• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

TUGAS INVESTIGASI KECELAKAAN

Sofyan Dwi Laksana

12.1.0128

MKTJ B MADYA

D IV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan (MKTJ)

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal

(3)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas SOAL

1. Bagaimana prosedur proses investigasi kecelakaan lalu lintas di lapangan? 2. Berapa tipe kecelakaan yang dapat terjadi pada pejalan kaki? Jelaskan! 3. Mengapa investigasi kecelakaan lalu lintas itu penting?

4. Mengapa teknik foto/dokumentasi kecelakaan lalu lintas dilakukan dari 2 arah? Jelaskan ! Apa saja yang perlu diambil foto untuk barang bukti?

5. Jelaskan pengertian dari :

a) Skid resistance e. Tire marks b) Roughness f. Skid marks c) Mikro teksture g. Skip skids d) Makro teksture h. Gap skids

JAWAB

1. Proses investigasi kecelakaan lalu lintas

Secara umum investigasi dan penelitian kecelakaan transportasi jalan dilakukan

melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :

1. Penerimaan informasi awal, dapat bersumber dari masyarakat, petugas, media

massa, dll;

2. Melakukan verifikasi atau mengkonfirmasi kebenaran informasi awal kepada

pihak-pihak yang terkait atau terdekat dengan kejadian kecelakaan; seperti

kepolisian dan/atau Dishub setempat atau perusahaan terkait;

3. Membentuk tim investigasi;

4. Perencanaan, persiapan dan pemberangkatan tim investigasi (paling lambat 24 jam

setelah verifikasi);

- Menyiapkan perlengkapan administrasi, yaitu :

a. Surat penugasan;

b. Tanda pengenal;

c. Dokumen perjalanan (surat perintah perjalanan dinas).

- Menyiapkan perlengkapan, antara lain :

a. Alat tulis;

(4)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

c. Kamera foto dan video;

d. Personal Protective Equipment/perlengkapan keselamatan kerja (safety

boot, jas hujan, helm)

e. Peralatan investigasi lain yang dianggap perlu.

5. Koordinasi dengan instansi terkait;

6. Kegiatan di lokasi kejadian kecelakaan, terdiri dari:

a. Memastikan tempat/lokasi dan waktu kejadian kecelakaan;

b. Pengumpulan data lingkungan (cuaca, gelap/terang, waktu);

c. Pengumpulan data prasarana (rambu, marka, geometri, vertical and

horizontal alignment, dan lain-lain).

d. Pengumpulan data sarana (merk, tipe, dimensi, data perusahaan angkutan

terkait, rekaman perjalanan kendaraan berupa Tacho Graph/Tacho Link

atau catatan Global Positioning System, STNK, buku uji, surat muatan

angkutan barang, ijin trayek dan kartu pengawasan angkutan umum, dan

lain-lain);

e. Pengumpulan data identitas pengemudi, korban, petugas dan saksi;

f. Melakukan dokumentasi sebagai bahan informasi yang dapat diverifikasi

dan digunakan untuk menetapkan, menjamin, membuktikan,

membenarkan atau mendukung pernyataan. Contoh bentuk dokumentasi

adalah: catatan, rekaman suara, foto dan video.

- Catatan tertulis

Semua data harus disimpan dalam suatu sistem tertulis, cetakan

maupun komputer (soft copy).

- Rekaman suara

Rekaman suara dibutuhkan pada saat melakukan wawancara dengan

orang-orang yang terlibat/terkait. Hal ini dapat mempermudah dalam

melakukan penyusunan laporan dan dapat menjadi bagian dari bukti

otentik.

(5)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

Dalam melakukan investigasi dan penelitian, perlu mengambil

gambar atau foto terutama untuk objek-objek yang terkait dengan

kecelakaan transportasi jalan, misalnya jejak pengereman, sudut

benturan dan lain-lain. Foto adalah informasi awal yang baik untuk

mengembangkan temuan lapangan.

- Penggunaan video kamera

Seperti halnya foto, video juga dipergunakan untuk informasi atau

bukti penting dalam investigasi dan penelitian.

7. Wawancara

Wawancara adalah suatu alat untuk mengumpulkan data dan bukti serta

konfirmasi terhadap peristiwa kecelakaan.

Teknik wawancara harus dikuasai oleh investigator guna memperoleh hasil

semaksimal mungkin dalam mengumpulkan bukti-bukti yang objektif yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tujuan dilakukannya wawancara adalah :

a. Menggali informasi;

b. Menguji dan membuktikan data dan informasi yang diperoleh dari

pengamatan lapangan dan menelaah dan penelaahan dokumen;

c. Menguji dan membuktikan pemahaman pihak yang terlibat atau pihak

yang terkait atas peran dan tanggung jawabnya terhadap kejadian

kecelakaan jalan.

Wawancara dilakukan terhadap para pihak yang terlibat/terkait, seperti:

a. Pengemudi;

b. Penumpang;

c. Saksi;

d. Petugas;

e. dan lain-lain.

8. Identifikasi dan kronologi peristiwa kecelakaan transportasi jalan;

9. Pengumpulan informasi tambahan dan informasi pendukung yang terkait dengan

(6)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

laboratorium, dan lain-lain);

10.Analisis terhadap fakta, data dan informasi yang dikumpulkan, meliputi aspek:

a) Kondisi cuaca dan lingkungan;

b) Kondisi prasarana jalan;

c) Kondisi teknis kendaraan;

d) Faktor manusia;

e) Peraturan dan kebijakan;

f) Kombinasi dari faktor-faktor di atas.

11.Merumuskan kemungkinan penyebab kecelakaan transportasi jalan;

12.Merumuskan rekomendasi keselamatan transportasi jalan.

2. Tipe kecelakaan yang dapat terjadi pada pejalan kaki:

Berapa tipe kecelakaan yang dapat terjadi pada pejalan kaki? jelaskan!

Dalam Piarc Manual, Tipe kecelakaan yang dapat terjadi pada pejalan kaki di

persimpangan yaitu:

a. Tabrak pejalan kaki ketika kendaraan bergerak lurus

No Tipe Kecelakaan Gambar Keterangan

1 Tipe 1

Tabrak pejalan

kaki ketika

kendaraan

bergerak lurus

Kendaraan bergerak lurus

menabrak sebelah kanan

pejalan kaki yang menyeberang

sebelum melewati

persimpangan

2 Tipe 2

Tabrak pejalan

kaki ketika

Kendaraan bergerak lurus

menabrak sebelah kiri pejalan

(7)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

Kendaraan bergerak lurus

menabrak sebelah kiri pejalan

kaki yang menyeberang,

setelah kendaraan melewati

persimpangan

Kendaraan bergerak lurus

menabrak sebelah kanan

pejalan kaki yang

menyeberang, setelah

kendaraan melewati

persimpangan

b. Tabrak pejalan kaki ketika kendaraan berbelok

No Tipe Kecelakaan Gambar Keterangan

1 Tipe 1

Tabrak pejalan

Kendaraan berbelok ke kiri

(8)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

kaki ketika

kendaraan

berbelok

pejalan kaki yang menyeberang

2 Tipe 2

menabrak sebelah kiri pejalan

kaki yang menyeberang

Kendaraan berbelok ke kanan

menabrak sebelah kanan

pejalan kaki yang menyeberang

4 Tipe 4

Tabrak pejalan

kaki ketika

kendaraan

berbelok

Kendaraan berbelok ke kanan

menabrak sebelah kiri pejalan

(9)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

c. Tabrak pejalan kaki ketika kendaraan menyalip kendaraan lain

No Tipe Kecelakaan Gambar Keterangan

1 Tipe 1

Kendaraan menyalip menabrak

sebelah kanan pejalan kaki

yang menyabrang sebelum

kendaraan melewati

Kendaraan menyalip menabrak

sebelah kiri pejalan kaki yang

menyabrang setelah kendaraan

melewati persimpangan

Kendaraan menyalip menabrak

sebelah kiri pejalan kaki yang

Kendaraan menyalip menabrak

(10)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

kaki ketika

kendaraan

menyalip

kendaraan lain

yang menyabrang setelah

kendaraan melewati

persimpangan

Selain itu ada juga beberapa tipe kecelakaan yang terjadi di ruas jalan

3. Karena investigasi kecelakaan lalu lintas penting karena:

 Untuk mengetahui sebab-sebab sebenarnya (tepat) dari kecelakaan yang telah terjadi, sehingga langkah-langkah pencegahannya bisa diantisipasi, sehingga

kecelakaan serupa tidak terulang kembali.

 Untuk menghilangkan kemungkinan dampak kerugian kedua akibat kecelakaan

(yang sudah pernah terjadi).

 Mengelompokkan jenis-jenis kecelakaan yang pernah terjadi demi untuk

mengetahui kecenderungannya / trennya, sehingga bisa mengantisipasi tindakan

pencegahan yang utama (pareto) dan harus segera dilakukan.

 Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keselamatan dan mencegah

kecelakaan, karena tindakan preventif lebih mudah dan lebih murah bila

dibandingkan dengan kuratif.

Belajar Keselamatan dari Kecelakaan yang sudah pernah terjadi

4. Karena untuk mengetahui kondisi terakhir kecelakaan lalu lintas dan lingkungan

disekitarnya. Selain itu untuk mendapatkan dokumentasi yang lengkap yang

selanjutnya dapat dijadikan sebagai barang bukti sehingga dilakukan teknik

dokumentasi dari 4 arah yang berbeda yaitu, arah utara, selatan, barat dan timur, jika

diperlukan dilakukan dokumentasi dari tampak atas. Teknik dokumentasi dilakukan

dari jarak terjauh hingga jarak terdekat lokasi disekitar lokasi kecelakaan.

Dokumentasi yang diambil untuk barang bukti meliputi

(11)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

2. Pemotretan di TKP, meliputi :

a. Situasi tkp secara keseluruhan dari 4 penjuru.

b.Posisi kendaraan yg terlibat laka lantas dari 4 penjuru.

c. Keadaan dan posisi korban sebelum dipindahkan dari tkp.

d.Kerusakan kendaraan yg terlibat laka lantas.

e. Bekas-bekas yg tertinggal di tkp berupa : bekas rem, pecahan kaca, tetesan

darah, bekas cat atau dempul mobil, bekas oli, suku cadang yg terlepas /

jatuh.

3. Pembuatan gambar atau sketsa TKP.

Hasil pemotretan dituangkan dlm berita acara pemotretan yg ditandatangani oleh

petugas penyidik atau penyidik pembantu.

Contoh foto atau pemotretan pada alat bukti lain di TKP (rambut, ceceran darah, dll)

5. Pengertian

a. Kekesatan/tahanan geser /Skid resistance, adalah kemampuan permukaan beton

aspal terutama kondisi basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan sehinga

kendaraan tidak tergelincir atau slip

Gambar 4.1 Rambut yang Menempel

pada Kaca

Gambar 4.2 Ceceran Darah yang

(12)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

b. Ketidakrataan jalan (Road Roughness) adalah penyimpangan dari permukaan

jalan yang mempengaruhi dinamika bergerak kendaraan, keselamatan, kenyamanan,

kecepatan perjalanan serta dampak pada biaya operasi kendaraan. Ketidakrataan jalan

akan mengalami perubahan kondisi akibat dari musim, beban dari kendaraan, gradasi

jalan, serta kegiatan- kegiatan pemeliharaan jalan. Perubahan kondisi ketidakrataan

jalan ini disebut sebagai perkembangan ketidakrataan permukaan jalan atau roughness

progression

c. Macro-texture adalah tekstur visual , penyimpangan besar , yang diamati ketika

memeriksa stone-binder matriks yang luas .Ini adalah penyimpangan karakteristik dari

sebuah jalan dari permukaan permukaan planar dalam panjang gelombang 0,5 dan

50mm .Tekstur seperti ini memberikan jalan untuk keluar dari aliran air di bawah ban

dan tergelincir dengan cepat menguasai kekesatan dengan peningkatan kecepatan

jalan keluar karena minimnya air .Tekstur permukaan jalan ini adalah terkait dengan

komponen hysteresis kekesatan

.Pada awalnya macro-texture adalah diukur dengan cara manual dengan menggunakan

metode “Sand Patch” yang melibatkan penggunaan volume yang diketahui dari pasir ,

yang tersebar merata di atas permukaan jalan dan kemudian mengukur ukuran dari

daerah , akhirnya memberikan tekstur mengukur , TP346 .Tekstur saat ini ditentukan

dengan menggunakan sistem otomatis yang berbasis laser TP351 & TP352

memungkinkan yaitu lebih cepat dan pengumpulan data terus menerus .Karakteristik

ini memiliki tekstur yang lebih besar pengaruhnya pada kecepatan lebih tinggi

d. Micro-texture dengan tekstur yang sangat halus yang berada di permukaan batu yang

tidak dapat diamati.Hal yang didefinisikan sebagai bagian dari sifat penyimpangan

dari permukaan tanah yang terjadi di bawah permukaan planar 0.5mm, penyimpangan

dari permukaan yang halus dan batu ( biasanya akibat menghancurkan ) dari

tambang.Ini akan mempengaruhi tekstur adhesi.Ini juga sebuah batu yang potensial

digunakan untuk memoles.Memiliki karakteristik yang lebih berpengaruh pada

(13)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

e. Tiremarks merupakan sumber yang paling baik untuk data pada pergerakan

kendaraan sebelum dan sesudah benturan. Analisa tiremarks dapat memberikan

informasi mengenai kecepatan minimum , pergerakan kendaraan dan situasi

kecelakaan.

f. Skid marks merupakan salah satu jenis tire marks yang mana adalah jejak karet yang

tertinggal dijalan oleh roda yg tidak berputar, tetapi meluncur sepanjang jalan. Dapat

berupa garis menerus atau putus-putus

Untuk mengukur dan mencatat tyre marks :

i. Identifikasi kendaraan mana yg membuat jejak

ii. Identifikasi permulaan dan akhir jejak (awal gelincir biasanya jejak terlihat jelas)

iii. Catat dimana akhir dan permulaan gelincir

iv. Catat celah pada tyre marks

v. Catat perubahan kondisi permukaan jalan & ukur tiap jenis permukaan jalan secara terpisah

vi. Catat arah selip

g. Skip skids

Skip skids adalah tanda pengereman yang membentuk sebuah interval putus-putus,

biasanya diakibatkan oleh pengereman kendaraan yang bergerak memantul

(Bouncing).

(14)

Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

h. Gap skids

Ini adalah tanda pengereman yang muncul ketika pengemudi mengerem, melepaskan,

mengerem lagi, dan melepaskan lagi. Kesenjangan atau pergantian dalam mengerem

dan tidak mengakibatkan terjadinya celah bekas pengereman. Hal ini biasanya

merupakan hasil ketidak mampuan pengemudi untuk mengenali bahaya. Oleh karena

itu reaksi pertama adalah reaksi naluriah terhadap mengurangi kecepatan, dan reaksi

kemudian adalahreaksi yang sebenarnya ketika pengemudi sepenuhnya menyadari

bahaya dan membuat keputusan tentang menghindariManuver (pengereman).

Kadang-kadang pengemudi juga mengarahkan bersama dengan menerapkan rem.Gap

Gambar

Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar 4.1 Rambut yang Menempel pada Kaca
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil simulasi sebaran tumpahan minyak mentah dengan pendekatan model hidrodinamika dan spill analysis di Perairan Teluk Balikpapan dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kebersihan rongga mulut pada

Kegiatan Belajar PETA KONSEP Jaringan Hewan Jaringan Embrional Epitel pipih berlapis Epitel pipih berlapis banyak Epitel kubus berlapis tunggal Epitel kubus berlapis

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas laporan keuangan pada perspektif manajemen laba dan relevansi nilai setelah penerapan SAK adopsi IFRS namun

Apabila nilai IC50 sampel sama atau mendekati nilai IC50 kontrol positif maka dapat dikatakan bahwa sampel berpotensi sebagai salah satu alternatif antioksidan yang

Pembuatan Sari Buah Markisa dengan menggunakan mesin ini dapat mendapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien, dimana dalam proses pembuatan sirup tidak diperlukan lagi

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya susun dengan judul: “AKIBAT HUKUM PENCURIAN DANA KARTU KREDIT MELALUI PEMBELANJAAN DI INTERNET Studi Kasus Di Polisi

Gambar 1e merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu 0,2 ml/20grBB.. Dari gambar