• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA Ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA Ka"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

Karya Ilmiah ini disusun guna melengkapi nilai mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Kelompok 1

A.S Fathoni K3512001

Ali Akbar Himawan K3512004

Heru Setiawan K2211027

Jeanti Rofiqoh K3512036

Mukhlis Eko A K3512043

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

PENDAHULUAN

(2)

Manusia adalah salah satu mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna diantara semua mahluk ciptaan-Nya. Manusia dibekali sesuatu yang amat berharga dan istimewa yang tidak dibekalkan Tuhan Yang Maha Esa kepada mahluk ciptaan-Nya yang lain, dengan akal manusia dapat membuat keputusan diantara beberapa pilihan yang ada, mengambil pelajaran yang terjadi dalam kehidupannya baik itu kejadian menyenangkan dan tidak menyenangkan baginya, serta dapat mempertimbangkan baik burunya segala hal yang akan mempengaruhi kehidupannya.

Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari aktifitas pribadi, keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat. Dari aktifitas-aktifitas tersebut kegiatan yang melibatkannya etnis/sukunya yang memiliki kekhasan tersendiri. Pada umumnya kegiatan yang terjadi dalam kalangan suatu suku atau etnis merupakan warisan turun-temurun dari para leluhur-lehuhur mereka. Sedangkan sifat dari kegiatan-kegiatan tersebut umumnya sacral atau dianggap suci dan bernilai oleh kalangan masyarakat suku atau etnis tersebut.

Kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun-temurun dan dianggap sakral tersebut biasa kita sebut sebagai budaya. Selain berupa kegiatan-kegiatan budaya dapat berupa aturan-aturan, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku didalam suatu kalangan suku atau etnis. Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan etnis memiliki berbagai macam budaya yang unik dan memiliki keistimewaan sendiri.

Manusia sebagai mahluk yang hidup dalam suatu suku atau etnis khususnya di Indonesia merupakan pelaku utama budaya-budaya yang ada di dalam Nusantara itu, maka karena itu manusia adalah mahluk budaya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah keistimewaan manusia ?

(3)

3. Adakah hubugan manusia dan budaya ?

4. Bagaimanakah terjadinya proses pembudayaan ? 5. Bagaimana jangkauan budaya itu sendiri ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui keistimewaan manusia

2. Untuk mengetahui apa yang disebut sebagai budaya dan kebudayaan 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara manusia dan budaya 4. Mengetahui bagaimana proses terjadinya pembudayaan

5. Mengetahui sampai mana cakupan budaya itu sendiri

(4)

A. Fungsi Akal dan Budi bagi Manusia

Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki oleh manusia. Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Akal) Sedangkan budi adalah merupakan unsur rohani dalam kebudayaan Budi diartikan sebagai batin manusia panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik dan buruk segala sesuatu.

Adapun fungsi akal adalah untuk berpikir, kemampuan berpikir manusia mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah-masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku. Dengan akal dan budi yang dimiliki manusia akan dapat memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat primer maupun yang bersifat sekunder.

Dengan akal budi yang dimiliki itu manusia dapat menciptakan sesuatu baik berupa barang yang berujud benda (material ) maupun yang tidak berujud benda ( imatrial ). Dengan akal budi tersebut manusia memiliki daya cipta rasa dan Karsa sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu dan semua itu dilakukan dengan penuh rasa (keindahan ).

Manusia sebagai makhluk budaya memiliki kemampuan untuk menciptakan kebaikan , kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya manusia dapat mendaya gunakan akal budinya yang halus untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat demi untuk kesejahtraan dan kesempurnaan hidupnya.

(5)

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti Cipta Rasa dan Karsa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal(Koentjaraningrat, 1974:80). Sedangkan dalam bahasa Inggris budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda disebut cultuur dalam bahasa Latin berasal dari kata colera berarti mengolah , menyuburkan , (bertani ). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 149), disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedangkan “kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Definisi yang paling tua dapat diketahui dari E.B. Tylor yang dikemukakan di dalam bukunya Primitive Culture (1871). Menurut Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan lain (Nyoman Kutha Ratna, 2005: 5). Adapun penjelasan lain mengenai kebudayaan berdasarkan beberapa ahli :

1. Koencaraningrat : Kebudayaan Adalah keseluruhan sistim gagasan milik diri manusia dengan belajar .

2. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa budaya adalah sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia, sedangkan kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari ide, pemikiran manusia itu sendiri. Kedudukan manusia dalam kebudayaan adalah sebagai sentral, kepadanyalah segala kegiatan diarahkan sebagai tujuan. Terlingkup didalamnya adalah usaha memanusiakan bahan alam mentah dan hasilnya. Membudayakan alam memanusiakan hidup menyempurnakan hubungan keinsanian merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan, inilah inti dan batas kebudayaan.

(6)

Kebudayaan Indonesia yang terdiri dari macam macam suku bangsa yang berbeda tetapi setiap kebudayaan mempunyai ciri yang sama secara universal .yaitu tanpa membedakan antara faktor rasa,lingkungan alam atau pendidikan .

Sifat umum yang berlaku bagi semua budaya adalah : 1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia

2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lajhirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia genenari yang bersangkutan

3. Budaya di perlukan oleh manusia dan diwujudkannya dalam tingkah lakuknya.

4. Budaya mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban kewajiban tindakan-tindakan yang terima dan ditolak , tindakan-tindakan tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan tindakan yang di izinkan.

C. Manusia sebagai Pencipta Kebudayaan

Suatu kebudayaan merupakan hasil interaksi antara manusia dengan isi alam ini. Kebudayaan adalah pruduk manusia namun manusia adalah produk kebudayaan artinya kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya dan kebudayaan akan terus hidup bila ada manusia sebagai pendukungnya.

1. Guna Kebudayaan :

a. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya dengan akal budinya manusia dapat mengembangkan kebudayaannya.

b. Manusia nhidup tergantung pada kebudayaannya sebagai hasil ciptaannya.

c. Kebudayaan memberikan pedoman ,norma aturan bagimanusia dan aturan bagi manusia mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya yang memilki kegunaan utama dalam melindungi lingkungan alamnya .

2. Kebudayaan memilki peran sebagai :

a. Suatupedoman hubungan antar manusia atau klompoknya .

(7)

d. Pembeda manusia dengan binatang .

e. Petujuk petunjuk bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku didalam pergaulan .

f. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya berbuat, bertindak dan menentukan sikapnya. Jika berhubungan dengan orang lain .

g. Sebagai modal dasar pembangunan.

Kebudayaan masyarakat sebagian besat dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.

Koencaraningrat membagi kebudayaan menjadi tiga bagian :

1. Wujud sebagai suatu komplek dari ide ide ,gagasan nilai nilai ,norma norma dan peraturan. Wujud tersebut masih merupakan ide ide dari kebudayaan yang memilki sifat abstrak tak dapat diraba dan tempatnya ada dialam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup .

2.Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek,aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini diberinama Sistim sosial karena menyangkut tindakan berpola dari manusia itu sendiri .Wujud ini dapat di foto, didokumentasikan karena sistim sosial ini mendapat aktivitas manusia, dan berhubungan serta bergaul satu dengan yang lainnya dalam masyarakat .

3.Wujud Kebudayaan sebagai karya manusia. Wujud ini sering pula disebut kebudayaan fisik, contoh pendirain Candi Brobudur. Wujud kebudayaan ini merupakan perwujudan kebudayaan yang bersifat kongrit dalam bentuk materi .

Subtansi (isi ) utama kebudayaan merupakan wujud abrak dari semua macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di masyarakat yang memberi jiwa pada masyarakat itu sendiri baik dalam bentuk berupa : Sistim pengetahuan,Nilai,pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos kebudayaan.

1. Sistim Pengetahuan :

(8)

bahan mentah dan benda benda dalam lingkungannya, e. Tubuh manusia f Ruang dan waktu .

2. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan ,dicita citakan dan dianggp penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat . Nilai tersebut dapat berupa nilai kebenaran, nilai keindahan,nilai moral atau etis, dan nilai religius (Agama).

3. Pandangan Hidup

Pandangan Hidup Merupakan pedoman dari suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Pandangan hidup ini mengandung konsep nilai kehidupan yang dicita citakan sehingga pandangan hidup merupakan nilai nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh individu kolompok atau bangsa.

4. Kepercayaan

Kepercayaan mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa. Dasar kepercayaan :

a. Manusia memilki naluri untuk mengambakan diri yang maha tinggi yang dipandang mampu mengendalikan hidup manusia

b. Hal ini muncul karena manusia tidak mampu menghadapi tantangan hidup . 5. Persepsi

Persepsi merupakanSuatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.

6. Etos Kebudayaan

Etos Kebudayaan berarti watak, ciri khas. Etos sering tampak pada perilaku masyarakat bisa seperti kegemaran warga dan bisa berupa berbagai benda budaya hasil karya mereka.

D. Memanusiakan Manusia

(9)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memanusiakan manusia adalah upaya membuat manusia menjadi berbudaya.

Memanusiakan manusia berarti memanusiakan sesama. Dengan memanusiakan antar sesama, maka akan menguntungkan bagi diri sendiri dan orang lain.

Untuk memahami konsep memanusiakan manusia, manusia harus memahami konsep suatunkualitas hasil dari sesuatu perbuatan. Keadilan merujuk kepada suatu tindakan baik yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Keadilan sama dengan kesetaraan, tidak memandang perbedaan sebagai sesuatu hal yang dipermasalahkan. Siapa saja, di mana saja, dan kapanpun setiap orang memiliki hak yang sama. Ada beberapa macam keadilan, yaitu adil pada diri sendiri, pada sesama manusia, pada makhluk ciptaan Allah, alam, dan benda mati lainnya, dan adil kepada Tuhan. Contohnya adalah hak yang sama di dalam hukum.

Ciri-ciri atau karakteristik keadilan antara lain : 1) Adil (jus)

(10)

adalah teman paling setia kemanusiaan. Ini melengkapi ciri paradoksal yang menandai eksistensi manusia di dunia. Karena pada dasarnya setiap manusia pasti dihadapi pada sebuah masalah.

c. Cintakasih

Cintakasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai belas kasihan. Cinta merupakan sikap dasar ideal yang memungkinkan dimensi sosial manusia menemukan bentuknya yang khas manusiawi.

Menurut Ali Akbar (1995:194) dalam cinta kasih itu mengenal adanya istilah merawat yaitu memelihara, meluruskan, dan meningkatkan

 “memelihara” agar tetap stabil

 “meluruskan” bila ia menyimpang dari arti yang sebenanrnya  “meningkatkan” bila ia sudah mulai berkurang

d. Tanggung jawab

Tanggungjawab adalah kewajiban melakukan tugas tertentu yang dasarnya adalah hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan, di mana dengan mengerjakan tanggung jawab maka manusia itu sendiri bias menikmati haknya.

Menurut M. Habib Mustopo, etal.(1998:192-194) bahwa eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, dan makhluk sosial maka manusia mempunyai tanggungjawab. Ada beberapa macam tanggung jawab yaitu

 Terhadap diri sendiri, contoh : menjaga kesehatan tubuh baik fisik maupun batin  Keluarga, contoh : tidak mencoreng nama keluarga dengan perbuatan yang rusak  Masyarakat, contoh : bersosialisasi, menjaga kebersihan lingkungan, dan lain-lain  Tuhan YME, contoh : beribadah kepada-Nya

e. Pengabdian

(11)

Pengabdian juga merupakan perihal mengabdi dan penghambaan diri. Bentuk perbuatan baik manusia berupa pikiran, pendapat, serta tenaga sebagai wujud kesetiaan.

f. Pandangan hidup

Pandangan hidup berkenaan dengan eksistensi manusia didunia dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam tempat kita berdiam. Pandangan hidup hampir sama dengan prinsip hidup.

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut ileh suatu masyarakat secara selektif oleh para individu, golongan dalam masyarakat (Koentjoroningrat, 1980). Nilai-nilai tersebut meliputi cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pandangan hidup biasanya berasal dari agama, berupa idiologi, atau mungkin hasil renungan dari pengalaman atau kejadian di sekitarnya.

g. Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Keindahan identic dengan kebenaran.

Eksistensi manusia didunia diliputi dan digairahkan oleh keindahan. Manusia tidak hanya penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi kehidupan. Manusia menciptakan kekreatifitasan sehingga banyak hal-hal unik yang terjadi di sekitarnya.

h. Kegelisahan

Kegelisahan merupakan gambaran keadaan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir tidak tenang dalam tingkah laku, dan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Kegelisahan bias berarti bahwa manusia itu menyadari dan merasakan adanya ketidakberesan di sekitarnya, sehingga manusia itu sendiri memiliki niat untuk memperbaikinya. Contoh dari kegelisahan adalah merasa terasingkan dari lingkungannya.

Situasi-situasi hidup hidup yang bisa mendatangkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan yaitu :

(12)

Cacat jasmani menyebabkan manusia merasa tidak percaya diri, malu bahkan berusaha mengingkari diri.

2) Kemiskinan

Kondisi ini dapat menyebabkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan 3) Situasi perempuan

Di berbagai belahan bumi, perempuan merasa belum dipperlakukan secara adil. Atuan budaya, bahkan agama, masih dianggap memperlakukan mereka secara diskriminatif 4) Malapetaka

Malapetaka yang paling ditakuti orang adalah perang, dimana akibat dari perang itu menimbulkan kegelisahan yang pada akhirnya merupakan suatu penderitaan.

Memang tidak ada batasan atau ukuran pasti kita sudah melakukan hal “Memanusiakan manusia”. Tidak ada juga ukuran yang pasti kita melakukan hal yang “Tidak Memanusiakan Manusia”. Ukuran ini terkait dengan rasa prikemanusiaan yang ada dalam diri kita.

Ada tiga orang yang dapat dijadikan contoh dalam makalah ini yakni mendiang KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dan dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Gus Dur disebut telah “Memanusiakan Manusia” karena sikap mantan presiden RI ini yang berpegang pada nilai keadilan, kesetaraan serta nilai persaudaraan. Gus Dur sosok pemimpin, pembela rakyat marjinal, pembela minoritas agama etnis yang hak-haknya terhalangi baik dalam berkeyakinan, beragama atau mendirikan rumah ibadah. Selain itu, keyakinannya pada iman yang terbuka sehingga mengembangkan Pluralisme.

Jokowi, terlihat dari cara memindahkan pedagang kaki lima kala menjabat sebagai Walikota Surakarta. Tanpa menggusur secara paksa, pedagang kaki lima pindah. Di Jakarta pun, setelah menjabat Gubernur, ia membangun tanpa menggusur. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Achmad Sodiki bahkan menyebut Jokowi menerapkan konsep “Memanusiakan Manusia”.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini pun demikian. Ia dinilai memanusiakan warga karena aktivitasnya keluar-masuk lokalisasi untuk membujuk para pekerja seks komersial untuk berganti profesi. Ia datang pada siang hari, sore atau malam. Tekadnya, ia ingin mengurangi lokalisasi di kota Surabaya, tetapi tidak memilih cara menggusur. Ia turun langsung, mengajari para pekerja seks itu dengan aneka keterampilan.

(13)

a.

Proses Internalisasi

Proses internalisasi dimaksud proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukannya sepanjang hidupnya.

Dalam pengertian lain, internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439).

Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi dalam kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang berada dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya. Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian seorang bayi kecil pada saat ia dilahirkan keluar dari kandungan ibunya, adalah perasaan puas dan tak puas. Sekitaran yang berada di luar kandungan ibu dimana ia sekonyong-konyong berada itu memberi pengalaman tidak puas yang pertama kepada si individu yang baru itu. Baru setelah ia dibungkus dengan selimut dan diberi kesempatan untuk menyusu, maka rasa tak puas itu dipuaskan, dan perasaan puas pun dialaminya. Kemudian setiap kali ia terkena pengaruh – pengaruh lingkungan yang menyebabkan rasa tidak puas tadi ia akan menangis, dan setiap kali juga selimut dn susu mendatangkan rasa puas tadi. Secara sadar si bayi telah belajar untuk tidak hanya mengalami, tetapi juga mengetahui cara bagaimana mendatangkan rasa puas, ialah dengan menangis.

(14)

Proses sosialisasi bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak – anak hingga masa tuanya belajar pola – pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.

Proses sosialisasi antara golongan sosial yang satu dengan yang lain akan berbeda. Sebagai contoh bayi yang diasuh dalam keluarga kaum buruh dalam kota – kota industri besar di Amerika Serikat. Tokoh ayah dalam keluarga kaum buruh tidak terlalu penting dalam proses sosialisasi pertama dari bayi, karena ayah sudah berangkat ke pabrik pagi – pagi sebelum si bayi bangun, sedang siang ia tidak pulang untuk makan, dan baru kembali pada malam hari apabila bayi sudah akan ditidurkan. Hanya pada hari Sabtu dan Minggu bayi mengalami pengaruh kehadiran ayahnya.

Contoh lain dari suatu proses sosialisasi yang lain akan dialami misalnya oleh bayi yang diasuh dalam keluarga – keluarga dari berbagai suku bangsa di Irian Jaya. Di sana bayi pada waktu yang sangat muda seringkali sudah akan berhadapan dengan berbagai wanita lain selain ibunya, yang segera setelah ia merasa kuat untuk bekerja kembali, akan pergi ke kebun ubi tiap hari dengan membawa bayinya untuk bekerja. Bayinya diikat di atas punggungnya, dan selama waktu istirahat bayi itu selalu dikerumuni serta banyak mendapat perhatian dari para wanita lain di kebun.

Demikianlah para individu dalam masyarakat yang berbeda akan mengalami juga proses sosialisasi yang berbeda, karena proses sosialisasi itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.

(15)

Proses ini dapat juga kita terjemahkan dengan suatu istilah Indonesia yang cocok sekali, yaitu “pembudayaan”. Dalam bahasa Inggris juga dipergunakan istilah “institutionalization”. Dalam proses itu seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat – adat, sistem, norma, dan peraturan – peraturan yang hidup dalam kehidupannya.

Sejak kecil proses enkulturasi itu sudah dimulai dalam alam pikiran warga suatu masyarakat, mula – mula dari orang – orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman – temannya bermain. Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat abstrak.

Apakah perbedaan antara enkulturasi dan sosialisasi? M.J.Herskovits berpendapat bahwa perbedaan antara enculturation (enkulturasi) dengan sosialization (sosialisasi) adalah sebagai berikut :

1) Enculturation (enkulturasi) adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.

2) Sosialization (sosialisasi) adalah suatu proses bagi seorang anak untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam keluarganya.

(16)

d. Proses difusi

Proses Difusi adalah saat penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia. Namun, penyebaran unsur-unsur kebudayaan juga bias tanpa melalui perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa dari suatu tempat ke tempat lain, namun karena ada individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu hingga jauh sekali. Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan berdasarkan pertemuan antara-antara individu-individu dalam suatu kelompok manusia dengan individu-individu kelompok tetangga. Dan pertemuan- pertemuan kelompok ini dapat dengan berbagai cara.

Cara yang pertama adalah hubungan di mana antara bentuk dari kebudayaan masing-masing hampir tidak berubah. Hubungan ini disebut hubungan symbiotic. Cara yang lain adalah bentuk hubungan yang disebabkan karena perdagangan, tetapi dengan akibat yang lebih jauh dari hubungan symbiotic.

e. Proses Akulturasi dan Asimilasi

Akulturasi adalah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Jika masalah tentang akulturasi diringkas, ada lima golongan masalah yang akan tampak, yaitu :

(17)

2. Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing apa yang mudah diterima, dan unsur-unsur kebudayaan asing apa yang sukar diterima oleh masyarakat penerima;

3. Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing;

4. Masalah mengenai individu-individu apa yang suka dan cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing;

5. Masalahmengenai ketegangan-ketegangan dan krisisi-krisis sosial yang timbul sebagai akibat akulturasi.

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada : (i) golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, (ii) saling bergaul secara langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga (iii) kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Ada faktor-faktor yang menghambat proses asimilasi. Factor-faktor itu adalah : (i) kurang pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, (ii) sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain; (iii) perasaan superioritas pada individu-individu dari suatu kebudayaan terhadap yang lain.

f. Proses Inovasi

(18)

Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention. Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa suatu alat baru, suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam rangka kebudayaan di mana penemuan tadi terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan baru jarang merupakan suatu perubahan mendadak dari keadaan tidak ada menjadi keadaan ada. Suatu penemuan baru biasanya berupa suatu rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif atau secara bertimbun menjadi banyak. Proses inovasi itu juga merupakan suatu proses evolusi, bedanya ialah bahwa dalam proses evolusi individu-individu itu pasif, bahkan sering bersifat negatif.

F. Perubahan Kebudayaan Lokal Menuju Global

a.

Pengertian Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan lokal adalah kebudayaan yang dimiliki oleh suatu kelompok atau bangsa dalam hal ini adalah indonesia yang merupakan tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam masyarakat.

(19)

Pada dasarnya, kebudayaan itu bersifat adaptif, artinya kebudayaan itu akan berubah mengikuti tuntutan-tuntutan yang dihadapinya. Kebudayaan juga berpola mantap, artinya perubahan kebudayaan biasanya memakan waktu beberapa generasi.

Globalisasi oleh sebagian masyarakat sering diartikan sebagai gagasan tentang penyeragaman dan standarisasi dunia melalui teknologi, perdagangan dan sinkronisasi budaya dengan budaya yang berasal dari Barat. Selain itu, globalisasi juga sering dihubungkan dengan sifat-sifat modern, dan sifat-sifat modern selama ini selalu dihubungkan dengan budaya Barat. Oleh karena itu, budaya yang berasal dari Barat selalu dianggap sebagai ciri dari masyarakat modern dan global.

b. Sebab-sebab terjadinya perubahan budaya

 Sebab - sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan sendiri. Misalnya: perubahan jumlah dalam komposisi penduduk.

 Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain berubah lebih cepat.

 Penemuan baru atau inovasi dari yang telah ada . hal ini karena kreatifitas dalam rangka adaptasi dengan perkembangan zaman

 Adanya ynsur-unsur kebudayaan yang tudak cocok lagi dengan lingkungan lalu ditinggalkan atau diganti dengsn yang lebih baik

 Apabila terjadi kegagalan dalam pewarisan dari satu generasi ke generasi lain sehingga terdapat unsur-unsur budaya yang hilang.

c. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Indonesia

(20)

adalah budaya kompetisi dengan menggunakan standar kualitas internasional, contohnya dari produk barang dan jasa sampai gaya hidup keseharian seakan dipaksa untuk mengikuti standar yang bersifat global. Sehingga interasi antar budaya semakin tinggi mendorong terjadinya difusi dan akulturasi secara cepat, masyarakat dan kebudayaan Indonesia tidak bisa menolak atau menghindarinya karena teknologi informasi telah menjangkau seluruh wilayah nusantara.

Mencuatnya globalisasi berdampak terhadap manifestasi kebudayaan bangsa-bangsa sebagai kelanjutan dari makin meningkatnya pertemuan antar budaya sedunia. Pengaruh antar budaya tidak timbal balik melainkan satu arah dimana negara yang mempunyai keunggulan dalam penguasaan teknologi berarti mempunyai kemampuan untuk memperkenalkan berbagai gagasan serta memperagakan gaya hidup secara masal dan global. Sehingga pihak yang didukung teknologi tinggi berfungsi sebagai pengalih (transmitter) sedangkan pihak yang belum maju cenderung menjadi penerima (receiver) dan pihak penerima sering kali kurang kritis, cenderung menerima sebagai model gaya hidup masyarakat yang dianggap maju. Mulai dari cara memilih makanan, berpakaian, juga berpenampilan. Contohnya generarasi muda sekarang lebih memilih makanan berbau luar negeri seperti pizza, burger, steak, chicken, dll. Para selebritis juga memilih pakaian “kurang bahan” seperti model dunia yang akhirnya dicontoh oleh masyarakat. Gaya hidup masyarakat sudah sangat konsumtif, masyarakat sering membeli barang bukan karena kebutuhan tetapi karena gengsi atau dianggap lebih gaul dan keren.

(21)

telah terkikis dan lama-kelamaan akan hilang jika kita tidak menyadari akan pentingnya untuk membimbing dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur pada anak.

d. Sikap Bangsa Indonesia dalam Menyikapi Budaya Global

(22)

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Akal adalah kemampuan berpikir manusia

2. Budi diartikan sebagai batin manusia panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik dan buruk segala sesuatu.

3. Fungsi akal dan budi adalah untuk berpikir guna memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.

4. Budaya adalah sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia.

5. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari ide, pemikiran manusia itu sendiri.

6.

kebudayaan merupakan hasil interaksi antara manusia alam.

7. Kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya.

8. Memanusiakan manusia adalah upaya membuat manusia menjadi berbudaya. Dapat dilakukan melalui pendalaman keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan, kegelisahan

9. Proses pembudayaan dapat terjadi melalui internalisasi , sosialisasi , enkulturasi , difusi, akulturasi dan asimilasi

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rayindha Lintang Pangesti. Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi. 17 oktober 2012

Juli Ardi Bachtiar. Enkulturasi dan Sosialisasi. 30 Maret 2011

http://www.tni.mil.id/view-12070-berjuang-memanusiakan-manusia.html (Diakses pada : 15 September 2013)

http://imamarliana-ilmusosialdanbudayadasar.blogspot.com/2011/06/materi-kuliah-isbd-perdana-pembuka.html (Diakses pada : 15 September 2013)

http://ariekisbd.blogspot.com/ (Diakses pada : 15 September 2013)

http://sitihalimah2b.blogspot.com/2010/06/memanusiakan-manusia-melalui-pemahaman.html (Diakses pada : 15 September 2013)

http://irwandasyahputra.blogspot.com/2012/04/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html? q=manusia (Diakses pada : 15 September 2013) (Diakses pada : 15 September 2013)

(24)

http://ilmusosialdasar-lintang.blogspot.com/2012/10/internalisasi-belajar-dan-spesialisasi.html (Diakses pada: 13 september 2013, 15:42 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Sexual Compulsive users yaitu individu menunjukkan kecenderungan seksual kompulsif dan adanya konsekuensi negatif, seperti merasakan kesenangan/keasikan terhadap pornografi,

dengan kala ulang 50 tahun pada kondisi eksisting, ruas-ruas Tukad Badung yang melimpas yaitu pada 27 River Station pada tebing sungai sebelah kiri dan 23 River Station pada

Buat tembok menggunakan Rectangle Tool dengan ukuran sesuai ketentuan atau panjang garis bantu tadi... Tempatkan tembok yang sudah dibuat tepat pada garis bantu yang sudah

Merupakan sistem periodik pertama yang disusun dalam bentuk tabel yang terdiri dari delapan lajur vertikal atau golongan dan tujuh deret horizontal atau periode.. Selanjutnya

Kepala Seksi Pendaftaran Tanah dan Kepala Sub Direktorat Agraria atas nama Bupati atau Walikota Kepala Daerah menandatangani buku tanah tersebut dan menerbitkan salinan buku tanah

Presiden Nomor 103 Tahun 2014 tentang T\rnjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian perencanaan Pembangunan Nasional/Badan perencanaan pembangunan Nasional (Lembaran

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

Vimax Asli Bandung - Agen Resmi Penjual Vimax Original Canada yang terpercaya dengan produk Vimax Asli Obat Pembesar Penis Terbaik di Bandung No 1 Di Dunia - Vimax Asli Obat