• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

29. Rasa minuman adalah kualitas rasa minuman.

30. Aroma adalah aroma khas masakan atau minuman yang ditangkap oleh indera penciuman.

31. Kemasan yang ditawarkan mencakup kepraktisan dan kebersihan kemasan untuk dibawa pulang.

32. Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk yang ditawarkan.

33. Dekorasi adalah hiasan dinding atau gantungan yang berada di ruang makan.

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Bakso Kota Cakman

Bakso Kota Cakman yang dipilih Abdurahman Toekiman untuk usahanya menggambarkan perjuangannya sebagai orang desa yang sukses di kota. Lahir di Trenggalek, Jawa Timur. Cak Man adalah nama panggilan dari bapak Abdurahman

(2)

Toekiman, pertama kali merantau ke Malang sebagai penjajal bakso pikulan. Cak Man menggali seluk-beluk berbisnis bakso, mulai dari belanja dan memilih bahan baku sampai meracik bumbu. Keinginan untuk mandiri mulai terpupuk. Tiga tahun bekerja pada juragan bakso, Cak Man memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan modal awal Rp 77.000. Tahun 1984, dia menyewa tempat jualan bakso yang ditinggalkan pemiliknya. Setelah beberapa kali berpindah tempat, dalam dua tahun, Cak Man sudah memiliki 12 gerobak bakso.

Sukses di Malang, setahun terakhir, Bakso Kota mulai merambah ke kota-kota lain. Dimulai di Jakarta dan sekitarnya, belakangan gerai bakso ini membuka cabang ke Jogja, Kediri, dan terakhir Samarinda. Pengembangan bisnis di luar Malang ini menawarkan sistem waralaba (franchise).

Pada bulan maret 2006 Bakso Kota Cakman Bogor didirikan oleh bapak Christoper Roy Tampenawas sebagai pemilik yang membeli merek dari bapak H. Abdurahman Tukiman sebagai perwaralaba. Melihat keadaan dan kondisi letak yang strategis, yaitu terletak di jalan padjajaran, Bogor. Begitu juga dengan aktifitas masyarakat kota Bogor, hal ini menyebabkan restoran buka selama 24 jam sehingga restoran ini sangat ramai dikunjungi oleh konsumen atau pelanggan yang berasal dari daerah Bogor dan sekitarnya.

5.2. Lokasi Bakso Kota Cakman Bogor

Lokasi usaha memiliki pengaruh yang nyata bagi perkembangan bagi satu bisnis. Bakso Kota Cakman Bogor terletak di Jalan Padjajaran nomor. Bakso Kota Cakman Bogor baru berdiri tiga tahun yang lalu yang dibuka sejak 15 maret pada tahun 2006. Bakso Kota Cakman Bogor ini merupakan terwaralaba milik bapak Christoper Roy Tampenawas yang membeli merek Bakso Kota Cakman Bogor dari bapak H.Abdurahman Tukiman Selaku perwaralaba. Selain outlet yang berada di Jalan Padjajaran, Bakso Kota Cakman pun membuka cabang di Jalan Dewi Sartika. Rawamangun, Jakarta dan di Cibinong.

Pemilihan lokasi Bakso Kota Cakman di jalan Padjajran berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sangat cocok dan strategis karna merupakan jalur lintasan. Selain itu, pemilihan lokasi juga didasarkan kepada prospek kedepan

(3)

dan kondisi keuangan dari pemilik. Sedangkan alasan membuka cabang di Jakarta dan Cibinong adalah untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Karyawan yang bekerja pada Warung Bakso Kota Cakman Bogor berjumlah 14 karyawan yang merupakan karyawan tetap. Untuk membantu tugas yang berkaitan dengan restoran, manajer dibantu oleh staf administrasi dan keuangan yang bertugas dalam kegiatan administrasi dan keuangan. Jam kerja karyawan adalah dari pukul 08.00 WIB, yang dibagi menjadi tiga shift setiap shift bekerja tujuh karyawa. Shift pertama adalah jam 08.00-16.00 WIB, shift kedua adalah jam 16.00-24.00 WIB dan shift ketiga adalah jam 00.00-08.00 WIB. Adapun pembagian kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Karyawan Berdasarkan Pembagian Kerja di Restoran Warung Bakso Kota Cakman Bogor (Orang)

No Divisi Kerja Jumlah Karyawan

1 Dapur 2

2 Waiter 3

3 Kasir 1

4 Bar/Pantry 1

Total 7 Tingkat pendidikan karyawan Warung Bakso Kota Cakman Bogor, mulai

dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Manajer, staf administrasi dan keuangan berpendidikan sarjana.

Lokasi dan tempat Warung Bakso Kota Cakman Bogor yang strategis dan menyajikan menu makanan dan minuman yang digemari masyarakat banyak dikunjungi oleh konsumen ini terlihat dari jumlah pengunjung pada Tabel 3, sehingga dapat dihitung yang datang rata-rata perharinya sebanyak 73 pengunjung. 5.3. Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen merupakan hal yang pasti dilakukan oleh semua organisasi atau perusahaan. Kegiatan manajemen terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, penyusunan staf dan pengawasan.

(4)

Pada Bakso Kota Cakman Bogor, perencanaan usaha dilakukan oleh pihak pengelola dengan melibatkan seluruh karyawan. Ide-ide usaha yang dimiliki oleh pengelola dikomunikasikan kepada karyawan untuk mengetahui pandangan mereka terhadap ide-ide usaha tersebut. Keterlibatan karyawan sangat diperlukan karena karyawan adalah orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan sehingga lebih mengetahui hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan. Setiap jabatan atau bagian memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Pendeglasian wewenang didalam restoran dilakukan secara struktural sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.

5.3.2. Pengorganisasian

Pengelola bertanggung jawab melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai keuntungan restoran. Di bawah pengelola terdapat operasional manajer yang bertanggunng jawab untuk mengawasi dan mengatur operasional restoran. Di bawah operasional manajer terdapat bagian Admin, Delivery, promotion,

Accounting, Waiters dan Steward. Bagian Admin bertangung jawab dalam hal

absensi,laporan pemasok, pembelian dan pengeluaran barang. Bagian Delivery bertangung jawab dalam pelayanan pesan antar. Bagian Promotion bertanggung jawab dalam hal pengurusan promosi restoran baik untuk event-event di dalam restoran (acara ulang tahun, arisan dan lain-lain) maupun event-event di luar restoran (acara sekolah, perguruan tinggi, pentas seni dan lain-lain). Bagian

Accounting bertanggung jawab dalam hal laporan keuangan. Bagian Waiters

memiliki tanggung jawab dalam pelayan di restoran (berhubungan langsung dengan pelanggan) dan bagian Steward bertanggung jawab dalam urusan dapur/pembuatan makanan dan minuman yang dipesan pelanggan.

5.3.3. Motivasi Bagi Karyawan

Memotivasi adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk membentuk tingkah laku manusia. Bakso Kota Cakman Bogor berusaha menciptakan atmosfer kerja yang baik agar karyawan dapat termotivasi. Dari hasil pengamatan dapat diketahui hubungan antara atasan dengan bawahan terlihat harmonis. Sikap manajer yang

(5)

demokratis dalam hal perencanaan usaha tersebut sehingga menimbulkan rasa memiliki dan termotivasi pada diri karyawan.

5.3.4. Penyusunan Staf

Setiap karyawan yang bekerja direstoran tersebut mengalami proses perekrutan yang dilakukan pihak pengelola sendiri. Metode yang digunakanoleh pihak pengelola yaitu dengan konsep P.I.C.I (Patient, Intellegent, Compassion, Intensif). Karyawan Bakso Kota Cakman harus memiliki sifat yang sabar, kemampuan yang baik dalam melayani pelanggan, memiliki rasa empati (bisa merasakan perasaan orang lain sehingga dapat melayani sesuai keinginan pelanggan), dan intensitas (konsistensi karyawan dalam hal melayani pelanggan). Pelamar yang memenuhi kriteria tersebut dapat diterima menjadi karyawan di Warung Bakso Kota Cakman. Perekrutankaryawan dilakukan jika ada posisi yang membutuhkan tambahan karyawan ataupun karena replacement position. Perusahaan mendapatkan calon karyawan dari Bank File yang dimiliki perusahaan, referensi dari head office serta referensi pribadi.

Setiap karyawan yang diterima oleh perusahaan mendapatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Program tersebut dinamakan familirisasi (pengenalan). Pelatihan dilakukan selama satu minggu dan dibimbing langsung oleh manajer operasional serta leader di masing-masing bagian berdasarkan posisi mereka ditempatkan. Setiap karyawan memiliki gaji pokok yang berbeda-beda sesuai dengan jenis jabatan dan pekerjaanya. Akan tetapi pada dasarnya para karyawan mendapatkan intensif yang sama yaitu gaji, bonus jika target perusahaan tercapai , THR (Tunjangan Hari Raya) serta asuransi kesehatan. Untuk karyawan kontrak, gaji yang diterima yaitu Rp.700.000,00.

5.3.5 Pengawasan

Fungsi pengawasan dilakukan untuk memantau bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan rencana. Pengawasan yang dilakukan oleh Bakso Kota Cakman Bogor yaitu dengan cara evaluasi kinerja per hari per posisi atau bagian. Evaluasi tersebut dilakukan oleh atasan langsung per bagian. Serta

(6)

evaluasi tes prestasi kerja setiap periode (6 bulan) yang dilakukan langsung oleh manajer (pengelola).

5.4. Kegiatan Pemasaran

Segmen dan pelanggan sasaran Bakso Kota Cakman Bogor yaitu keluarga dan remaja. Untuk dapat memuaskan pelanggan maka harus diciptakan suatu produk yang terdifrensiasi, berbeda dengan produk sejenis. Untuk itu diperlukan perencanaan produk yang baik agar konsumen puasa dengan produk yang dihasilkan. Bakso Kota Cakman Bogor memiliki prinsip bisnis bahwa konsumen adalah raja, sehingga harus memberikan yang terbaik dalam hal kualitas produk, pelayanan, dan kebersihan dengan harga yang terjangkau. Harga adalah sejumlah nilai uang yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Penetapan dan persaingan harga merupakan pokok permasalahan yang dihadapi Bakso Kota Cakman Bogor karena menyangkut persepsi konsumen yang timbul terhadap produk tersebut. Bakso Kota Cakman Bogor sendiri menggunakan pendekatan harga berdasarkan biaya dan ekspektasi keuntungan sehingga harga suatu produk akan bervariasi berdasarkan biaya produksi dan ekspetasi keuntungan masing-masing produk.

Produk yang sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran produk tersebut. Untuk dapat menjangkau semua masyarakat, berbagai kegiatan penjualan dan promosi dilakukan oleh Bakso Kota Cakman Bogor. Kegiatan penjualan menggunakan outlet yang terletak di Jalan Padjajaran, pelayanan pesan antar dan membuka cabang di Jakarta dan Cibinong. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bakso Kota Cakman Bogor yaitu iklan melalui media cetak (Koran dan tabloid), media elektronik (Radio dan Internet), brosur dan personal selling.

5.5. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta Produksi

Bisnis restoran sangat memerlukan inovasi dan kreatifitas. Bisnis restoran yang tidak melakukan inovasi produk akan kehilangan pelanggan karena konsumen akan mengalami kejenuhan dan segera beralih ke pesaing lain yang dapat memberikan produk yang memenuhi keinginan mereka. Bakso Kota Cakman selalu

(7)

melakukan pengembangan produk.Hal tersebut mengakibatkan hamper setiap tiga bulan sekali restoran dapat mengeluarkan produk-produk dan program-program baru untuk tetap merangkul pelanggan restoran. Sebagai full service restaurant Bakso Kota Cakman menawarkan berbagai macam bakso dengan berbagai bentuk dan rasa baik untuk dimakan ditempat, dibawa pulang, pesan antar dan acara-acara khusus. Bakso Kota Cakman Bogor selalu berusaha untuk kreatif dan cukup fleksibel untuk menciptakan makanan asing dengan rasa khas. Bakso Kota Cakman telah memiliki sertifikasi sebagai bakso not fat dari Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan dari Universitas Brawijaya. Bakso Kota Cakman selalu menggunakan bahan-bahan dengan mutu yang paling baik untuk memastikan konsistensi rasa produk. Bahan-bahan tersebut harus segar, bukan awetan atau produk beku. Bakso Kota Cakman Bogor selalu mengikuti standard recipe yang telah ditetapkan oleh pusat serta dapat memvariasikan produk dari bahan-bahan baku yang ada (bukan menambah bahan baku, tetapi memvariasikanya).

Secara umum, semua pemasok bahan-bahan bakso ke Bakso Kota Cakman Bogor adalah pengusaha lokal (dalam negeri). Bakso Kota Cakman Bogor memperoleh bahan baku dari kantor pusat Bakso Kota Cakman (bumbu-bumbu inti), supplier yang disetujui oleh kantor pusat (minuman) dan supplier lokal (Bogor) yang memasok sayuran dan buah-buahan. Bahan baku yang dibeli oleh restoran tidak langsung diolah semuanya akan tetapi disimpan ditempat penyimpanan yaitu di freezer, cheater atau di gudang. Metode yang digunakan dalam pengaturan penggunaan bahan baku yaitu metode FIFO (first in first out) dimana bahan baku yang pertama dibeli akan digunakan dan mengalami proses pemasakan lebih dahulu.

5.6. Kegiatan Pengawasan Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen

Untuk mengawasi posisi keuangan restoran menggunakan laporan laba rugi sebagai acuan utama. Bakso Kota Cakman Bogor harus melaporkan penerimaan penjualan restoran setiap minggu dan setiap bulan kepada pusat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber restoran, masalah utama yang

(8)

dihadapi restoran yaitu persentase keuntungan dari penerimaan penjualan dengan nilai yang kecil serta penerimaan restoran yang terus berfluktuasi setiap bulannya.

Bakso Kota Cakman Bogor menggunakan system informasi yang sudah terkomputerisasi (system pers). Restaurant System tersebut dapat digunakan untuk memantau semua aktivitas restoran, baik itu dalam hal pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, dan jumlah pengunjung, biaya produksi masing-masing produk, kinerja penjualan karyawan dan lain-lain. Selain itu, Bakso Kota Cakman pun telah memiliki website khusus. Website tersebut merupakan salah satu media promosi dan informasi bagi masyarakat umum mengenai keberadaan waralaba Bakso Kota Cakman.

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BAKSO KOTA CAKMAN BOGOR 6.1. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor

Responden yang digunakan dalam penelitian adalah konsumen yang pada saat penelitian mengkonsumsi makanan di Bakso Kota Cakman Bogor. Penelitian

(9)

ini melakukan survei terhadap pelanggan Bakso Kota Cakman Bogor untuk mengetahui karakteristik konsumen serta tahapan proses pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan metode PurposiveSampling dengan kaidah

Judgement Sampling dengan jumlah responden sebanyak 180 orang.

Karakteristik umum responden dijelaskan oleh usia, jenis kelamin, pekerjaan, status pernikahan, pendapatan, pendidikan dan sumber informasi. Variabel-variabel tersebut kemudian akan ditabulasikan berdasarkan persentase dari keseluruhan responden dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

Bedasarkan Tabel 9, bahwa sebagian besar responden yang datang ke Bakso Kota Cakman Bogor berusia 25-34 tahun sebanyak 23,33 persen pada shift pertama, 68,33 persen pada shift kedua dan 48,33 persen pada shift ketiga dari total responden. Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 38,33 persen pada shift pertama, 70 persen pada shift kedua dan 37 persen pada shift ketiga. untuk berjenis kelamin perempuan 61,67 persen pada shift pertama, 30 persen pada shift ketiga dan 38,33 persen pada shift ketiga. Berdasarkan pekerjaannya, Jumlah responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta adalah 45 persen pada shift pertama, 20 persen pada shift kedua dan 38,33 pada shift ketiga. Sebanyak 38,33 persen bekerja sebagai wiraswasta pada shift ketiga, 40 persen pada shift ketiga bekerja sebagai pelajar/mahasiswa, 28,33 persen pada shift kedua bekerja sebagai pegawai BUMN/PNS, 8,33 persen berada pada shift kedua bekerja sebagai guru/dosen dan 6,67 persen pada shift ketiga bekerja dibidang lainya. Hal ini menunjukkan bahwa Bakso Kota Cakman Bogor umumnya dikunjungi kawula muda baik laki-laki atau perempuan yang berprofesi sebagai pegawai swasta dan wiraswasta.

Dilihat dari tingkat pendidikan terakhir, menunjukkan sebagian besar responden Bakso Kota Cakman Bogor memiliki tingkat pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 48,33 persen pada shift pertama, 18,33 persen pada shift kedua dan 83,33 persen pada shift ketiga, dan selanjutnya sarjana 30 persen berada pada shift pertama, 53,33 persen pada shift kedua dan 6,67 persen pada shift ketiga. Status perkawinan responden umumnya adalah belum menikah 63,33 persen pada shift pertama, 71,67 persen pada shift kedua dan 43,33 persen pada shift ketiga,

(10)

sedangkan yang menikah 36,67 persen pada shift pertama, 28,33 persen pada shift kedua dan 56,67 persen pada shift ketiga. Kemudian dari status tempat tinggal pada umumnya konsumen Bakso Kota Cakman Bogor tinggal di Bogor 83,33 persen pada shift pertama, 56,67 persen pada shift kedua dan 53,33 persen pada shift ketiga, sedangkan dari Jakarta 10 persen pada shift pertama, 30 persen pada shift kedua dan 28,33 persen pada shift ketiga dan lainnya 6,67 persen pada shift pertama, 13,33 persen pada shift kedua dan 18,33 persen pada shift ketiga dari berbagi daerah. Rata-rata pendapatan perbulan dar responden yang datang ke Bakso Kota Cakman Bogor berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 yaitu sebanyak 43,33 persen pada shift pertama, 16,67 persen pada shift kedua dan 63,33 persen pada shift ketiga dari total responden.

Tabel 9. Karakteristik Responden Bakso Kota Cakman Bogor

No Uraian Shift

Pertama Shift Kedua Shift Ketiga

Jumlh % Jumlah % Jumlah %

1 Usia

a.15-24 Thn 38 63,33 7 11,67 3 5

b.25-34 Thn 14 23,33 41 68,33 29 48,33

c.35-44 Thn 6 10 9 15 17 28,33

(11)

2 Jenis Kelamin a.Laki-laki 23 38,33 42 70 37 61,67 b.Perempuan 37 61,67 18 30 23 38,33 3 Pekerjaan a. Pegawai Swasta 27 45 12 20 23 38,33 b.Wiraswasta 7 11,67 18 30 23 38,33 c.Pelajar/Mahasiswa 24 40 8 13,33 6 10 d.BUMN/PNS 2 3,33 17 28,33 4 6,67 e.Guru/Dosen - - 5 8,33 - - f.Lainnnya - - - - 4 6,67 4 Pendidikan a.SLTP 2 3,33 - - - - b.SLTA 29 48,33 8 13,33 50 83,33 c.Diploma/Akademi 6 10 11 18,33 4 6,67 d.Sarjana 18 30 32 53,33 4 6,67 e.Pasca Sarjana 5 8,33 9 15 2 3,33 5 Status Pernikahan a.Belum Menikah 38 63,33 43 71,67 26 43,33 b.Menikah 22 36,67 17 28,33 34 56,67 6 Rata-rata Pendapatan per Bulan (000) a.Rp 500–Rp 1.000 17 28,33 9 15 3 5 b.Rp1.000–Rp2.000 26 43,33 10 16,67 38 63,33 c.Rp2.000–Rp3.000 7 11,67 11 18,33 2 3,33 d.Rp3.000–Rp4.000 5 8,33 14 23,33 8 13,33 e.Rp4.000–Rp5.000 4 6,67 9 15 5 8,33 f.> Rp 5.000 1 1,67 7 11,67 4 6,67 7 Tempat Tinggal a.Bogor 50 83,33 34 56,67 32 53,33 b.Jakarta 6 10 18 30 17 28,33 c.Lainnya 4 6,67 8 13,33 11 18,33

Berdarsarkan klasifikasi Gilbelrt-Kahl dalam Engel et al. (1995), responden Bakso Kota Cakman Bogor dapat digolongkan kedalam karakteristik kelas sosial menengah ke atas. Kelas sosial ini dibentuk oleh beberapa variabel, diantaranya adalah pendapatan serta pekerjaan. Variabel ini terkait dengan kriteria pada karakteristik umum responden Bakso Kota Cakman Bogor berdasarkan pendapatan antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000 dengan profesi sebagai pegawai swasta 48,33 persen pada shift pertama, 13,33 persen pada shift kedua dan 38,33 persen terdapat pada shift ketiga dan wiraswasta.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

Dari model, untuk parameter yang umum digunakan di lapangan dan konduktivitas listrik lapisan permukaan tanah yang biasa ditemukan, pengukuran atas suatu medium paruhruang homogen

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

Sebelum menguraikan pengamh faktor produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan membeli, perlu diketehui bahwa produk adalah Apa saja yang dapat ditewarkan ke dalam

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus

americanus pada suatu individu tidak akan menunjukkan gejala klinis, 25 hingga 100 cacing memerlihatkan gejala ringan, 100 hingga 500 menghasilkan suatu kerusakan

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum