Pengantar
• Biro Sensus Amerika mendefinisikan suatu
unit
hunian
adalah bangunan yang memiliki pintu
masuk sendiri (baik di dalam maupun di luar)
dan fasilitas dasar.
• Biro Sensus Amerika mendefinisikan
Rumah
Tangga
adalah semua orang yang tinggal
bersama dalam satu unit hunian atau tempat
tinggal.
• Dalam rumah tangga, terdapat dua jenis
Keluarga
• Pengertian
keluarga
menurut Schiffman dan
Kanuk (2007) adalah
dua orang atau lebih
yang tinggal bersama dengan ikatan darah
atau keturunan, ikatan perkawinan atau
Keluarga
•
Rumah tangga bukan keluarga adalah
orang yang
hidup sendiri ataupun hidup dengan orang lain yang
tidak ada hubungan samasekali.
•
Blended family adalah
keluarga yang terdiri dari
pasangan, yang salah satu atau keduanya pernah
menikah, dan salah satu atau kedua dari mereka
memiliki anak dari pernikahan sebelumnya.
Bentuk Keluarga
• Keluarga inti (
nuclear family
):
Lingkungan keluarga yang meliputi ayah,
ibu, dan anak-anak yang hidup bersama
• Keluarga besar (
extended family
):
Keluarga inti ditambah orang-orang yang
mempunyai ikatan saudara dengan
• Keluarga dimana seseorang dilahirkan
disebut keluarga orientasi (
family of
orientation
)
• Keluarga yang ditegakkan melalui
VARIABEL SOSIOLOGIS
1. Kohesi : Pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain / seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi
2. Kemampuan Keluarga Dalam Beradaptasi (Adaptability) : Seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh kebutuhan yang berubah.
Terdapat dua alasan mengapa keluarga
penting dipelajari dalam PKO
1.Ada beberapa barang dan jasa yang dibeli
oleh konsumen dengan
mengatasnamakan keluarga.
2.Ada beberapa barang dan jasa dibeli oleh
seorang anggota (individu), namun
Siklus Kehidupan Keluarga (SKK)
• Siklus Kehidupan Keluarga
menggambarkan tahap-tahap yang dijalani
oleh sebuah keluarga dengan semakin
meningkatnya usia anggota keluarga.
• Setiap tahap keluarga akan
menggambarkan kebutuhan yang
Keterangan:
1. Inisiator: anggota keluarga yang pertama kali mengusulkan proses pembelian
2. Influencer: Individu yang opininya dicari sehubungan dengan
kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk/merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi.
3. Gate Keeper: pengumpul informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
4. Pembuat keputusan: individu yang membuat keputusan akhir, jelas lebih bagus jika keputusan bersama.
5. Pembeli/yang mengeluarkan uang: individu yang membeli produk tersebut, biasanya orang tua atau anak yang sudah besar.
Menurut Engel dkk (1995), secara umum, adapun
kategori struktur peran berikut:
•
Otonom
. Keputusan yang bisa dilakukan oleh istri
atau suami, yang bisa dilakukan tanpa tergantung
dari salah satunya.
•
Suami
yang dominan dalam mengambil
keputusan.
•
Istri
yang dominan dalam mengambilan
keputusan.
Sinkratis
lebih memungkinkan dalam situasi
berikut:
•Ketika tingkat resiko yang dirasakan dalam
pembelian tinggi
•Ketika keputusan pembelian penting untuk
keluarga
•Ketika ada sedikit tekanan waktu (tersedia
cukup waktu)
Ada beberapa faktor demografi yang mendorong Sinkratis
•Dalam rumah tangga dengan pendapatan menengah
akan sangat mungkin terjadi keputusan bersama,
sedangkan dalam rumah tanga yang berpendapatan
rendah istri lebih dominan dan dalam rumah tangga
berpendapatan lebih tinggi suami lebih dominan.
•Keluarga yang lebih muda memperlihatkan frekuensi
yang lebih tinggi dalam pembuatan keputusan bersama
•Pembuatan keputusan bersama lebih mungkin terjadi jika
keluarga tidak mempunyai anak
Determinants of Family Purchase Role
Bagaimana anggota keluarga berinteraksi dalam
proses pembelian ini tergantung kepada :
•
budaya dan subbudaya dimana keluarga itu
berada
•
aturan tersendiri dari tiap keluarga
Dinamika Pengambilan Keputusan Keluarga
dalam Pembelian
Faktor spesifik yang menentukan dalam membuat keputusan pembelian pada sebuah keluarga adalah:
•Kebutuhan antar pribadi, tingkatan seseorang pada investasi dalam kelompok, misalnya seorang remaja bisa lebih peduli tentang apa yang dibeli keluarganya untuk rumah tangga daripada seorang mahasiswa yang sementara tinggal di asrama.
•Keterlibatan dan manfaat produk, yaitu produk mana akan digunakan atau akan memuaskan sebuah kebutuhan.
•Pertanggungjawaban, (usaha memperoleh, maintenance,
pembayaran dan seterusnya), orang lebih menyukai tidak setuju dengan sebuah keputusan jika itu membawa konsekuensi dan komitmen jangka panjang.
Konflik dan Strategi Keluarga
Untuk Menyelesaikan Konflik
Konflik timbul karena hal-hal sebagai berikut: (1) alasan untuk
pembelian suatu barang atau jasa; (2) mengevaluasi pilihan alternatif. Strategi untuk menyelesaikan konflik:
1. Strategi susunan peran (role structure strategy): Adalah suatu strategi dimana konflik dalam keluarga diatasi dengan menunjuk seorang anggota keluarga untuk bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil.
2. Strategi anggaran (budget strategy): Pada strategi ini, keputusan diambil berdasarkan pada besar anggaran belanja yang dialokasikan untuk membeli produk tersebut.
3. Strategi pemecahan masalah (problem solving strategy): Strategi ini digunakan ketika seluruh anggota keluarga sepakat terhadap tujuan
Dalam
problem solving strategy,
digunakan cara-cara :
• Cara pertama dengan menunjuk seorang ahli (
expert
)
yang dianggap memiliki pengetahuan tehnis mengenai
produk yang akan dibeli. Ahli yang dipilih bisa
merupakan anggota keluarga dan bisa dari luar
keluarga.
• Cara kedua, dengan “pemecahan masalah secara lebih
baik” (
better solution
). Cara ini digunakan melalui diskusi
keluarga untuk mencari pemecahan masalah yang lebih
baik daripada yang diusulkan secara sendiri-sendiri.
• Cara ketiga, dapat digunakan apabila tersedia banyak
pilihan dengan “pembelian berganda” (
multiple
4. Strategi persuasi: Merupakan cara mempengaruhi seseorang
anggota keluarga untuk setuju dengan keputusan. Strategi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
• Melalui “kritikan-kritikan lepas tanggung jawab”, mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menunjukkan bahwa pilihan dan pertimbangan keliru.
• Seluruh anggota keluarga diajak untuk berbelanja bersama (shopping together), sehingga bersama-sama dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari merek-merek produk yang ada untuk dipilih.
• Apabila tidak tercapai kesepakatan adalah “pemaksaan” (coercion) agar seluruh anggota keluarga lainnya mau menerima keputusan. • Cara persuasi dengan mengajak anggota-anggota keluarga lainnya
Sosialisasi Anggota Keluarga
• Sosialisasi konsumen untuk anak-anak: Aspek-aspek yang
relevan dengan sosialisasi anak-anak didefinisikan sebagai proses dimana anak-anak memperoleh keahlian, pengetahuan, sikap dan pengalaman penting untuk berfungsi sebagai konsumen.
• Sosialisasi konsumen dewasa: Proses sosialisasi mulai dari anak-anak dan diteruskan seumur hidup oleh setiap orang.
• Sosialisasi antar generasi: Pada umunya untuk memastikan loyalitas produk dan preferensi merek yang ditransfer dari satu generasi yang lainnya mungkin untuk kegiatan tiga atau empat generasi dalam keluarga yang sama. Contoh produk yang