• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ib M Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon dan Fishing Ground

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ib M Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon dan Fishing Ground"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

IPTEKS BAGI MASYARAKAT

IbM Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam

Menggunakan

Fishfinder

dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon dan

Fishing Ground

OLEH

Drs. Muhammad, M.Si. Ichsan Setiawan, M.Si. Rizwan, M.T.

NIDN 0031126345 NIDN 0007067804 NIDN 0006097610

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul IbM : IbM Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh

dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon danFishing Ground

Ketua Tim Pengusul :

Nama Lengkap : Drs. Muhammad, M.Si NIDN : 0031126345

Jabatan/ Golongan : Pembina/IVa Program Studi : Ilmu Kelautan

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS SYIAH KUALA Bidang Keahlian : Instrumentasi Kelautan

Alamat/Telp/Email : Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP–Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh / 081360014807/mhmdsal60@gmail.com

Anggota (1) :

Nama Lengkap : Ichsan Setiawan, M.Si NIDN : 0007067804

Jabatan/ Golongan : Lektor/IIId Program Studi : Ilmu Kelautan

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS SYIAH KUALA Bidang Keahlian : Fisika Kelautan

Alamat/Telp/Email : Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP–Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh / 085220189228/ichsansetiawan@yahoo.com

Anggota (2) :

Nama Lengkap : Rizwan, M.T NIDN : 0006097610 Jabatan/ Golongan : Lektor/IIId Program Studi : Ilmu Kelautan

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS SYIAH KUALA Bidang Keahlian : Perikanan Tangkap

Alamat/Telp/Email : Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP–Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh / 0811685324/wan_kapal@yahoo.co.id

Institusi Mitra :

Nama Institusi Mitra : LSM Adee Beurata

Alamat : Jl. Sisingamangaraja No. 107 Gp. Mulia Kec. Kuta Alam, Banda Aceh

Penanggung Jawab : Jurusan Ilmu Kelautan, KKP dan LPKM UNSYIAH Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 (satu) dari rencana 1 (satu) tahun

Biaya Tahun Berjalan : Rp. 20.000.000,-Biaya Keseluruhan : Rp.

20.000.000,-Banda Aceh, 11 Desember 2013 Mengetahui,

Ketua Pelaksana Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Ketua Tim Pengusul,

(Prof. Dr. Adlim, M.Sc) (Drs. Muhammad, M.Si)

NIDN. 0004126503 NIDN. 0031126345

Menyetujui,

Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala

(3)

RINGKASAN

Oleh: Muhammad1*, Ichsan Setiawan1dan Rizwan1

Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk membantu nelayan-nelayan tradisional yang merupakan anggota Panglima Laot Lhok Krueng Aceh, Banda Aceh agar dapat memahami dan mempraktekkan penggunaan fishfinder untuk penentuan rumpon dan

fishing ground. Permasalahan yang dialami oleh nelayan tradisional anggota Panglima Laot Lhok Krueng Aceh adalah tidak biasa menggunakan alat fishfinder dan juga berubahnya lokasi fishing ground pada setiap kali kegiatan melaut. Permasalahan tersebut sangatlah krusial dimana pendapatan nelayan sangat tergantung dari pada banyaknya hasil tangkapan yang diperoleh. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah; 1. Memberikan pengetahuan kepada nelayan tradisional bagaimana mengoperasikan fishfinder untuk penentuan lokasi rumpon dan fishing ground, 2. Memberikan pengetahuan membaca peta dan memanfaatkannya. Pelaksanaan kegiatan melalui langkah-langkah berikut: 1) Tahap perencanaan, terdiri atas: a) Pengenalan alat fishfinder dan peta, b) Teori dan tatacara penggunaanfishfinderdan peta, c) Praktik dan evaluasi.

1

(4)

PRAKATA

Assalamu’alaikumWarrahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karuniaNya, sehingga pengabdian yang berjudul “IbM Bagi Masyarakat Nelayan

Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan

Lokasi Rumpon danFishing Ground”telah dapat diselesaikan.

Terima kasih disampaikan kepada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM)

Universitas Syiah Kuala yang telah membiayai kegiatan pengabdian ini. Terima kasih juga

disampaikan kepada mitra kegiatan “LSM Adee Beurata” serta kelompok nelayan dibawah

binaan LSM tersebut yang sangat partisipatif serta aktif dalam pelaksanaan kegiatan

pengabdian ini, sehingga kegiatan dapat diselesaikan.

Disadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik yang

konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Amiin…

Banda Aceh, Desember 2013

(5)

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN... i

RINGKASAN... iii

PRAKATA... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Analisis Situasi... 1

1.2 Permasalahan Mitra ... 3

BAB 2 TARGET LUARAN... 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN... 6

3.1 Metode Pelalsanaan ... 6

3.1.1 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja Fishfinder ... 6

3.1.2 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja GPS ... 8

3.2 Solusi yang Ditawarkan ... 9

BAB 4 Kelayakan Perguruan Tinggi... 10

BAB 5 Hasil dan Pembahasan... 12

5.1 Evaluasi Kegiatan ... 12

5.2 Indikator Keberhasilan... 13

5.3 Pembahasan... 13

BAB 6 Kesimpulan dan Saran... 15

6.1 Kesimpulan ... 15

6.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA... 16

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perairan utara Aceh ... 2

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Documentasi Kegiatan ... 2

Lampiran 2. Modul ... 21

(9)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Provinsi Aceh adalah provinsi paling barat Republik Indonesia yang memiliki

pantai yang cukup panjang ± 1.660 km dengan luas laut teritorial 32.071 km2 dan wilayah laut ZEE seluas 534.520 km2 (Anon, 2011). Melihat kondisi geografis, oseanografis dan geologis yang ada di perairan Aceh, salah satu sektor unggulan yang

dapat dikembangkan oleh pemerintahannya adalah kelautan. Hal ini ditopang oleh

potensi sumber daya laut yang beragam dan berlimpah di perairannya. Panglima Laot

Lhok Krueng Aceh berlokasi di desa Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh

dimana nelayan-nelayan tradisional yang bernaung dibawah Panglimaa Laot Lhok

Krueng Aceh beroperasi di perairan utara Aceh. Perairan ini berbatasan dengan;

Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Benggala

Sebelah Selatan berbatasan dengan Banda Aceh dan Aceh Besar

Letak geografis perairan utara Aceh (Gambar 1) sangat strategis baik ditinjau

dari segi teknis maupun ekonomis untuk industri kelautan, karena berada diantara

Selat Malaka dan Samudera Hindia yang kaya dengan sumberdaya lautnya.

Disamping itu, perairannya juga sebagai pintu gerbang lalu lintas pelayaran

(10)

Gambar 1.Perairan utara Aceh

Gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 merupakan bencana

alam terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah kemanusiaan. Bencana tersebut

mengakibatkan lebih dari 186.000 jiwa meninggal, yang termasuk didalamnya 15 –

20% adalah nelayan (~ 100.000 jiwa). Tidak hanya itu, tsunami juga menghancurkan

lebih dari 10.000 armada tangkap tradisional, alat tangkap yang tak terhitung

jumlahnya dan juga struktur yang berkaitan dengan aktifitas kelautan dan perikanan

(Garceset al.2010; Stobutzki dan Hall 2005; Rizalet al.2013).

Selain korban jiwa dari pada nelayan, kehilangan lainnya yang tidak dapat

dihitung akibat dari bencana tsunami ini adalah hilangnya informasi yang dimiliki

oleh nelayan tentang kegiatan penangkapan ikan yang dimiliki oleh nelayan-nelayan

yang menjadi korban pada peristiwa bencana tersebut.

Belum adanya pencatatan lokasi rumpon dan fishing ground saat ini

mengakibatkan kondisi nelayan tradisional semakin terpuruk. Sebagai bagian dari

proses rahabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca gempa dan tsunami, Badan

(11)

alat tangkap dan peralatan melaut. Beberapa nelayan tradisional di Lhok Krueng Aceh

memperoleh bantuan berupafishfindersebagai peralatan melaut.

Fishfinder merupakan alat untuk melacak keberadaan ikan di laut, danau

maupun sungai. Fishfinder dilengkapi dengan tranducer yang dipasang dibawah

kapal, alat inilah yang akan mengirim sinyal suara (sonar) ke dasar laut sehingga bisa

dideteksi berapa kedalaman, keberadaan ikan, topografi bawah laut dan kita bisa

melihatnya dari monitor yang dipasang di kapal.

GPS merupakan sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit

yang dikembangkan dan dikelola oleh Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat

memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu di mana saja di muka

bumi setiap saat, dengan ketelitian penentuan posisi dalam fraksi millimeter sampai

dengan meter. Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat

digunakan banyak orang setiap saat pada waktu yang sama (Abidin (1995) disitasi

oleh GIS konsorsium Aceh Nias, 2007)

1.2. Permasalahan Mitra

Nalayan tradisional Lhok Krueng Aceh sebagai mitra dalam kegiatan ini

beroperasi di perairan utara Aceh. Dalam kegiatan ini, mitra bergerak dalam bidang

penangkapan ikan. Masalah yang dihadapi oleh mitra antara lain:

a. Tidak bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga sering

terjadinya kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika

sekumpulan ikan berada dilokasi tersebut.

b. Tidak bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga

(12)

c. Rusaknya alat tangkap yang disebabkan oleh tidak adanya iformasi tentang

perairan dangkal ataupun gangguan didasar laut.

Kedua permasalahan tersebut sangatlah berdampak kepada biaya operasional

nelayan ketika melaut. Dengan kondisi tidak mengetahui posisi rumpon dan fishing

ground secara tepat, mengakibatkan nelayan harus mencari-cari ataupun mengingat

posisi yang pernah dilakukan penangkapan sebelumnya. Begitu juga dengan

kemungkinan alat tangkap rusak yang lebih besar karena tidak bisa mengetahui posisi

(13)

BAB 2. TARGET LUARAN

Melihat kondisi nelyan tradisional saat ini, kami berupaya untuk memberikan

kontribusi positif bagi nelayan dalam hal pemanfaatan alat fishfinder dan juga peta.

Berikut adalah target luaran pada kegiatan ini:

a. Nelayan bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga

kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika sekumpulan ikan

berada dilokasi dapat diminimalisir.

b. Nelayan bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga

dapat mengurangi biaya operasional melaut.

c. Berkurangnya insiden rusaknya alat tangkap nelayan dilaut, akibat halangan

(14)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Pengabdian ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013 bulan 6 - 11. Pengabdian

ini terdiri atas tiga rangkaian kegiatan dimana pada pertama bertujuan memberikan

pemahaman tentang pentingnya penentuan lokasi rumpon dan fishing ground; kedua

bertujuan memberikan pengetahuan dan pengoptimalan alat fishfinder dan

penggunaan peta; dan ketiga evaluasi dan praktik penggunaan alat dilapangan.

3.1.1 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip KerjaFishfinder

Pada kegiatan ini kami akan mengadakan pelatihan yang didalamnya berisikan

materi tentang prinsip kerjaFishfinder. Sebagai gambaran,Fishfindermerupakan alat

berbentuk monitor yang digunakan untuk mencari lokasi ikan. Fishfinder ini terdiri

dari transducer yang berfungsi sebagai sensor dan monitor yang berguna untuk

menampilkan hasil gambar. Transducer ini terletak dibawah kapal, baik

ditengah-tengah maupun dibelakang, dan berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal (sonar) ke

bawah laut. Sinyal-sinyal tersebut akan memantul kembali setelah mencapai dasar dan

kemudian sinyal tersebut akan kembali ditangkap olehtransduceruntuk seterusnya di

interpretasikan di komputer. Berdasarkan jarak jelajah sinyal dari transducer, maka

komputer dapat mengetahui jarak kedalaman, jenis struktur dasar dan benda-benda

yang melayang ditengah-tengah (ikan, benda-benda yang melayang dalam laut, dan

sebagainya). Beberapa buahdepth sounderatauFishfinderyang cukup populer adalah

JRC, Humminbird, Eagle, Garmin, Furuno, Lawrance, Simrad, dan lain-lain

(15)

Gambar 2. Skema kerjafishfinder

Sumber :Manual bookGarmin GPSMAP 178c Sounder

Cara kerja fishfinder GARMIN GPSMAP 178C Sounder adalah sebagai

berikut: sonar merupakan sinyal suara yang dipancarkan ke arah bawah oleh

transducerkemudian sonar, yang sangat sensitif ketika terkena objek, akan memantul

kembali ke arah transducer ketika terkena objek apapun. Sonar yang kembali

diterima oleh transducer akan melalui proses konversi, oleh sistem komputer, menjadi

informasi yang ditampilkan di display fishfinder. Data tersebut akan terekam secara

continue (terus menerus) menurut jarak pancar sonar yang dapat ditentukan untuk

merekam informasi dari pantulan sonar tersebut, informasi tersebut akan direkam

dalam bentuk titik ke memori Fishfinderyang terbatas besarannya. Jumlah titik yang

dapat direkam adalah 3000 titik informasi (jarak titik rekam dalam Mil laut atau Km).

Kedalaman maksimal yang dapat dicapai oleh sinyal suara atau Sonar yang

dipancar kan oleh transducer Fishfinder GARMIN GPSMAP 178C Sounder dapat

mencapai kedalam 1500 foot (450 m) pada dual frequency 50/200 kHz dan 900 foot

(270 m) pada single frequency 200 kHz, namun jangkauan kedalaman sangat

(16)

pelengkap navigasi, menerima 12 satelit secara bersamaan sehingga membuat posisi

navigasi lebih akurat. Fishfinder ini juga dapat mengukur suhu permukaan air pada

50F–1580F (-150C–550C) (Garmin GPSMAP 178C Manual, 2004).

Materi-materi ini serta dengan alat peraga fishfinder langsung bisa di coba

oleh nelayan, dan dipastikan bahwa nelayan tersebut dapat menggunakan serta

mengoptimalkan kemampuan dari alat tersebut.

3.1.2 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja Global Positioning System

(GPS)

Pada kegiatan ini kami akan mengadakan pelatihan yang didalamnya berisikan

materi tentang prinsip kerja perangkat GPS. Perangkat GPS dalam kegiatan melaut

sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menentukan lokasi berdasarkan sinyal yang

ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit

3 satelit untuk penentuan posisi lintang dan bujur dan 4 satelit untuk menentukan

posisi lintang, bujur, dan ketinggian. Semakin banyak satelit yang diperoleh maka

akurasi posisi akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat

GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS berada dalam ruangan

atau daerah yang dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang akan diperoleh akan

semakin berkurang sehingga akan sukar menentukan posisi dengan tepat.

GPS terdiri atas 3 segmen, yaitu : Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan

pengguna. Segmen Angkasa terdiri atas 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada

ketinggian 20.200 km dan inklinasi (kemiringan) 55 derajat dengan periode 12 jam

(satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari

orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di

(17)

dunia. Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di

Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi

ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan

informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada

pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit

satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan

dikirim ke satelit GPS. Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima

GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima,

prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka

bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian

menghitung posisi, kecepatan dan waktu (Prabowoet al, 2002).

3.2 Solusi yang Ditawarkan

Melihat permasalahan tersebut, kami memberikan solusi sebagai berikut:

1. Pemberian materi dan pelatihan penggunaanfishfinderdan peta

2. Pengoptimalisasi penggunaan alatfishfinderdan peta

3. Praktik penggunaan

Dengan ketiga solusi yang ditawarkan tersebut, diharapkan adanya perubahan yang

berarti dalam aktifitas penangkapan ikan oleh nelayan tradisional, yaitu dengan

(18)

Bab 4. Kelayakan Perguruan Tinggi

Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Pengusul yang merupakan staf

pengajar pada Jurusan Ilmu Kelautan Koordinatorat Kelautan dan Perikanan (KKP)

Universitas Syiah Kuala. Tim pengusul memiliki kepakaran dibidang kelautan dan

perikanan. Materi yang disampaikan begitu juga dengan kegiatan praktik di lapangan

yang diterapkan oleh tim pengusul nantinya diharapkan dapat memberi manfaat bagi

kedua mitra program pengabdian ini yaitu nelayan-nelayan tradisional yang bernaung

dibawah kepengurusan Panglima Laot Lhok Krueng Aceh. Tentu dari kegiatan ini

diharapkan akan menghasilkan hasil terbaik, sehingga keberadaan Lempaga

Pengabdian Masyarakat (LPM) dengan mengusung program pemerintah yang

senantiasa selalu bekerja sama dengan KKP, dapat membantu secara sinergis dan

eksis sebagai pemberi input terhadap kebijakan di level stake holder.

Tabel 1. Jenis kepakaran para Tim pengabdi

No Nama Jenis Kepakaran

Masalah yang

akan diatasi

1 Drs. Muhammad, M.Si Instrumentasi Kelautan Pembelajaran alat

2 Ichsan Setiawan, M.Si Fisika Kelautan

Pembelajaran

kondisi fisis laut

3 Rizwan, M.T Perikanan Tangkap

Penentuan lokasi

rumpon dan

fishing ground

Dengan adanya dana hibah dari dana pengabdian IbM, maka pengabdian dapat

(19)

pengabdi seperti mengevaluasi dan mengawasi berlangsungnya kegiatan pengabdian

(20)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Evaluasi Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19–20 September 2013 diikuti oleh

91 peserta yang terdiri dari anak buah kapal (ABK) dan pawang (nahkoda kapal).

Banyaknya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini menunjukkan program

pengabdian IbM bagi masyarakat nelayan tradisional dalam menggunakan fishfinder

ini sangatlah penting.

Permasalahan utama yang dihadapi oleh nelayan tradisional Lhok Krueng

Aceh adalah sebagai berikut;

d. Tidak bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga sering

terjadinya kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika

sekumpulan ikan berada dilokasi tersebut.

e. Tidak bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga

menyebabkan biaya operasional melaut menjadi tinggi.

f. Rusaknya alat tangkap yang disebabkan oleh tidak adanya iformasi tentang

perairan dangkal ataupun gangguan didasar laut.

Dengan adanya permasalahan tersebut, TIM IBM berhasil memberi arahan

serta informasi pada kegiatan pelatihan dan praktik. TIM IBM juga memastikan

bahwa peserta yang terlibat mampu dan memahami cara membaca sebuah peta dan

menggunakan fishfinder pada kegiatan melaut. Hal ini dilakukan dengan cara;

memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggunakan peta serta

mengaplikasikannya dalamfishfinder.

Tentu, karena berbagai keterbatasan seperti jumlah alat peraga serta dana yang

cukup, tentu masih banyak nelayan tradisional yang masih memerlukan pelatihan

(21)

5.2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut;

1. Nelayan mengerti akan fungsi dan kegunaan alatfishfinderdan peta.

2. Nelayan mampu menggunakanfishfinderdan peta.

3. Nelayan mengerti dan memahami hasil luaran (membaca layar) yang

dihasilkan olehfishfinder.

Ketiga indikator tersebut memberikan bukti bahwa nelayan mampu dan

berkeinginan untuk dapat menggunakan serta mengoptimalisasi penggunaan alat

fishfinder dan peta.Tidak hanya itu, kegiatan praktik langsung baik didalam ruangan

maupun diatas boat sangat membantu nelayan untuk lebih mahir dalam penggunaan

alat tersebut. Diperkirakan ketika saat penjajakan awal untuk melaksanakan program,

kemampuan pawang dan juga ABK hanya 10%, dan setelah diberikan pelatihan

pemahaman mereka bertambah hingga 75%.

5.3 Pembahasan

Permasalahan yang dialami oleh nelayaan tradisional dalam menggunakan alat

fishfinder dengan tingkat kemampuan hanya 10% telah berdampak pada tidak

efektifnya dari aktifitas melaut. Kemampuan yang sangat terbatas tersebut juga

bahkan merugikan nelayan dimana, alat fishfinder terdapat didalam boat (ada) tetapi

tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Selain tidak efektifnya dari aktifitas

melaut, kemungkinan alat tangkap rusak akibat perairan dangkal ataupun gangguan

didasar laut serta kesalahan dalam peletakan rumpon sangatlah besar.

Melihat permasalahan tersebut, dan setelah berdiskusi dengan kelompok

(22)

Tim IbM merumuskan cara untuk mengatasi permasalah tersebut yaitu dengan dua

metode; 1. Pemberian Materi dan 2. Praktek Lapangan.

Tim IbM berhasil mengatasi permasalahan yang dialami oleh nelayan

tradisional Lhok Krueng Aceh dalam penggunaan alat fishfinder seperti yang telah

diungkapkan pada 5.1 dan 5.2.

Pada peta yang disajikan oleh tim IbM ketika proses pemberian materi dikelas

maupun dilapangan, merupakan peta hasil dari pengumpulan data berbasis komunitas

nelayan yang diproduksi oleh lembaga adat Panglima Laot. Peta tersebut sangat

membantu nelayan untuk mengetahui daerah-daerah berbahaya dan posisi-posisi

peletakkan pukat yang telah tercatat.

Keberhasilan Tim IbM dalam melaksanakan pelatihan tidak luput dari

keinginan nelayan tradisional itu sendiri yang termotivasi untuk menggunakan alat

fishfinder. Tingkat keberhasilan 75% dari pelatihan ini diukur dengan cara

membandingkan kemampuan peserta sebelum pelatihan yang hanya 10%, dan setelah

pelatihan.

Dengan alat fishfinder ini, nelayan telah memahami sistem kerjanya (yaitu

dengan menggunakan frekuensi suara). Tampilan yang dikeluarkan oleh fishfinder

(23)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, permasalahan yang dialami oleh mitra bisa diatasi

dengan metode ajar dan praktek lapangan (penggunaan alat). Program pengabdian

yang telah dilaksanakan oleh TIM IBM berhasil memberi arahan serta informasi pada

kegiatan pelatihan dan praktik. Nahkoda kapal dan ABK sangat terbantu dengan

adanya program pengabdian ini dan mampu memanfaatkan alatfishfinderdan peta.

6.2 Saran

Melihat begitu banyak masalah yang dihadapi oleh nelayan tradicional di

Aceh sangat diharapkan kegiatan IbM ini dapat lebih dikembangkan dari segi jumlah

peserta, alat yang digunakan dan mungkin bisa dilaksanakan di kabupaten/kota yang

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus, 2004,How To Use Properly,http://www.fishforum.com. Pada Oktober

2008.

Anonymous. 2011. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh,

Dinas Kelautan dan Perikanan, Banda Aceh.

Garces L.R., Pidob M.D., Pomeroy R.S., Koeshendrajana S., Prisantoso B.I., Fatan

N.A., Adhuri D., Raiful T., Rizal S., Tewfik A. and Dey M. 2010. Rapid

assessment of community needs and fisheries status in tsunami-affected

communities in Aceh Province, Indonesia. Ocean and Coastal Management

53(2):69–79.

GARMIN Ltd., 2004. GPS MAP178C Sounder Owners Manual, Garmin International

Inc. Kansas, USA

GIS Konsorsium Aceh Nias, 2007. Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar, Banda

Aceh.

Prabowo, D. Anang T.N., Jhon P. dan Hilmy A., 2002. Modul Pengenalan GIS, GPS

dan Remote Sensing. Dept. GIS Forest Watch Indonesia. Jakarta.

Rizal, S., H. A. Haridhi, C. R. Wilson, A. Hasan dan I. Setiawan. 2013. Community

collection of ocean current data: An example from northern Aceh province,

Indonesia. Traditional Marine Resource Management and Knowledge, 31,

3-11.

Stobutzki I.C. and Hall S.J. 2005. Rebuilding coastal fisheries livelihoods after the

Tsunami: Key lessons from past experience. Naga, WorldFish Center

(25)

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan

(26)

Gambar 3. Kunjungan dari LPKM UNSYIAH pada saat kegiatan pengabdian sedang

berlangsung.

(27)

Gambar 5. Peserta memraktikkan cara penggunaanfishfinderdidalam kapal.

(28)

Gambar 7. Peserta mencoba menggunakanfishfinderuntuk penentuan lokasi rumpon.

(29)
(30)

3. Identitas Diri Pengabdian

1. Identitas Diri Ketua Pengabdian A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Muhammad, M.Si

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Pembina / IVa

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196012311990021005

5 NIDN 0031126345

6 Tempat dan Tanggal Lahir Kayee Panyang dan 31 Desember 1960

7 E-mail mhmdsal60@gmail.com

9 Nomor Telepon/HP 081360014807

10 Alamat Kantor Jurusan Ilmu Kelautan, KKP–Unsyiah, Darussalam Banda Aceh.

11 Nomor Telepon/Faks

-12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 50 orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Instrumentasi Kelautan

2. Termodinamika Laut

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Univ. Sumatra

Utara Univ. Indonesia

-Bidang Ilmu Ilmu Fisika Ilmu Fisika

-Tahun Masuk-Lulus 1980-1987 1991-1994

-Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Nama Pembimbing/Promotor Drs. Haloan Harahap

Dr. Bambang

(31)

-C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2010 Pengaruh Elnino terhadap Arus, temperaturdan salinitas Laut di Selat Malaka DIKTI 87

2 2011

Pemodelan Numerik 3 Dimensi Lautan Hindia, Teluk Benggala Lautan Andaman dan Selat Malaka untuk strategi ketahanan pangan.

DIKTI 283

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/TahunVolume/

1 Pengaruh ELSO (Elnino and Southen Oscilation) terhadaptransportmassa air laut di Selat Malaka

Depik, 1(1):

2 Komposisi Ikan Karang di lokasi Transplantasi karang di Pulau Rubiah, Kota Sabang Aceh

Depik, 1(3):

3 General Circulation in The Malacca Strait and

Andaman Sea. No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

(32)

-F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

- - -

-G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1 - - -

-H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - - -

-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan kegiatan pengabdian ini.

Banda Aceh, 15 Juni 2013 Pengusul

(33)

2. Identitas Diri Anggota Pengabdian (1) A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ichsan Setiawan, M.Si

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197806072006041004

5 NIDN 0007067804

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bireuen dan 7 Juni 1978

7 E-mail ichsansetiawan@yahoo.com

9 Nomor Telepon/HP 085220189228

10 Alamat Kantor Jurusan Ilmu Kelautan, KKP–Unsyiah, Darussalam Banda Aceh.

11 Nomor Telepon/Faks

-12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 33 orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Hidrodinamika Laut

Nama Perguruan Tinggi Unsyiah, Banda

Aceh ITB, Bandung

-Bidang Ilmu Fisika Oseanografi

-Tahun Masuk-Lulus 1996-2000 2002-2005

(34)

Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2008

Syamsul Rizal,Ichsan Setiawan, Taufiq Iskandar, Perhitungan Transport Massa Air di Selat Malaka dengan Model Numerik Tiga-dimensi

Hibah

Bersaing 45

2 2009

Syamsul Rizal,Ichsan Setiawan,

Muhammad, Pengaruh El Nino Terhadap Arus, Temperatur Dan Salinitas Laut di Selat Malaka

Supiyati,Ichsan Setiawan, Suharsono, Transport Sedimen Penyebab Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dengan Model Diskritisasi Dinamika Oseanografi

Hibah

Bersaing I 32,725

4 2011

Supiyati,Ichsan Setiawan, Suharsono, Transport Sedimen Penyebab Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dengan Model Diskritisasi Dinamika Oseanografi

Hibah

Bersaing II 49,5

5 2011

Ichsan Setiawan, Edy Miswar, Ilham Zulfahmi, Studi Karakteristik Sedimen Berdasarkan Ukuran Butir di Pesisir Pantai Kajhu Kabupaten Aceh Besar

Yayasan Ekosistem Basah

4

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2010

(35)

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun

1

Ichsan Setiawan, (2009), ”

Validasi Model Numerik Arus Sejajar Pantai Dengan Model Analitik Longuet-Higgins”

Ichsan Setiawandan Syarifah Meurah Yuni, (2009),

”Numerical model of wave

induced current in Pulau Baai

coastal waters Bengkulu”

Syamsul Rizal,Ichsan Setiawan, Muhammad, Taufiq Iskandar dan Mulyadi A. Wahid, (2009).

“Simulasi Pola Arus Baroklinik

di Perairan Indonesia Timur dengan Model Numerik

Tiga-dimensi”

Jurnal Matematika dan Sains, Volume 14 No. 4, Desember 2009, ISSN: 0854-5154.

2009

4

Syamsul Rizal,Ichsan Setiawan, Taufiq Iskandar, Yopi Ilhamsyah, Mulyadi A. Wahid and Musri

Musman, (2010). “Currents

Simulation in the Malacca Strait by Using Three-dimensional Setiawan, Irwandi (2011),

”Simulasi Hidrodinamika 2D

Resolusi Tinggi menggunakan Syarat BatasTide Model Driver

(TMD) di Perairan Ulee Lheue,

Banda Aceh”

Rizwan,Ichsan Setiawan, Ratna Mutia Aprilla, (2011),”Effect of

Production Factors on Purse Seine Fish Capture in the Fish Port Lampulo, Banda Aceh

Jurnal Natural FMIPA Unsyiah, Volume 11, No.1 Maret 2011, hal. 24-29, ISSN: 1141-8513.

2011

7

Supiyati, Suharsono,Ichsan Setiawan, (2011), ” Angkutan

Sedimen Penyebab

Jurnal Dinamika Teknik Sipil Universitas

(36)

Oseanografi 172-180, ISSN: 1411-ukuran butir di perairan Kuala Gigieng, Kabupaten Aceh Besar,

Provinsi Aceh”

Jurnal Depik (Jurnal Ilmu-ilmu Perairan, Pesisir dan

perikanan), Volume 1 No. 1, April 2012, hal. 31-36, ISSN : 2089-7790

2012

9

Nur Fadli,Ichsan Setiawan, Nurul Fadhilah, “Keragaman makrozoobenthos di perairan Kuala Gigieng Kabupaten Aceh Besar”

Jurnal Depik (Jurnal Ilmu-ilmu Perairan, Pesisir dan

perikanan), Volume 1 No. 1, April 2012, hal. 45-52, ISSN : 2089-7790

2012

10

Ichsan Setiawan, “Prakiraan Dampak Penyebaran Temperatur Laut AkibatOutletPLTU di Perairan Suak Puntong

No. 2, September 2012, hal. 8-13, ISSN : 1412-7709

2012

11

Syamsul Rizal, Haekal A. Haridhi, Crispen R. Wilson, Akhyar Hasan andIchsan Setiawan, “Community

collection of ocean current data: An example from Northern Aceh

Province, Indonesia”

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1

Proceedings of The 3rdIMT-GT 2007 Regional Conference on Mathematics, Statistics and Applications, December 5-6, 2007, ISBN 978-983-3986-25-5.

Marwan, Said Munzir,Ichsan Setiawan, Rasudin (2007), EFFECTOFWAVEBREAKERON

AMPLITUDEREDUCTIONOFTHE

INCOMINGWAVE

USM, Penang, Malaysia

2

Proceedings of The 3rdIMT-GT 2007 Regional Conference on Mathematics, Statistics and Applications, December 5-6, 2007, ISBN 978-983-3986-25-5.

Said Munzir,Ichsan Setiawan, Marwan, Rasudin (2007), THE

MAXIMUMRUNUP

PROPAGATIONOFWAVEONA

SLOPINGBEACH

USM, Penang, Malaysia

3

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Antar

Marwan, Said Munzir,Ichsan

(37)

Maret 2008, ISBN 978-979-8278-27-3.

Datang

4

Proceedings of The 4rdIMT-GT International Conference on Mathematics, Statistics and Applications 2008, June 9-11, 2008, ISBN 978-602-8199-11-7.

Fatmawati, Marwan, Siti Rusdiana,Ichsan Setiawan, (2008), On The Soliton Solution Of The Korteweg-De Vries Equation

Unsyiah, Banda

Aceh

5

Proceedings of International Symposium Land Use after the Tsunami, Supporting Education, Research and Development in the Aceh Region, Aceh -Indonesia, November 4-6, 2008, ISBN 978-979-25-7401-2.

Ichsan Setiawan, Yopi

Ilhamsyah, Edy Miswar, Aykal Haddrevi, (2008), A Prediction Study of Wave Propagation Before and After Tsunami in Ulee Lheue Coastal Waters

Unsyiah, Banda

Aceh

6

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapan (SiMantap), 29 November 2010 di Auditorium FMIPA USU Medan, ISBN: 978-602-8826-71-6.

Ichsan Setiawan, (2010), Formulasi Numerik Arus Sejajar Pantai Kasus Pantai Lurus

USU, Medan

7

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapan (SiMantap), 29 November 2010 di Auditorium FMIPA USU Medan, ISBN: 978-602-8826-71-6.

Taufiq Iskandar, Ichsan Setiawan, (2010), Simulasi Arus Laut Barotropik di Selat Malaka dengan menggunakan

Unsyiah), AAC Dayan Dawood Darussalam–Banda Aceh, Indonesia, November 29-30, 2011, ISSN 2089-208X.

Syamsul Rizal, Muhammad, Taufiq Iskandar,Ichsan Setiawan, Agus Satriadi, and

Radinal (2011), “Simulation of Sea Surface Temperature (SST) and Sea Surface Salinity (SSS)

in the Bay of Bengal”

Unsyiah, Banda

Aceh

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1

H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

(38)

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat SK Gubernur No. 03 Tahun 2008

Lampulo Kota Banda Aceh)

2008

Banda Aceh, Provinsi Aceh dengan persetujuan SK Gubernur No. 22 Tahun 2008 SK Gubernur No. 54 Tahun 2008

Mendukung dan Lanjutkan Pembangunan

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

- - -

-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pangajuan kegiatan pengabdian ini.

Banda Aceh, 15 Juni 2013

Pengusul

(39)

3. Identitas Diri Anggota Pengabdian (2) A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rizwan, M.T.

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197606092008011008

5 NIDN 0006097610

6 Tempat dan Tanggal Lahir Sigli dan 06 September 1976

7 E-mail wan_kapal@yahoo.co.id

9 Nomor Telepon/HP 0811685324

10 Alamat Kantor Jurusan pemanfaatan sumberdaya perikanan, KKP– Unsyiah, Darussalam

Banda Aceh. 11 Nomor Telepon/Faks

-12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 15 orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Pengantar Perikanan Tangkap

2. Kapal perikanan

Nama Perguruan Tinggi Unaya, Banda

Aceh ITS, Surabaya

-Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknologi

Kelautan

-Tahun Masuk-Lulus 1996-2000 2003-2006

(40)

Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2010 Rizwan, Syahrul Purnawan, Edi Miswar,Kajian osenografi di kawasan pulo Aceh Dosen Muda 15

2 2012

Rizwan, Syahrul Purnawan , Perencanaan galangan kapal perikanan modern di kota banda aceh

Dosen Muda 15

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun

1

Sofyatuddin Karina,Rizwan&

Khairunnisak ,(2012), “Pengaruh

salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, chanos– chanos”

Jurnal Depik (Jurnal Ilmu-ilmu Perairan, Pesisir dan

perikanan), Volume 1 No. 1, April 2012, hal. 22-26, ISSN : 2089-7790

2012

2

Rizwan, Ichsan Setiawan, Ratna Mutia Aprilla, (2011),”Effect of

Production Factors on Purse Seine Fish Capture in the Fish Port Lampulo, Banda Aceh

Jurnal Natural FMIPA Unsyiah, Volume 11, No.1 Maret 2011, hal. 24-29, ISSN: 1141-8513.

2011

3

Rizwan, Syahrul Purnawan, Edy

Miswar, (2010), “Study of

oceanography and fisheries in

Jurnal Natural FMIPA Unsyiah, Volume 10, 2010, ISSN:

1141-2010

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

(41)

-Pulo Aceh water” 8513.

4

Rizwan, (2012), “Pembangunan

industry perikanan modern di

Kota Banda Aceh”

Jurnal Tasimak, Vol. 3,

No. 1 2012

5

Rizwan, (2011), “Potensi

perikanan tangkap di kota Banda

Aceh pasca tsunami”

Jurnal Tasimak, Vol. 2,

No. 1 2011

6

Rizwan, (2010), “Perencanaan

pemilihan lokasi kontruksi galangan-galangan kapal tradisional pasca tsunami di kawasan Kota BandaAceh”

Jurnal Tasimak, Vol. 1,

No. 2 2010

7 Rizwan, (2011), “Menanti

galangan kapal modern”

Opini Serambi

Indonesia 2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun HalamanJumlah Penerbit

1 - - -

-H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - - -

-I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun

Tempat

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

(42)

Banda Aceh, 15 Juni 2013 Pengusul

Gambar

Gambar 1. Perairan utara Aceh
Gambar 2. Skema kerja fishfinderSumber : Manual book Garmin GPSMAP 178c Sounder
Tabel 1. Jenis kepakaran para Tim pengabdi
Gambar 1. Peserta sedang mendengarkan penyampaian materi.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 6 terlihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis nol ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan

Dalam kehidupan manusia pendidikan mempunyai peran strategis untuk membentengi peserta didik sebagai penerus bangsa, memberikan basic perilaku untuk saling menghormati

Ditemukan juga pita khusus sebagai penanda untuk isolat asal manusia sakit yaitu pita dengan panjang 1721 bp, isolat asal manusia sehat adalah pita dengan panjang 300 bp, isolat

Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat memahami pergeseran budaya komunikasi digital natives dari era konvensional ke era media baru serta mengetahui budaya

Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing ( Guide Inquiry ) dengan Tema Asyiknya Berolah Raga dan Berkeringat Guna Mengembangkan Keterampilan Proses

Rata-rata pendapatan perbulan dar responden yang datang ke Bakso Kota Cakman Bogor berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 yaitu sebanyak 43,33 persen pada shift pertama,

Atribut dengan kode SQ3 ini yaitu Menyediakan informasi tepat pada waktunya masuk kedalam kuadran A karena rasa kebersamaan dan komunitas adalah hal yang penting

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,