerangka

logam untuk memberikan kekakuan

diindikasikan dalam kasus-kasus di

mana pasien tidak nyaman dengan

klamer logamyang berada pada

daerah yang akan mempengaruhi

penampilan estetika. Metode reline

dan pemeliharaan harus dipahami

dengan mengacu pada perbedaan

(11)

Daftar Pustaka

1. Suzuki T, Shimpo H, Kitano

N, Sato M, Kawai Y, Kanki Y, et al. A questionnaire survey on the thermoplastic

dentures. Ann Jpn

Prosthodont Soc 2011;3:133 [special issue; in Japanese]. 2. Ohkubo C, Yatabe M, Arita

M. Present status and clinical problems of non-metal clasp dentures—can it become one choice for prosthetic rehabilitation? Ann Jpn Prosthodont Soc 2012;4:63–4 [special issue; in Japanese]. 3. Glossary of prosthodontic

terms. 8th edition. J Prosthet Dent 2005;94:1–85.

4. Saito M, Oguma H. Questionnaires for patients’ satisfaction with a

super-polyamide denture in a clinic. J Esthet Dent 2009;22:60–4 [in Japanese].

5. Lowe LG. Flexible denture flanges for patients exhibiting undercut tuberosities and reduced width of the buccal vestibule: a clinical report. J Prosthet Dent 2004;92: 128– 31.

6. Meijer GJ, Wolgen PJ. Provisional flexible denture to assist in undisturbed healing of the reconstructed maxilla. J Prosthet Dent 2007;98:327–8.

7. Kaplan P. Flexible removable partial dentures: design and clasp concepts. Dent Today 2008;27:122–3.

8. Singh JP, Dhiman RK, Bedi RP, Girish SH. Flexible denture base material: a viable alternative to conventional acrylic denture base material. Contemp Clin

Dent 2011;2:313–7.

9. Hosoi T. Non-clasp denture. DE 2009;168:1–4 [in Japanese].

10.Sano M, lto K, Nomura A, Kohno S. Properties of thermoplastic polymers used for non-clasp dentures. J Jpn Soc Dent Products 2009;23:28–34 [in Japanese]. 11.Yokoyama N, Machi H,

(12)

Surface hardness and tensile strength. J Nippon Acad Dent Technol 2004;25:87–92 [in Japanese].

12.Kawara M, Suzuki H, Ishikawa S. Progress of EstheShot1 for esthetic denture – report of abrasion losses-. Ann Jpn Prosthodont Soc 2011;3:E89 [in Japanese].

13.Ucar Y, Akova T, Aysan I. Mechanical properties of polyamide versus different PMMA denture base materials. J Prosthodont

2012;21:173–6.

14.Hayashi K, Yokoyama N, Machi H, Uchida T, Ono T, Nokubi T. Physical properties of polyamide resin (nylon group) as a polymeric material for dentures: Part 1. Characteristics of absorbent and dimensional change. Journal of Nippon Academy of Dental Technology 2004;25:80–6 [in Japanese]. 15.Hishimoto M, Katou Y, Akita

Y, Murakami Y, Iida S. Physical properties of polyester copolymer for

denture materials. J Nippon Acad Dent Technol 2008;29:196 [special issue; in Japanese].

16.Stafford GD, Huggett R. The use of nylon as a denture-base material. J Dent 1986;14:18–22.

17.Kuwahara K, Nagahama F, Kitahara K, Wada M, Makimura S, Kimura K, et al. A case of using non-metalclasp partial denture for the patient with metal allergy. Nichidai Koko Kagaku 2004;30:134–9 [in Japanese].

18.Yatabe M. How to deal with non-clasp denture? Its advantages and problems. Quintessence 2010;29:2083– 90 [in Japanese].

19.Kawara M, Iwata Y, Iwasaki M, Komoda Y, Iida T, Asano T, et al. Scratch test of thermoplastic denture base resins for non-metal clasp dentures. J Prosthodont Res 2014;58:35–40.

20.Takabayashi Y.

(13)

non-metal clasp dentures. Dent Mater J 2010;29:353–61. 21.Katsumata Y, Hojo S, Ino S,

Hamano N, Watanabe T, Kondo N, et al. Color stability of a flexible nylon denture base resin. J Kanagawa Odont Soc 2007;42:140–5 [in Japanese]. 22. Sepu´ lveda-Navarro WF,

Arana-Correa BE, Borges CP, Jorge JH, Urban VM, Campanha NH. Color stability of resins and nylon as denture base material in beverages. J Prosthodont

2011;20:632–863.

23.Fernandes FSF, Pereira-Cenci T, Silva WJ, Filho APR, Straioto FG, Cury AADB. Efficacy of denture cleansers on Candida Spp. biofilm formed on polyamide and polymethyl methacrylate resins. J Prosthet Dent 2010;105:51–8.

24.Takahashi H, Kawada E, Tamaki Y, Teraoka H, Hosoi T, Yoshida T. Basic properties of thermoplastic resins for denture base material referred to non clasp

denture. J Jpn Dent Mater 2009;28:161–7 [in Japanese]. 25.Abuzar MA, Bellur S, Duong

N, Kim BB, Lu P, Palfreyman N, et al. Evaluating surface roughness of polyamide denture base material in comparison with poly (methyl methacrylate). J Oral Sci 2010;52:577–81. 26.Taguchi Y, Shimamura I,

Sakurai K. Effect of buccal part designs of polyamide resin partial removable dental prosthesis on retentive force. J Prosthodont Res 2011;55:

44–7.

Gambar

Gambar 1. Gigi tiruan klamer non logam
Gambar 5. GTSLklamer non logam tanpa kerangka logam pada bagian frontal maksila bilateral gigi depan
Gambar 6. Deteriorasi
Gambar 7.

Referensi

Dokumen terkait

Keseluruhan pengaduan akan dicatat dalam suatu sistem pencatatan sebagai suatu database oleh Focal Point Mekanisme Penanganan Pengaduan untuk Proyek dan Kekerasan

Peneliti mengukur predikat variabel efektivitas komunikasi antarpribadi dokter-pasien dari lima sub variabel, yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif,

gaya bahasa atau istilah-istilah yang digunakan dalam berkomunikasi pada komunitas skateboard dan pemahaman tentang skateboard bagi komunitas skateboard yang didapat

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diambil keputusan bahwa terdapat peningnkatan hasil belajar siswa kelas XI Peminatan Ilmu-ilmu sosial di MAN 1

wawancara yang didapatkan peneliti, dengan subjek 1 yang sudah terlibat. dalam

Bangunan BSC seperti pada Gambar 3 adalah menterjemahkan visi dan strategi untuk diukur apa yang ditetapkan dengan apa yang dicapai, untuk memenuhi keinginan pada

AdapunRespons Azyumardi Azra terhadap modernisasi pendidikan Islam dan perubahan sosial ekonomi yang berlangsung dalam masyarakat Indonesia sejak awal abad ini mencakup: