PENGARUH PENYULUHAN HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN HIPERTENSI DI DESA SEUNEUBOK BAROH
KECAMATAN DARUL AMAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2017
1
Nur Ramadhan
1
Dosen Program Studi Keperawatan STIKes Bina Nusantara
ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah atas normal. Akibatnya, volume darah meningkat dan saluran darah menyempit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017.
Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen, dengan jumlah sampel 35 orang, hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas Cukup yaitu Sebanyak 21 Orang (60%) dan pengetahuan responden sesudah diberi penyuluhan tentang hipertensi adalah mayoritas pengetahuan responden adalah Baik yaitu Sebanyak 29 Orang (82,9%).
Kesimpulannya adalah dengan adanya pemberian informasi melalui penyuluhan maka akan menambah pengetahuan penderita hipertensi terhadap penantalaksanaan hiperteni. Disarankan bagi penderita hipertensi untuk lebih meningkatkan pengetahuan terkait penatalaksanaan hipertensi sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Kata kunci : Pengetahuan, Hipertensi
PENDAHULUAN
Meningkatnyaprevalensipeny akitkardiovaskularsetiaptahunmenjad imasalahutama di Negara
berkembangdan Negara
maju.Berdasarkan data Global Burden of Disease (GBD) tahun
2012 50%
Amerikadanterjadipeningkatan 15 jutadari data NHANES (Yogiantoro, 2012).
Hipertensiatautekanandaraht inggiadalahsebuahkondisimedissaats eseorangmengalamipeningkatantekan andarahatas normal.Akibatnya, volume
darahmeningkatdansalurandarahmen yempit.Olehkarenaitu,
jantungharusmemompalebihkerasunt ukmenyuplaioksigendannutrisikeseti
apsel di
dalamtubuhdanhipertensiseringdiseb utsebagaipembunuhterselubung.Hipe rtensitidakmemberikangejalakepadap enderita.Namunbukanberartihalinitid akberbahaya (Suparyanto (2012)
Penyakitdarahtinggi yang lebihdikenalsebagaihipertensimeman gbukanpembunuhsejati.Tetapi
penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer (pembunuh diam-diam) (Myrank, 2009). Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu (Yundini, 2012). Contoh dampak yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu angina dan serangan jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal dan lain-lain (Palmer, 2007).
Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan sistoliknya mencapai di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Tekanan sistolik adalah tekanan maksimum dimana jantung berkontraksi dan memompa darah ke
luar, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan dimana jantung sedang mengalami relaksasi, menerima curahan darah dari pembuluh darah perifer (Myrank, 2009).
Hipertensimerupakanpenyak itkardiovaskular yang paling umumditemukandanmerupakanpenye babutamadarimorbiditasdanmortalita s di seluruhdunia.Di duniapenyakitinimempengaruhisekita r 20% populasidewasa.WHO (World
Health Organization)
menyatakanbahwapeningkatantekana ndarahsendiriberperanpadasekitar 50% penyakitkardiovaskular di seluruhdunia.Dikatakan pula bahwadenganmenurunkantekanandar ah diastolic sebesar 2% dapatmencegah 300.000 kematianakibatpenyakitkardiovaskul arpadatahun 2020 (Lestari, 2015).
Di Indonesia sendiri, berdasarkaninformasidariKementeria nKesehatanRepublik Indonesia, hipertensimasihmerupakantantangan
besar di Indonesia,
dimanapenyakitiniseringditemukanpa dapelayanankesehatan
primer.Kriteriahipertensi yang digunakanmerujukpadakriteria
diagnosis JNC VII 2003, yaitupengukurantekanandarahsistolik
≥ 140 mmHg
atautekanandarahdiastolik ≥90
mmHg (Lestari, 2015).
danhipertensimerupakanpenyebabke matianterbesardenganproporsimasing -masing stroke sebesar 15,4% danhipertensi 6,8%. Di Aceh, prevalensihipertensitercatatsebesar12 ,6% (Riskesdas, 2010).
HasilstudiDinasKesehatanPr
ovinsi Aceh
menyatakanbahwahipertensimenemp atiurutankeempatpenyakit yang banyakdideritaolehmasyarakat Aceh denganjumlahkasussekitar 3.474 kasus (DinkesProvinsi Aceh, 2012).Data provinsiacehtahun 2015, diketahuikasuskematian yang disebabkanolehpenyakithipertensiada lahsebesar 35,7%. Dan yang diakibatkanolehkomplikasidarihipert ensiadalahsebesar 60,4%. Penyebabkematian yang disebabkanolehhipertensikebanyakan terjadiakibatdarikomplikasinyasepert ipenyakitjantung, stroke danlainnya.
Pengobatanhipertensidapatd ilakukandengancarafarmakologisdan
non farmakologis.
Terapifarmakologistentusajadilakuka ndenganmemberikanobat-obatan anti hipertensi.Sedangkanterapi non farmakologisdapatdilakukansalahsatu nyadengancaramodifikasigayahidup. Salah
satucarauntukmelakukanmodifikasig ayahiduppadapenderitahipertensiadal ahdenganpengaturan makan. Yangbanyakdianutadalahdengan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) (Suparyanto (2012).
Pengendalian hipertensi, bahkan di negara maju pun, belum memuaskan. Secara rata-rata, pengendalian hipertensi baru berhasil menurunkan prevalensi hingga 8%. Akan lebih baik jika penanganan hipertensi diintegrasikan dengan sistem kesehatan karena menyangkut
aspek ketenagaan, sarana dan obat-obatan. Obat yang telah berhasil diproduksi teknologi kedokteran harganya masih relatif mahal sehingga menjadi kendala penanganan hipertensi, terutama bagi yang memerlukan pengobatan jangka panjang (Infokes, 2007).
PenelitianolehSulchan,
2012, yang
berjudulPengaruhPenyuluhanKesehat antentangHipertensiterhadapPengeta huantentangHipertensipadaposyandu GelatikwilayahkerjaPuskesmasPundo ngKabupatenBantulmenunjukkanhasi lbahwaPenyuluhantentanghipertensib erpengaruhterhadappengetahuanpasie nhipertensidiposyanduGelatikwilaya hkerjaPuskesmasPundongKabupaten Bantu.
MenurutpenelitianAmri(2012), sebagianbesarpenderitahipertensi (85,45%) mempunyaipengetahuan yang
kurangtentangbahanmakanansumber
natriumselaku factor
resikohipertensi,
walalupunsebagianbesarresponden (67%) mempunyaipengetahuan yang cukup/sedangtentanghipertensi.
Dari data yang
penelitiperolehdaribidandesa
Seuneubok Baroh,
diketahuijumlahpenderita di Desa Seuneubok Barohmencapai 35 orang yang terdiridariparalansiadanmanula. Namunmenurutinformasidaribidande sa, parapenderitahipertensiyang ada
di desa Seuneubok
barohinimasihkurangkesadarandalam mengontrolTekananDarah,
halinidapatdikarenakanmasihkurangn
yainformasi yang
diantaranyasedikitmemahamitentang penyakithipertensidan 7 lainnyamasihkurangmemahamitentan gpenyakithipertensi.
Berdasarkan studi pemaparan diatas, maka peneliti
tertarik untuk mengetahui “pengaruh
penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017”.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu, bagaimana pengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017.
C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuanrespondententangp enyakithipertensisebelummend apatkanpenyuluhanhipertensiD i Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 20172017
b. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi sesudah mendapatkan
penyuluhan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017
3. Hipotesis
c. Ho: Terdapatpengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017
d. Ha: Tidakadapengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017
4. Manfaat Penelitian a. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang penanggulangan penyakit Hipertensi.
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode quasi eksperimen (Polit&Hugler, 2010). Pendekatan desain penelitian dengan one group pretest – posttest. Ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2009).
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017. Pemilihan lokasi ini sebagai tempat penelitian dikarenakan kelurahan tersebut memiliki penduduk yang cukup banyak dan mudah untuk dijangkau oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Alokasi waktu untuk penelitian sampai dengan laporan hasil penelitian adalah mulaidari maret 2017 sampai dengan juli 2017.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasidalampenelitianiniadalahma syarakat yang mengalamiHipertensi di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah 35 orang.
2. Sampel
Sampeldipilihdenganmengg gunakantehnikPurposive
Sampling,dimanasuatutehnikmenemp atansampeldengandikehendakipenelit isehinggasampeltersebutdapatmewak ilikarakteristikpopulasi yang telahdikenalsebelumnya (Nursalam, 2009).
Adapunkriteriasampel yang akandiambiladalah :
a. Responden yang
mengalamihipertensi
b. Responden yang menetap di Desa Seuneubok Baroh c. BersediadijadikanrespondenH
adirpadasaatpenyuluhan
Alat Pengumpulan Data
Untuk mengukur tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 di berikan pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan dengan penilaian untuk setiap jawaban benar diberikan skor 2 dan sedangkan untuk jawaban yang salah diberikan nilai 0, kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut:
1. Baik : Jika jawaban benar nilai 76% - 100% dengan total Skor 16–20
2. Cukup : Jika jawaban benar nilai 56% - 75% dengan total Skor 12 -14
3. Kurang : Jika jawaban benar nilai< 56% dengan total Skor 0 -10
Teknik Pengumpulan Data
Setelah peneliti mendapatkan persetujuan penelitian, peneliti melakukan pengumpulan data dimana peneliti mencari calon responden yang mengalami hipertensi untuk diajak melakukan pengobatan alternatif dengan menggunakan mentimun.
AnalisaData
1. Statistik Univariat
Statistikunivariatadalahsuatumeto deuntukmenganalisa data dari
variable yang
bertujuanuntukmendeskripsikansuatu hasilpenelitian (Polit&Hugler, 2010).Padapenelitianinimetode statistic
tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2017,
danakandianalisisdenganmenggunak anskalaBourbanis yang akanditampilkandalambentuktabel.
2. StatistikBivariat
Statistikbivariatadalahsuatumetod
eanalisa data
untukmenganalisaantaraduavariabel. Untukmengetahuiapakahadapengaru h penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2017,
makadilakukantabulasidananalisis data denganmenggunakanpendekatan ujiPaired Sampel T Tes.Paired sample
testmerupakanujibedaduasampelberp asangan.
Ujiinidigunakanuntukmengetahuiada atautidaknyaperbedaan rata-rata antaraduakelompoksampel yang berpasangan
(berhubungan).Maksudnyadisiniadal ahsebuahsampeltetapimengalamidua perlakuan yang berbeda.
C. Penyajian Data.
Dalam penelitian ini data yang didapat dari hasil kuesioner yang telah diolah akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, selanjutnya akan dijelaskan dalam bentuk narasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukanpadarespondenterkaitp enelitiantentangpengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi Di Desa
Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur.
Tabel 4.1 Distribusi Data Skor Pengetahuan Responden
No Resp
Pengetahuan
Pre Post
1 64 93
2 64 93
3 57 100
4 50 71
5 43 100
6 71 93
7 71 93
8 79 71
9 71 93
10 79 100
11 50 93
12 79 100
13 79 100
14 50 100
15 79 100
16 71 100
17 86 100
18 71 93
19 86 93
20 86 100
21 79 100
22 79 100
23 57 100
24 79 93
25 86 100
26 79 86
27 86 100
28 71 93
29 50 100
30 71 100
31 93 86
32 86 93
33 57 100
34 43 79
Tabel 4.2 Deskripsi Data
Berdasarkan table 5.2 diketahui nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum penyuluhan adalah 71,9 dan nilai rata-rata pengetahuan setelah penyuluhan adalah 94,34 dan pada pendekatan menggunakan pairet sampel test diketahui nilai p 0,000< 0,05 sehingga dikatakan terdapat perbedaan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum penyuluhan adalah 71,9 dan nilai rata-rata pengetahuan setelah penyuluhan adalah 94,34 dan pada pendekatan menggunakan paired sampeltest diketahui nilai p 0,000< 0,05 sehingga dikatakan terdapat perbedaan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan pengetahuan hipertensi Di Desa Seuneubok Baroh Kecamatan Darul Aman Pengetahuan tentang Hipertensi didapatkan dengan pre test pengetahuan sebelum penyuluhan
dan post test pengetahuan setelah penyuluhan. Pre test dan post test pengetahuan responden berisi pertanyaan yang sama. Hal ini diharapkan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan pendidikan/ penyuluhan tentang hipertensi.
Informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan. Berbagai macam informasi yang didapat oleh masyarakat terutama masalah penyakit hipertensi akan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Salah satu informasi yang didapatkan adalah penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang diberikan oleh peneliti sehingga pengetahuan responden menjadi baik semua.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priwanci (2014) yang menunjukkan adanya efek pendidikan kesehatan tentang hipertensi stadium 1 terhadap peningkatan pengetahuan keluarga dalam menjalankan 5 tugas kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Mojo. Sedangkan dalam penelitian ini yang dikaji merupakan pengaruh penyuluhan hipertensi terhadap tingkat pengetahuan hipertensi.
Mekanisme adanya
dapat diperoleh melalui tatap muka langsung dengan penyampai informasi seperti petugas kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama serta aparat pemerintah yang mendukung serta dapat diperoleh melalui berbagai media massa seperti radio, televisi, majalah, surat kabar dan lain-lain. Adanya informasi baru mengenai sesuatu halakan memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Ragam pesan subjektif yang dibawa oleh informasi tersebut cukup kuat dan memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuk laharah sikap tertentu (Suliha, 2002).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tekanan darah dikategorikan sebagai Hipertensi (Hipertensi stage 1 dan 2) dan non Hipertensi. Penyuluhan hipertensi adalah informasi/pengetahuan tentang hipertensi yang didapatkan responden sebelumnya dari berbagai sumber sebelum dilakukan pemberian penyuluhan tentang hipertensi. Tingkat pendidikan, komunikasi daninformasi, kebudayaan, dan pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan tentang kesehatan. Penyuluhan tentang hipertensi yang benar pada masyarakat akan memberikan bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola hidup sehat dan dapat menurunkan risiko penyakit degenerative terutama hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
PENUTUP A. Kesimpulan
Hipertensiatautekanandarahtingg iadalahsebuahkondisimedissaatseseor
angmengalamipeningkatantekananda rahatas normal.Akibatnya, volume darahmeningkatdansalurandarahmen yempit.Olehkarenaitu,
jantungharusmemompalebihkerasunt ukmenyuplaioksigendannutrisikeseti
apsel di
dalamtubuhdanhipertensiseringdiseb utsebagaipembunuhterselubung
Berdasarkanhasilpenelitiandiketa huipengetahuanrespondensebelumdib eripenyuluhantentanghipertensiadala hmayoritasCukupyaituSebanyak 21
Orang (60%)
danpengetahuanrespondensesudahdib eripenyuluhantentanghipertensiadala hmayoritaspengetahuanrespondenada lahBaikyaituSebanyak 29 Orang (82,9%).
B.Saran.
1. Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang penanggulangan penyakit Hipertensi.
2. Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan wawasan bagi puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada penderita hipertensi dalam penatalaksanaan hipertensi yang diberikan pada penderita hipertensi 3. Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat terhadap pengetahuan penyakit hipertensi untuk mencegah peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi.
4. Peneliti Selanjutnya
penatalaksanaan pengobatan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, (1999). Bronchitis in Nelson Text Book of Pediatrics 18th edition. Philadelpia: Saunders Company
Imran Lubis CPH, (2009). Pengaruh Lingkungan terhadap Penyakit Infeksi Saluran PernapasanAkut (ISPA). Jakarta : Depkes RI.
Komasari & Helmi, (2000) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit IspaPada Balita Di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah KotaPadang.
http://www.springerlink.co m (11 Juni 2015)
Ngastiyah, (2005). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :penerbit EGC
Nursalam 2008, Konsep dan penerapan metodologi
penelitian ilmu
keperawatan, ed. 2, Salemba Medika, Jakarta.
Pahimah,(2007).. Hubungan antara tingkat paparan asap rokok dengan fungsi parupada perokok pasif di kabupaten Gunungkidul Propinsi
DIY.http://www.akademik. .ac.(23 Juli 2015).
Rasmaliya,(2009). ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan
Penanggulangannya.Meda n : USU Library.
Salman Mubarok,(2009).Penyakit ISPA pada Balita http://www.akademik. unsri.ac (3 Agustus 2015)
Syair, (2009). Syair. 2009. Faktor Resiko Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja PuskesmasSampara Kabupaten
Rahajoe, 2008). Waspadai ISPA. http:// enviro -online. blogspot. com
Suparyanto (2012), manfaat mentimun dalam menurunkan tekanan darah, di buka pada web
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2012/02/ma
nfaat-mentimun-dalam-penurunan.html. diakses tanggal 30 MAret 2017.
Lestari (2015), penggunaan mentimun dalam penatalaksanaan Hipertensi, di buka pada web http://jasajurnal.weebly.com/blog/peng