• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN ANAK USIA 27 BULAN DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO SIFANI MEGA LARASATI 11001041 SUBJECT : Perkembangan, Anak, 72 bulan DESCRIPTION :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERKEMBANGAN ANAK USIA 27 BULAN DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO SIFANI MEGA LARASATI 11001041 SUBJECT : Perkembangan, Anak, 72 bulan DESCRIPTION :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN ANAK USIA 27 BULAN DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR

MOJOKERTO

SIFANI MEGA LARASATI 11001041

SUBJECT :

Perkembangan, Anak, 72 bulan

DESCRIPTION :

Perkembangan pada usia 72 bulan sering terjadi masalah perilaku yang lebih menyulitkan dari pada masalah perawatan fisik masa bayi. Diawal masa kanak-kanak ialah karena anak-anak mulai sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik yang menuntut kebebasan yang umumnya kurang berhasil. Di sisi lain, mereka sering kali bandel, keras kepala, tidak menurut dan melawan. Seringkali marah tanpa alasan.Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan anak usia 72 bulan.

Desain penelitian ini deskriptif type case Study.Variabel penelitian anak usia 72 bulan di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto sebanyak 15 anak.Sampel di ambil dengan teknik quota sampling.Data dikumpulkan dengan instrumen kuisioner.Kemudian diolah dengan cara editing, coding,scoring dan tabulating.

Hasil penelitian menunjukan dari hasil pemeriksaan perkembangan terdapat 2 responden perkembanganya sesuai,7 responden perkembanganya meragukan dan 6 responden perkembangannya menyimpang.penyimpangan (development) merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komples dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan,sebagai hasil proses pematangan.

Sehingga hendaknya lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan promosi kesehatan pada masyarakat terutama tentang perkembangan anak sehinggga dapat memberikan pelayanan dengan lebih baik dan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan anak.

ABSTRACT:

The development the age of 72 mont is often behaviorproblems that complicate the problem of physcal care. In early chidhood, it’s because children start theprocesof developing a unique personality requiring freedom that is generally unsuccesssful. On the other hand,they are often stubborn, disobedient and resistant. They often get angry whithout reason. The purpose of this research was to determine the development of children aged 72 months.

(2)

using questionnaire. It is then processed by editing, coding,scoring and tabulating.

The results suggest that : 2 respondents develop properly, 7 respondents showed doubted development and 6 respondents showed deviate development. Development is the addition of new skills regerding the structure and function of body which is more complex in a regular pattern and can be predicted, as a result of the maturation procecess.

Therefore, health workes should be more active in conducting health promotion activities in the community, especially regarding child development so as to provide better services nd rise public awareness about child development. Keywords : Development , Child, 72 months.

Contributor : 1. Eka Diah K,SKM.,M.Kes 2. Umul Fatkiyah.S.Kep.,Ns

Date : 10 juli 2015-09-08

Type Material : Laporan Penelitian

Edentifier : -

Right : Open Document

Summary :

Latar belakang

Karakteristik masa kanak - kanak sering terjadi masalah perilaku yang lebih menyulitkan dari pada masalah perawatan fisik masa bayi.Di awal masa kanak-kanak ialah karena anak-anak mulai sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik yang menuntut kebebasan yang umumnya kurang berhasil. Di sisi lain, mereka sering kali bandel, keras kepala, tidak menurut dan melawan. Seringkali marah tanpa alasan. Pada malam hari terganggu oleh mimpi buruk dan pada siang hari ada rasa takut yang tidak rasional, dan merasa cemburu. Sebagian orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengandung masalah atau usia sulit, orangtua juga mengganggap masa awal kanak-kanak sebagai usia mainan, karena sebagian besar waktunya dihabiskan dengan mainan. Salah satu perkembangan yang tampak pada masa kanak –kanak awal (72 bulan) yaitu perkembangan anak Reza. (2012).

Pada usia 72 bulan, anak mengalami transisi dari taman kanak-kanak menuju sekolah dasar dengan tuntutan dan tanggung jawab yang berbeda dan lebih besar dibandingkan dengan usia sebelumnya. Salah satunya adalah anak dituntut untuk mampu memenuhi kompetensi secara akademis dan social Susilawati. (2014)

(3)

WHO (World Health Organitation) melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus WHO dalam Sidiarto. (2007).Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sain (2013) di Pada anak usia 72 bulan di Puskesmas Ondong Manado diperoleh hasil penelitian post test dengan penilaian KPSP didapatkan kriteria normal 14 responden, kriteria meragukan 3 responden dan tidak ditemukan kriteria penyimpangan.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan observasi perkembangan terhadap 15 anak di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto diperoleh data bahwa terdapat 3 responden (60%) masih belum dapat memegang dan menangkap bola dan 2 responden (40%) sudah dapat memegang dan menangkap bola dengan baik.

Pencapaian suatu kemampuan setiap anak bisa berbeda-beda namun ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang dicapai seorang anak pada umur tertentu. Pemantauan perkembangan anak ada empat aspek yang dinilai yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial Muslihatun.(2010). Perkembangan anak terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik, dan faktor lingkungan baik lingkungan internal dan lingkungan eksternal Hidayat. (2008)

Metode Penelitian

Penelitain ini merupakan penelitian deskriptif type Case Study. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 05 Agustus 2015, Sampel yang ditemukan sebanyak 15 responden cara pengambilannya dengan teknik teknik quota sampling.Dengan menggunakam instrumen kuesioner.Data diolah dengan tahapan cara editing, coding,scoring dan tabulating.

Hasil penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 15 responden usia 72 bulan diperoleh data responden mempunyai perkembangan yang sesuai dengan usia sebanyak 7 responden (46,6%). Perkembangan adalah perubahan seseorang kearah yang lebih maju, dewasa, atau lebih matang. Perubahan kearah yang lebih maju disini tidak serta merat semudah membalikkan dua tangan, tetapi perubahan memalui suatu proses oleh karena itu sebagian besar membicarakan perkembangan berkaitan dengan prosesnya Sutirna. ( 2013). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi Hidayat. (2008). Perkembangan (development) merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan Riyadi. (2012). Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa 12 anak (80%) mampu menunjukan segi empat berdasarkan warna sedangkan 3 anak (20 %) tidak bisa menunjukan segi empat berdasarkan warna.

(4)

yaitu anak mampu mengenal konsep sederhana kehidupan sehari hari. Adapun hasil belajar yang diharapkan yaitu anak dapat mengenal konsep –konsep sains sederhana yang salah satu indikatornya adalah anak mampu mengenal konsep warna. Pengenalan warna bagi anak dapat merangsang indra pengeliatan, otak, anastetis, dan emosi. Retina pada mata merupakan mediator antara dunia nyata dan otak, dimana terjadi proses yang membentuk suatu model realita dalam pikiran. Dengan proses kerja sama antara otak dan mata maka akan timbul emosi bahkan estetis. Hal ini sesuai dengan penelitian Becker Luscher.(19994:16) yang membuktikan bahwa ada satu jaringan syaraf yang langsung mengarah dari titik pusat retina ke pusat otak ( Mesencaphion) dan bagian yang mengeluarkan hormon (Pituitary Syistem) hal ini menunjukan bahwa presepsi visual tergantung ada intrepestasi otak terhadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata.

David Prawira. (1999 : 40 ) mengemukakan bahwa warna digolongkan menjadi dua yaitu warna eksternal dan warna internal . Warna eksternal adalah warna yang bersifat fisika sedangkan warna internal warna adalah warna sebagai persepsi manusia, sebagaimana manusia melihat warna kemudian mengolahnya di otak dan bagaimana mengekspresikannya.Warna dapat menciptakan pesan dan mampu menimbulkan efek efek tertentu. Linschoten dan Mansyur Sunyoto.(2005 : 8 ) menyatakan kaitan warna dengan aspek psikologis bahwa warna –wara itubukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memgang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam –macam benda. Pembelajaran kepada anak harus menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan anak. Penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat khususnya metode pembelajaran klasikal, telah berdampak kepada menurunya hasil belajar sebagian anak. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu sumber kegagalan belajar, yang menjadikan anak untuk cenderung pasif, teacher oriented, dan berorientasi kepada hasil.

Hasil penelitian Hesti. (2015) menunjukan bahwa sebagian besar responden sudah mampu menunjukan segi empat berdasarkan warna. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak mampu mampu mengenal konsep warna ,koordinasi antara otak dan mata yang baik dapat merangsang konsep estetika bahkan mempengaruhi emosi.

(5)

keseimbangan yang baik, kemampuan kordinasi motorik dan perencaanan gerak. Contoh, saat anak ingin melompati sebuah tali, ia harus sudah mempunyai rencana apakah akan mendarat dengan satu kaki atau denga dua kaki. Kalaupun dengan satu kaki ,kaki yang mana yang akan digunakan. Jika anak tidak adekuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan menghadapi kesulitan dalam sebuah perencanaan tugas yang terorganisasi (tugas – tugas yang membutuhkan perencanaan gerak). Cara menstimulasinya dengan melompat ditempat atau di trampolin. Jangan lompat-lompat ditempat tidur karena meski melatih motorik “mengacaukan” kognitif dalam arti, mengajarkan perilaku atau pemikiran yang tidak baikpada anak- anak. Karena seharusnya tempat tidur bukan untuk melompat atau bermain. Lompatan bejarak (gambarlah lingkaran –lingkaran dari kapur atau gunakan lingkaran holahop yang di atur sedemikian rupa letaknya). Minta anak ntuk melompati lingkaran – lingkaran tersebut, gradasikan tingkat kesulitan tingkat dengan memperlebar jarak dan menggunakan kaki satu atau dua secara bergantian.

Hasil penelitian Nugroho. (2010) menunjukan bahwa seluruhnya responden dapat melompat dengan satu kaki tanpa berpegangan, dapat menangkap bola yang berukuran kecil dengan kedua tangannya, dapat berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak sudah memiliki kemampuan dasar keseimbangan, koordinasi motorik dan perencanaan gerak yang baik dapat menghadapi kesulitan dalam sebuah perencanaan tugas yang terorganisasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 6 anak (40%) bisa sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan sedangkan 9 anak (60%) tidak bisa sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan. Pada anak usia 6 tahun menunjukan keingintahuan yang besar dan aktif. Dalam hal kemampuan fisik dan bisa mengatur gerakan badan dengan lebih baik dan lebih luwes. Anak juga bisa berjalan jinjit mundur dan berjalan mundur dengan tumitnya .Dia juga bisa berlari dengan cepat, meloncat, berlari dengan satu kaki. Anak pada usia ini bisa mencuci tangannya sendiri tanpa membasahi bajunya, berpakain dan mengikat sepatunya sendiri.

Hasil penelitian Asari. (2011) menunjukan bahwa hampir setengah anak sudah mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan.hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak sudah mampu dalam kemampuan fisik dan bisa mengatur gerakan bdan dengan lebh baik dan luwes.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 13 anak (86,6 %) bisa menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh sedangkan 2 anak (13,4%) tidak bisa menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh, 1 anak (6,6%) dapat menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh sedangkan 14 anak (93,4%) tidak dapat menggambar 6 bagian tubuh. Perkembangan otak anak usia 4- 6 tahun, anak umur 6 tahun dapat menggambar orang dengan lebih banyak detil (seperti menggambar orang dengan bulu mata dan kancing dengan ada baju ). Anak mulai mengembangankan kemampuan berkoordinasi dengan baik, mengerti konsep seperti kuantitas,panjang,jarak, area dan kapasitas, serta tertarik dengan ilmu pengetahuan dasar.

(6)

menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh.hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak sudah mampu mengembangkan kemampuan berkoordinasi dengan baik, mengerti konsep kuantitas, panjang, jarak, area dan kapasitas serta tertarik dengan ilmu pengetahuan dasar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 11 anak (73.3% )dapat menjawab kalimat pertanyaan yang belum diselesaikan peneliti sedangkan 4 anak (26.7%) tidak dapat menjawab kalimat pertanyaan yang belum diselesaikan peneliti, 8 anak (53,4%) dapat menyelesaikan kalimat-kalimat pertanyaan peneliti sedangkan 7 anak (46,6%) tidak dapat menyelesaikan kalimat –kalimat pertanyaan peneliti. Perkembangan Otak anak usia 4-6 tahun, perkembangan bahasa / komunikasi anak umur 6 tahun telah mampu berbicara dengan lancar dengan percaya diri yang tinggi serta mampu mengingat dan mengulang syair lagu. Kemampuan membaca dan menulis semain baik. Mampu membaca sendiri, tetapi masih tetap menikmati ketika bunda membacakan untuk merek, mampu mengeja kebanyakan kata kata dengan benar.

Hasil penelitian Anmu. (2014) menunjukan sebagian besar anak dapat menjawab kalimat pertanyaan yang diselesaikan peneliti. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak sudah mampu berbicara dengan lancar dengan percaya diri yang tingi serta mampu mengingat dan mengulang kalimat pertanyaan peneliti.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 8 anak (53,4%) dapat mencontoh gambar sedangkan 7 anak (46,6%) tidak dapat mencontoh gambar.Tahap pra-operasional terjadi saat anak berusia 2- 7 tahun. Pada rentang masa ini kemampuan menerima rangsangan anak sudah mulai bekembang akan tetapi masih sangat terbatas. Anak-anak mulai berkembang kemampuan bahasanya,mereka sudah bisa memahami dan mengungkapkan pikirannya melalui bahasa, walaupun pemikiran mereka belum dapat berpikir abstrak , kesadaran akan waktu dan ruang terbatas.

Hasil penelitian Clara. (2015) menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu mencontoh gambar. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa anak sudah mampu dalam tahap pra- operasional yangmerangsang anak dalam kemampuan bahasanya, walaupun mereka masih belum dapat berpikir abstrak, kesadaran akan waktu dan ruang masih terbatas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan anak usia 72 bulan di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto termasuk dalam perkembangan yang meragukan. Perkembangan ini terjadi karena orang di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto belum mempunyai pemahaman tentang perkembangan anak. Perkembangan anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetic,faktor lingkungan( Lingkungan prenatal dan Lingkungan postnatal).

(7)

Rekomendasi

Bagi Institusi Pendidikan

Perlunya untuk lebih mengembangkan materi tentang asuhan keperawatan pada anak terutama pada masalah perkembangan anak dengan cara mengadakan seminar di kampus agar mahasiswa dapat memperoleh informasi yang lebih atau juga menambah literatur kepustakaan sehingga lebih mudah untuk dipelajari oleh mahasiswa.

Bagi Tenaga Kesehatan

Hendaknya lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan promosi kesehatan pada masyarakat terutama tentang perkembangan anak sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih baik dan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan anak.

Bagi Peneliti Berikutnya

Melakukan penelitian selanjutnya dalam melakukan pengkajian materi yang lain seperti faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

( faktor genetik dan faktor lingkungan ) sehingga hasil penelitian dapat lebih membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan terutama tentang perkembangan anak.

Alamat Correspondensi

- Alamat : Dsn.Gamping Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo - Email :Meyni_c@yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia- Nya sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Emisi Karbon

Penelitian mengenai uji komplesi guna untuk mengetahui karakterisasi sumur dan reservoir panas bumi, antara lain lokasi feed zones dan kontribusinya, injectivity index

Potensi Klon Kakao Tahan Penggerek Buah Conopomorpha cramerella (Snellen) dalam Pengendalian Hama Terpadu.. Risalah Simposium Nasional Penelitian PHT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman siswa terhadap konsep materi sudut dengan kemampuan menghitung besar sudut pada segitiga di kelas VII

Sedangkan Hakim menurut Pasal 1 butir (5) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan

1) Fisik (physical), berasal dari hambatan waktu, lingkungan kebutuhan diri dan media fisik. 2) Budaya (culture), berasal dari etnik yang berbeda, agama dan perbedaan sosial

Pada struktur flat slab cara untuk memperbesar tahanan pelat terhadap punching shear adalah dengan penggunaan drop panel , tulangan geser, atau memperbesar