• Tidak ada hasil yang ditemukan

127686 522 Perubahan Penampilan Fisik Dan Motorik Pada Usia Lanjut1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "127686 522 Perubahan Penampilan Fisik Dan Motorik Pada Usia Lanjut1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur.

Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.

Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkembangan fisik dan gerak pada usia lanjut b. Adakah perubahan syaraf otot dan kekuatan

c. Adakah perubahan dalam keseimbangan, koordinasi dan sistem syaraf 1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui perkembangan fisik dan gerak pada usia lanjut b. Untuk mengetahui perubahan syaraf otot dan kekuatan

(2)

BAB II Pembahasan

2.1. Perubahan penampilan fisik dan motorik pada usia lanjut

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur.

Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.

Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.

Selain penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan berbagai kemampuan lain, seperti:

 Penyesuaian diri terhadap proses pemulihan sesudah bekerja atau berlatih.  Fleksibelitas persendian

 Kontrol tubuh  Elastisitas otot

(3)

 Daya ingat

Keluhan yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi organ-organ tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan, ketahanan, kecepatan, dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.

Perubahan-perubahan struktur dan penurunan fungsi fisiologis secara bersama-sama meningkat setelah umur 30 tahun. Perubahan yang terjadi pada kekuatan dan kemampuan fisik yang lain, memberikan pengaruh pada kemampuan kerja seseorang. Hasil penelitian tentang kerja maksimal melalui tes memanjat dengan dua kaki bersama-sama, menujukan bahwa pencapaian tingkat optimal untuk wanita sekitar umur 25 tahun sedangkan puncak penampilan kerja pria terjadi sekitar 28 tahun. Setelah penampilan optimal dicapai oleh kedua jenis kelamin maka terjadi penurunan terus-menerus dalam rata-rata kerjanya.

Kecepatan pengiriman sari maknan dan oksigen menuju daerah otot yang sedangkan melakukan aktivitas, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan gerakan sebagai hasil aktivitas itu sendiri. Semua itu banyak tergantung dari pemompaan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Penurunan secara terus –menerus rata-rata denyut nadi tertinggi selama kerja maksimal yang terus menerus terjadi sesuai bertambahnya usia seseorang. Waktu sirkulasi darah memerlukan jangka waktu yang lebih lama bagi pria umur 70 tahun bila dibandingkan dengan yang baik. Akan tetapi perbandingan sel-sel darah merah dan volume darah antara pria umur 70 tahun dengan yang mudah menunjukan perbedaan yang kecil. Selanjutnya dinyatakan bahwa ukuran badan, volume jantung dan volume darah tidak berhubungan dengan rata-rata denyat nadi maksimal atau kerja maksimal bagi orang lanjut usia.

(4)

2.2. Perubahan syaraf otot dan kekuatan

Susunan otot dan dalam tubuh seseorang merupakan alat yang dapat memungkinkan terjadinya gerakan-gerakan dalam badan. Kekuatan otot merupakan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Dalam pengukuran kekuatan otot yang diukur adalah kekuatan maksimal isometri kontraksi tampa pamendekan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shock (1962) melalui pengukuran kekuatan menggenggam pada pria sesudah umur 22 tahun menujukan penurunan kekuatan sesuai dengan bertambahnya umur seseorang. Pada umur 80 tahun kekuatan menggenggam tidak lebih kuat dibandingkan dengan anak laki-laki umur 13 tahun. Penurunan kekuatan menggenggam mengalami penurunan drastis sesudah umur 35 tahun yang turun sampai 44 kg kemudian menjadi 23 kg pada usia 90 tahun. Bertambahnya umur seseorang juga ditandai dengan penurunan kekuatan pada bagian-bagian lain dari badan. Hilangnya kekuatan daya tahan, yaitu sejumlah kekuatan menggenggam yang dapat dilakukan selama 1 menit pada umur 75 tahun tidak jauh berbeda dengan daya tahan menggenggam anak laki-laki umur 13 tahun. Kekuatan menggenggam sebesar 28 kg pada umur 20 tahun menurun menjadi 8 kg pada umur 75 tahun.

Perubahan-perubahan yang terjadi dengan bertambahnya umur sesorang pada sel-sel otot dan syaraf yang ditentukan oleh tingakat kematangan dari sel-sel-sel-sel itu sendiri pada usia dewasa. Sel-sel otot dan syaraf relatif akan teap bertahan atau mengalami sedikit perubahan selama seseorang masih melakukan latihan.

Selama bertambahnya umur pada masa dewasa seseorang akan mengalami perubahan kapasitas fungsi otot yaitu: penurunan kecepatan gerak, waktu reaksi dan waktu kontraksi otot.

(5)

Penurunan kekuatan otot mempunyai variasi perbedaan antar kelompok otot. Penurunan kekuatan otot-otot fleksor tungkai bawah dapat diliat pda orang tua yang sedang melakukan gerakan naik tangga yang mengalami kesulitan demikian pula ada kekakuan tungkai pada waktu lari atau joging.

Otot diagfarma yang sangat diperlukan dalam kegiatan melakukan pernapasan hanya mengalami sedikit penurunan. Apabila terjadi penurunan pada otot diafarma, maka penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya serabut otot yang berfungsi baik dan menyusutnya diagfarma secara otot.

Penurunan masa otot dan kekakuan bertambahnya usia orang dewasa atau tua dapat dihambat dengan melakukan latihan beban secara teratur. Dari hasil penelitian dinyatakan bahwa setelah berlatih 8 minggu dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu, kekuatan meningkat pada kelompok muda maupun tua.

Seorang pria mulai mengalami penurunan kekuatan isometrik setelah umur 30 tahun, namun ada yang masih bertahan sampai umur 45 tahun, kemudian menurun secara lambat. Pada usia 65 tahun seorang pria mengalami penyusutan kekuatan sebesar 15 persen dari puncak kekuatan maksimum, setelah itu terjadi penurunan kekuatan yang lebih cepat. Sebelum usia 25 tahun terjadi kenaikan daya tahan otot secara teratur, kemudian menurun sampai umur 75 tahun yang memiliki daya tahan otot yang sama dengan penampilan anak laki-laki 12 – 15 tahun.

Kekuatan maksimum pada wanita dicapai pada umur 17 tahun melalui latihan-latihan beban selama masa mudanya, selanjutnya masih bertahan selama tetap berlatih sebagai seorang atlit. Namun demikian pengembangan kekuatan wanita hanya sekitar 2/3 dari puncak kekuatan pria pada umur yang sama. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaaan ukuran otot baik besarnya otot maupun proporsinya dalam tubuh.

(6)

2.3. Perubahan dalam keseimbangan, koordinasi dan sistem syaraf

Pegembangan keseimbangan sama pentingnya dengan kekuatan dalam usaha pengembangan keterampilan gerak dasar. Selama masa pertumbuhan keseimbangan maningkat, kemudian menurun sampai berada dalam keadaan berhenti selama masa dewasa dan usia tua.

Penelitian tentang hubungan antara keseimbangan dengan usia tua tidak banyak dilakukan dibandingkan dengan penelitian yang berhubungan dengan perubahan fisiologis dengan fungsi syaraf , kekuatan dengan perubahan otot dan keterampilan gerak. Hasil penelitian tentang pengaruh latihan pada orang-orang umur 69 tahun menyatakan bahwa rata-rata skor tes sebelum latihan keseimbangan adalah 14,1 untuk 14 orang pria dan 7,6 untuk wanita. Selama 8 minggu program latihan yang terdiri dari 5 periode mingguan dengan satu jam setiap periode latihan, mereka mengikuti latihan, jalan, joging, permainan dengan bola, senam dan renang. Hasil tes akhir setelah mengikuti program latihan 8 minggu, ternyata latihan wanita memiliki kenaikan rata-rata skor keseimbangan menjadi 9,0 sedangkan pria menjadi 15,2 atau wanita memiliki kenaikan rata-rata skor keseimbangan lebih tinggi dibandingkan pria pada usia 69 tahun selain terjadi peningkatan keseimbangan, ternyata untuk kedua jenis kelamin juga mengalami peningkatan kardiovaskuler. Mereka yang terlatih ternyata juga memiliki kondisi fisik lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Perbedaan antara pria dan wanita lanjut usia ditandai dengan menurunnya kondisi tulang dengan bertambahnya umur seorang adalah bahwa pada wanita terjadi kecenderungan keropos tulang dengan perbandingan 4:1, sehingga mudah terjadi patah tulang.

(7)

Demikian pula hilangnya pendengaran yang baik pada frekuensi yang tinggi pada pria lebih besar dibanding wanita. Sedangkan perubahan penglihatan pria maupun wanita setelah usia 60 tahun tidak terjadi perbedaan .

koordinasi merupakan kemampuan mengontrol otot-otot yang melibatkan kerja sama antara otot satu dengan yang lain untuk melaksankan tugas secara disien mempunyai hubungan dengan umur seseorang. Sesudah umur 39 tahun koordinasi menurun secara tetap, sedangkan kepadatan tubuh menurun sesudah umur 40 tahun. Hilangnya jaringan otot, berkurangnya fungsi tulang dan bertambahnya jumlah lemak dalam badan, semuanya memberikan perubahan terhapap komposisi badan yang berhubungan dengan hilangnya koordinasi.

Pada usia lanjut terjadi penurunan kemampuan melakukan keterampilan jarak, karena menurunnya berbagai kemampuan fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan reaksi.

Seorang lanjut usia dapat mengharapkan hasil positif dari latihan yang melakukan meskipun persentase peningkatan hanya sedikit bila dibandingkan dengan yang muda. Bertambahnya umur seseorang berarti hilangnya aktivitas jaringan otot yang mengakibatkan rendahnya metabolisme. Sejumlah perubahan yang terjadi pada fungsi kardiovaskuler akan mengakibatkan perubahan gaya hidup orang tua. Dengan kegiatan fisik yang singkat sudah cepat meningkatkan denyat nadi, sedangakan untuk kembali ke denyut nadi normal diperlukan waktu yang agak lama. Dalam melakukan beban kerja tertentu sering berakibat meningkatkan tekanan darah diastolik, meningkatkan asam laktat dalam darah, dan kebutuhan oksigen yang besar bagi orang tua volume darah yang dipompakan jantung menurun sangat kecil dengan bertambahnya umur sesorang, tetapi dengan denyut nadi yang lambat maka keluaran darah jantung juga berkurang.

(8)

Orang tua yang umumnya dapat mengingat kembali informasi lebih sedikit dibandingkan dengan yang muda. Ada dua penjelasan yang masuk akal tentang menurunnya daya ingat orang tua. Pertama, rusaknya fungsi syaraf-syaraf dalam otak yang terjadi karena proses menua yang meliputi perubahan struktur pada otak. Kedua terjadinya penurunan fungsi pada proses ingatan.

Ingatan dipengaruhi oleh proses menua, jangka waktu ingatan terhadap sejumlah informasi dapat dipertahankan sampai umur kurang lebih 60 tahun akan tetapi informasi dalam bentuk angka tidak dapat diingat secara baik oleh orang tua.

Proses berkurangnya ingatan terhadap kode-kode (sandi) merupakan karakteristik dari orang lanjut usia. Orang tua mengalami kemunduran untuk mendapatkan kembali informasi sandi ke dalam ingatan, tetapi hal tersebut sulit untuk dinilai. Apabila orang lanjut usia gagal mengigat kembali suatu informasi, hal tersebut disebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah bentuk informasi berupa sandi sedangkan kemungkinan kedua adalah bahwa informasi bukan merupakan bentuk sandi tetapi memang sulit untuk diingat kembali.

Beberapa bukti menujukan bahwa hilangnya ingatan disebabkan oleh lambatnya fungsi pikir. Seorang tua melakukan proses mengingat seperti halnya yang dilakukan oleh orang muda, tetapi orang tua melakukan lebih lambat.

Perubahan panca indra pada lanjut usia 1)Penglihatan

a)Kornea lebih berbentuk skeris.

b)Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon

terhadap sinar.

c)Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.

(9)

f)Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.

g)Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.

2)Pendengaran.

Gangguan pada pendengaran.

3)Pengecap dan penghidu.

a)Menurunnya kemampuan pengecap.

b)Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.

4)Peraba.

a)Kemunduran dalam merasakan sakit.

b)Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

Aktivitas fisik yang dilakukan oleh lanjut usia guna menjaga kebugaran. Olahraganya yaitu:

1.Pekerjaan rumah atau berkebun

Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani, tetapi harus dilakukan secara tepat, agar nafas sedikit lebih cepat, denyut jantung lebih cepat dan otot menjadi lelah. Akan tetapi perlu selalu dikontrol terhadap peningkatan denyut nadi jangan sampai melebihi batas maksimal.

2.Berjalan kaki

(10)

segar. Lokasi terbaik adalah daerah perkebunan atau pegunungan yang jauh dari asap kendaraan bermotor, pabrik yang menyebabkan polusi udara

3.Berenang

Berenang akan melatih pergerakan seluruh tubuh. Latihan ini lebih baik lagi untuk orang – orang yang mengalami kelemahan otot atau kaku sendi, asalkan dilakukan secara teratur.

4.Lompat tali

Melompat tali mempunyai beberapa keistimewaan (menggerakkan tali secara berirama menggerakkan tubuh bagian atas lebih banyak daripada lari perlahan

Kegiatan fisik yang baik yang dilakukan oleh orang tua adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesgaran jasmani. Melalui latihan-latihan yang sifatnya aerobik dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. meningkatkan efisiensi paru-paru, artinya dengan sedikit tenaga yang digunakan diperoleh masukan udara yang sebanyak-banyaknya

2. meningkatkan efisiensi kerja jantung, pengaruh latihan penyebabnya ototo-otot jantung berkerja lebih kuat dan memompakan darah lebih banyak dalam setiap denyut.

3. meningkatkan daya kerja otot dan pembuluh darah sehingga mempermudah sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. 4. meningkatkan jumlah ukuran pembuluh-pembuluh darah ke seluruh jaringan

(11)

BAB III Penutup 3.1. Kesimpulan

(12)

Daftar Pustaka

Depkes RI. 2003. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta

Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Lanjut Usia. Depkes :Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Data Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota untuk pembayaran honorarium, pemotongan pajak dan pemotongan iuran BPJS, telah dikoordinasikan dengan Bagian Administrasi Keuangan

[r]

- Apabila Tenaga Ahli DPR RI/Staf Administrasi Anggota pindah/ganti anggota, data-data yang bersangkutan dapat menggunakan data yang sudah ditransfer menjadi

Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total

Prioritas pertama adalah penyempurnaan sistem dan disiplin kerja yang ada saat ini untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan keterlambatan penerbitan. SOP yang sudah ada

Komisi Pemenuhan Pelayanan dan Pemerataan Penempatan Spesialis dan Subspesialis/ Committee on Fulfillment of.. Service & Equity plocement Delfi

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PTi. WANGSA JATRA LESTARI

Fuadi (2015) Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Independen: Auditor