Efektivitas dan keamanan DAN MEKANISME KERJA obat HERBAL

(1)

EFEKTIVITAS DAN

KEAMANAN DAN MEKANISME

KERJA OBAT HERBAL

Armenia

Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang

(2)

LATAR BELAKANG

 Sejak 1977,  dukun harus menjadi

bagian dari tim pelayanan kesehatan primer (who, 1978).

 Kebutuhan pengobatan tradisional ↑ di

berbagai negara (bannerman, 1993).

 Di negara non-industri 60–80%

masyarakat menerima pelayanan kesehatan tradisional , sendiri atau

digabung dengan pelayanan kesehatan modern (who)

 Kebutuhan peningkatan standart kualitas

(3)

ALASAN KEMBALI KE

PENGOBATAN

TRADITIONAL

1. OBAT MODERN EFEK SAMPING

2. BEBERAPA PENYAKIT KRONIS SULIT DISEMBUHKAN

(4)

FAKTA

 OBAT HERBA PUNYA KERJA

(5)

KARAKTERISTIK OBAT HERBA

 MURAH

 MUDAH DIDAPAT

 RESIKO EFEK SAMPING RENDAH

 DAPAT MENGISI KEBUTUHAN

TERAPI MULTIOBAT

(6)

KELEMAHAN

(1) KESULITASN MENGALIHBAHASAKAN

ISTILAH PENYAKIT DAN KHASIAT BAHAN KE TERMINOLOGI MODERN

(2) KEKURANG KONSISTENNAN INFORMASI TENTANG KEGUNAAN OBAT HERBA

(3) KURANGNYA INFORMASI TENTANG KANDUNGAN KIMIA OBAT HERBA

(7)

SUMBER OBAT

TRADISIONAL

 TANAMAN (LAUT/DARAT)

 HEWAN (DARAT/LAUT)

(8)

KATEGORI OBAT HERBAL

 PRODUK HERBAL TERDAFTAR

 HERBAL KERING BELUM TERDAFTAR

 PRODUK HERBAL YG DIJUAL SEBAGAI

SUPLEMEN, TAK ADA KHASIAT KHUSUS

(9)

?



SAFE



TOXIC

(10)

PERSPEKTIF

 EFEKTIF  KANDUNGAN KIMIA

 TOKSIK YA ATAU TIDAK 

 _{SPESIES YANG DIGUNAKAN}

 _{KONTAMINASI(ZA T KIMIA LAIN/MIKROBA)}  _{DOSIS DAN LAMA PEMAKAIAN}

 _{WAKTU PANEN}

 _{METODA PREPARASI}

 _{BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN,}  _DLL



AMAN



MENGEMBALIKAN

(11)

(12)

DRUG TARGETS



Receptors



Ion Channels



G-Protein-Coupled Systems



Enzymes



Transcription Factors

(13)

ADA APA DALAM HERBA?

 HERBA TERDAPAT SEBAGAI TANAMAN ATAU

PRODUK TANAMAN, SEPERTI DAUN,

BATANG, KULIT BATANG, BUNGA, AKAR, DAN BIJI.

 DAPAT DIJUAL SEBAGI MATERI KASAR ATAU

EKSTRAK, (DALAM AIR ATAU ALCOHOL ATAU

PELARUT LAIN).

 EKSTRAK MENGANDUNG SENYAWA KIMIA

DARI TANAMAN SEPERTI ASAM LEMAK,

STEROL, ALKALOID, FLAVONOID,

(14)

TM?

 having more than one active ingredient  may also cause problems and make it

more difcult to use safely and efectively.

 This is because multiple active

ingredients in herbs may have diferent strengths or degrees of

efectiveness, and they may also

work on diferent biological systems in the body, which can be related or unrelated to the health problem

(15)

Active constituent

 In most, but not all  more dilute than

those found in conventional medicines.

  LOW potential for problems with their

use, but  limit efectiveness.

 Nonetheless, both herbal and

conventional medicines should be used with care because all drugs carry the

(16)



efcacy of a herb may:

“Aither be attributable to one or a few ‘active ingredients’ or else to the

synergistic efects of all its constituents”. A problematic issue in herbal pharmacology

(17)

EXAMPLES

 omega-3 oils content can help to reduce

systolic and diastolic blood pressure by up to 9 points(mmHg).

 CoQ10- 30 mg herbs and fruits contain

proanthocyanadins that have antioxidant properties and reduce infammation in the arteries and veins and help to strengthen them.

 Catechu, contain catechin,

(18)

(19)

NOTES FOR BOTANICAL

MED.

 SPECIES

 MATERIALS (PART OF PLANTS)

 DOSE

 TIME OF USING  DISEASE

 PREPARATION

(20)

STANDARDISASI

BY:

IDENTIFIKASI SENYAWA ACTIVE

MENGUBAH PROSES PRODUKSI

(21)

MEDICAL TREATMENT

Evidence-based medicine (EBM)

/Information-based medicine (IBM)

TM



(22)

OBJECTIVES:

The need to achieve optimal efcacy while avoiding adverse drug reactions

(23)

TM requirements

 Consistency AND Quality in

composition and biological activity  FOR safe and efective use of therapeutic

agents (botanical medicine).

 Government Policies and regulatory

 frameworks

 safety, efcacy and quality

 access

(24)

WHO

 Traditional medicine is based on

the needs of individuals.

 Different people may receive

different treatments even if,

according to modern medicine, they suffer from the same disease.

 Traditional medicine is based on a

belief that each individual has his or her own constitution and social circumstances which result in

(25)

national policy

• to promote public awareness of and access to traditional medicine;

• to evaluate the economic potential of traditional medicine;

(26)

national policy

• to encourage and strengthen research into evidence-based practice of

traditional medicine;

• to foster respect for the cultural integrity of traditional medicine; and

(27)

TERAPI BERDASARKAN BUKTI

 PENDEKATAN EKSPERIMENTAL

(28)

(29)

Tang, J.-L. BMJ 2006;333:391-394

(30)

Beberapa Anti hipertensi herbal

AKAR MAMBU (Connarus grandis L) DAUN ALPUKAT (Percea americana)

SELEDRI (Apium graveolens L)

KEMUNING (Murraya paniculata (L)

TALI PUTR1 (Cassyha fyliformis L)

MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa ) BAWANG PUTIH (Alium sativum)

(31)

(32)

Param eter

SD SHR

FA FK FA FK

20 40 80 100 5 1 0

2 0

2

0 40 80 10

0 5 10 20

LAJU JANT

UNG ↓ ↓↓ ↓↓↓

↓↓↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓↓

MAP ↓ ↓ ↓↓ ↓↓↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓↓ ↓↓ ↓↓

↓ ↓↓ ↓

TDS ↑ ↓ ↓↓ ↓↓↓ ↓

↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓↓ ↓↓

↓ ↓↓ ↓

TDD ↓ ↓↓ ↓↓↓ ↓↓↓ ↓ ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ ↓ ↓↓ ↓↓ ↓ ↓↓ ↓ ↓↓ ↓

Pengaruh Fraksi air dan fraksi klroroform akar mambu thd tekanan

(33)

Efek bradikardi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

-3 0 3 6 9 12 15 18 21

% freq gabungan ekstrak dan dobu-tamin

Polynomial (% freq gabungan ekstrak dan dobutamin) % freq dobutamin

Polynomial (% freq dobutamin)

- log konsentrasi

% p e n u ru n a n f re k u e n s i

(34)

Efek Inotropik

-0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40

% p-p gabungan ekstrak dan dobutamin

Polynomial (% p-p gabungan ekstrak dan dobutamin) % p-p dobutamin

Polynomial (% p-p dobutamin)

- log konsentrasi

% p e n in g k a ta n k o n tr a k s i

(35)

A B

Fig. 3. Hubungan dosis F-air (A) dan F-kloroform (B) terhadap perfusi darah ginjal pada tikus SD (biru) dan SHR (merah)

Efek vasodilatasi

(36)

Diskusi

 Fenomena menarik: fraksi air meningkatkan aliran

darah ginjal sesuai dosis, sedangkan fraksi CHCl 3 sebaliknya, walaupun tidak signifkan Ini bisa disebabkan oleh perbedaan kandungan kimia masing2 fraksi.

 Menurut Cramer et al., (1992), Jacobson et al.,

(1993) dan beberapa lainnya, struktur kimia sangat berkaitan dengan afnitasnya terhadap reseptor tertentu dan activitasnya. Ini akan mempengaruhi afek dan potensi farmakologinya.

 Lebih dari satu kandungan zat kimia pada fraksi

(37)

(38)

12:00:00 AM

95.00 100.00 105.00 minutes 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 m m hg S A S ys to lic B P 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 m m hg S A D ia st ol ic B P 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 m m hg S A M ea n B P 390.00 410.00 430.00 450.00 470.00 B P M S A H ea rt R at e Efek ekstrak Pemberian Ekstrak a b d c

Hasil rekaman tekanan darah sistole (a), tekanan darah diastole (b), tekanan darah rata- rata (c) dan laju jantung tikus hipertensi (d) setelah pemberian ekstrak etanol daun alpokat (Elka Y.,

(39)

Akar Seledri

Penapisan Fitokimia

No. Uji Fraksi Etanol Air Fraksi Etil Asetat

(40)

Hasil Induksi Hipertensi pada percobaan akut

No. Parameter Hasil

1. Laju jantung 3 ( bpm) 84,94±73,91 2. TAR (mmHg ) 171,61±15,9

(41)

Efek penggunaan lama thd TDS

(42)

Efek penggunaan lama thd TDD

(43)

Efek penggunaan lama thd vol.

urin

Lama Perlakuan (hari)

(44)

Efek penggunaan lama thd Na

plasma

Lama Perlakuan (hari)

(45)

Efek penggunaan lama thd Na

urin

Lama Perlakuan (hari)

(46)

(47)

Efek Tali putri

(48)

TALI PUTRI

(49)

(50)

(51)

Anticoagulant

(52)

(53)

Jumlah trombosit

(54)

(55)

Perlakuan _{Rata-Rata Persen Perubahan Kekuatan dan} Frekuensi Kontraksi Jantung Katak

Kekuatan Kontraksi Frekuensi Kontraksi

Dobutamin 5,043a -4,871b

Ekstrak Murraya

paniculata -9,400b -17,529a

Lidokain -12,192c -7,274b

± SE ± 0,864 ± 1,602

(56)

Grafk hubungan log konsentrasi dobutamin dan respon

kekuatan kontraksi jantung tanpa (biru) dan dengan adanya ekstrak etanol daun Murraya paniculata 2 % b/v (merah) dan dobutamin konsentrasi bervariasi

(57)

Bawang Putih

 Dari 7 meta-analysis secara

random terkontrol penggunaan supplement bawang putih :

 3 pengujian meninjukkan

penurunan tekanan darah sistole yang nyata

 4 pengujian menunjukkan

penurunan tekanan darah diastolic

 Disimpulkan: supplement serbuk

bawang putih dapat digunakan

secara klinis untuk pasien dengan

(58)

Garlic Actions



Garlic clearly has

antithrombotic

properties.



Ajoene (an allicin metabolite) and

methyl allyl trisulfde inhibit platelet

aggregation.



Garlic may promote

vasodilation

by

relaxing smooth muscle, and it may

reduce lowdensity lipoprotein

(

LDL

)

(59)

Garlic (Cont.)



Fresh garlic may have some

cardiovascular benefts, but it is

unclear whether it lowers blood

lipids or blood pressure as much as

originally thought.

(60)

(61)

(62)

(63)

Efek hipolipemik garlic

(64)

Kegunaan (Sambungan)

 Untuk hipertensi dan hiperkolesterolemia.

 Dijual sebagai kapsul berisi minyak,

bubuk bawang putih yang dikapsulasi, dan tablet dan kapsul salut enterik; dia juga awet dalam larutan alkohol berair.

 Mengganggu sintesia tromboxan

(65)

ROSELLA

(66)

 Hibiscus Sabdarifa L. Tea (Tisane) Lowers

Blood Pressure in Prehypertensive and Mildly Hypertensive Adults

 Content: anthocyanins and polyphenols

(protocatechuic acid and quercetin

 Journal of Experimental Pharmacology

 The Journal of Nutrition - Nutrition and

(67)

(68)

(69)

 Konsumsi teh rosella setiap hari dapat

menurunkan tekanan darah pada

prehipertensi dan hipertensi ringan pada manusia dewasa

 Teh rosella dapat direkomendasikan

(70)

Tomat

(71)

Kegunaan

 The efect of natural antioxidant from

tomato extract in treated but

uncontrolled hypertensive patient

(72)

(73)

(74)

Hasil SBP

Efect of tomato extract on SBP during the trial. Systolic blood pressure is represented for each meeting. Systolic blood pressure did not difer between baseline and the frst placebo period, dropped by 134.02 mm Hg at the end of the treatment period ( P b .0001), and rose back to baseline values at the end of the second placebo period. Data are presented as mean F SE. b,

(75)

Hasil DBP

(76)

TEA

 CONTAINS

 POLYPHENOL  COFFEINE  THEAFLAVIN  THEARUBIGINS

(77)

ACTIONS

 ↓ INCIDENCE HEART DISEASE

(ANTIOXIDANTS ACTIVITY)

 PREVENT CANCER ( POLYPHENOLS ↓

MUTAGENICITY OF CARCINOGENS)

 INDUCES DETOXIFICATION ENZYMES

 ↓ GROWTH OF TUMOR CELLS AND ↑ IT’S

APOPTOSIS

(78)

(79)

KESIMPULAN

 Herba punya potensi besar sebagai obat Hasil  Penelitian sudah banyak, namun memerlukan

kerjasama dokter untuk dapat

memanfaatkannya sebagai alternatif obat untuk mengatasi penyakit

 Masih diperlukan penelitian lanjutan bagi

herba2 tertentu agar dapat digunakan sebagai obat terstandar

 Obat herba bekerja melalui mekanisme

tertentu, tergantung kandungan kimianya

(80)

 Membuat korelasi antara aktivitas

farmakologi dengan komponen kimia obat herbal dapat membantu

(81)