• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 7

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(Listrik)

TINGKAT : XI

PROGRAM KEAH LI AN

TEKN I K PEM AN FAATAN TEN AGA LI STRI K

DISUSUN OLEH :

(2)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

7. Listrik

Energi listrik

Energi listrik merupakan sum-ber kenyamanan dan sumsum-ber kegiatan industri, tetapi dapat merupakan sumber malapetaka.

Bentuk pembangkit listrik yang paling aman adalah dengan air terjun, sungai mengalir dari gunung atau dari bendungan.

Air terjun menimpa pada daun roda, yang kemudian berputar dan membangkitkan listrik. Seringkali air terjun sulit di-dapat atau jumlahnya kurang memadai.

Maka listrik kebanyakan dibangkitkan oleh turbin uap. Panas untuk pembuatan uap diperoleh dengan membakar :

- batubara atau - minyak (solar) atau lewat proses nuklir.

Masing-masing cara mengan-dung resiko yang berbeda-beda terhadap lingkungan.

(3)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Pembangkit listrik

Listrik dibangkitkan oleh gene-rator. Untuk distribusi ke lokasi pelanggan, seperti pabrik, perkantoran dan rumah, listrik harus ditransportasikan lewat kabel listrik.

Agar didapat tegangan yang cocok untuk transportasi mela-lui kabel ini dan kemudian digunakan oleh para konsumen, maka listrik harus lewat transformator penurun tegang-an.

Transformator step-up bearti meningkatkan tegangan dan transformator step-down me-nurunkan tegangan.

Gardu induk umumnya di lapangan terbuka. Biasanya terlindung dengan baik oleh pagar besi dan sangat berbahaya bagi orang awam.

Peringatan yang tepat selalu ditempel pada pagar kawat dari gardu tersebut.

Peringatan tersebut jangan sekali-kali diabaikan.

(4)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Pemindahan arus listrik

Kabel pemindahan arus listrik ditempatkan terpisah-pisah de-ngan tegade-ngan yang sangat tinggi, dengan maksud untuk mengurangi hilangnya arus. Kabel tegangan tinggi biasanya dipasang pada menara transmisi yang jauh dari jangkauan orang banyak.

Tegangan dalam kabel ini sangat tinggi dan menyentuh kabel ini bearti MAUT !!! Oleh karena itu papan peringatan harus dipasang pada menara dan peringatan ini jangan dilanggar.

Memegang kabel sangat berbahaya dan dapat menga-kibatkan kematian.

Pemindahan

Tegangan

Bahaya

Efek-efek fisiologis (Pada frekuensi 50 Hz) Bidang Kekuatan

Listrik Efek

1 0 – 25 mA 5 mA Getaran kuat 15 mA Pengejangan otot

2 25 – 80 mA

Pengejangan intensif, 50 mA tersendatnya

pernafasan hingga pingsan

3 80 mA – 5 A

Klep jantung hanya bergetar (tidak normal) 4 Diatas 5 A Denyut jantung berhenti

terbakar

(5)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Jalan masuk arus

Arus yang masuh ke rumah atau pabrik dapat pula lewat kabel bawah tanah.

Pada ujung kabel listrik terdapat alat pengaman yang melindungi jaringan dari beban lebih.

Sesudah sekering terdapat watt meter yang mencatat pemakaian beban konsumen. Sesudah watt meter terdapat sekering rumah, yang berfungsi sebagai alat pengaman untuk rangkaian listrik di rumah tersebut.

Kotak sekering harus diberikan pentanahan.

Pada kotak sekering tersebut terdapat beberapa sekering pengatur beban dengan rang-kaian yang terpisah.

Terdapat banyak jenis sekering yang berbeda kemampuan hantar arusnya. Masing-masing mempunyai kegunaan khusus.

Pada hakekatnya sekering berisi kawat perak yang sangat halus dan akan terbakar dan akan putus bila dilalui arus yang melebihi batas ketentuan.

Putusnya kawat tersebut bearti pula putusnya arus pada jaringan instalasi.

Sirkuit rumah Kotak sekering Meter

(6)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Kabel dan sambungan

Arus listrik di pabrik dan rumah dihantarkan melalui kabel yang kebanyakan terbuat dari tembaga ke beban listrik, misalnya lampu, perkakas rumah tangga, mesin dll.

Kabel-kabel harus disambung-kan. Sambungan dapat menjadi sumber bencana, apabila tidak disambung dengan baik.

Agar sambungan aman, ujung kedua kabel yang akan disambung dikupas isolasinya.

Kedua ujung kabel harus sama panjangnya, kemudian dipintal /dililitkan dengan tangan atau menggunakan tang, sehingga keduanya terjalin dengan kuat dan tidak mudah lepas. Selanjutnya dibungkus dengan isolasi.

Ingat menyentuh kabel terbuka / telanjang dengan tangan telan-jang dapat berakibat MAUT.

Kabel listrik Bungkus

pelindung kabel Mengupas ujung kabel

Melilit

Perlindungan Kabel

(7)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Stop kontak dinding

Di dekat semua rangkaian listrik terdapat satu atau beberapa stopkontak dinding yang guna-nya untuk meguna-nyambung kan peralatan yang mengguna-kan sumber listrik.

Harus diperhatikan agar pemasangan stopkontak benar dan aman ; jaringan kabel menuju stopkontak jangan sampai rusak misalnya oleh pengeboran atau pemasangan paku yang menembus kabel didalam tembok.

Terdapat kawat aliran yang terdiri dari dua atau tiga kabel. Masing-masing kabel di isolasi oleh plastic atau karet. Gabungan kabel itu secara keseluruhan dibungkus lagi dengan sarung plastic atau karet.

Didalam kawat listrik dengan dua kabel atau konduktor, arus listrik tidak terdapat kabel pentannahan.

Didalam kawat dengan tiga kabel, salah satu dari kabel itu berfungsi sebagai pentanahan yang penting untuk mencegah kecelakaan pada perkakas dan peralatan listrik.

(8)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

(9)

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Soal

1. Sebutkan macam-macam pembangkit listrik ! 2. Apakah yang dimaksud dengan interkoneksi ? 3. Jelaskan tentang pemindahan energi listrik ! 4. Jelaskan tentang jalan masuk arus !

5. Sebutkan macam-macam stopkontak !

(10)

HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja,

Katalis-Jakarta 1993

M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga- Jakarta

1983

Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI- JATIM 2000

T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986

Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13,

Djambatan- Jakarta 2003

Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok- 2005

Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991

Suma’mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke- 9,

CV.Haji Hasagung - Jakarta

UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970

UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23

Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13

UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982

Referensi

Dokumen terkait

Unsur penting lain dari struktur sosial adalah apa yang disebut sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan juga biasa disebut dengan institusi sosial sebagai

Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak hanya Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak

(0294) 3641 942 iklan banner TRANSFER & KONFIRMASI KIRIM FILE IKLAN PILIH SPOT BANNER HUBUNGI CUSTOMER SERVICE IKLAN ANDA DIPUBLIKASIKAN your ads Cara Pemasangan Paket

Tingkat kemampuan berfikir abstraksi peserta didik pada suatu kelas berbeda- beda. Berpikir abstrak dalam hal ini adalah suatu kemampuan menemukan cara- cara dalam

Melalui pembekalan literasi media ini diharapkan muncul kesadaran kritis ketika mengakses media sehingga dapat bersikap tepat serta proporsional dihadapan media televisi dengan

Pasien Berobat Berbasis Android di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi.

ﻲﻤﻧ دراﺬﮔ.. اﻳ ناﺮ ﺰﺟ ء ﺎﻫرﻮﺸﻛ دوﺪﻌﻣ ﻲﻳ ﻪﻛ ﺖﺳا شدﺮﮔ رﺎﺒﺟا ي ﻪﺴﺳﺆﻣ يﺎﻫ ﺳﺮﺑﺎﺴﺣ ﻲ ﺎﺘﺳار رد ار ي ﺎﻣﺮﺳ ﻊﻓﺎﻨﻣ ﻳﻪ ناراﺬﮔ ﻛ دﻮﺒﻬﺑ و ﻴﻔ ـﻴ ﺖ ـﺳﺮﺑﺎﺴﺣ ﻲ ، زا

Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang