• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Week 9 DO, BOD, PV,

COD

(2)
(3)

Defnisi

Jumlah miligram Oksigen (mg O

2

) yang terlarut dalam

air atau air limbah

Tergantung pada temperatur dan konsentrasi Cl

-dalam air

Pada 0

o

C=14.6 mg/l dan pada 35

o

C=7mg/l pada 1 atm

Kelarutan O

2

yang rendah menjadikan batasan

purifkasi air dan pentingnya penyisihan polutan

(4)

Pentingnya DO (1)

Proses aerobik dan anaerobik

Kontrol stream polution

Dasar test BOD

Kehadiran O

2

merupakan faktor pada korosi pipa

(5)

Pentingnya DO (2)

Air sungai minimum 2 mg/L

Ikan dan hewan lain perlu minimum 4 mg/L

Menjadi batas kondisi aerobik dan anaerobik:

(6)

Pengambilan Sampel

Sampel jangan sampai kontak dengan udara dan

teraduk/terpercik

Simpan sampel dalam botol BOD yang telah

diberi air di atasnya pada kotak es

Hindari dari sinar matahari

(7)

Analisa DO

Sama dengan analisa DO pada BOD

(8)

Angka DO

Terbesar pada air bersuhu 0

o

C ≈ 14.6 mg/L

Pada temperatur 50

o

C ≈ 5.477 mg/L

Dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan salinitas

Hubungan DO dengan temperatur dan salinitas

(9)
(10)

Defnisi

Jumlah Oksigen (mg O

2

) yang dibutuhkan

oleh bakteri untuk menguraikan hampir

(11)

Sumber Bahan Organik

Sumber alami atau aktivitas manusia

Minyak, lemak, protein, alkohol, asam, aldehida,

ester, dsb

Mikroba mendegradasi bahan organik dengan

(12)

Kegunaan nilai BOD

Menentukan beban pencemaran

Mendesain sistem pengolahan biologis

Jika oksigen habis maka menjadi anaerobik (bau

(13)
(14)

Reaksi Oksidasi

Oleh bakteri aerobik, zat organik dan oksigen dirubah

menjadi karbon dioksida, air dan amoniak

Diinkubasi pada 20

o

C selama 5 hari (75% teroksidasi)

Zat organik yang ada diukur melalui jumlah O

2

diperlukan bakteri untuk mengoksidasi zat organik

O

2

pada t = 0 pada konsentrasi jenuh, sehingga pada t

= 5, O

2

≥ 2 mg/L

BOD > 6 mg/L harus diencerkan

3 2 2 2

2

3

2

)

4

3

2

4

(

n

a

b

c

O

n

CO

a

c

H

O

c

NH

N

O

H

C

n a b c bakteri

(15)

Gangguan

a.

Proses nitrifkasi

Bakteri penyebab nitrifkasi diberi inhibitor

b.

Zat beracun, Cr (VI) dan logam berat

Bakteri harus diadaptasi dulu

c.

O

2

yang masuk dan keluar

Diberi water seal, udara dalam botol dikeluarkan

inkubasi dalam tempat gelap

d.

Kekurangan nutrien (+)

e.

Kekurangan benih/populasi bakteri (+)

(16)

Pengambilan & Pengawetan

sampel

Dimulai paling lama 2 jam

Jika > 2 jam simpan dalam suhu 4

o

C

(17)

Pengenceran contoh

Pada akhir inkubasi t = 5, diperkirakan masih

mengandung 3 mg/L O

2

; jika tidak harus

diencerkan dengan air pengencer yang

mengandung O

2

jenuh.

Pengenceran berdasar harga taksiran BOD

Harga taksiran BOD dengan pemeriksaan

(18)

Menaksir harga BOD

Jika COD diketahui, maka pengenceran

berdasar harga BOD:

1.

Sampel sedikit biodegradable:

BOD ≈ 0.16 x COD

2.

Sampel cukup biodegradable:

BOD ≈ 0.32 x COD

(19)

Pengenceran

Jenis air baku

Perkiraan BOD

Diencerkan

mL sampel

sampai 2 L

Pengenceran

Air ledeng

0 - 8

1000

2x

Air sumur

15

500

4x

air sungai

30

250

8x

air sungai tercemar

60

125

16x

Air drainase tercemar

125

60

33,33x

DomestiC WW

250

30

66,66x

DomestiC WW

500

15

133,33

Industrial WW

1000

8

250x

(20)

Air pengencer

Hitung air pengencer yang diperlukan

Tambah per liter air pengencer larutan bufer fosfat, MgSO

4

,

CaCl

2

, larutan FeCl

3

, 10 mg bubuk inhibitor nitrifkasi (dan

Na

2

SO

3

jika air mengandung senyawa klor aktif)

Tambah dengan benih bakteri jika diperlukan

Aerasikan sedikitnya 1 jam untuk 10L air

Suhu air sebaiknya 20±3

o

C

Air pengencer harus mempunyai DO jenuh, tapi tidak lebih dari

9 mg/L O

2
(21)

Benih Bakteri

Dapat diambil dari supernatan domestic WW

yang tidak dikhlorinasi, atau dari efuen

biological WWTP yang telah diendapkan

(22)

Prosedur

1.

Isi sampel dan air pengencer sesuai dengan

pengenceran yang dipilih ke dalam botol BOD

(botol Winkler) sampai penuh, tutup, dan beri water

seal

2.

Simpan dalam inkubator selama 5 hari pada 20

o

C

3.

Jangan lupa siapkan blanko yang berisi air

pengencer dan benih saja!

4.

Buat duplikat analisa (duplo atau triplo)!

(23)
(24)

Berisi air suling.

Langsung dianalisa: adalah X0 Berisi Sampel.

Langsung dianalisa: adalah B0

Berisi air suling.

Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:

adalah X5

Berisi Sampel.

Diinkubasi selama 5 hari pada 20oC:

adalah B5

X

X

B

B

X

pengencera

n

BOD

0

5

0

5

(25)

Prinsip analisa DO

O

2

pd sampel akan mengoksidasi MnSO

4

menjadi

endapan MnO

2

. Dengan penambahan H

2

SO

4

(pH

rendah), Iodin terlepas dan diritrasi dengan

larutan standar tiosulfat

(26)

Analisa DO

1.

Dalam sampel di botol winkler, +

2 mL

mangan

sulfat dan

2 mL

alkali-iodida-azida di bawah

permukaan cairan.

2.

Tutup botol dan kocok dengan hati-hati. Biarkan

gumpalan mengendap sempurna selama 10 menit

3.

+ 2 mL H

2

SO

4

pekat melalui dinding bagian dalam.

Tutup botol, dan goyang sampai endapan melarut

sempurna

4.

Ambil ±100 mL dalam erlenmeyer, + 2-3 tetes

indikator amilum/kanji, sampai timbul warna biru

(27)
(28)

Nilai Permanganat

Jumlah miligram kalium permanganat yang

(29)

Prinsip

Zat organik di dalam air dioksidasi dengan KMnO

4

direduksi oleh

asam oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali

dengan KMnO

4

.

a) Reaksi oksidasi KMnO4 dalam kondisi asam sebagai berikut :

2 KMnO

4

+ 3 H

2

SO

4

2 MnSO

4

+ K

2

SO

4

+ 5 On

b) Oksidasi KMnO

4

dalam kondisi basa sebagai berikut :

2 KMnO

4

+ H

2

O 2 MnO

2

+ KOH + 3 On + 3 H

2

O

(30)

Prosedur

a) Pipet 100 mL contoh uji masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL

dan tambahkan 3 butir batu didih.

b) Tambahkan KMnO

4

0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji

hingga terjadi warna

merah muda.

c) Tambahkan 2.5 ml asam sulfat 4 N bebas zat organik.

d) Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105

o

C ± 2OC, bila

terdapat bau H

2

S,

pendidihan diteruskan beberapa menit.

e) Pipet 10 mL larutan baku KMnO

4

0,01 N.

f) Panaskan hingga mendidih selama 10 menit.

g) Pipet 1 mL larutan baku asam oksalat 0,1 N.

h) Titrasi dengan kalium permanganat 0,01 N hingga warna merah

muda.

i) Catat volume pemakaian KMnO

4

.

(31)

Nilai permanganat

KMnO

4

(mg/L) = [(10 + a)b - (1 x c)] x 31,6 x P x

(1000/d)

dengan pengertian:

a = volume KMnO

4

0,01 N yang dibutuhkan

pada titrasi;

b = normalitas KMnO

4

yang sebenarnya;

(32)

Kegunaan

Sebagai nilai perkiraan COD (nilai kasar)

Cepat diperoleh dibanding COD

(33)
(34)

Defnisi

Jumlah Oksigen (mg O

2

) yang dibutuhkan

untuk mengoksidasi zat organik yang ada

dalam 1 L air, dengan pengoksidasi

(35)
(36)

Perbandingan rata-rata

BOD/COD

Domestic W W = 0.6 – 0.8

Organic Industrial W W = 0.5

Inorganic Industrial W W < 0.4

Semakin tidak dapat diolah secara biologis maka

(37)

Zat yang dapat dioksidasi melalui

tes BOD dan COD

COD

Zat organik yang

biodegradable

Selulosa

N organik yang

biodegradableble

N organik yang

non-biodegradableble

Hidrokarbon aromatik

dan rantai

BOD

Zat organik yang

biodegradable

N organik yang

biodegradableble

NH

(38)

Prinsip

Zat organik dioksidasi dengan campuran mendidih

asam sulfat dan kalium dikromat yang diketahui

normalitasnya dalam suatu refuk selama 2 jam.

Perak sulfat sbg katalisator, Merkuri sulfat untuk

menghilangkan gangguan Cl

-

Kelebihan kalium dikromat yang tidak tereduksi,

dititrasi dengan larutan ferro ammonium sulfat (FAS).

Diperlukan indikator feroin : hijau biru menjadi coklat

  

2 7 2 2 2 3

7 2 2

4

2

CO

H

O

Cr

H

O

Cr

O

H

C

O Cr KAg SO c b a

O

H

Cr

Fe

H

O

Cr

Fe

2 3 3 2

7 2

2

14

6

2

7

(39)

Standarisasi FAS

Harus dilakukan krn FAS tidak stabil, dapat dioksidasi

oleh O

2

di udara

Encerkan

10 mL

K

2

Cr

2

O

7

0,25 N

dengan air suling

sampai 100 mL. Tambah 30 mL H

2

SO

4

pekat, dinginkan,

tambah indikator feroin 2-3 tetes, titrasi dengan FAS

digunakan

yang

FAS

ml

O

Cr

K

Normalitas

x

O

Cr

K

ml

FAS

Normalitas

2

2

7

2

2

7

(40)

Perhitungan

sampel

ml

x

N

x

b

a

L

O

mg

COD

(

2

/

)

(

)

8000

(41)

Gangguan tes COD

Cl

-

> 2000 mg/L dapat mengganggu katalisator Ag

2

SO

4

Gangguan dihilangkan dengan HgSO

4

   

 

2 72

14

3

2

7

2

2

3

6

Cl

Cr

O

H

Cl

H

O

Cr

2

2

2

Cl

HgCl

(42)

Perbandingan tes COD BOD

COD

2 jam, 150 C

COD 50 – 800 mg/L

tidak perlu

pengenceran

Ketelitian 2 – 3 kali

lebih tinggi

Tidak terganggu zat

yang racun thd

mikroba

Tidak dapat

membedakan zat non

dan biodegradable

BOD

5 hari

Selalu perlu pengenceran

Kurang teliti

Mudah terganggu zat

yang racun thd mikroba

Yang teroksidasi hanya

(43)

Metoda untuk Mereduksi Limbah

COD

Diencerkan dengan air ledeng

Bahaya! Asam, Cr, Hg, Ag dapat terbuang ke

sungai

Simpan atau olah dengan pengolahan khusus

(44)

Jaminan mutu

a) Gunakan bahan kimia berkualitas pro analisis (p.a).

b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.

c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.

(45)

Korelasi BOD:COD TOC

Type wastewater

BOD/COD

BOD/TOC

Untreated

0.3-0.8

1.2-2.0

After primary settling

0.4-0.6

0.8-1.2

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh gambaran yang lebh jelas mengenai ciri - ciri program remedial, Izhar Idris (2001:66-67) menjelaskan perbandingan antara program remedial dengan

Penelitian tentang pengaruh corporate image dan customer perceived value terhadap Consumer Loyalty melalui Customer Satisfaction pada pengguna jasa penerbangan Garuda

Seorang calon pengusaha yang baik harus mengenali dirinya sendiri. Pengenalan diri sendiri diperlukan untuk menuntun pengusaha dalam menemukan, menentukan, dan menjalani profesi

Bimbingan pribadi dan sosial di lain pihak tidak lain adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan

Pengetahuan akan gaya manajemen, budaya bisnis, nilai-nilai manajemen serta metode dan perilaku bisnis yang ada di satu negara, dan kesediaan untuk mengakomodasi perbedaan- perbedaan

(Ha) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh pembelajaran Metode Diskusi terhadap motivasi belajar peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri

Untuk memilih ketua kelas kita harus memilih dengan menggunakan musyawarah dengan cara ….. Untuk memilih ketua kelas kita harus memilih dengan menggunakan musyawarah dengan

Nilai energy efficiency pada algoritma QARA untuk D2D mempunyai nilai yang paling besar karena memiliki nilai dan rata – rata sum rate yang paling besar sehingga saat masuk