MANUSIA
MANUSIA
SEBAGAI
SEBAGAI
MAHLUK
MAHLUK
INDIVIDU
INDIVIDU
DAN
DAN
SOSIAL
Manusia sejak awal lahirnya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya).
Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Manusia memerlukan mitra untuk
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami
Manusia sebagai Individu
Manusia sebagai Individu
• Individu dalam bahasa Perancis berarti orang seorang.
• Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang manusia. "In-dividere" berarti makhluk
individual yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual", menunjuk pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya dan sekaligus untuk membedakan dengan
masyarakat.
• Banyak pakar memberikan pengertian
tentang kepribadian.
• Dari beberapa pengertian ttg kepribadian
tsb, dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri-ciri / karakteristik watak individu
yg konsisten yang berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah laku
untuk berbuat, berpikir, dan merasakan
khususnya apabila individu itu berhubungan dng orang lain atau menanggapi suatu
keadaan di lingkungannya.
• Kepribadian mempunyai karakteristik yang
• Karakteristik kepribadian tersebut
merupakan perpaduan antara bawaan atau warisan yang dibawa sejak lahir
dengan faktor lingkungan. Faktor bawaan atau warisan yang dimiliki oleh individu
maupun kondisi lingkungannya tidaklah sama, sehingga tidak akan terjadi dua
•
Jadi setiap
individu
mempunyai
kepribadian sendiri-sendiri yang
berbeda dengan kepribadian
individu
• Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur kepribadian meliputi:
• (a) Pengetahuan,
• (b) Perasaan,
Individu dan Konteksnya dalam
Individu dan Konteksnya dalam
Masyarakat
Masyarakat
• Manusia sebagai individu selalu berada di
tengah-tengah kelompok individu lain yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi.
• Proses dari individu untuk menjadi pribadi
tidak hanya didukung dan dihambat oleh
dirinya, tetapi juga oleh kelompok sekitarnya. Dalam proses untuk menjadi pribadi, individu
dituntut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada. Lingkungan
Individu dan Kelompok Sosial
Individu dan Kelompok Sosial
• Kecenderungan manusia untuk hidup berkelompok
sebenarnya bukanlah sekedar suatu naluri atau
keperluan yang diwariskan secara biologis semata-mata. Akan tetapi dalam kenyataannya manusia berkumpul sampai batas-batas tertentu juga menunjukkan adanya suatu ikatan sosial tertentu. Mereka berkumpul dan
saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar
manusia merupakan suatu kebutuhan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu yang satu pasti akan membutuhkan individu yang lain,
karena seorang individu tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan individu lain. Jadi kehidupan
berkelompok merupakan kebutuhan mutlak. Maka timbullah kelompok-kelompok sosial (social group) di dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia
Menurut Soerjono Soekanto, suatu
Menurut Soerjono Soekanto, suatu
himpunan
himpunan manusiamanusia dapat dikatakan dapat dikatakan kelompok sosial apabila:
kelompok sosial apabila:
• Ada kesadaran dari setiap anggota bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan
• Ada interaksi timbal balik antara anggota kelompok satu dengan anggota lainnya
• Ada sesuatu yang dimiliki bersama, misalnya: tujuan, cita-cita, idiologi, dan kepentingan
• Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku
• Bersistem dan berproses
Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi
kelompok yang statis, tetapi dinamis, selalu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan baik dalam aktivitas
Interaksi Sosial
Interaksi Sosial
• Menurut Gillin dan Gillin, interaksi sosial merupakan hubungan-ubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok-kelompok manusia, maupun orang
• Interaksi sosial dapat terjadi karena
adanya komunikasi, jadi komunikasi di sini sangatlah penting artinya. Komunikasi
berarti seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain baik berwujud pembicaraan, gerak, maupun sikap.
Interaksi sosial merupakan dasar dari
proses sosial, pengertian ini menunjukkan pada hubungan-hubungan yang dinamis. Interaksi sosial juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
• Dengan demikian jelas sekali bahwa interaksi sosial itu sangat penting
dalam kehidupan masyarakat.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa:
– kerja sama (cooperation), – persaingan (competition), – pertikaian (conflict), dan
Perubahan Sosial
Perubahan Sosial
• Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar
anggota masyarakat. Perubahan yang terjadi tidak selalu sama, ada yang lambat (evolusi) dan ada yang cepat
(revolusi). Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat.Sebaliknya revolusi,
• Faktor-faktor yang mendasari
terjadinya perubahan sosial bisa bersumber dari dalam masyarakat (intern) dan bisa juga dari luar
Faktor-faktor intern, antara lain
Faktor-faktor intern, antara lain
• Perubahan jumlah penduduk, • Penemuan baru,
Adapun faktor-faktor ekstern dapat
Adapun faktor-faktor ekstern dapat
disebabkan oleh
disebabkan oleh
• lingkungan fisik yang ada di sekitar
manusia, misalnya: bencana alam, perkembangan ilmu
• pengetahuan dan teknologi, perkembangan komunikasi,
Faktor-faktor yang mendorong
Faktor-faktor yang mendorong
proses perubahan antara lain:
proses perubahan antara lain:
• Kontak dengan kebudayaan lain,
• Kemajuan pendidikan,
• Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju,
• Sistem terbuka lapisan masyarakat,
• Penduduk yang heterogen,
• Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan,
Faktor-faktor yang menghambat
Faktor-faktor yang menghambat
yaitu:
yaitu:
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,
• Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat,
• Sikap masyarakat yang sangat tradisional,
• Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat,
• Rasa takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya,
• Sikap tertutup terhadap Pengembangan hal-hal baru /
asing,
• Adat atau kebiasaan,
• Hambatan- hambatan yang bersifat idiologis,
• Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat
Status dan peran
Status dan peran
individu
individu
dalam masyarakat.
Pengertian Masyarakat
Pengertian Masyarakat
• Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut "society" yang berarti sekelompok
manusia (minimal dua orang) yang hidup bersama, saling berhubungan dan
Selo Soemardjan,
Mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
M.J. Herkovits
M.J. Herkovits
• Masyarakat adalah kelompok individu
Koentjaraningrat
Koentjaraningrat
• masyarakat adalah kelompok manusia
yang saling berinteraksi, memiliki
prasarana untuk kegiatan tersebut, dan
Anderson
Anderson
dan Parker
dan Parker
,
,
Menyatakan ciri-ciri masyarakat yaitu:
• adanya sejumlah orang,
• bertempat tinggal dalam suatu daerah tertentu, • mengadakan hubungan satu sama lain,
• saling terikat satu sama lain karena mempunyai
kepentingan bersama,
• merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai
perasaan solidaritas,
• adanya saling ketergantungan,
• merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma atau aturan-aturan tertentu,
Dari berbagai definisi tersebut,
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa
komponen masyarakat itu
komponen masyarakat itu
terdiri dari:
terdiri dari:
• kelompok besar manusia yang relatif permanen,
• berinteraksi secara permanen,
• menganut dan menjunjung suatu sistem nilai dan kebudayaan,
Status dan Peran Individu dalam
Status dan Peran Individu dalam
Masyarakat
Masyarakat
• Status adalah jenjang atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok, atau dari satu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain.
• Adapun peran diartikan sebagai suatu
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status dan peran merupakan dua hal yang saling berkaitan. Status menunjuk pada siapa orangnya,
Menurut S. Bellen, ada beberapa jenis
Menurut S. Bellen, ada beberapa jenis
status dan peran sosial dalam
status dan peran sosial dalam
masyarakat, yaitu:
masyarakat, yaitu:
• Peran yang diharapkan (expected roles) dan
peran yang terlaksana dalam kenyataan (actual roles)
• Peran yang terberi (ascribed roles) dan peran yang diperjuangkan (achieved roles)
• Peran kunci (key roles) dan peran tambahan (supplementary roles)
Pranata Sosial dan
Pranata Sosial dan
Hubungannya dengan Nilai dan
Hubungannya dengan Nilai dan
Norma Sosial
Norma Sosial
• Yang dimaksud dengan pranata sosial
adalah himpunan kaidah atau norma yang bertujuan untuk menata atau mengatur
Berikut ini adalah beragam
Berikut ini adalah beragam
norma dari yang lemah sampai yang
norma dari yang lemah sampai yang
kuat, yaitu:
kuat, yaitu:
• Folkways, norma-norma berdasar kebiasaan atau kelaziman dalam tradisi, apabila dilanggar tidak ada sangsinya;
• Tata krama ( sopan santun, etiket), pola kelakuan tertentu yang digolongkan sebagai norma, kaidah atau patokan tata krama, sopan santun pergaulan. Pelanggaran terhadap norma tidak mendapat
sangsi hukum, hanya mendapat sangsi sosial;
• Mores (tata kelakuan), norma moral yang
menentukan suatu kelakuan tergolong benar atau salah, baik atau buruk. Perbuatan yang melanggar mores biasanya dikenakan sangsi.
Norma-norma atau kaidah-kaidah tersebut
D. Hendropuspito membagi pranata
D. Hendropuspito membagi pranata
sosial berdasar fungsinya, yaitu:
sosial berdasar fungsinya, yaitu:
• Pranata kekeluargaan (family institution);
• Pranata perekonomian (economic institution);
• Pranata pendidikan (educational institution);
• Pranata religi (religius institution);
• Pranata seni dan rekreasi (aesthetic and recreation institution);