• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Analisis Studu Kasus-Galang Nurramadhan W. (120413423962-J)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I - Analisis Studu Kasus-Galang Nurramadhan W. (120413423962-J)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Galang Nurramadhan W. 120413423962

Offering J

Kasus :

Pada suatu saat ada nasabah Bank Mandiri sedang melakukan transaksi menggunakan fasilitas SMS-Banking Bank Mandiri. Setelah nasabah tersebut selesai menggunakan fasilitas SMS-Banking, ada balasan dari pihak Bank Mandiri, yaitu uang yang ditransfer ternyata belum sampai. Disini nasabah sebenarnya sedang berada diluar kota dan tidak membawa uang tunai.

Setelah beberapa hari, nasabah tersebut menyampaikan keluhan kepada Bank Mandiri. Nasabah sedikit kecewa karena kurang efektifnya Bank Mandiri dalam menanggulangi masalah atau keluhan dari nasabah. Beberapa kali nasabah tersebut menelpon Bank Mandiri, tetapi jawaban yang kurang puas disampaikan oleh Bank Mandiri yaitu kurang bisa memastikan kapan sampainya transfer kepada tujuan.

(2)

Analisis Study Kasus:

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Salah satu jenis sistem informasi dalam mendukung proses operasi adalah sistem pemrosesan transaksi dengan kajian penelitian terhadap Bank MANDIRI.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dibahas di bab selanjutnya yakni;

1. Konsep dasar Sistem Pemrosesan Transaksi.

2. Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking.

3. Profil Bank MANDIRI. Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri. 4. Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking. 5. Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking.

1.3 Kegunaan

(3)

1.4 Metode

Untuk memudahkan mempelajari Sistem Pemrosesan Transaksi dengan kajian penelitian tehadap Bank MANDIRI secara umum, maka penulis menggunakan metode pemaparan.

1.5 Sistematika

KATA PENGANTAR ABSTRAK

DAFTAR ISI BAB I

1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Kegunaan

1.4 Metode 1.5 Sistematika BAB II

2.1 Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi

2.2 Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking BAB III

3.1 Profil Bank MANDIRI

3.2 Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri 3.3 SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi

3.4 Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking 3.5 Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking

BAB IV

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Mc leod : ”Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi“

Salah satu bagian sistem informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi/transaction processing system (TPS). Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan mentransformasikannya kedalam database.

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.

Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.

(5)

Proses transaksi online, atau OLTP , merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan mengatur aplikasi berorientasi pada transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses transaksi. Istilah ini terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam konteks komputer atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan bisnis atau transaksi komersial. OLTP juga telah digunakan untuk merujuk kepada proses di mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna. ATM untuk sebuah bank adalah contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi komersial. Termasuk beberapa pilihan untuk dapat melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:

1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.

2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya: Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),

3. Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode tertentu. Dari ketiga cara tersebut di atas, hanya cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua perangkat telepon seluler dan SIM-Card. SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola bank untuk memanjakan para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan yang dapat melakukan transaksi perbankan tanpa perlu menggeser posisi dan hanya dengan memanfaatkan perangkat telepon seluler yang telah dimiliki.

(6)

`BAB III ISI

3.1 Profil Bank MANDIRI

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah — Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.

Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional.

Untuk meningkatkan pelayanan, maka Bank MANDIRI menimplementasikan program layanan transaksi perbankan yang lengkap dan terintegrasi serta dapat dilakukan melalui Electronic Banking Bank Mandiri (Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri Internet, Mandiri Call), 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimanapun dan kapanpun.

3.2 Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri

Keberadaan sosok Bank Mandiri di jagad perbankan nasional tidak diragukan lagi reputasinya. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.631 karyawan dengan 956 kantor cabang dan 6 kantor cabang/ perwakilan/ anak perusahaan di luar negeri.

Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.802 ATM, disamping 6.500 ATM yang merupakan jaringan LINK dan 10.500 jaringan ATM Bersama serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. Sebagai bank plat merah namun memiliki aset terbesar di Indonesia inipun juga tidak ingin ketinggalan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabahnya melalui layanan SMS-Banking Mandiri.

(7)

Menu, khususnya dengan menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel (Multi Mobile Banking System). Dengan layanan tersebut, pengguna SMS Banking Mandiri yang sekaligus sebagai pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki fleksibilitas/ kebebasan untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu dengan mengetik SMS (apapun SIM-card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk kartuHALO naviGator64 Telkomsel.

Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada dasarnya memiliki tingkat keamanan yang hampir sama. Bedanya adalah pada cara pengamanan bertransaksi. Bila pada ketik SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan dengan mendaftarkan nomor rekening dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel (sehingga tidak ada pengetikan nomor rekening pada pesan SMS), namun pada layanan SMS-Banking Mandiri dengan mengunakan kartuHALO naviGator64 ini karena pesan SMS tersebut dienkripsi maka dapat dilakukannya pengetikan nomor rekening nasabah, sehingga transaksi pembayaran maupun transfer antar rekening Bank Mandiri dapat dilakukan secara bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening tujuan terlebih dahulu.

Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi antara lain nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih dahulu ke cabang ataupun ATM Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online)

3.3 SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi

Sejalan dengan perkembangan peranan teknologi informasi (TI) pada era ini, keberadaan SMS-Banking Mandiri di lingkungan Bank Mandiri semata-mata bukan lagi sekedar sebagai alat bantu dalam proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi Bank Mandiri dalam menjalankan proses bisnisnya.

(8)

nasabah tidak lagi hanya mengandalkan jaringan outlet fisik nasional berupa lebih dari 950 kantor maupun 19.000 ATM untuk mendapatkan berbagai layanan perbankan Bank Mandiri yang sebenarnya keberadaan rangkaian jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak dan bahkan waktu.

Kehadiran SMS-Banking Mandiri juga telah semakin memampukan Bank Mandiri menghadirkan bisnis baru maupun layanan perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian pulsa/tiket dan barang di toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin memperkokoh kemampuan Bank Mandiri hadir memasuki era e-payment.

Ditinjau dari aspek karakter, secara umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu bank yaitu nasabah high touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung oleh petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri secara elektronik). Keberadaan SMS-Banking Mandiri apabila ditinjau dari karakter nasabah dengan demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan Bank Mandiri untuk menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah berkarakter high tech.

Eksistensi SMS-Banking Mandiri sebagai suatu teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya hanya merupakan salah satu komponen dari suatu sistim yang lebih kompleks dan sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai suatu sistim informasi, sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar keberadaan SMS-Banking Mandiri sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.

Dalam lingkup bisnis proses keberadaan SMS-Banking Mandiri telah mendorong jajaran manajemen Bank Mandiri melakukan berbagai penyesuaian dalam proses bisnisnya agar bisa sejalan dengan berbagai best practice yang telah dilalui oleh para penyelenggara layanan SMS content yang telah ada sebelumnya, sehingga layanan SMS-Banking Mandiri dapat digelar secara sempurna diatas platform yang digunakan oleh berbagai operator telepon selular.

(9)

3.4 Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan SMS-Banking Mandiri, yaitu:

1. Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.

2. Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.

3. Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam jumlah besar

4. Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.

5. Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.

Apabila dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya dibalik manfaat yang diterima pengguna layanan SMS-Banking Mandiri terdapat beberapa kelemahan yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:

1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada jam-jam sibuk maupun jam-jam-jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank sedang melakukan proses tutup buku.

2. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.

3. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.

4. Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi lewat telepon seluler.

(10)

3.5 Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking

Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan jalan:

1. Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya. 2. Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku bulanan maupun tahunan (Gunardi,2008).

3. Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo pada pengecekan akhir (Gunardi,2008).

(11)

BAB III Penutup

4.2 Kesimpulan

SMS-Banking Mandiri telah memampukan Bank Mandiri untuk menghadirkan pelayanan perbankan dalam genggaman tangan para nasabah terutama nasabah berkarakter high tech. Kehadirannya juga semakin memampukan Bank Mandiri dalam menjalankan bisnis di era payment dan menangkap berbagai peluang yang ada di bisnis e-commerce.

Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis, yaitu antara lain: nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).

Fitur SMS Banking yang dapat dinikmati oleh merchant/pedagang m-ATM Mandiri dengan kartuHALO POS adalah transaksi Banking dan transaksi ATM. Adapun fitur m-ATM Mandiri terdiri dari pembelian barang dan tarik tunai, dan akan menyusul fitur pengiriman uang (mobile remittance).

4.3 Saran

Sebaiknya Bank Mandiri lebih meningkatkan keamanan akun SMS-Banking para nasabah dengan membuat beberapa sistem keamanan menggunakan pertanyaan yang tidak mungkin diketahui oleh orang lain selain nasabah itu sendiri dan karyawan bagian sistem informasi Bank Mandiri itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

PESERTA : Calon peserta terdiri dari para Mahasiswa Diploma dan Strata 1 semua jurusan, baik secara perorangan maupun kelompok dari berbagai wilayah di

Pada saat menerima barang, Pelanggan menandatangani semua SJ tersebut, kemudian SJ (s) rangkap 2 diberikan pada Pelanggan dan SJ (s) rangkap 1, 3 dan 5 dibawa kembali

(1) Untuk memperoleh Izin Usaha Budidaya Hortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pelaku Usaha Budidaya Hortikultura mengajukan permohonan secara tertulis

atau sebutan apapun sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik yang besaran dan tata cara pembayaran ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai

karena faktor kelelahan dengan jam terbang total lebih dari 6624 jam dengan rute penerbangan sektor terbukti menghasilkan kadar enzim α-amylase saliva yang lebih tinggi

Mata kuliah ini memberikan landasan pengetahuan bagi para mahasiswa agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang seni dan seputar persoalannya, serta menyediakan forum ilmiah

Untuk mewujudkan AEC pada tahun 2015, seluruh Negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil secara bebas dan arus modal yang

menjadi angka unik sesuai dengan perangkat Anda: angka-angka ini adalah dua karakter terakhir dari alamat MAC EW-7288APC, yang ditampilkan bersama dengan URL lengkap pada label di