• Tidak ada hasil yang ditemukan

Health Care Associate Infections (HAI’s)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Health Care Associate Infections (HAI’s)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERSIHAN TANGAN

INHOUSE TRAINING

(2)

2 juta kejadian HAI’s setiap tahunnya di U.S.

HAIs secara langsung menyebabkan kematian 20,000 tiap tahunnya dan memberikan faktor resiko terhadap kematian 70.000

Meningkatnya lama perawatan

sehubungan dengan HAIs: 1 sampai 30 hari

Beban biaya sehubungan dengan

treatment terhadap infeksi : $4.5 milliar setiap tahunnya.

Health Care Associate Infections (HAI’s)

(3)
(4)

PENDAHULUAN

Kebersihan Kebersihan

Kebersihan Kebersihan

Kebersihan Kebersihan

(5)

Fakta Tentang Kebersihan Tangan

 Tangan adalah media yang paling utama

penularan bakteri pathogen.

 Kebersihan tangan adalah salah satu yang

sangat penting dan efektif dalam pencegahan penularan infeksi nosokomial.

 Kebersihan tangan dapat dan menghasilkan

menurunnya angka kesakitan (morbidity) dan kematian (mortality) dari infeksi.

 Secara Global hasil research menunjukkan

(6)

STANDAR DAN REGULASI

Departemen Kesehatan RI

CDC Guideline for Hand Hygiene

WHO

AORN Standards, Recommended

Practices, and Guidelines

CDC Guideline for Prevention of SSI

APIC

(7)

1843 Oliver Wendel Holmes

Puerperal fever disebarkan dari pasien ke

pasien melalui tangan & baju dokter/ perawat

1847 Ignaz Semmelweis dan Oliver

Wendell Holmes mengembangkan penyakit yang didapat di rumah sakit oleh infeksi

agent yang dipindahkan melalui tangan petugas kesehatan, ditemukan bahwa tehnik penyebaran kuman pathogen

melalui

tangan

tenaga kesehatan dapat dihindarkan melalui hand hygiene
(8)

Penelitian Semmelweis (1861) dan

peneliti – peneliti Lainnya

Penularan penyakit menular dari

pasien

ke pasien terjadi melalui tangan

petugas

kesehatan.

(9)

Angka Infeksi Rendah

Keterlibatan secara aktif semua personil RS

Petugas Kesehatan. Administrasi.

Perawat. Dokter.

Gizi. Farmasi

Dari tingkat rendah sampai direksi Angka Infeksi Rendah

Keterlibatan secara aktif semua personil RS

Petugas Kesehatan. Administrasi.

Perawat. Dokter.

Gizi. Farmasi

(10)

PENGERTIAN

Kebersihan tangan suatu prosedur

tindakan

membersihkan tangan dengan

menggunakan sabun/ antiseptik dibawah air mengalir atau dengan menggunakan

(11)

TUJUAN HAND HYGIENE

 Menghilangkan atau

meminimalkan miroorganisme di tangan  Mencegah perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke

pasien dan dari

pasien ke petugas kesehatan.

 Tindakan utama

dalam pengendalian infeksi nosokomial  Menghilangkan atau

meminimalkan miroorganisme di tangan  Mencegah perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke

pasien dan dari

pasien ke petugas kesehatan.

 Tindakan utama

(12)

Hand hygiene

adalah metode paling penting untuk

mencegah penyebaran mikroorganisme yang menyebabkan infeksi di pelayanan kesehatan

Dapat menurunkan angka infeksi s/d 50%

Menurunkan lama rawat inap di rumah sakit

(13)

MRSA

Mampu bertahan hidup di lingkungan untuk

jangka waktu lama, contoh: seprai, baju dan debu

◦  namun bukan sumber utama

transmisi infeksi

Transmisi utama: kontak

orang-per-orang,Alat-Alat lingkungan Yang terontaminasi

(14)

Siapa yang wajib cuci tangan

 Setiap orang yang kontak langsung

dengan pasien seperti: dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya

(fsioterapi, teknisi)

 Setiap orang yang ada kontak dengan

pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi dan petugas laboratorium

 Setiap personil yang berkontribusi dengan

prosedur yang dilakukan terhadap pasien

(15)

KEBERSIHAN TANGAN

1. Merupakan hal yang utama dan sangat penting dalam pencegahan & pengendalian infeksi.

2. Merupakan komponen sentral dari patient safety, yaitu sebagai indikator kwalitas.

3. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar pengendalian infeksi. 4. Membuat pelayanan kesehatan aman.

5. Menciptakan lingkungan yang aman untuk petugas kesehatan.

1. Merupakan hal yang utama dan sangat penting dalam pencegahan & pengendalian infeksi.

2. Merupakan komponen sentral dari patient safety, yaitu sebagai indikator kwalitas.

3. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar pengendalian infeksi. 4. Membuat pelayanan kesehatan aman.

(16)

FAKTOR KEPATUHAN CUCI TANGAN

Individu

 Rendahnya pengetahuan dan pengalaman  Keterbatasan pengetahuan tentang

pedoman handhygiene

 Kurangnya pemahaman tentang resiko

dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan

 Irritasi kulit tangan terhadap bahan yang

digunakan

FAKTOR KEPATUHAN CUCI TANGAN

Individu

 Rendahnya pengetahuan dan pengalaman  Keterbatasan pengetahuan tentang

pedoman handhygiene

 Kurangnya pemahaman tentang resiko

dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan

 Irritasi kulit tangan terhadap bahan yang

(17)

Kelompok

 Kurangnya program pendidikan dan

pelatihan

 Kurangnya pemahaman tentang resiko

dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan

 Cuci tangan dilakukan jika dalam

pengawasan saja.

 Bekerja dilingkungan unit kegawatan atau

kondisi yang sangat sibuk

 Kurang peduli dan masa bodoh Kelompok

 Kurangnya program pendidikan dan

pelatihan

 Kurangnya pemahaman tentang resiko

dari transmisi mikroorganisme pathogen dari tangan

 Cuci tangan dilakukan jika dalam

pengawasan saja.

 Bekerja dilingkungan unit kegawatan atau

kondisi yang sangat sibuk

(18)

Institusi

Keterbatasan tentang program

panduan/ pedoman

Keterbatasan sarana dan prasarana

Rendahnya tradisi lingkungan untuk

melaksanakan kepatuhan program

Kurangnya pengawasan, sanksi,

reward dan support terhadap

pelaksanaan program

Institusi

Keterbatasan tentang program

panduan/ pedoman

Keterbatasan sarana dan prasarana

Rendahnya tradisi lingkungan untuk

melaksanakan kepatuhan program

Kurangnya pengawasan, sanksi,

(19)

PENYEBAB KETIDAK PATUHAN

 Beban kerja berlebihan

 Tidak tersedia sarana / fasilitas kebersihan

tangan

 Lokasi cuci tangan terlalu jauh

 Bila sering cuci tangan tangan rusak  Tidak peduli

 Petugas berpikir pasien tidak membawa

kuman

(20)

PENYEBAB KETIDAK PATUHAN

Kurang pengetahuan petugas / kurang informasi

Tidak ada kontroling/monitoring

Tidak ada dukungan

(21)

PENGHUNI TANGAN

Resident Flora

&

(22)

Resident Flora

Mikroorganisme yang tinggal

dilapisan kulit yang lebih dalam serta

didalam folikel rambut

Tidak dapat dihilangkan sepenuhnya,

bahkan dengan pencucian dan

(23)

Transient Flora

Mikroorganisme yang berada dalam

lapisan atas kulit.

Diperoleh melalui kontak dengan pasien,

petugas kesehatan lain atau permukaan

yang terkontaminasi

Tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat

sebagian dengan mencuci tangan

(24)

Sebelum melakukan kebersihan tangan pastikan asesoris cincin, termasuk cincin kawin, gelang, arloji, tidak dipakai.

Pnelitian: kulit dibawah perhiasan kolonisasi

yang berat, SULIT dibersihkan/dekontaminasi

Memakai perhiasan akan sulit saat memakai

sarung tangan.

(25)

KAPAN KITA MENGGUNAKAN HAND RUB ?

Kondisi emergency dimana fasilitas cuci tangan sulit di

jangkau

Gunakan alkohol based-hands rub

untuk antiseptik tangan atau pada kondisi yang tidak memungkinkan melakukan cuci

Saat ronde di ruangan yang memerlukan disinfeksi

tangan

Bukan pengganti cuci tangan

Lakukan cuci tangan dengan air setelah

(26)
(27)

JENIS-JENIS CUCI TANGAN

Cuci tangan rutin

Cuci tangan prosedural

(28)

CUCI TANGAN PROSEDURAL

1. Lepaskan semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan.

2. Basahi tangan dengan menggunakan cairan antiseptik dengan kandungan klohexidin 2 %.

3. Gosok tangan dengan 6 langkah :

 Telapak tangan dengan telapak tangan.

 Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan.

 Telapak dengan telapak dan jari saling terkait.

 Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.

 Jempol kanan di gosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya

 Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya.

4. Bilas kedua tangan memakai air mengalir dengan 6 langkah seperti tersebut diatas sampai bersih.

(29)

HAND RUB

1. Lepaskan semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan. 2. Basahi tangan dengan menggunakan cairan yang berbasis

alkohol

3. Gosok tangan dengan 6 langkah :

Telapak tangan dengan telapak tangan.

Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan.

Telapak dengan telapak dan jari saling terkait.

Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.

Jempol kanan di gosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya.

Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya.

(30)

Bagaimana Memilih Cairan Hand Hygiene?

Bagaimana Memilih Cairan Hand Hygiene

?

(31)

KELOM

POK AKTIVITAS MELAWAN BAKTERI KEGUNAAN POTENSIAL

Gra m (-) Gra m (-) terb any ak

TB Virus Jamur

End o spo ra Tind k kece pata n relat if Teri nfek si bah an orga nik Bas uh Pem bed aha n Pers iapa n kulit KET Alkohol (60-90% etil atau isoprop il)

SB SB SB SB SB NIH IL

Cep at

Cuk

up Ya Ya

Tidak digunakan pada selaput lendir.

Tidak baik utk pemberihan kulit, tidak bertahan lama Klorhek sidin (2-4%) (Hibita ne, Hibiscr ub)

SB SB SB SB SB NIHIL Cepat Sedikit Ya Ya

Punya daya tahan yang bagus Prepar at Iodin (3%)

SB SB SB SB Baik Seda ng Sed ang Di tand ai Tida k Ya Tidak digunakan pada selaput lendir. Bisa membakar kulit, hilang setelah beberapa menit Iodofor (7,5-10%) (Betha dine)

SB SB Seda ng

Baik Baik NIH IL

Sed ang

Cuk

up Ya Ya

Bisa digunakan pada selaput lendir Para-Kloro metaks inelol (PCMX) (0,5-4%) Bai k SB Se da ng

Baik Sedang

Tdk dik eta hui

Lam

bat Minim Tidak Ya

Menembus pada kulit, jangan digunakan pada bayi baru lahir

Triklosa n (0,2 –

2%) SB Baik

(32)

N

0 SAMPEL LOKASI

HASIL ANGKA

KUMAN KULTUR

1 Usap tangan. Umi

M (Pre) Namiroh 31 cfu/cm²

-Bacillus subtillis - Acinobacter

calcoaceticus Usap tangan. Umi

M (Post) Namiroh 21 cfu/cm² - Bacillus subtillis

2 Usap tangan. Sonda

(Pre) Namiroh cfu/cm²1.692 - Bacillus subtillis Usap tangan. Sonda

(Pre) Namiroh 0 - 1 cfu/cm² Steril 3 Usap Tangan Retno K

(Pre ) PICU 16 cfu/cm² - Bacillus subtillis Usap Tangan Retno K

(Post) PICU 0 - 1 cfu/cm² Steril

4 Usap Tangan Ivana

(Pre ) Arofah 72 cfu/cm²

- Bacillus subtillis - Acinobacter

calcoaceticus Usap Tangan Ivana

(Post) Arofah 40 cfu/cm² - Staphylococcus epidermidis

5 Usap Tangan Abu

Yadi (Pre ) IGD 3257 cfu/cm² - Bacillus subtillisStaphylococcus epidermidis

Usap Tangan Abu

Yadi (Post) IGD 0 – 1 cfu/cm² Steril

(33)

1 2

3

4

5

6

7

8 9

10

11

(34)

CUCI TANGAN

(35)

Semua perlu faham dan

melaksanakan

(36)

Perlu sosialisasi dengan berbagai

media

Fasilitas Hand Hygiene terpasang di

(37)
(38)
(39)

Perlu pembelajaran dan

kebiasaan.

Perlu diadakan sidak

(40)
(41)

CONTOH HAND RUB DI RUANG PICU/NICU & ICU

(42)
(43)

JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGT SEPT OKTO NOV DES 78.0 79.0 80.0 81.0 82.0 83.0 84.0 85.0 86.0 87.0 81.2 81.4 82.4 82.8 83.8 84.2

85.3 85.4 85.8 85.1 85.6 85.2 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

Pencapa-ian Target

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN (%)

BULAN DESEMBER 2017 DI RS ISLAM KLATEN

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN (%)

BULAN DESEMBER 2017 DI RS ISLAM KLATEN

ANALISA : Bulan desember ada penurunan sebanyak 0.4 % kepatuhan melakukan 5 moment cuci tangan, angka kepatuhan

petugas melakukan kebersihan tangan untuk bulan ini sudah menca-pai target

RTL : Lakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan petugas

(44)

AKU

MALU...

MENYENTUH PASIEN

KALAU TANGANKU TIDAK BERSIH

KARENA KU TAHU DI TANGANKU BANYAK KUMAN

AYO SUKSESKAN

GERAKAN CUCI TANGAN

(45)

MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN,

MERUPAKAN HAL YANG BIASA,

TAPI DAMPAKNYA

(46)

Cuci Cuci Tangan

Tangan Cuci

Cuci

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Masuk kekuatan modal dalam persaingan politik itu menjadi fenomena yang menarik di tengah tekanan demokratisasi serta perubahan ekonomi Indonesia yang semakin

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Perbedaan Tingkat

(3) Dalam hal pada hari terakhir penyampaian laporan dan/atau koreksi Laporan KPPK beserta dokumen pendukung, Laporan KPPK yang telah melalui Prosedur Atestasi, informasi

sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan melakukan wawancara kepada beberapa karyawan yang bersangkutan sesuai dengan topik

Dalam penelitian ini, peneliti mendapati bahwa, (1) siswa tidak memahami tiga sinar istimewa yang digunakan untuk mengetahui posisi bayangan, (2) siswa tidak

Lebih jelas yang ditampilkan oleh diagram batang pada gambar 2 bahwa nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0.87 dengan kategori tinggi sedangkan nilai